Anda di halaman 1dari 28

GENDER dan JENIS KELAMIN

By : Nisha Dharmayanti Rinarto,


S. Kep., Ns.

Pengertian Gender
1. Websters New World Dictionary : suatu konsep
kultural yang berupaya untuk membuat perbedaan
(distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas,
dan karakteristik emosional antara laki-laki dan
perempuan yang berkembang dalam masyarakat.
2. Hillary M. Lips, dalam Sex n Gender, An
Introduction : harapan-harapan budaya terhadap lakilaki dan perempuan.
3. H. T. Wilson : suatu dasar untuk menentukan
pengaruh faktor budaya dan kehidupan kolektif dalam
membedakan laki-laki dan perempuan.

Gender adalah pembagian peran kedudukan, dan tugas


antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh
masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan lakilaki yang dianggap pantas sesuai norma-norma, adat
istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat.
Gender memiliki perbedaan-perbedaan bentuk antara
satu masyarakat dengan masyarakat lain karena
norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, dan
kebiasaan masyarakat yang berbeda.
Perbedaan tersebut dipelajari dari lingkungan sekitar.

Pengertian Jenis Kelamin


Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat, dan
fungsi biologis laki-laki dan perempuan yang
menentukan perbedaan peran mereka dalam
menyelenggarakan upaya meneruskan garis
keturunan.
Perbedaan ini terjadi karena mereka memiliki
alat-alat untuk meneruskan keturunan yang
berbeda, yang disebut alat reproduksi dan hanya
dapat berfungsi jika dipadukan.

Persoalan Gender dan Jenis Kelamin


1. Ketidakadilan dan diskriminasi gender
Kondisi tidak adil akibat dari sistem dan struktur sosial,
dimana baik perempuan maupun laki-laki menjadi korban dari
sistem tersebut.
a. Marginalisasi perempuan
b. Subordinasi
c. Pandangan stereotip
d. Kekerasan
e. Beban kerja
2. Kesetaraan dan keadilan gender
Kondisi dimana porsi dan siklus sosial perempuan dan lakilaki setara, serasi, seimbang, dan harmonis.

3. Penerapan pengarusutamaan gender di


Indonesia
a. Pluralistis
b. Melalui proses sosialisasi dan advokasi
c. Menjunjung tinggi nilai HAM dan
demokratisasi

Jenis Kelamin

Gender

Merupakan perbedaan biologis antara lakiMerupakan perbedaan peran, hak, serta


Perbedaan
Gender
dan
Jenis Kelamin
laki dan perempuan
kewajiban, kuasa, dan kesempatan antara
laki-laki dan perempuan dalam kehidupan
masyarakat
Perbedaan seks sama di seluruh dunia
bahwa perempuan bisa hamil sementara
laki-laki tidak, sifatnya universal

Gender tidak sama di seluruh dunia,


bergantung pada budaya dan
perkembangan masyarakat di satu wilayah,
sifatnya lokal

Perbedaan seks tidak berubah dari waktu


ke waktu. Sejak dalu hingga sekarang dan
masa datang, laki-laki tidak mengalami
menstruasi dan tidak dapat hamil

Gender berubah dari waktu ke waktu.


Setiap peristiwa dapat mengubah
hubungan antara laki-laki dan perempuan
dalam masyarakat

Seks adalah jenis kelamin laki-laki dan


perempuan dilihat secara biologis

Gender adalah perbedaan laki-laki dan


perempuan secara sosial; masalah atau isu
yang berkaitan dengan peran, perilaku,
tugas, hak, dan fungsi yang dibebankan
kepada perempuan dan laki-laki. Biasanya
isu gender muncul sebagai akibat suatu
kondidi yang menunjukkan kesenjangan
gender

Diskriminasi Pangkal dari Persoalan


Perempuan
1. Patriarki
2. Produk hukum dan peraturan yang belum responsif
gender
3. Pada masa kuno, perempuan warga kelas 2, pemuas
hawa nafsu dan dapat diperjualbelikan, bayi perempuan
merupakan aib ayah shg dikubur hidup2, perempuan
merupakan harta warisan ayah untuk anak laki-lakinya
4. 1893, perempuan baru boleh menimpan penghasilan
dan baru punya hak waris
5. 1928, perempuan baru punya hak pilih
6. 1975, perempuan baru berupah sama dengan laki-laki

Permasalahan Gender
Gender tidak menjadi masalah apabila terjadi
kesepakatan kedua pihak di dalam pembagian
tugas dan memiliki kesempatan yang sama untuk
melakukan kegiatan lain di luar untuk memenuhi
kebutuhan bermasyarakat dan mengembangkan
diri.
Gender bermasalah jika ada ketimpangan relasi
atau ketidakadilan antara laki-laki dan
perempuan, di mana satu pihak menjadi korban,
biasanya perempuan.

Ketimpangan Gender
Keadaan salah satu jenis gender yang lebih baik
kondisi dan kedudukannya dari jenis gender
lain. Biasanya laki-laki lebih baik daripada
perempuan.
Sehingga muncullah Gerakan Feminisme, yaitu
gerakan memperjuangkan hak kaum perempuan
agar sama dengan laki-laki.

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Gender


Seringkali kita menerima perbedaan gender
sebagai kodrat karena beranggapan perempuan
sudah dikodratkan memiliki tubuh yang lemah,
tidak lebih cerdas dan terampil daripada laki-laki.
Rupanya sulit bagi kita melihat hal itu sebagai
hasil bentukan dan latihan karena sudah biasa
menganggapnya sebagai kodrat.
Kenyataannya perbedaan secara fisik dan
intelektual antara laki-laki dan perempuan
bersifat relatif.

Bias Gender
Pemikiran tentang bagaimana memperlakukan
jenis kelamin tertentu, namun belum tentu
sesuai dengan yang sesungguhnya. Mis,
perempuan belum tentu lemah, laki-laki belum
tentu kuat.

Gender dan Sosialisasi


Gender tidak dibawa sejak lahir dan gender bisa
dipelajari melalui sosialisasi.
Agen sosialisasi meliputi :
1. Keluarga
2. Kelompok bermain
3. Sekolah
4. Media massa

Gender dan Stratifikasi


1. Gender dan pendidikan
2. Gender dan pekerjaan
3. Gender dan penghasilan

Gender dan Kekuasaan


1. Gender dan Politik
2. Gender dan Keluarga

Kekerasan terhadap Perempuan : Perkosaan


Realita perkosaan dewasa ini...
1. Spontan
2. Pelaku bukan orang asing
3. Bukan hanya terjadi di tempat sepi
4. Bukan hanya terjadi pada orang dewasa
5. Semua perempuan bisa menjadi korban
6. Bukan hanya dilakukan oleh laki-laki penderita gangguan jiwa
7. Bukan hanya dilakukan oleh laki-laki berstatus sosial
ekonomi rendah
8. Bukan hanya masalah perempuan
9. Merahasiakan perkosaan tidak menyelesaikan masalah

Jenis Perkosaan : Pelaku


1.
2.
3.
4.

Orang dikenal
Pacar
Suami
Orang asing

Jenis Perkosaan : Cara


1.
2.
3.
4.

Penipuan
Ancaman halus
Paksaan
Pengaruh tertentu

Reaksi Sesudah Perkosaan


1. Mudah marah
2. Takut
3. Cemas
4. Gelisah
5. Merasa bersalah
6. Malu
7. Menyalahkan diri sendiri
8. Menangis bila ingat
9. Ingin melupakan
10. Merasa tidak normal, kotor, berdosa, tidak berguna
11. Merasa lelah
12. Tidak ada gairah
13. Tidak bisa tidur
14. Ingin muntah
15. Perut dan vagina terasa sakit
16. Ingin bunuh diri

Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Perkosaan


1. Lapor Polisi
2. Korban bukan orang yang bersalah

Kiat Menghindari Perkosaan


1.
2.
3.
4.
5.

Bertingkah laku wajar


Tegas dan percaya diri
Pandai membaca situasi, jalan cepat namun tetap tenang
Hindari berjalan sendiri di tempat gelap dan sepi
Berpakaian sewajarnya, memudahkan lari/melawan, jangan pakai banyak
perhiasan
6. Sediakan senjata
7. Bila bepergian, pastikan infonya, cari info ditempat yang resmi
8. Jangan mudah menumpang kendaraan orla
9. Hati-hati jika diberi minum
10. Jangan mudah percaya orang yang mengajak bepergian ke suatu tempat yang
tidak dikenal
11. Perbanyak info tentang perkosaan
12. Pastikan rumah, pintu, jendela, mobil terkunci bila sedang ada di dalamnya
13. Belajar bela diri

KDRT
Pengaruh KDRT bukan hanya bersifat hubungan
keluarga, tetapi juga anggota dalam keluarga
yang ada di dalamnya, e.q: luka fisik dan
psikologi.
KDRT mengakibatkan retaknya hubungan
keluarga dan anak-anak yang kemudian dapat
menjadi sumber masalah sosial.

Pelecehan Seksual (Sexual Harassment)


1. Tekanan langsung atau halus untuk tindakan seksual (perilaku genit
atau centil)
2. Sentuhan yang tidak diundang atau kedekatan fisik yang tidak
diundang, atau mendorong alat kelamin (penis atau dada) pada
korbannya
3. Agresi fisik, seperti ciuman atau menepuk bagian tubuh tertentu
4. Lelucon atau pernyataan yang menjurus, merendahkan jenis kelamin
tertentu, dan tidak pada tempatnya
5. Serangan seksual, gerak gerik yang bersifat seksual, kasar atau ofensif
atau menjijikkan
6. Perhatian seksual yang tidak diundang dan tidak disukai serta tidak
pada tempatnya
7. Merendahkan martabat seseorang secara langsung karena jenis
kelamin mereka secara verbal

8. Tuntutan berhubungan seks untuk dapat naik jabatan


atau tanpa ancaman
9. Gerak gerik tubuh yang sok akrab secara fisik dan
bersifat menjurus ke arah hubungan seks
10. Menunjukkan gambar seksual
11. Selalu menatap atau melihat bagian tubuh tertentu
12. Membuat pernyataan, pertanyaan atau komentar yang
secara seksual bersifat eksplisit
13. Membuat pernyataan yang merendahkan gender atau
orientasi seksual orang (mis, merendahkan seseorang
karena ia homoseksual atau waria)

Penanaman Ideologi Gender di Negara


Berkembang
1. 1952 : Konvensi Hak Politik Perempuan
2. 1980 : Kopenhagen, UN Mid Decade of Women,
mengesahkan Konvensi Penghapusan Diskriminasi thd
Perempuan
3. 1985 : Nairobi, World Conference on Result on Ten Years
Women Movement, The Nairobi Looking Forward Strategis
for the Advancement of Women
4. 1990 : Vienna, 34th Comission on Status of the Women
5. 1994 : International Conference of Population and
Development (ICPD)
6. 1995 : Beijing, Beijing Plat Form and Action (BPFA)
7. 2001 : Millenium Development Goals (MDGs)

12 Sasaran strategis BPFA :


1. Perempuan dan kemiskinan
2. Pendidikan dan pelatihan bagi perempuan
3. Perempuan dan kesehatan
4. Kekerasan terhadap perempuan
5. Perempuan dan konflik bersenjata
6. Perempuan dan ekonomi
7. Perempuan dalam kedudukan pemegang kekuasaan dan pengambil
keputusan
8. Mekanisme institusional untuk kemajuan perempuan
9. Hak-hak asasi perempuan
10. Perempuan dan media massa
11. Perempuan dan lingkungan
12. Anak-anak perempuan

8 Tujuan MDGs :
1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan
2. Mewujudkan pendidikan dasar yang berlaku secara universal
3. Mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan kaum
perempuan
4. Menurunkan angka kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria, dan penyakit
menular lainnya
7. Menjamin pelestarian lingkungan
8. Membangun sebuah kemitraan global untuk pembangunan

THX 4 Ur
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai