Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan percobaan
ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran biologi dengan judul Percobaan Fotosintesis Ingenhousz. Tujuan
penyusunan laporan ini adalah untuk melacak ada tidaknya oksigen pada hasil
fotosintesis dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis.
Tidak lupa pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
setulus-tulusnya atas segala dukungan, bantuan, dan bimbingan dari Ibu Susi selaku
guru mata pelajaran biologi dan beberapa pihak lainnya selama proses penyusunan
laporan ini.
Akhirnya, kami menyadari bahwa laporan percobaan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran untuk perbaikannya sangat
diharapkan dan sebelumnya kami tak lupa mengucapkan terima kasih. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta , September 2010

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya
matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan
yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa
tenaga untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun
rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari
suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen
hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan tentang proses fotosintesis
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun faktor
eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan tentang fotosintesis ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan adalah
1.3 Pembatasan masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah,
terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh
karena itu, penulis memfokuskan percobaan ingenhousz pada
tempat terang dan netral.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan percobaan ini adalah untuk melacak ada tidaknya oksigen pada hasil
fotosintesis dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis.
Sedangkan manfaat dari percobaan ini adalah
1.5 Metode Penelitian

Dalam percobaan ini kami menggunakan metode percobaan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis
hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi
yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi
melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas
dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis,
yang

dilakukan

oleh

sejumlah

bakteri

belerang.

(http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu
mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam
rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang
dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O
yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto cahaya
reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis
produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul
karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya
matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen.
Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di
dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan

kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya
digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa
kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula
dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan
dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi
dalam

proses-proses

di

dalam

tubuh.

Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar
penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut
kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas
adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung
klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan
yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki
kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis
terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa
kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah
juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas
menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang
disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan
energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang
disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan
dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O 2. Proton dan elektron yang
dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP+
(nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa
proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP
(Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam
reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula
berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari
tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul
yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti
sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang
paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk

dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan
trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus
melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi
dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya
matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan
untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu
melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila
ada

cahaya

matahari.(Dwidjoseputro,1986)

Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.


Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam
alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman
pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome,
1990)
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti
karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang
menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis
merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis
adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku
karbondioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang
bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk
menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O dan
CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan
suplay senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan
manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia
bergantung pada organisme autotrof. (http://metabolismelink.freehostia.com)
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang
mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat
pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan

bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral
membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil
a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya
merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap
fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap
cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan,
ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya
kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang
terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil,
yaitu:
klorofil-a

: C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua

klorofil-b

: C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda

Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai
inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di
mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang
disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan
pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya
disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:
1. Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.
2. Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan
kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada daundaun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuningkuningan.
3. Oksigen
4. Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil,
meskipun faktor-faktor lain cukup.
5. Nitrogen Magnesium.

Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc qua non
(kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis
kepada tumbuhan.
6. Air.
Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari
klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di musim kering.
7.

Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali,
membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan
mengalami klorosis juga.

8.

Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan
klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang
dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.
Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis
akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak
energi dan makanan untuk tumbuh.

Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang
berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria,
berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di
samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning,
merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad
Wirahadikusumah, 1985: 99)
Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada fotosintesis
terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian
dengan yodium, amilum dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya
terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang
hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk
melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium. Bagian yang
tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna
hitam yang menunjukkan adanya amilum.
Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang
fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan
air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn
corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh.
Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara
dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas.
Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis
menghasilkan oksigen. (id.yahoo.answers.org)
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis
harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan
cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan
melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade
menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur
di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah
menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal
transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Pelaksaan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di SMA N 38 Jakarta. Praktikum dilaksanakan pada
tanggal 1 September 2010.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Gelas kimia ukuran 100 ml
2. Corong kaca kecil
3. Tabung reaksi
4. Bascom plastic /ember kecil
5. Air
6. Tumbuhan hydrilla
3.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memasukkan tanaman hydrilla secukupnya ke dalam corong.
3. Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi.
4. Memasukkan corong yang berisi tanaman hydrilla kedalam gelas kimia dengan
posisi terbalik, mulut corong berada di bagian bawah.
5. Mengisi gelas kimia tersebut dengan air.
6. Pengisiannya dilakukan di dalam waskom supaya semua bagian gelas kimia,
corong dan tabung reaksi berisi air.
7. Untuk kelompok kami, meletakkan rangkaian alat dan bahan yang telah disusun
tadi di tempat yang terang dan diamati selama 10 menit.
8. Mengamati dan mencatat banyaknya gelembung yang muncul lalu memasukkan
data ke tabel..

3.4 Pengamatan

Setiap menit dilakukan pengamatan berapa banyaknya gelembung yang muncul dan
panjang diameter lubang di atas tabung reaksi.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan di atas, gelembung gas oksigen yang dihasilkan di tempat
yang terkena sinar matahari dari menit ke menitnya akan menghasilkan gas oksigen
yang lebih banyak. Hal itu disebabkan karena dalam proses fotosintesis diperlukan
cahaya matahari sebagai sumber energi dalam fotosintesis khususnya dalam fotolisis
sehingga semakin mendapatkan cahaya maka semakin banyak air yang dipecah dan
semakin banyak pula gas oksigen yang dihasilkan. Selain itu volume air di dalam
tabung reaksi semakin lama semakin berkurang.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Dalam proses fotosintesis diperlukan air, cahaya matahari, dan karbon dioksida.
2. Pada proses fotosintesis menghasilkan O2/oksigen.
3. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air.

5.2 Saran
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disarankan sebagai berikut :
1. Pengisian air ke dalam rangkaian alat sebaiknya dilakukan dengan cepat
sehingga tidak ada udara di dalam tabung reaksi.
2. Pemasangan Hidrilla sebaiknya tidak terlalu kencang sehingga udara dapat
bebas bergerak
3. Pemilihan tanaman Hidrilla yang baik dan segar perlu diperhatikan agar
memperoleh hasil yang optimal.
4. Arah cahaya harus tepat sehingga laju fotosintesis tidak terganggu.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Bandung: Ganeca Exact.


Campbell, N. A., Reece. 2002. Biologi. Jakaera: Erlangga.
Dwidjoseputro. 1984. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J. W. 1993. Biologi umum. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN
LAPORAN PERCOBAAN
FOTOSINTESIS INGENHOUSZ

Bentuk Penelitian

: Percobaan

Tujuan

: Untuk melacak ada tidaknya oksigen pada hasil


proses fotosintesis dan mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi fotosintesis.

Alat dan Bahan

: - Gelas kimia
- Corong kaca kecil

Cara Kerja

Tabung reaksi
Baskom plastik
Air
Tumbuhan hydrilla

: 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Memasukkan tanaman hydrilla secukupnya ke dalam
corong.
3. Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi.
4. Memasukkan corong yang berisi tanaman hydrilla kedalam
gelas kimia dengan posisi terbalik, mulut corong berada di
bagian bawah.
5. Mengisi gelas kimia tersebut dengan air.
6. Pengisiannya dilakukan di dalam waskom supaya semua
bagian gelas kimia, corong dan tabung reaksi berisi air.
7. Untuk kelompok kami, meletakkan rangkaian alat dan
bahan yang telah disusun tadi di tempat yang terang dan
diamati selama 30 menit. Dan untuk kelompok lain
menempatkannya sesuai dengan yang diperintahkan.
8. Mengamati dan mencatat banyaknya gelembung yang
muncul lalu memasukkan data ke tabel

Analisa Data

Pada kelompok A (netral teduh) tidak dihasilkan gelembung.


Hal itu disebabkan karena tidak ada cahaya matahari sebagai sumber energi dalam
fotosintesis khususnya dalam fotolisis sehingga tidak ada air yang dipecah dan tidak
ada pula gas oksigen yang dihasilkan.
Pada

kelompok

(NaHCO3 teduh) dihasilkan 111 gelembung.

Penambahan zat NaHCO3 akan menghasilkan lebih banyak gelembung. Tetapi karena
tidak ada cahaya matahari maka hanya sedikit air yang dipecah dan tidak terlalu
banyak pula oksigen yang dihasilkan.
Pada kelompok C (air es terang) dihasilkan 3 gelembung. Pada percobaan ini
suhu terlalu rendah sehingga tidak memungkinkan enzim untuk bekerja karena laju

fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Sehingga gelembung


yang dihasilkannya pun sedikit.
Pada kelompok D (tanah terang) tidak dihasilkan gelembung. Proses
fotosintesis akan terganggu karena cahaya matahari akan terhalang dengan suspensi
yang terkandung dalam air tanah tersebut,sehingga intensitas cahayanya menurun dan
proses fotosintesis terhambat.
Pada kelompok E (Deterjen terang) dihasilkan 448 gelembung. Detergen
menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses
fotosintesis.
Pada kelompok F (NaHCO3 terang). Pada percobaan yang dilakukan
kelompok ini diberikan perlakuan yaitu penambahan substrat berupa NaHCO 3.
Penambahan zat NaHCO3 akan menghasilkan lebih banyak gelembung karena
NaHCO3 akan menjadi katalisator dan akan menyebabkan reaksi yang menghasilkan
CO2 sehingga bahan untuk fotosintesis akan lebih banyak dan proses fotosintesis akan
terjadi lebih cepat.
Pada kelompok G (Netral teduh) dihasilkan 459 gelembung. Gelembung yang
dihasilkan dari menit ke menitnya terus meningkat. Hal itu disebabkan karena dalam
proses fotosintesis diperlukan cahaya matahari sebagai sumber energi dalam
fotosintesis khususnya dalam fotolisis sehingga semakin mendapatkan cahaya maka
semakin banyak air yang dipecah dan semakin banyak pula gas oksigen yang
dihasilkan.

Pada kelompok H (air panas terang) dihasilkan 1017 gelembung. Hal ini
disebabkan penambahan zat NaHCO3 akan menghasilkan lebih banyak gelembung.
Dan intensitas cahaya matahari sebagai sumber energi, makin mempercepat proses
fotosintesis

Kesimpulan :
Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam proses fotosintesis diperlukan air, cahaya matahari, dan karbon


dioksida.Intensitas cahaya mutlak diperlukan karena merupakan sumber
energi.
2. Pada proses fotosintesis menghasilkan O2/oksigen. Oksigen yang terbentuk
berasal dari fotolisis air.
3. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah intensitas
cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, dan kadar air.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .i
Daftar isi ...ii
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
.1
1.2 Rumusan Masalah ...1
1.3 Pembatasan Masalah ...1
1.4 Tujuan dan Manfaat Penenlitian ..1
1.5 Hipotesis ..2
1.6 Metode Penelitian.2
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Klasifikasi Kacang Hijau .3
2.2 Morfologi Kacang Hijau
..3
2.3 Syarat Tumbuh ........4
BAB III Metodologi Penelitian
3.1 Tempat dan Pelaksanan Praktikum..5
3.2 Alat dan Bahan 5
3.3 Cara Kerja 5
3.4 Pengamatan
..5
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan 6
4.1 Pembahasan .6
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan ..7

5.2 Saran 7
Daftar Pustaka ...8
Lampiran
9

ii

Anda mungkin juga menyukai