Anda di halaman 1dari 15

Persyaratan Formal Eksportir /

Importir & Mekanisme Transaksi


Internasional
Pengertian impor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan
memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Semua barang yang
dimaksudkan adalah semua atau seluruh barang dalam bentuk dan
jenis apa saja yang masuk ke dalam daerah pabean.
Pengertian ekspor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan
mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang
dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri (daerah pabean),
barang dari luar negeri (luar daerah pabean), barang bekas atau
baru.
Di dalam kegiatan ekspor impor, maka diperlukan perijinan
sebagai berikut :
Persyaratan impor:
1 . Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan :
a. Copy Akte Pendirian Perusahaan yang te-legalisir.
b. SIUP
c. Domisili Perusahaan
d. NPWP
e. Neraca Awal
f. Referensi bank yang bersangkutan
g. Bukti adanya hubungan atau kontak dengan luar
negeri, atau penunjukan agen (yang terdaftar di
Deperindag)
h. Tanda Daftar Perusahaan
Setelah data diperiksa dengan benar dan lengkap, Kanwil
Deperindag menerbitkan API (Angka Pengenal Impor).

Persyaratan Ekspor :
1. Surat Ijin Usaha (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi (Kanwil
Deperindag),
2. Surat Ijin Usaha (SIU) oleh Departemen Tehnis atau Lembaga
Pemerintah Non Tehnis lainnya berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku, dan ;

3. Tanda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kanwil Deperindag


tingkat Propinsi.
Kita juga perlu memahami dokumen yang dibutuhkan dalam
kegiatan ekspor impor, yaitu:
Dokumen impor :
RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut)
2 PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
Manifest
Invoice
COO (Certificat of Origin)
D/0 (Delivery Order)
Dokumen ekspor :
1. Dokumen Utama :

PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)

B/L (Bill of Lading) untuk angkutan laut

Invoice Packing List

2. Dokumen Pelengkap :

SKA (Surat Keterangan Asal) / COO (Certificateof Origin)

SM (Sertifikat Mutu)

LPS- E (Laporan Pemeriksaan Surveyor Ekspor)

PENGELOMPOKAN BARANG EKSPOR


Berdasarkan Kep. Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
288/MPP/Kep/7/1997 tgl 4 Juli 1997 tentang Ketentuan Umum di
bidang ekspor jo SK Memperindag No. 97/Menperindag
No.97/MPP/Kep/II/98, komoditi ekspor Indonesia dikelompokkan
menjadi :

Barang Yang Bebas Ekspor


Semua Barang bebas diekspor kecuali Barang
Dibatasi Ekspor, Barang Dilarang Ekspor atau ditentukan lain
oleh Undang-Undang. Menteri dapat membatasi ekspor
Barang dengan alasan:
a
.
b
.
c
.

melindungi keamanan nasional/kepentingan umum

d
.

terbatasnya pasokan di pasar dalam negeri atau untuk konservasi secara


efektif

e
.
f
.

terbatasnya kapasitas pasar di negara/wilayah tujuan ekspor

melindungi kesehatan manusia, hewan, tumbuhan/lingkungan


perjanjian internasional/kesepakatan yg ditandatangani dan diratifikasi oleh
Pemerintah

terbatasnya ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri


pengolahan

Menteri dapat melarang ekspor Barang dengan alasan:


a
.

mengancam keamanan nasional atau kepentingan umum termasuk sosial,


budaya dan moral masyarakat

b
.

melindungi hak atas kekayaan intelektual

melindungi kehidupan manusia dan kesehatan

c
.

d.

e.

merusak lingkungan hidup dan ekologi, dan atau

berdasarkan perjanjian internasional atau kesepakatan yang ditandatangan


diratifikasi oleh Pemerintah

Orang perseorangan yang mengekspor Barang Bebas Ekspor


harus memiliki:

Nomor Pokok Wajib Pajak

Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan

Lembaga atau badan usaha yang mengekspor Barang Bebas


Ekspor harus memiliki:

a.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha dari kementerian tek
non kementerian/instansi

b.

c.

d.

Tanda Daftar Perusahaan

Nomor Pokok Wajib Pajak

Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan

Barang yang diawasi ekspornya


Barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan dengan

persetujuan menteri Perindustrian dan Perdagangan atau pejabat


yang ditunjuk.Barang yang diawasi ekspornya meliputi :
1. Kacang edelai pecah atau utuh

2. Padi dan beras

3. Tepung Gandum atau maslin

4. tepung beras

5. tepung lannya selain beras, tepung jagung dan tepung gandum


hitam
6. tepung halus dan tepung kasar dari kedelai
7. Gula tebu atau bit dan sukrosa murni kimiawi (dalam bentuk
padat)
8. ternak hidup : sapid an kerbau
9. Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi secara terbatas
10.jenis hasil perikanan dalam keadaan hidup 11.Pupuk urea
12. emas

13. perak

14.minyak dan gas bumi

15. timah
16.limbah skrap dari : baja, stainless, tembaga, kuningan

Barang yang diatur tata niaga ekspornya, yaitu :


barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan oleh EKSPORTIR
TERDAFTAR.Eksportir terdaftar adalah perusahaan atau perorangan
yang telah mendapat pengakuan (approved exporter) dari
Depperindag RI untuk mengekspor barang tertentu sesuai dengan
yang berlaku :Barang yang diatur tata niaga ekspornya meliputi :
1 Tekstil dan produk tekstil (TPT) khusus untuk ekspor
dengan tujuan ke Negarakuota

Lampit rotan

Kayu gergajian dan kayu olahan

Barang hasil industri dan kerajinan dari kayu cendana

Kopi

Barang yang dilarang ekspornya, yaitu :


Suatu barang yang dilarang ekspornya karena pertimbangan :

Menjaga kelestarian alam


Tidak memenuhi standar mutu
Menjamin kebutuhan bahan baku bagi industri kecil atau

pengrajin
Peningkatan nilai tambah
Merupakan barang bernilai sejarah dan budaya

Barang Dilarang ekspornya ini meliputi:

Produk Pertanian: anak ikan dan ikan arwana, benih


ikan sidat, ikan hias botia, udang galah ukuran 8 cm
dan udang panaedae
Produk Kehutanan: kayu bulat, bahan baku serpih,
bantalan kereta api atau trem dari kayu dan kayu
gergajian
Produk Kelautan: pasir laut
Produk Pertambangan: bijih timah dan konsentratnya,
abu dan residu yang mengandung arsenik, logam atau
senyawanya dan lainnya, terutama yang mengandung
timah dan batu mulia

MEKANISME TRANSAKSI
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT :

Eksportir

Importir

Indentor

Pendukung
a) Bank-bank devisa
b) Badan usaha transportasi
c) Maskapai pelayaran
d) Perusahaan asuransi
e) Surveyor
f) Otoritas kepabeanan

Transaksi Perdagangan
Internasional

Sales of
Contract (S/C)

Terms of Delivery
(INCOTERMS)

Terms of Payments
(L/C dan Non L/C)
Sales contract adalah kesepakatan yang dibuat
oleh dua pihak atau lebih untuk melakukan transaksi
perdagangan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip hukum
yang disepakati bersama.

Penyusunan Sales Contract

Terminologi Penyerahan Barang

Struktur incoterms 2000 terbagi menjadi 4 (empat) kategori


dengan terms sebanyak 13 macam, yaitu :
1.Kelompok Terms E Lokasi eksportir (EXW)
2.Kelompok Terms F - Angkutan utama belum dibayar (FCA, FAS,
FOB)
3.Kelompok Terms C - Angkutan utama telah dibayar (CFR, CIF,
CPT, CIP)
4.Kelompok Terms D - Sampai tujuan (DAF, DES, DEQ, DDU, DDP)

Kelompok E . . .
Pengertian terms exworks adalah penyerahan yangdilaksanakan di
suatu tempat milik eksportir atau di negara asalbarang (pabrik,
gudang, dan lain-lain). Kewajiban dan resikoyang timbul setelah
penyerahan tersebut misal: stuffing kesarana pengangkut,
pengangkutan ke pelabuhan, pengurusanformalitas ekspor, biaya
tambang, dan sebagainya sepenuhnyamenjadi tanggung jawab
pembeli.

Kelompok F angkutan utama belum


dibayar
CFCA-Free Carrier
Free carrier berarti bahwa penjual menyerahkan barang
kepadapengangkut dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor,
ditempat yang ditunjuk oleh pembeli
FAS-Free Alongside Ship.
Free alongside Ship berarti penjual wajib menanggung biayadan
resiko sampai dengan penyerahan barang di samping kapaldi
pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah mendapat ijinekspor.
FOB Free on Board
Free on Board berarti penjual wajib menanggung biaya danresiko
sampai dengan barang melewati batas pagar kapal (on board) di
pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudahmendapat ijin ekspor.

Kelompok C angkutan utama

dibayar
Kelompok ini secara umum memberikan pengertian bahwa biayabiaya angkutan utama telah diselesaikan pembayarannya oleh pihak
eksportir.
Cost and Freght
berarti bahwapenjual menyerahkanbarang setelah
barangmelewati batas pagarkapal di pelabuhanpengapalan
dalamkeadaan sudah mendapatijin ekspor, tetapi
biayapengangkutan sampai kepelabuhan tujuan tetapmenjadi
kewajibanpenjual.
CIF Cost Insurance and freight
Pada terms CIF, kewajiban penjual sama dengan term CFR
ditambah dengan kewajiban membayar asuransi pengangkutan.
Term ini hanya dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja.
CPT-Carriage Paid to
Pengertian terms ini adalah ketika pengangkutan atas barang
ekspor menggunakan lebih dari satu alat transportasi (multi moda).
Untuk itu penjual akan menanggung seluruh biaya pengangkutan
dan menentukan sendiri pengangkut yang akan membawa barangbarang hingga sampai di suatu tempat tujuan di negara importir.
CIP-Carriage and Insurance paid to
Pada terms ini, kewajiban penjual pada dasarnya sama
dengan terms CPT hanya saja ditambah dengan kewajiban menutup
asuransi pengangkutan. Dengan demikian penjual akan
menanggung biaya pengangkutan termasuk menutup asuransi
sampai dengan tempat tujuan di negara importir.

Kelompok D Pengangkutan

Sampai Tujuan
DAF-Delivered at Frontier
Delivered at Frontier berarti bahwa perpindahan resiko dari
penjual kepada pembeli dilakukan di suatu tempat yang termasuk
wilayah perbatasan, namun belum termasuk daerah pabean negara
pembeli, dalam kondisi belum dibongkar.
DES - Delivered ex Ship
Delivered ex Ship berarti bahwa penjual menyerahkan barang
bila telah ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli, diatas kapal.
Penjual menanggung semua biaya dan resiko sampai saat
penyerahan sebelum dibongkar.
DEQ - Delivered ex Quay.
Delivered ex Quay berarti bahwa penjual menyerahkan
barang apabila telah ditempatkan kewenangan pembeli, diatas
dermaga, telah diurus formalitas ekspor, namun belum diurus
formalitas impornya. Penjual menanggung semua biaya dan resiko
sampai dengan saat penyerahan di atas dermaga.
DDU - Delivered Duty Unpaid
Delivered Duty Unpaid berarti bahwa penjual menyerahkan
barang kepada pembeli, di suatu tempat yang ditunjuk pembeli
dalam wilayah kewenangan pembeli. Penjual menanggung semua
biaya dan resiko sampai dengan saat penyerahan.
DDP - Delivered Duty Paid
Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa
penjual harus menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat
yang ditunjuk pembeli dan berada di wilayah kewenangan pembeli
dengan kondisi seluruh formalitas kepabeanan telah diselesaikan
(door to door service).

PAPER EXPORT
IMPORT/ EXIM
Formal Eksportir / importer & Mekanisme Trnsaksi

Internasional

Jawahir Muhammad
10113364
International Business Management

Anda mungkin juga menyukai