I. PENDAHULUAN
2
boiler untuk dipanaskan menjadi uap lagi. Demikian proses ini
akan terjadi dilakukan berulang kali.
B. Plant Turbin-Generator PLTU
Turbin generator merupakan salah satu bagian dari
sistem pada pembangkit tenaga listrik. Turbin merupakan
suatu pengerak yang mengubah energi potensial uap menjadi
energi kinetik untuk diubah menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin[3]. Setelah uap panas bertekanan
mengalir melintasi sudu-sudu yang dipasang sejajar sepanjang
poros rotor turbin yang menyebabkan rotor turbin berputar.
Rotor turbin dan rotor generator dipasang seporos, sehingga
hasil dari putaran poros turbin memutar poros generator. Hasil
dari putaran generator ini akan menghasilkan energi listrik,
karena generator memeiliki lilitan dalam masing-masing fasa
yang terdistribusi pada masing-masing alur stator. Fluks
medan rotor bergerak sesuai lilitan jangkar. Satu putaran rotor
dalam satu detik menghasilkan siklus perdetik atau 1
hertz(Hz). Perubahan beban akan mempengaruhi kecepatan
putaran turbin. Semakin besar beban yang diinginkan, maka
semakin banyak pula steam yang diperlukan[6]. Mekanisme
pengaturan yang dilakukan adalah menjaga kestabilan turbin
generator dengan mempertahankan nilai frekuensi pada
setpoint yang diberikan walaupun saat diberikan gangguan.
C. Human Machine Interface
Pada tugas akhir ini HMI yang dirancang merupakan
integrasi dari keseluruhan plant yang terdapat pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). HMI yang dibuat
terdiri dari beberapa tampilan yang terbagi menjadi tiga baian.
HMI 1 merupakan proses water treatment yang terdiri dari
Feed Water Tank and Dosing, Boiler Water and System,
Circulate Water, RO System, RO System Condensate, RO
System Dosing, RO System Filter, RO System Make Up Water
Tank, RO System Vessel,Service Water System. HMI 2
merupakan proses combustion yang terdiri dari Boiler, Safety,
Bottom Ash, Coal Handling, Combustion and Flue Gas, Diesel
Oil System, Fly Ash, Limestone, Solid Fuel System, Soot
Blowing. HMI 3 merupakan proses pada power distribution
yang terdiri dari Compressed Air, I/O Cabinet, MCC Locator ,
Measurement, Power Distribution, Steam Diagram , Turbine
Generator System, Turbine Lubricant System Turbine Steam
System
D. Dasar kontroler PI
Kontroler PI merupakan kontroler yang berfungsi
mengubah sinyal kesalahan(error) menjadi sinyal kontrol.
Kontroler ini tersusun dari kontroler proportional ditambah
integral. PI merupakan salah satu mekanisme umpan balik
yang digunakan dalam sistem pengaturan. Sebuah kontroler PI
menghitung nilai kesalahan sebagai perbedaan antara keluaran
terukur dengan masukan yang diinginkan. Hubungan sinyal
kesalahan dan sinyal kontrol pada kontroler PI dinyatakan
dalam persamaan
( )
( )
( )
1
+1
1+
( )
+1
Pada MPC
berikut[1].
plant
dideskripsikan
oleh
persamaan
( + 1) =
( )+
( ) (2.1)
( )=
( ) (2.2)
Dimana u(k) merupakan variable yang dimanipulasi atau
variable input. Sedangkan y(k) adalah variable output proses
dan
merupakan vektor variable state. Dengan mengambil
operasi delta dari persamaan (2.1), state space-nya adalah
( + 1) =
( )+
( ) (2.3)
( )=[
( )
( )]
3
( + 1) ( ) =
=
=
( + 1)
( + 1)
+
( )
( )( ) (2.4)
( )
( + 1)
=
( + 1)
( )=[
( )
+ 1| ) =
( )+
( )+
+ 1| ) =
( ) (2.6)
( ) (2.7)
+ 1| ) ( + 2| )
+
= [ ( ) ( + 1) (
]
+
; =
( )
( )) (2.10)
+ )
( ( )
( ) = [1 0 0 ] (
( )) (2.11)
III. PERANCANGAN SISTEM SIMULATOR PLTU
A.
OPC Data
HMI
+1
+ )
( )
(2.5)
( )
1]
Dimana
= [0 0 0]. A,B,C dinamakan
augmented model yang akan digunakan di dalam perancangan
predictive control. Berdasarkan model augmented state space
A,B,C, variabel state yang akan datang dihitung secara
berurutan menggunakan himpunan parameter kontrol yang
akan datang[5].
(
=(
0
0
= [1 1 1 ] ( )
Gambar 5. Diagram blok turbin-generator
) (
)+
(2.9)
4
C.
+1
Dimana,
=
=
) (3.1)
D.
Pemodelan Turbin
Plant yang digunakan pada tugas akhir ini adalah dalam
bentuk virtual, yaitu virtual plant turbin generator yang
diadaptasi dari buku Prabha Kundur dan ditunjukkan oleh
Gambar 6.
Main
Steam
Pressure
Valve
Positio
Flow area
Contro
l
Valve
F.
1
1+
Inlet
Steam
1
1+
Crossover
Identifikasi Sistem
Proses identikasi ini dilakukan untuk melihat pengaruh
frekuensi terhadap gangguan berupa perubahan beban.
Pengujian ini dilakukan dengan nilai pembeban minimum,
nominal dan maksimum. Simulasi dilakukan dengan
memberikan gangguan berupa beban dengan fungsi alih plant
telah didapatkan sebelumnya. Simulasi turbin-generator
dilakukan dengan melakukan pengujian secara loop terbuka
dan loop tertutup. Pengujian secara loop terbuka akan
dilakukan identfikasi statis dengan mengamati sinyal keluaran
ketika sistem diberikan sinyal masukan yang kontinyu dan
sinyal step. Identifikasi statis dilakukan untuk mencari
parameter-parameter dari sistem melalui pendekatan secara
grafis.
E.
T f (s)
1
0.294
1
(3.3)
( Js B) 2.94 1 10 s 3.4
5
IV. IMPLEMENTASI DAN ANALISA SIMULATORPLTU
55
50
45
F rek ue n si(H z )
40
35
30
25
20
15
10
respon
setpoint
5
0
0
10
20
30
40
50
Time(s)
60
70
80
90
100
55
50
45
40
F rek u en si(H z )
35
30
25
55
20
50
15
45
10
respon
setpoint
40
35
10
20
30
40
50
Time(s)
60
70
80
90
100
F re ku e n s i(H z)
0
0
30
25
20
15
10
5
0
0
respon
setpoint
10
20
30
40
50
Time(s)
60
70
80
90
100
55
50
45
F rek ue n si(H z )
40
35
30
25
20
15
10
respon
setpoint
5
0
0
10
20
30
40
50
Time(s)
60
70
80
90
100
6
waktu kedepan, sehingga sinyal kontrol yang dihasilkan lebih
cepat dan stabil. Pada pengujian simulator turbin-generator
bekerja dengan beban 20MW, 30MW dan 40 MW dengan
sudut pembebanan 0, 5, dan 10. Parameter kontroler MPC
didapatkan nilai yang tepat untuk plant turbin-generator adalah
prediction horizon (Np)=10 dan control horizon (Nc) = 4.
55
50
45
40
F re k u e n s i(H z )
35
30
25
20
DAFTAR PUSTAKA
15
[1]
10
respon
setpoint
5
0
0
10
20
30
40
50
Time(s)
60
70
80
90
[2]
100
[3]
[4]
Fre ku en s i
35
30
25
20
15
10
respon PI
setpoint
respon MPC
5
0
0
50
100
150
200
250
Time(s)
300
350
400
450
500
[5]
[6]