Anda di halaman 1dari 16

Kuliah Minggu 1

Persamaan Linier
Aljabar Linier

Contoh Persamaan Linier


Contoh 1 :
Seorang Petani akan membelanjakan 50 ribu rupiah untuk
membeli bibit Kacang dan Bibit Jagung. Bila harga bibit kacang
per kilogram adalah 3 ribu rupiah dan harga bibit jagung
adalah 5 ribu rupiah, tentukan berapa kilogram bibit kacang
dan jagung yang terbeli.
Jawab
Misalkan : x1 adalah banyaknya bibit kacang
dalam kilogram
x2 1adalah
bibit jagung
=>
3x
+ 5x2banyaknya
= 50
(1)
dalam kilogram
Misalkan : x adalah banyaknya bibit kacang
dalam kilogram
y adalah
bibit jagung
(2)
=> 3x
+ 5y banyaknya
= 50
dalam kilogram
Misalkan : p adalah banyaknya bibit kacang
dalam kilogram
q adalah banyaknya bibit jagung
3p + 5q = 50
dalam=>
kilogram

(3)

Berapa jumlah Bibit 1 dan Bibit 2 ?

Contoh Persamaan Linier

toh 2 : Nilai akhir matakuliah dihitung dari 30% Tugas, 35% UTS dan 35% UAS
0.3 T + 0.35 U1 + 0.35
U2 = 85

atau
8500

30 T + 35 U1 + 35 U2 =

Persamaan
Linier dalam peubah x1,x2,.. xn adalah
Definisi
1
a1 x1 + a2 x2+ + an xn = b
dimana a1 , a2 , an dan b konstanta
Contoh 3 : Tentukan banyaknya Peubah dan Jelaskan apakah
persamaan berikut adalah Persamaan linier

a. 2 sin x + y + z = 6
b. p 2q + r = sin 6
c. x1 2ex2 + 3x3 = 1
d. p + 2q + 3r = s -t

Sistim Persamaan Linier

Contoh
3Seorang
:
Petani akan membelanjakan 50 ribu rupiah untuk
membeli bibit Kacang dan Bibit Jagung. Harga bibit kacang
per kilogram adalah 3 ribu rupiah dan harga bibit jagung
adalah 5 ribu rupiah.
1 Kilogram bibit jagung membutuhkan lahan seluas 2 Are (10
m2) dan
1 kilogram kacang membutuhkan lahan 1 Are.
Tentukan berapa kilogram bibit kacang dan jagung yang
Jawab
Matematik
terbeli:danModel
ditanam
pada luas lahan 18Are.

3x + 5y = 50
x + 2y = 18

(3)

Sistim persamaan Linier dengan 2 persamaan dan 2 peubah

Berapa Nilai x dan y ?


3x + 5y = 50
x + 2y = 18 (3)
Posisi Persamaan 1 (B1) ditukar
x + 2y = 18
3x + 5y = 50 (3a)dengan Persamaan 2 (B2)

3x + 6y = 54 (3b)
3x + 5y = 50

B1 dikali 3

3x + 6y = 54
3x + 6y - y = 50
3x + 6y = 54
- y = -4 (3c) B2 dikurang B1
x + 2 x 4 = 18 => x =10
x + 2y = 18
Substitusi ke B1
y = 4 (3d)
y=
4

3x + 5y = 50
x + 2y = 18

3x + 5y = 50
x + 2y = 18

x + 2y = 18
3x + 5y = 50

x + 2y = 18
3x + 5y = 50

x + 2y = 18
3x + 5y = 50

(3a)

x + 2y = 18 (3d)
y= 4

3x + 6y = 54
3x + 5y = 50
3x + 6y = 54
3x + 6y - y = 50
3x + 6y = 54
- y = -4
x + 2y = 18
y= 4

x + 2y = 18
y= 4

Sistim (3d) Lebih


sederhana
karena
Persamaan
kedua
melibatkan 1
peubah

toh 4 : Tentukan Solusi dari Sistim Persamaan Linier

Jawab

x+ y+ z =3
x + 2y +2z = 5
x+ 2y +3z = 6
:

x + y + z = 3B2-B1x + y + z = 3 x + y + z = 3
B3-B2
x + 2y +2z = 5
y+z =2
y+z =2
x+ 2y +3z = 6
y +2z = 3
z=1
B3-B1

Operasi Baris untuk mendapatkan Bentuk Sederhana:


1. Pertukaran Baris
2. Perkalian Baris dengan Bilangan
3. Penjumlahan Baris dengan Kelipatan Baris lain

z= 1
y+ 1= 2
y=1
x+1 + 1= 3
x=1

Matrik Koefisien
x+ y+ z =3
x + 2y +2z = 5
x+ 2y +3z = 6

p+ q+ r =3
p + 2q +2r = 5
p + 2q +3r = 6

(A)

(B)

Sistim A dan dan Sistim B adalah sistim yang sama.


Sistim Persamaan Linier ditentukan oleh
koefisiennya. Matrik Koefisien dari Sistim
persamaan Linier disebut Matrik Augmented

Operasi Baris dan Matrik Koefisien


x + y + z = 3B2-B1x + y + z = 3
x + 2y +2z = 5
y+z =2
x+ 2y +3z = 6
y +2z = 3
B3-B1

B2-B1
B3-B1

B3-B2

toh 5 : Tentukan Solusi dari Sistim Persamaan Linier


x + y + 3z = 5
x + 2y +2z = 5
x+ 2y +4z = 7
Jawab:

x+y+3z=5
yz =0
z =1

x=1
y=1
z=1

Bentuk Echelon Baris

ntoh 6 : Tentukan Solusi dari Sistim Persamaan Linier


x+ y+ z =3
x + 2y +3z = 6
Jawab:

B2-B1

B2-B1

Operasi
Stop
disini
z =
y + 2z =3
y+ 2 = 3 atau y = 3- 2
x + y + z =3x+ (3-2) + = 3 atau x =

ntoh 7 : Tentukan Solusi dari Sistim Persamaan Linier


x+ y+ z =3
x + 2y +3z = 6
2x + 3y +4z = 9
Jawab:

y + 2z =3

z =
y+ 2 = 3 atau y = 3- 2

x + y + z =3x+ (3-2) + = 3 atau x =

Bentuk Echelon Baris


1. Elemen Pertama tidak Nol di setiap baris adalah Satu.
Disebut Satu Utama
2. Elemen Satu Utama suatu Baris berada lebih ke
kanan dari Satu Utama Baris diatasnya
Bentuk Echelon Baris tereduksi
3. Elemen Pertama tidak Nol di setiap baris adalah Satu.
Disebut Satu Utama
4. Elemen Satu Utama suatu Baris berada lebih ke
kanan dari Satu Utama Baris diatasnya
5. Elemen Se kolom dengan satu Utama ber nilai Nol

ontoh 9: Jelaskan Apakah Bentuk berikut adalah Bentuk Echelon Baris ?

A.

B.

C.

D.

G.

E.

H.

F.

I.

Anda mungkin juga menyukai