Anda di halaman 1dari 5

APA YANG DIMAKSUD DENGAN

PIDANA?
Menurut Van Hamel Pidana adalah : Suatu
penderitaan yang bersifat khusus, yang telah
dijatuhkan oleh kekuasaan yang berwenang
untuk menjatuhkan pidana atas nama negara
sebagai penanggung jawab dari ketertiban hukum
umum bagi seorang pelanggar, yakni sematasemata karena orang tersebut telah melanggar
seuatu peraturan hukum yang harus ditegakkan
oleh negara.

Prof. Simon
Suatu penderitaan yang oleh UU pidana telah
dikaitkan dengan pelanggaran terhadap suatu
norma,yang dengan suatu putusan hakim telah
dijatuhkan bagi seseorang yang bersalah.

Algra-Janssen
Alat yang dipergunakan oleh penguasa(hakim)
untuk memperingatkan mereka yang telah
melakukan suatu perbuatan yang tidak dapat
dibenarkan.Reaksi dari penguasa tersebut telah
mencabut kembali sebagian dari perlindungan
yang seharusnya dinikmati oleh terpidana atas
nyawa,kebebasan dan harta kekayaannya,yaitu
seandainya ia telah tidak melakukan suatu tindak
pidana.

Dari rumusan yang disampaikan bahwa pidana hanya


merupakan suatu penderitaan atau suatu alat belaka.jadi
pidana bukan merupakan tujuan dan tidak mungkin dapat
mempunyai tujuan.
Pidana berbeda dengan pemidanaan
Apa yang dimaksud dengan pemidanaan?
Pemidanaan sinonim dengan penghukuman
Penghukuman berasal dari kata dasar Hukum,sehingga
dapat diartikan sebagai menetapkan hukum atau
memutuskan tentang hukumnya.Menetapkan hukum untuk
suatu peristiwa itu tidak hanya menyangkut bidang hukum
pidana saja,akan tetapi juga hukum perdata. Oleh karena
tulisan ini berkisar pada hukum pidana,maka istilah
tersebut harus disempitkan artinya,yakni penghukuman
dalam perkara pidana,yang kerapkali sinonim dengan
pemidanaan atau pemberian atau penjatuhan pidana oleh
hakim.Penghukuman dalam hal ini mempunyai makna
sama dengan sentence atau veroordeling.

Hukum pidana indonesia hanya mengenal 2 jenis


yaitu pidana pokok dan pidana tambahan
Menurut Pasal 10 KUHP Pidana Pokok terdiri
dari :
1. Pidana mati
2. Pidana penjara
3. Pidana Kurungan
4. Pidana Denda
Pidana Tambahan:
1. Pencabutan dari hak-hak tertentu
2. Perampasan dari barang-barang tertentu
3. Pengumuman dari putusan hakim.

Sudah cukupkah macam-macam pidana tersebut


terdapat Dalam KUHP?
Menurut Prof.Van Bemelen : Mengenai sifat dari
Kitab Undang-Undang tahun 1881/1886 itu
adalah paling tepat untuk dikatakan,bahwa kitab
UU tersebut telah terbentuk dalam suatu keadaan
dimana terdapat suatu ketidakpastian yang besar
mengenai azas-azas dari suatu hukum pidana,dan
yang telah disusun oleh para perancang dengan
segala kesederhanaannya dan dengan segala
sikap keterbatasannya.

Anda mungkin juga menyukai