Anda di halaman 1dari 7

Dasar Teori Tambahan

Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang
memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan alkana. Sebagai hidrokarbon jenuh,
alkana memiliki jumlah atom H yang maksimum. Alkana juga dinamakan parafin (dari
parum affinis), karena sukar bereaksi dengan senyawa-senyawa lainnya. Kadangkadang alkana juga disebut sebagai hidrokarbon batas, karena batas kejenuhan atomatom H telah tercapai.
Setiap senyawa yang merupakan anggota alkana dinamakan suku. Suku alkana
ditentukan oleh jumlah atom C dalam senyawa tersebut. Suku pertama sampai dengan
10 senyawa alkana dapat anda peroleh dengan mensubstitusikan harga n.
Alkana mengandung ikatan tunggal C-C yang kuat dan ikatan C-H yang juga
kuat. Ikatan C-H memiliki polaritas yang sangat rendah sehingga tidak ada molekulnya
yang membawa jumlah ion positif atau negatif yang signifikan untuk menarik molekul
lainnya.
Oleh karena itu alkana-alkana memiliki reaksi yang cukup terbatas. Beberapa hal yang
bisa dilakukan pada alkana:

alkana bisa dibakar, yakni memusnahkan seluruh molekulnya;

alkana bisa direaksikan dengan beberapa halogen yakni memutus ikatan CH;

alkana bisa dipecah, yakni dengan memutus ikatan C-C.

Sifat-Sifat Senyawa Alkana


a. Sifat Fisik Alkana
1) Titik didih semakin tinggi jika massa molekul relatifnya makin besar. Hal ini
berarti wujudnya akan berubah pada suhu kamar dari gas ke cair kemudian
padat. Alkana dengan atom karbon kurang dari 17 sulit diamati dalam wujud
padat karena masing-masing isomer memiliki titik lebur dan titik didih yang
berbeda. Jika ada 17 atom karbon dalam alkana, maka sangat banyak isomer
yang bisa terbentuk

2) Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut
yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana
bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih
kecil daripada 1.
3) Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke
16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.
4) Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang
berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih
semakin kecil.
Beberapa sifat fisik alkana
Nama

Rumus

alkana

molekul

Mr

Titik leleh Titik

Kerapatan Fase pada

(g/cm3)

didih C

25C

Metana

CH4

16

-182

-162

0,423

Gas

Etana

C2H6

30

-183

-89

0,545

Gas

Propana

C3H8

44

-188

-42

0,501

Gas

Butana

C4H10

58

-138

-0,5

0,573

Gas

Pentana

C5H12

72

-130

36

0,526

Cair

Heksana

C6H14

86

-95

69

0,655

Cair

Heptana

C7H16

100

-91

99

0,684

Cair

..

..

..

..

..

..

..

Heptadekana C17H38

240

22

302

0,778

Cair

Oktadekana

C18H38

254

28

316

0,789

Padat

Nonadekana

C19H40

268

32

330

0,789

Padat

Iikosana

C20H42

282

37

343

0,789

Padat

b. Sifat Kimia Alkana


1) Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2) Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon
dioksida dan uap air.
3) Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom
atom

pada

alkana

akan

digantikan

oleh

atom-atom

halogen.

Sumber dan Kegunaan Alkana


Sumber alkana yang terbanyak adalah miyak bumi dan gas alam. Alkana
diperoleh dari minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat. Alkana merupakan

senyawa hidrokarbon jenuh disebut paraffin yang mempunyai arti daya gabung
kecil. Rantai karbon pada alkana dapat lurus, bercabang, dan alisiklik.
Kegunaan alakana dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

1. Bahan bakar, misalnya elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG), kerosin,
bensin, dan solar.
2. Pelarut, berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter atau nafta, digunakan
sebagai pelarut dalam industry dan pencucian kering (dry cleaning)
3. Pelumas, adalah alkana suhu tingggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya
cukup besar, misalnya C18H38)
4. Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan
bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alcohol, asam
cuka, dan lain-lain
5. Bahan baku indutri. Berbagai produk industry seperti plastic, detergen, karet
sintesis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam.

Sifat dan struktur turunan Alkana


Alkana merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air makin
banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi pada tekanan
dan suhu biasa, CH4 - C4H10 berwujud gas, C5H12 - C17H36 berwujud cair, diatas C18H38
berwujud padat mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F2, Cl2,
Br2 atau I2 ) dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran) .
Rumus umum dari homolog alkana adalah CnH2n + 2dimana n menyatakan
jumlah atom karbon .Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan formula
CH4, sedangkan struktur tiga dimensi dari metana akan di bahas kemidian .Metana
dapat di hasilkan dan ditemukan pada berbagai tempat seperti :
1. Sebagi hasil dekomposisi ( perubahan struktur )dari bahan organik seperti daun
daun busuk di dasar rawa, sehingga gas metana dikenal pula sebagai gas rawa.
2. Di dalam arang batu bara , gas metana ini sering menimbulkan ledakan ledakan
pada daerah tambang, oleh karena itu gas metana juga dikenal sebagai gas tambang.
3. Sebagai hasil tambang ,yang bercampur dengan sedikit etana, propana dan butana
juga termasuk sebagai gas alam .atau bercampur dengan minyak bumi pada
pertambangan minyak bumi.
4. Pada proses pencernaan dalam tubuh manusia memungkinkan terbentuk gas metana .
5. Pada atmosfer ,yupiter juga mengandung banyak metana .

I.

Analisa Percobaan
Dari percobaan yang dilakukan dapat dianalisa bahwa pada oercobaan pertama
yaitu dengan jalan mereaksikan antara NaOH dan Natrium Benzoat menghasilkan reaksi
sbb :
11NaOH + C6H5COONa

C7H16 +

13/2 O2

12Na+

C7H16 merupakan senyawa alkana hasil reaksi dari NaOH dan Natrium Benzoat.
Pembentukan senyawa alakan ini terjadi ketika campran yang berupa padatan
direaksikan dengan cara memanaskan padatan tersebut pada nyala bunsen, reaksi yang
dapat dilihat adalah adanya gelembung dan terbentuknya cairan ketika campuran
dipanaskan beberapa saat. Selain itu, hasil dari reaksi pada tabung reaksi tersebut
menghasilkan bau seperti bau minyak yang merupakan ciri dari senyawa alkana.
Pada percobaan pertama ini kami melakukan dua perlakuan yaitu perlakuan
pertama dengan mencampurkan 1 spatula NaOH dan 1 Spatula C6H5COONa kemudian
menggambil campuran tersebut sebanyak 1 spatula. Pada saat pencampuran didalam
tabung reaksi ditutup dengan kapas tujuannya agar bau yang dihasilkan setelah proses
pemanasan tidak terlalau menyengat. Setelah proses pemanasan, senyawa didalamnya
akan mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang menghasilkan gas CO 2 dan H2O.
Campuran bahan tersebut berubah warna menjadi bening yang sebelumnya berwarna
putih dan setelah dingin menjadi putih kembali dengan bau seperti minyak . Begitu pula
dengan perlakuan kedua yaitu dengan cara mencampurkan 1 gram NaOH dan 1 gram
CH3COONa menghasilkan hal yang sama seperti sebelumnya. Namun pada perlakuan

kedua setelah didinginkan menhasilka padatan yang mengkristal dan berwarna coklat
muda. NaOH itu sendiri membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air. NaOH murni
merupakan padatan berwarna putih. Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk
ion natrium dan hidroksida.

Anda mungkin juga menyukai