PENDAHULUAN
A.
jaringan payudara yang berasal dari parenchyma. Kanker payudara merupakan penyakit yang
umumnya dijumpai pada kaum wanita. Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia
terus mengalami peningkatan, baik pada daerah dengan insiden tinggi di negara Barat,
maupun insiden rendah seperti di banyak negara Asia.
Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika
Serikat (mencapai 100 penderita dari 100.000 orang). Untuk Negara Asia masih berkisar
antara 10-20/100.000 orang. Yang menarik angka ini dapat berubah bila populasi dari daerah
dengan insiden rendah melakukan migrasi ke daerah dengan insiden yang lebih tinggi suatu
bukti bahwa faktor lingkungan juga berperan pada proses terjadinya kanker.
Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker kedua paling banyak
diderita kaum wanita, setelah kanker mulut / leher rahim. Kanker payudara umumnya
menyerang wanita yang berumur lebih dari 40 tahun. Namun demikian, wanita muda pun
bisa terserang kanker ini.
Skenario
Seorang wanita 45 tahun, seorang pekerja di perusahaan batik, dirujuk ke dokter
ahli bedah dengan benjolan di payudara kirinya. Benjolan ini baru dirasakan 6 bulan
terakhir, makin bertambah besar dan kadang-kadang disertai nyeri.
Saat penderita di SMA pernah mengalami operasi tumor payudara kanan yang
dinyatakan jinak. Setelah operasi penderita disarankan oleh dokter untuk melakukan
SADARI secara rutin. Terdapat riwayat keluarga, ibu dan kakak penderita meninggal
dengan tumor payudara. Suami penderita adalah perokok berat.
Pemeriksaan dokter didapati: benjolan pada mammae sinistra kuadran lateral
atas terdapat perubahan gambaran sebagian kulit seperti kulit jeruk, retraksi puting susu
dan teraba benjolan sebesar telur ayam, solid, terfiksir, dan tidak berbatas jelas dengan
jaringan sekitarnya. Bekas operasi pada mammae kanan tidak tampak jelas. Pada
pemeriksaan aksila kiri dan kanan tidak didapati kelainan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
Apa saja pemeriksaan fisik dan penunjang yang diperlukan untuk menetapkan
histopatologi?
6.
C. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
kakner payudara.
5.
maupun histopatologi.
6.
D.
Mengetahui perlu tidaknya tindakan mastektomi pada tiap kasus kanker payudara.
MANFAAT
1.
2.
3.
4.
histopatologi.
6.
Mampu menjelaskan perlu tidaknya tindakan mastektomi pada tiap kasus kanker
payudara.