Anda di halaman 1dari 2

STROBERY (Fragaria spp)

1. Perbanyakan dengan stolon


Stroberi diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan sulur atau
stolon. Sulur adalah batang khusus yang timbul dari ketiak daun. Sulur tumbuh
sejajar dengan tanah dan membentuk tunas anakan pada setiap ruas. Pada setiap
buku tunas anakan muncul akar dan tumbuh menjadi tanaman baru. Dari setiap
tanaman induk dapat diperoleh 20 pohon untuk dijadikan bibit. Jika bibit telah
tumbuh dan mempunyai 4-5 helai daun maka dapat dipindahkan ke bedengan
dengan jarak tanam 15x15 cm. Sebelum dipindahkan bibit harus diseleksi terlebih
dahulu yaitu dipilih bibit yang sehat dan kuat. Dua bulan kemudian sulur tersebut
siap untuk dipindahkan ke kebun (Herlinayanti, 2003).
2. Perbanyakan Secara In Vitro
Stroberi termasuk salah satu tanaman yang mudah diperbanyak dengan
teknik in vitro. Dari satu pucuk meristem berukuran 0,5-0,7 mm dapat dihasilkan
15-20 pucuk perminggu. Dari 15 pucuk yang diperoleh dapat dibagi menjadi 7-8
kelompok, masing-masing terdiri dari dua pucuk. Dalam waktu 6-8 minggu
kelompok baru akan kembali membentuk sejumlah pucuk. Kemudian pucukpucuk tersebut kembali dipecah dalam beberapa kelompok hingga menghasilkan
ribuan tanaman (Gunawan, 1996).
3. Penggunaan Karung Plastik
Penggunaan karung plastik pada stroberi terutama dimaksudkan agar buah
stroberi bisa menggantung tidak bersentuhan langsung dengan tanah yang dapat
membuat buah menjadi busuk. Kemudian pada saat panen buah disimpan dalam
suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar, simpan di tempat teduh atau
dibawa langsung ke tempat penampungan hasil. Kemudian dihamparkan di atas
lantai beralaskan terpal atau plastik, lalu buah dicuci dengan air mengalir dan
ditiriskan di atas rak-rak penyimpanan. Buah yang rusak dipisahkan dari buah
yang baik. Penyortiran buah berdasarkan pada warna dan ukuran buah yang
dibedakan menjadi tiga kualitas buah yaitu:

Kelas ekstra: (1) buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies (2) warna
dan kematangan buah seragam

Kelas 1: (1) buah berukuran 15-25mm atau tergantung spesies (2) bentuk dan
warna buah bervariasi.

Kelas II: Tidak ada batasan ukuran minimum, dan merupakan sisa seleksi
untuk kualitas ekstra dan kelas I. Tetapi masih baik untuk konsumsi segar
maupun untuk tujuan pengolahan.
Kemudian buah dikemas dalam wadah plastik transparan atau putih

kapasitas 0,25-0,5 kg dan ditutup dengan plastik lembar polietilen. Penyimpanan


dilakukan di rak dalam lemari pendingin 0-1 C (Rukmana, 1998).

Anda mungkin juga menyukai