Anda di halaman 1dari 18

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR

A. PENETAPAN LOKASI BENDUNG


Penetapan lokasi bendung ini ditentukan oleh dosen asistensi dengan melihat kondisi
topografi dan kondisi morfologi pada daerah lokasi bendungan tersebut.
B. PENGGAMBARAN CATCHMENT AREA DAN PEMBAGIAN DAERAH
Catchment area digambar dengan memperhatikan garis kontur di sekitar sungai yang
direncanakan. Melalui posisi kontur akan ditarik batasan area di mana diasumsikan aliran
air yang jatuh pada lahan akan turun menuju sungai dengan daerah tegak lurus kontur.
Luas masing-masing daerah pengamatan diperoleh dengan cara berikut :
a. Semua stasiun yang terdapat di dalam atau di luar DAS dihubungkan dengan
garis, sehingga terbentuk jaringan- jaringan segitiga.
b. Pada masing-masing segitiga ditarik garis sumbunya, dan semua garis sumbu
tersebut mambentuk polygon.
c. Luas daerah yang hujannya dianggap diwakili oleh satu stasiun yang
bersangkutan adalah daerah yang dibatasi oleh garis-garis polygon tersebut (atau
dengan batas DAS).
Terdapat 5 stasiun, dimana 3 stasiun diantaranya yang berpengaruh terhadap letak DAS
yang ada, berikut 3 stasiun dengan luas daerah masing-masing :
Luas daerah yang mewakili stasiun 2 (Stasiun Kelapa)
Luas daerah yang mewakili stasiun 3 (Stasiun Dutula Toweja)
Luas daerah yang mewakili stasiun 4 (Stasiun Dutula Malango)

=
=
=

C. ANALISA HIDROLOGI (CURAH HUJAN)


1. DATA CURAH HUJAN
Data curah hujan harian maksimum yang digunakan pada analisa ini periode pencatattan
dari tahun 2000 sampai dengan 2014.

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

TAHU
N
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Data Curah Hujan Harian Maksimum (mm)


STA 1
STA 2
STA 3
STA 4
STA 5
147
137
121
110
120
120
121
128
138
133
107
100
92
133
142
150
129
130
121
110
132
130
147
130
107
138
126
131
118
121
121
143
135
106
97
96
99
138
147
155
98
106
100
122
125
109
151
109
152
100
155
160
118
129
99
128
132
99
139
147
137
129
152
136
150
118
133
129
124
126
120
153
155
231
138

2. ANALISA

KUALITAS DATA
Uji Data Outlier:
Sebelum data pengamatan digunakan dalam metode-metode hidrologi, terlebih dahulu
data tersebut dilakukan perhitungan uji outlier untuk menilai apakah data tersebut
menyimpang jauh dari kumpulan datanya atau tidak.
Syarat-syarat pengujian data outlier berdasarkan koefisien kemencengan (CSlog ) :
0,4 maka : uji outlier tinggi, koreksi data.
1. Jika CS
log

2. Jika CSlog 0,4 maka : uji outlier rendah, koreksi data.


3. Jika CSlog -0,4 CSlog 0,4 maka : uji outlier tinggi dan rendah, koreksi
data.

Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam mengitung uji outlier adalah sebagai
berikut:

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR

Keterangan :
Cslog = koefisien Skewness (dalam log)
Slog = standart deviasi (dalam log)
n

= jumlah data

Log X= nilai rerata data (dalam log)


Contoh Analisa Data dengan Uji Outlier :
1. Stasiun Kelapa
Perhitungan uji data Outlier untuk stasiun kelapa adalah sebagai berikut :
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

TAHUN

2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
TOTAL

Rata-Rata

Rmaks (mm)

(X)
147
120
107
150
132
138
121
96
98
109
155
128
137
118
120
1876
125.0666
667

Y = log Xi
2.1673
2.0792
2.0294
2.1761
2.1206
2.1399
2.0828
1.9823
1.9912
2.0374
2.1903
2.1072
2.1367
2.0719
2.0792
31.3915

log Xi - log X

(log Xi - log X)2

(log Xi - log X)3

0.07455
-0.01358
-0.06338
0.08333
0.02781
0.04711
-0.00998
-0.11049
-0.10154
-0.05534
0.09757
0.01445
0.04396
-0.02088
-0.01358

0.00556
0.00018
0.00402
0.00694
0.00077
0.00222
0.00010
0.01221
0.01031
0.00306
0.00952
0.00021
0.00193
0.00044
0.00018

0.00041
0.00000
-0.00025
0.00058
0.00002
0.00010
0.00000
-0.00135
-0.00105
-0.00017
0.00093
0.00000
0.00008
-0.00001
0.00000

0.00000

0.05766

-0.00070

2.0928

Untuk menghitung nilai rata-rata dalam log digunakan persamaan berikut :


n

Log X =

1
log xi =
n i=1

31.3915
15

= 2.0928

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


Untuk mengitung Standar Deviasi digunakan persamaan berikut :

S log

XilogX
log 2

0.05766
14

= 0,0642

i=1

Untuk menghitung koefisien Skewness digunakan persamaan :

CS log

n
( n1 ) ( n2 ) Slog 3

log XilogX
() 3
n

i=1

CS log =

15 x(0.0007)
( 151 ) (152 ) x 0.0642 3

= -0,2180

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh -0,4

CS log <0,4

maka dilakukan uji data outlier tinggi dan

rendah. Untuk data 15 tahun, nilai Kn = 2,247 (berdasarkan table nilai Kn Value Test untuk uji data
outlier).
Uji Outlier Tinggi
Log Xh =

LogX

+ Kn.Slog

= 2,0928 +( 2,247 x 0,0642)


Log Xh = 2,2371
Xh
= 172,62 mm
Data curah hujan tertinggi yang ada dalam seri data (Xa) adalah 155 mm sedangkan uji outlier (Xh)
adalah 172,62 mm. Dengan demikian diperoleh Xh

Xa = 172,62 mm

curah hujan untuk stasiun Kelapa tidak terdapat outlier tinggi.


Uji Outlier Rendah
Log Xl =

log X

- Kn.Slog

THEODORUS PASOMBA 120211012

155 mm, jadi data

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


= 2,0928 (2,247 x 0,0642)
Log Xl = 1,9485
Xl
= 88,82 mm
Data curah hujan terendah yang ada dalam seri data (Xa) adalah 96 mm, sedangkan uji outlier (Xl)
adalah 88,82 mm. Dengan demikian diperoleh Xl

Xa = 88,82 mm 96 mm, jadi data curah

hujan untuk stasiun Kelapa tidak terdapat outlier rendah.


Dari analisis tersebut maka disimpulkan bahwa data pengamatan dari stasiun A tidak terdapat data Outlier
Tinggi maupun rendah.
2. Stasiun Dutula Toweja

Perhitungan uji data outlier untuk stasiun Stasiun Dutula Toweja adalah sebagai berikut :

NO

TAHU
N

1
2000
2
2001
3
2002
4
2003
5
2004
6
2005
7
2006
8
2007
9
2008
10
2009
11
2010
12
2011
13
2012
14
2013
15
2014
TOTAL
Rata-Rata

Rmaks
(mm)
(X)
137
128
148
166
168
155
143
134
137
151
133
140
168
146
145
2199
146.6

Y
Y = log X
2.1367
2.1072
2.1703
2.2201
2.2253
2.1903
2.1553
2.1271
2.1367
2.1790
2.1239
2.1461
2.2253
2.1644
2.1614
32.4691
2.1646

log Xi log x

(log Xi - log
x)^2

(log Xi - log
X)^3

-0.02789
-0.05740
0.00566
0.05550
0.06070
0.02573
-0.00927
-0.03750
-0.02789
0.01437
-0.04075
-0.01848
0.06070
-0.00025
-0.00324

0.00078
0.00329
0.00003
0.00308
0.00368
0.00066
0.00009
0.00141
0.00078
0.00021
0.00166
0.00034
0.00368
0.00000
0.00001

-0.00002
-0.00019
0.00000
0.00017
0.00022
0.00002
0.00000
-0.00005
-0.00002
0.00000
-0.00007
-0.00001
0.00022
0.00000
0.00000

0.00000

0.01971

0.00028

Untuk menghitung nilai rata-rata dalam log digunakan persamaan berikut :


n

Log X =

1
log xi
n i=1

32.4691
15

= 2.1646

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


Untuk mengitung Standar Deviasi digunakan persamaan berikut :

S log

XilogX
log 2

0.01971
14

= 0,0375

i=1

Untuk menghitung koefisien Skewness digunakan persamaan :

CS log

n
( n1 ) ( n2 ) Slog3

log XilogX
()3
n

i=1

CS log =

15 x (0,00028)
( 151 ) (152 ) x 0.0375 3

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh

= 0,4376

CS log

0,4 maka dilakukan uji data outlier tinggi. Untuk

data 15 tahun, nilai Kn = 2,247 (berdasarkan table nilai Kn Value Test untuk uji data outlier).
Uji Outlier Tinggi
Log Xh =

LogX

+ Kn.Slog

= 2,1646 +( 2,247 x 0,0375)


Log Xh = 2,2489
Xh
= 177,38 mm
Data curah hujan tertinggi yang ada dalam seri data (Xa) adalah 168 mm sedangkan uji outlier (Xh)
adalah 177,38 mm. Dengan demikian diperoleh Xh

Xa = 177,38 mm

curah hujan untuk stasiun 3 tidak terdapat outlier tinggi.


Uji Outlier Rendah
Log Xl =

log X

- Kn.Slog

= 2,1646 (2,247 x 0,0375)


Log Xl = 2,0803
THEODORUS PASOMBA 120211012

168 mm, jadi data

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


Xl

= 120,32 mm

Data curah hujan terendah yang ada dalam seri data (Xa) adalah 128 mm, sedangkan uji outlier (Xl)
adalah 120,32 mm. Dengan demikian diperoleh Xl

Xa = 120,32 mm

128 mm, jadi data

curah hujan untuk stasiun 3 tidak terdapat outlier rendah.


Dari analisis tersebut maka disimpulkan bahwa data pengamatan dari stasiun 3 tidak terdapat data Outlier
Tinggi maupun rendah.

3. Stasiun 4 ( Dutula Malango)


Perhitungan uji data outlier untuk stasiun 4 adalah sebagai berikut :
Rm maks(mm)
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

TAHUN

2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
TOTAL
Rata-Rata

(X)
140
128
92
130
147
149
135
138
133
130
160
99
152
129
155
2017
134.4666667

Y = log
X
2.1461
2.1072
1.9638
2.1139
2.1673
2.1732
2.1303
2.1399
2.1239
2.1139
2.2041
1.9956
2.1818
2.1106
2.1903
31.8621
2.1241

log Xi - log x

(log Xi - log x)^2

(log Xi - log
X)^3

0.02199
-0.01693
-0.16035
-0.01020
0.04318
0.04905
0.00619
0.01574
-0.00029
-0.01020
0.07998
-0.12850
0.05770
-0.01355
0.06619

0.00048
0.00029
0.02571
0.00010
0.00186
0.00241
0.00004
0.00025
0.00000
0.00010
0.00640
0.01651
0.00333
0.00018
0.00438

0.0000106
-0.0000049
-0.0041231
-0.0000011
0.0000805
0.0001180
0.0000002
0.0000039
0.0000000
-0.0000011
0.0005116
-0.0021221
0.0001921
-0.0000025
0.0002900

0.00000

0.06205

-0.00505

Untuk menghitung nilai rata-rata dalam log digunakan persamaan berikut :

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


n

31.8621
15

1
log xi =
n i=1

Log X =

= 2.1241

Untuk mengitung Standar Deviasi digunakan persamaan berikut :

S log

XilogX
log 2

0.06205
14

= 0,0666

i=1

Untuk menghitung koefisien Skewness digunakan persamaan :

CS log

n
( n1 ) ( n2 ) Slog 3

log XilogX
()3
n

i=1

CS log =

15 x (0,00505)
( 151 ) (152 ) x 0.0666 3

Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh

= -1,4089

CS log

0,4 maka dilakukan uji data outlier rendah. Untuk

data 15 tahun, nilai Kn = 2,247 (berdasarkan table nilai Kn Value Test untuk uji data outlier).
Uji Outlier Rendah
Log Xl =

log X

- Kn.Slog

= 2,1241 (2,247 x 0,0666)


Log Xl = 1,9744
Xl
= 94,28 mm
Data curah hujan terendah yang ada dalam seri data (Xa) adalah 92 mm, sedangkan uji outlier (Xl)
adalah 94,28 mm. Dengan demikian diperoleh Xl

Xa = 94,28 mm 92 mm, karena data Xa

Xl, maka data-data yang Xl disesuaikan menjadi Xl = 94,28 mm.


THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


Rm maks(mm)
NO

TAHUN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

(X)
140
128
94.28
130
147
149
135
138
133
130
160
99
152
129
155
2019.28

TOTAL
Rata-Rata

134.6186
667

Y = log
X
2.1461
2.1072
1.9744
2.1139
2.1673
2.1732
2.1303
2.1399
2.1239
2.1139
2.2041
1.9956
2.1818
2.1106
2.1903
31.872
7

Log X =

31.8727
15

(log Xi - log x)^2

(log Xi - log
X)^3

0.02199
-0.01693
-0.14972
-0.01020
0.04318
0.04905
0.00619
0.01574
-0.00029
-0.01020
0.07998
-0.12850
0.05770
-0.01355
0.06619

0.00048
0.00029
0.02242
0.00010
0.00186
0.00241
0.00004
0.00025
0.00000
0.00010
0.00640
0.01651
0.00333
0.00018
0.00438

0.0000106
-0.0000049
-0.0033562
-0.0000011
0.0000805
0.0001180
0.0000002
0.0000039
0.0000000
-0.0000011
0.0005116
-0.0021221
0.0001921
-0.0000025
0.0002900

0.01063

0.05876

-0.00428

2.1248

Setelah data disesuaikan, hitung kembali

1
log xi =
n i=1

log Xi - log x

log X

dan

S log

= 2.1248

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR

S log

XilogX
log 2

0.05876
14

= 0,0648

i=1

Uji Outlier Tinggi


Log Xh =

LogX

+ Kn.Slog

= 2,1248 + ( 2,247 x 0,0648)


Log Xh = 2,2704
Xh
= 186,39 mm
Data curah hujan tertinggi yang ada dalam seri data (Xa) adalah 160 mm sedangkan uji outlier (Xh)
adalah 186,39 mm. Dengan demikian diperoleh Xh

Xa = 186,39 mm

160 mm, jadi data

curah hujan untuk stasiun 4 tidak terdapat outlier tinggi.

Dari analisis tersebut maka disimpulkan bahwa data pengamatan dari stasiun 4 :

terdapat data Outlier rendah


tidak terdapat data Outlier tinggi.

Curah Hujan Rata-Rata


Curah hujan rata-rata adalah data-data kedalaman hujan dari satu atau banyak stasiun pengukuran hujan
yang dirata-ratakan dengan menggunakan beberapa metode yang dianggap mewakili.
Metode yang akan digunakan adalah metode Poligon Thiessen.

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


Dari hasil analisi peta Topografi dengan skala 1 : 50.000 diperoleh :
A1 = Luas daerah yang mewakili stasiun 2 (Kelapa) = 51,27125 km2
A2 = Luas daerah yang mewakili stasiun 3 (Dutula Toweja) = 10,8225 km2
A3 = Luas daerah yang mewakili stasiun 4 (Dutula Malango) = 0,125 km 2
Data curah hujan harian maksimum untuk tahun 2000 :
R1 = Curah hujan harian maksimum stasiun 2(Kelapa) = 147 mm
R2 = Curah hujan harian maksimum stasiun 3(Dutula Toweja) = 137 mm
R3 = Curah hujan harian maksimum stasiun 4 (Dutula Malango) = 140 mm
Untuk menghitung curah hujan rata-rata Poligon Thiessen digunakan persamaan :

R
=

A 1 R1 + A2 R2 + .+ AnRn
A1 + A2 + .+ A n

Maka didapat hasil perhitungan curah hujan rata-rata :

NO

TAHU
N

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Data Curah Hujan Harian Maksimum


(mm)
Stasiun
Stasiun D.
Stasiun D.
Kelapa
Toweja
Malango
147
137
140
120
128
128
107
148
94.28
150
166
130
132
168
147
138
155
149
121
143
135
96
134
138
98
137
133
109
151
130
155
133
160
128
140
99
137
168
152
118
146
129
120
145
155

THEODORUS PASOMBA 120211012

Curah
Hujan
Rata-Rata
(mm)
145.2465
121.4076
114.1061
152.7429
138.2921
140.9791
124.8549
102.6942
104.8541
116.3478
151.1833
130.0291
142.4224
122.8925
124.4189

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR

3. ANALISIS DISTRIBUSI PROBABILITAS CURAH HUJAN


Dalam penentuan jenis distribusi yang sesuai dengan data, maka harus dilakukan pengujian dengan
menggunakan parameter statistik.
a. Metode NORMAL dan GUMBEL
Analisi parameter statistic untuk metode normal dan gumbel :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

TAHUN
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

JUMLAH
RATA-RATA

X
145.2465
121.4076
114.1061
152.7429
138.2921
140.9791
124.8549
102.6942
104.8541
116.3478
151.1833
130.0291
142.4224
122.8925
124.4189
1932.4714
128.831
4

X-X
16.4151
-7.4238
-14.7253
23.9115
9.4607
12.1477
-3.9766
-26.1372
-23.9773
-12.4836
22.3519
1.1976
13.5909
-5.9389
-4.4125

(X-X)^2
269.4550
55.1130
216.8352
571.7588
89.5039
147.5667
15.8130
683.1543
574.9129
155.8412
499.6066
1.4343
184.7136
35.2709
19.4705

(X-X)^3
4423.1272
-409.1481
-3192.9698
13671.5992
846.7651
1792.5959
-62.8813
-17855.7538
-13784.8817
-1945.4658
11167.1466
1.7178
2510.4302
-209.4711
-85.9143

(X-X)^4
72606.0092
3037.4375
47017.5233
326908.1567
8010.9487
21775.9202
250.0512
466699.7669
330524.8047
24286.4933
249606.7299
2.0572
34119.0979
1244.0338
379.1004

0.0000

3520.4498

-3133.1040

1586468.13

Rata-rata hitung (central tendency)


n

X =

1
1932,4714
Xi=

n i=1
15

= 128,8314

Untuk menghitung Standar Deviasi menggunakan persamaan berikut :

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR

S =

x
xi 2

3520,4498
14

= 15,8575

i=1

Koefisien Skewness :

Xi X

n
=
n

( n1 ) ( n2 ) S3 i=1

Cs =

15,8575 3
( 151 )( 152 ) x
15 x (3133,1040)

= -0,06476

Koefisien Variasi

Cv =

S
X

15,8575
= 128,8314

= 0,12309

Koefisien Kurtosis

Ck =

n
( n1 ) ( n2 )(n3)S 4

Xi X

i =1

15,8575 4
( 151 ) ( 152 )(153)x
=
= 2,58477
15 2 x 1586468,13

b. Metode LOG NORMAL dan LOG PERSON III


Analisis parameter statistic untuk metode log normal dan log person III :
NO

TAHU
N

2000

2001

2002

Log X

145.2465
093
121.4076
143
114.1060
974

2.162105
7
2.084245
9
2.057308
9

log Xi - log
x

(log Xi - log
x)^2

(log Xi - log
X)^3

(Log XiLog X)^4

0.0552122

0.0030484

0.0001683

0.0000093

0.0005129

-0.0000116

0.0000003

0.0024586

-0.0001219

0.0000060

0.0226476
0.0495847

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


4

2003

2004

2005

2006

2007

2008

10

2009

11

2010

12

2011

13

2012

14

2013

15

2014

JUMLAH
RATARATA

152.7429
031
138.2920
743
140.9791
261
124.8548
669
102.6942
039
104.8540
834
116.3477
850
151.1833
049
130.0290
507
142.4223
606
122.8924
962
124.4188
850
1932.471
4
128.8314

2.183961
0
2.140797
3
2.149154
8
2.096405
5
2.011545
9
2.020585
3
2.065758
1
2.179503
8
2.114040
4
2.153578
2
2.089525
4
2.094886
3
31.6034
026
2.10689
351

0.0770675

0.0059394

0.0004577

0.0000353

0.0339038

0.0011495

0.0000390

0.0000013

0.0422613

0.0017860

0.0000755

0.0000032

0.0001100

-0.0000012

0.0000000

0.0090912

-0.0008668

0.0000826

0.0074491

-0.0006429

0.0000555

0.0016921

-0.0000696

0.0000029

0.0726103

0.0052723

0.0003828

0.0000278

0.0071469

0.0000511

0.0000004

0.0000000

0.0466847

0.0021795

0.0001017

0.0000048

0.0003017

-0.0000052

0.0000001

0.0001442

-0.0000017

0.0000000

0.0411858

-0.0004956

0.000229
1

0.0104880
0.0953476
0.0863082
0.0411354

0.0173681
0.0120072
0

Rata-rata hitung (central tendency)


n

log X =

1
31,6034
log Xi=

n i=1
15

= 2,1069

Untuk menghitung Standar Deviasi menggunakan persamaan berikut :

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR

S log =

x
log xilog 2

0,0412
14

= 0,05425

i=1

Koefisien Skewness (Kemencengan)

Cslog =

logXilogX
0,05425 3

( 151 ) ( 152 ) x

n
= 15 x (0.00050) = -0,2581
n

( n1 ) ( n2 ) Slog3 i=1

Koefisien Kurtosis

Ck =

n
( n1 ) ( n2 )(n3)Slog 4

logXilogX

i=1

0,05425 4
( 151 ) ( 152 )(153)x
15 2 x 0,00023

2,7356

Penentuan jenis distribusi yang sesuai dengan data dilakukan dengan mencocokkan parameter statistic
dengan syarat masing-masing jenis distribusi.
Berikut tinjauan kesesuaian tipe distribusi berdasarkan parameter statistic.
Jenis Distribusi
Normal

Persyaratan
Cs = 0

Hasil
Cs = -0,06476

Log Normal

Ck = 3
Cs = Cv +3Cv = 0,37113

Ck = 2,58477
Cs = -0,2581

Ck = Cv8 + 6Cv6 + 15Cv4+ 16Cv2 +3

Ck = 2,7356

= 3,2459
Cs = 1.14

Cs = -0,06476

Ck = 5.4

Ck = 2,58477

Gumbel

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


Log Pearson III

Selain dari nilai di atas

Cs = -0,2581
Ck = 2,7356

Berdasarkan parameter statistic pengamatan tersebut data yang memenuhi terhadap syarat batas parameter
statistic adalah Log Pearson III.
Nilai Teoritis Distribusi Log Pearson III

Untuk menghitung nilai teoritis distribusi Log Pearson III digunakan persamaan sebagai berikut:

log X TR = log X

S log

x K TR ,CS

Nilai K dalam hal ini di dapat dari hasil interpolasi nilai K berdasarkan Koefisien Skewness (Cs) dan
Periode (TR) Hasil dari perhitungan Log Pearson III.
Analisis data sebagai berikut :
Untuk TR= 100 tahun

log X =

Slog =

1
31,6034
log Xi=
= 2,1069

n i=1
15

x
logxilog 2

0,0412
14

= 0,05425

i =1

Cslog =

logXilogX
0,05425 3

( 151 ) ( 152 ) x

n
=
15 x (0.00050) = -0,2581
n

( n1 ) ( n2 ) Slog3 i=1

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR


Untuk menghitung nilai K digunakan interpolasi. TR = 100 tahun.
Cs = -0,2

nilai K = 2,178

Cs = -0,3

nilai K = 2,104

Hasil interpolasi didapat :


Tr =100
K
-0,2
2,178
-0,2581
2,13501
-0,3
2,104
Sehingga nilai K = 2,13501
Cs

Maka :
Log XTR = 2,1069 + (2,13501 x 0,05425) = 2,2227
XTR = 167 mm

Tabel Analisis Sebaran Teoritis Distribusi Log Pearson III


TR
100

1/TR/%
1

Cs
-0,2581

Kt
2,13501

S log
0,05435

Log X
2,1069

Log XTR
2,2227

XTR (mm)
167

Dari perhitungan di atas didapat hujan rencana metode Log Pearson III dengan periode 100 tahun adalah :
Periode Ulang (T)
100

Hujan (mm)
167

THEODORUS PASOMBA 120211012

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN AIR

THEODORUS PASOMBA 120211012

Anda mungkin juga menyukai