Anda di halaman 1dari 50

1

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembiakan mikroorganisme adalah suatu bahan yang
terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
mikroorganisme

untuk

pertumbuhannya.

Mikroorganisme

memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang


dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan
dapat dilakukan isolasi mikroorgamisme menjadi kultur murni dan
juga

memanipulasi

komposisi

media

pertumbuhanya.

Bakteri

memerlukan nutrient atau makanan untuk dapat tumbuh. Nutient


diartikan sebagai material kasar yang dibutuhkan untuk membangun
komponen selular baru dan menghasilkan energi untuk prosesproses dalam kehidupan sebuah mikroba.
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau
dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh
manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Media
biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

mikroorganisme. Media biakan terdiri dari garam organik, sumber


energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu
dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan
senyawa kompleks lainnya.
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada
suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut
harus

sesuai

susunannya

dengan

kebutuhan

jenis-jenis

mikroorganisme yang bersangkutan, dalam hal ini kita menggunakan


medium Nutrient Agar (NA) dan Potato Dekstrosa Agar (PDA).
Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang
sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di
tambah

sumber

karbon

organik

seperti

gula.

Sedangkan

mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat


kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahanbahan kompleks lainnya. Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari
mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungi atau mikroorganisme
lainnya, baik dalam morfologi dan penampakan koloninya. Karena itu,

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

untuk melihat dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih


dahulu kita membuat biakan atau piaraan organisme. Sebelumnya,
bahan serta peralatan harus dalam keadaan steril, artinya pada
bahan dan peralatan yang ingin dipergunakan tidak terdapat
mikroba lain yang tidak diharapkan. Proses dari kegiatan steril
disebut sterilisasi.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengetahui cara
membuat media pertumbuhan Nutrient Agar, Nutrient Broth, dan

Potato Dekstro Agar baik sintetik maupun alami dan untuk


mengetahui cara sterilisasi dengan autoklaf.

C. Manfaat Praktikum
Manfaat percobaan

dalam

praktikum

ini

yaitu

dapat

memahami prinsip bagaimana cara pembuatan media dengan


berbagai metode baik sintetik maupun alami dan dapat mengetahui
cara sterilisasi dengan autoklaf.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Media adalah suatu substrat untuk menumbuhkan jamur.
Yang umum digunakan di dalam laboratorium adalah media biakan
yang menggunakan bahan pemadat berupa agar-agar. Berdasarkan
pada macam bahan yang digunakan, media untuk membiakkan jamur
ada 3 macam, yaitu, media alam, media semi sintetik, dan media
sintetik. Dalam media alam, komposisi zat gizi tidak dapat diketahui
dengan pasti karena komposisinya berubah-ubah bergantung pada
bahan asalnya seperti kentang,merang,serangga dan lain sebagainya.
Dalam media semi-sintetik, selain bahan alam digunakan pula zat
kimia yang komposisinya diketahui dengan tepat. Contoh media
semi-sintetik yaitu agar-agar dekstrosa kentang (ADK) yang dikenal
pula sebagai potato dextrose agar (PDA). Sedangkan pada media
sintetik, semua kandungan nutrisinya diketahui dengan tepat
misalnya agar-agar Czapek. Media untuk menumbuhkan jamur

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

pangan umumnya merupakan media alam dan semi-sintetik (Gunawan,


2007).
Kultur bakteri indikator. Bakteri (E. coli, B. subtilis dan S.

aureus) yang segar diinokulasikan sebanyak 1 ose ke dalam media


NB, diinkubasi semalam pada suhu 37C. Selanjutnya masing-masing
bakteri uji diinokulasi sebanyak 2% ke dalam 10 mL media cair,
kemudian diinkubasi pada suhu 370C dengan kecepatan putaran 150
rpm selama 18- 24 jam sampai kekeruhannya mencapai 25% T.
Kultur bakteri diukur kekeruhannya secara turbidimetri dengan
menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang
580 nm. Pengujian aktivitas senyawa antibakteri P. Cuentum
terhadap bakteri indikator (E. coli, B. subtilis dan S. Aureus) (Holo

et al, 1991). Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode


lubang. Sampel antibakteri merupakan senyawa aktif hasil proses
ekstraksi bertingkat (A,B,C) dari kultur mikroalga P. cruentum.
Proses pengujian menggunakan metode berlubang sebagai berikut:
Bakteri (E. coli, B. subtilis dan S. aureus) yang telah diinokulasi ke
dalam media pertumbuhan (NB), masing-masing dimasukkan ke

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

dalam media NA lunak (0,7%) steril. Selanjutnya media agar lunak


mengandung bakteri uji dituang di atas media padat steril dalam
cawan petri yang telah memadat. Media menjadi dua lapisan dan
didiamkan pada suhu kamar sehingga memadat. Pada lapisan atas
dibuat 4 lubang dengan diameter 4 mm (Kusmiyati dan Agustini,
2006).
Nutrient Agar adalah medium umum untuk uji air dan produk
dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari
mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme
heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari
ekstrak beef, peptone, dan agar. NA merupakan salah satu media
yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa
dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk
pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi
organisme

dalam

ditambahkan

kultur

peptone

murni.

agar

Pembuatan

mikroba

cepat

medium
tumbuh,

NA

ini

karena

mengandung banyak N2 (Dwidjoseputro, 1994). Agar yang digunakan


dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

yang digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media
tumbuh yang ideal bagi mikroba (Panjaitan, 2014).
Mikroorganisme akan bertumbuh jika mendapat zat gizi dan
berada dalam kondisi yang tepat untuk pertumbuhan. Sebagian
besar bakteri bersifat aerob dan membutuhkan oksigen bebas
untuk tumbuh, tetapi ada juga bakteri anaerob yang dapat tumbuh
tanpa oksigen. Bakteri anaerob ini tumbuh pada luka yang dalam
dimana terdapat jaringan mati, misalnya Clostridium tetani. Bakteri
anaerob fakultatif dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen,
misalnya Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa. Jamur dan
ragi umumnya bersifat aerob dan biasanya tumbuh pada temperatur
dan pH yang lebih rendah dari bakteri. Mikroorganisme tumbuh
sangat cepat dibandingkan dengan hewan dan tumbuhan. Karena
ukurannya

yang

kecil,

maka

pengukuran

pertumbuhan

mikroorganisme melalui pertambahan ukuran atau berat sangat


sulit. Oleh karena itu, pengukuran pertumbuhan mikroorganisme
dihitung berdasarkan jumlah sel atau jumlah partikel virus dalam
suatu populasi (James dkk, 2008).

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu proses untuk mcnghilangkan atau


menginaktivasi mikroorganisme hidup (bakteri. jamur, virus dan
organisme bersel satu lainnya) yang terdapat pada suatu produk.
Sedangkan istilah steril secara umum dapat diartikan bebas dari
mikroorganisme hidup (I). Secara garis besar terdapat tiga cara
sterilisasi yaitu sterilisasi cara panas (panas basah. panas kering),
sterilisasi cara kimia (gas etilen oksida, EtO) dan sterilisasi dingin
(filtrasi. radiasi). Sterilisasi cara dingin (radiasi dan EtO) banyak
digunakan untuk mensterilkan produk yang tidak tahan/rusak oleh
pemanasan (Darwis, 2006).
Sterilisasi adalah suatu proses perlakuan terhadap barang
atau barang di mana pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan
adanya mikroorganisme hidup pada bahan/barang tersebut. Teknik
sterilisasi ruangan ada beberapa metode diantaranya adalah
penyinaran, penyaringan dan sterilisasi dengan bahan kimia atau gas.
Sterilisasi ruangan di Ruang operasi pada umumnya menggunakan
sinar ultraviolet dan bahan kimia /desinfektan. Sterilisasi ruangan
dengan sinar ultraviolet dapat dinilai keberhasilannya dengan

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

mengukur kualitas udara ruangan. Indikator yang digunakan adalah


angka kuman udara ruang (Muzakar, 2005).
Sterilisasi merupakan proses yang menghancurkan semua
bentuk kehidupan. Suatu benda yang steril dipandang dari sudut
mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup. Pada proses
sterilisasi, spora bakteri adalah yang paling resisten diantara
semua organisme hidup (Pelczar dan Chan, 1938). Untuk mengetahui
hal tersebut, diperlukan bakteri berspora dalam pembuktiannya
karena spora bersifat lebih tahan terhadap pengaruh luar yang
tidak sesuai dibandingkan dengan bakteri biasa (bentuk vegetatif).
Efektifitas

sterilisasi

tergantung

pada

jumlah

dan

jenis

mikroorganisme jumlah dan jenis kontaminasi oleh zat lain, serta


ada tidaknya tempat-tempat perlindungan mikroorganisme pada alat
(Adji dkk, 2007).

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

10

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

B. Uraian Bahan
1. Agar ( Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III : 74 )
Nama resmi

: Agar

Nama lain

: Agar-agar

Pemerian

: Berkas potongan memanjang, tipis


seperti selaput dan berlekatan, atau
berbentuk keeping, serpih atau
butiran ; jingga lemah kekuningan,
abu-abu kekuningan sampai putih
kekuningan atau tidak berwarna ;
tidak berbau atau berbau lemah ;
rasa berlendir ; jika lembab liat ; jika
kering rapuh

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air ; larut


dalam air mendidih

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

Produksi

: Difco TM. Bocton, Dickinson and


Company Sparks, MD 21152 USA

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

11

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

2. Akuades ( Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III :


96 )
Nama resmi

: Aqua destillata

Nama lain

: Air suling

RM/ BM

: H2O / 18,02

Pemerian

: Cairan jernih ; tidak berwarna ; tidak


berbau ; tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

Stabilitas

: Air adalah salah satu bahan kimia


yang stabil dalam bentuk Fisik (es ,
air , dan uap). Air harus disimpan
dalam wadah yang sesuai. Pada saat
penyimpanan dan penggunaannya harus
terlindungi dari kontaminasi partikelpertikel ion dan bahan organik yang
dapat menaikan konduktivitas dan
jumlah karbon organik. Serta harus
terlindungi dari partikel partikel lain

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

12

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

dan mikroorganisme yang dapat


tumbuh dan merusak fungsi air.
OTT

: Dalam formula air dapat bereaksi


dengan bahan eksipient lainya yang
mudah terhidrolisis.

3. Alkohol ( FARMAKOPE INDONESIA IV halaman 63, Martindale


30th

edition

halaman

783,

Handbook

of

Pharmaceutical

excipient edisi VI halaman 7)


Nama resmi

: Aethanolum

Nama lain

: Etanol / Alkohol

Rumus molekul

: C2H6O

BM

: 46,07

Pemerian

: Cairan mudah menguap, jernih, tidak


berwarna, bau khas dan menyebabkan
rasa terbakar pada lidah. Mudah
menguap meskipun pada suhu rendah
dan mendidih pada suhu 78C dan
mudah terbakar.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

13

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Kelarutan

: Bercampur dengan air dan praktis


bercampur dengan semua pelarut
organik.

Berat Jenis

: 0,812 0,816 g/ml.

Stabilitas

: Mudah menguap walaupun pada suhu


rendah.

OTT

: Bahan pengoksidasi bila dicampur


dengan alkali, warna akan menjadi
gelap.

Konsentrasi

: 60-90 %.

Kegunaan

: Anti mikroba, desinfektan, pelarut,


penetrasi kulit.

Penyimpanan

: Wadah tertutup rapat jauh dari api.

4. Ekstrak Beef ( Dirjen POM Edisi IV, 1979 )


Nama resmi

: BEEF EXTRACT

Nama lain

: Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak


beef

Pemerian
Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

: Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu


Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

14

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

daging Sapi konsentrat diperoleh


dengan mengekstraksi daging sapi
segar tanpa lemak, dengan cara
merebus dalam air dan menguapkan
kaldu pada suhu rendah dalam hampa
udara sampai terbentuk residu kental
berbentuk pasta. Massa berbentuk
pasta, berwarna coklat kekuningan
sampai coklat tua, bau dan rasa
seperti daging, sedikit asam.
Kelarutan

: Larut dalam air dingin.

Kegunaan

: Sumber protein untuk pertumbuhan


mikroorganisme

Penyimpanan

: Simpan dalam wadah tertutup rapat


tidak tembus cahaya.

Produksi

: Difco TM. Bocton, Dickinson and


company Sparks, MD 21152 USA

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

15

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

5. Dekstrosa ( Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV :


300 )
Nama resmi

: Dextrosum

Nama Lain

: Dekstrosa ; Glukosa

RM / BM

: C6H12O6.H20 / 180,16

Pemerian

: Hablur tidak berwarna, serbuk halus


atau butiran putih, tidak berbau, rasa
manis.

Kelarutan

: Mudah larut dalam air ; sangat mudah


Larut dalam air mendidih ; larut
dalam etanol mendidih ; sukar larut
dalam etanol.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

Produksi

: Difco TM. Bocton, Dickinson and


company Sparks, MD 21152 USA

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

16

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

6. Kentang ( Solanum tuberosum )


a. Klasifikasi (Tjitrosoepomo, 2007)
Regnum

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Sub Divisio

: Angiospermae

Class

: Dicotyledoneae

Sub Class

: Sympetalae

Ordo

: Solanales

Familia

: Solanaceae

Genus

: Solanum

Species

: Solanum tuberosum

Kegunaan

: Untuk ekstraknya, sebagai sumber


nutrient mikroba.

b. Morfologi (Tjitrosoepomo, 2007)


Bagian batang yang terletak dibawah permukaan tanah
tumbuh daun-daun kecil seperti sisik pada ketiak daun
terdapat tunas ketiak yang dapat tumbuh menjulur secara
diageotropik. Buku-buku (internode) yang memanjang dan
melengkung pada bagian ujungnya disebut stolon. Umbi
Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

17

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Kentang merupakan bagian dari batang yang berfungsi


sebagai tempat menyimpan cadangan makanan serta untuk
berproduksi. Tanaman Kentang yang berasal dari umbi tidak
terdapat akar utama tetapi hanya akar halus atau akar
serabut saja yang panjangnya dapat mencapai 60 cm. Dalam
tanah akar banyak terdapat pada kedalaman 20 cm.

BAB III

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

18

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Autoklaf
Batang pengaduk
Elektromantel
Gelas kimia
Gelas ukur
Labu erlenmeyer
Sendok
Timbangan analitik

2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Agar
Akuades
Alkohol
Alumunium foil
Beef extract
Dekstrosa
Kain kasa
Kapas
Kentang
Kertas saring
Plastic wrap

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

19

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

B. Cara Kerja
1. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Sintetik
Cara kerja dari pembuatan media NA sintetik ini adalah :
Disiapkan alat dan bahan.
Ditimbang komponen media dengan menggunakan

timbangan analitik sebanyak 1,4 gram.


Diukur aquadest sebesar 50 ml dengan menggunakan gelas

ukur.
Dilarutkan bahan dalam aquadest menggunakan gelas

kimia.
Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di

atas elektro mantel.


Dimasukkan larutan ke dalam labu Erlenmeyer dan

didinginkan.
Ditutup bagian mulut Erlenmeyer menggunakan kapas, kain

kasa, dan plastic wrap.


Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 121 0 C selama

15 menit.
Diamati warna dan konsistensi media.

2. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Non Sintetik


Cara kerja dari pembuatan media NA non sintetik ini adalah :

Disiapkan alat dan bahan.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

20

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Ditimbang

komponen

medium

dengan

menggunakan

timbangan analitik sesuai komposisi berikut : daging 0,3

gram dan agar 1,5 gram.


Diukur aquades yang akan digunakan sebesar 100 ml

menggunakan gelas ukur.


Dibagi akuades menjadi dua bagian, yakni 30 ml dan 70 ml.
Aquades 30 ml digunakan untuk melarutkan daging dan

aquadest 70 ml digunakan untuk melarutkan agar.


Dilarutkan daging pada gelas kimia dan diletakkan di atas
elektro mantel. Dibiarkan hingga mendidih dan terjadi

perubahan warna.
Dilarutkan agar pada gelas kimia dan diletakkan di atas

electromantel. Diaduk secara konstan hingga mendidih.


Disaring larutan daging menggunakan kertas saring untuk

diambil kaldunya.
Dimasukkan larutan beef extract kedalam larutan agar

dan diaduk sampai homogen.


Dimasukkan media ke dalam labu Erlenmeyer dan ditutup
bagian mulutnya menggunakan kapas, kain kasa, dan plastic

wrap.
Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 121 0C selama
15 menit.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

21

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Diamati warna dan konsistensi media.

3. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) Sintetik


Cara kerja dari pembuatan media NB sintetik ini adalah :

Disiapkan alat dan bahan.


Ditimbang komponen media

timbangan analitik sebanyak 0,65 gram


Diukur aquadest sebesar 50 ml dengan menggunakan gelas

ukur.
Dilarutkan bahan dalam aquadest menggunakan gelas

kimia.
Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di

atas elektro mantel.


Didinginkan larutan dan dimasukkan larutan ke dalam labu

Erlenmeyer.
Ditutup bagian mulut Erlenmeyer menggunakan kapas, kain

kasa, dan plastic wrap.


Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 121 0 C selama

dengan

menggunakan

15 menit.
Diamati warna dan konsistensi media.
4. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) Non Sintetik
Cara kerja dari pembuatan media NB non sintetik ini adalah :

Disiapkan alat dan bahan.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

22

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Ditimbang

komponen

medium

dengan

menggunakan

timbangan analitik sesuai komposisi berikut : daging 0,3

gram.
Diukur aquades yang akan digunakan sebesar 100 ml

menggunakan gelas ukur.


Dilarutkan daging pada gelas kimia dan diaduk.
Disaring menggunakan kertas saring dan dimasukkan
media ke dalam labu Erlenmeyer lalu dicukupkan voumenya

dengan aquadest sampai 100 ml.


Ditutup bagian mulut labu Erlenmeyer menggunakan kapas,

kain kasa, dan plastic wrap.


Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 121 0C selama

15 menit.
Diamati warna dan konsistensi media.

5. Pembuatan Media Potato dextrose agar (PDA) Sintetik


Cara kerja dari pembuatan media PDA sintetik ini adalah :

Disiapkan alat dan bahan.


Ditimbang komponen media

timbangan analitik sebanyak 1,95 gram.


Diukur aquadest sebesar 50 ml dengan menggunakan gelas

dengan

menggunakan

ukur.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

23

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Dilarutkan bahan dalam aquadest menggunakan gelas

kimia.
Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di

atas elektro mantel.


Didinginkan larutan dan dimasukkan larutan ke dalam labu

Erlenmeyer.
Ditutup bagian mulut Erlenmeyer menggunakan kapas, kain

kasa, dan plastic wrap.


Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 121 0 C selama

15 menit.
Diamati warna dan konsistensi media.

6. Pembuatan Media Potato dextrose agar (NA) Non Sintetik


Cara kerja dari pembuatan media PDA non sintetik ini adalah:

Disiapkan alat dan bahan.


Dikupas kentang, dipotong kecil-kecil (dadu) dan dicuci

hingga bersih.
Ditimbang komponen
timbangan

analitik

medium
sesuai

dengan
komposisi

menggunakan
berikut

potato/kentang 0,3 gram dan agar 1,5 gram.


Diukur aquades yang akan digunakan sebesar 100 ml
menggunakan gelas ukur.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

24

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Dibagi akuades menjadi dua bagian, yakni 10 ml dan 90 ml.


Aquades 10 ml digunakan untuk memanaskan kentang dan

aquadest 90 ml digunakan untuk melarutkan agar.


Dipanaskan kentang pada gelas kimia dan diletakkan di

atas elektro mantel. Dibiarkan hingga lunak.


Diambil ekstrak kentang dengan menyaring

dan

memerasnya menggunakan kertas saring dan disimpan

dalam gelas kimia baru.


Dilarutkan agar pada gelas kimia dan diletakkan di atas

elektro mantel. Diaduk secara konstan hingga mendidih.


Dimasukkan larutan ekstrak kentang kedalam larutan

agar dan diaduk sampai homogen.


Dimasukkan media ke dalam labu Erlenmeyer dan ditutup
bagian mulutnya menggunakan kapas, kain kasa dan plastic

wrap.
Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 121 0C selama

15 menit.
Diamati warna dan konsistensi media.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

25

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

26

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun
hasil

pengamatan

dari

praktikum

media

pertumbuhan ini ialah sebagai berikut :


1. Tabel Pengamatan
N

Kegunaan

Medium

Jenis Medium

1.

Nutrient Agar

Sintetik

2.

Nutrient Agar

Non Sintetik

3.

Nutrient Broth

Sintetik

4.

Nutrient Broth

Non Sintetik

5.

Potato Dextrose

Bakteri Cendawan

Sintetik

Agar
6.

Potato Dextrose Agar

Non Sintetik

2. Tabel Pengamatan
N

Jenis Medium

Fungsi

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

27

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

1.

Nutrient Agar Sintetik

Untuk

melihat

pertumbuhan

pada bakteri

2.

3.

Nutrient

Agar

Non Untuk

melihat

Sintetik

pada bakteri

Nutrient Broth Sintetik

Untuk

melihat

pertumbuhan

pertumbuhan

pada bakteri

4.

Nutrient

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Broth

Non Untuk

melihat

pertumbuhan

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

28

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Sintetik

5.

Potato
Sintetik

6.

pada bakteri

dextrose

agar

Untuk

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

pertumbuhan

pada jamur

Potato dextrose agar Non Untuk


Sintetik

melihat

melihat

pertumbuhan

pada jamur

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

29

B. Pembahasan
Media merupakan suatu bahan yang mengandung nutrisi yang
digunakan untuk menumbuhan mikroorganisme. Jenis medium sangat
bervariasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar penamaan.
Media selain berfungsi sebagai tempat pembiakan mikroba, juga
berfungsi untuk isolasi mikroba, memperbanyak jumlah, menguji
sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba.
Media yang baik haruslah memenuhi beberapa persyaratan
tertentu agar mikroorganisme yang terdapat dalam medium

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

30

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik.


Persyaratan yang dimaksud antara lain yaitu unsur-unsur hara yang
diperlukan mikroorganisme haruslah terdapat dalam media tersebut
untuk petumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, media harus
mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan mikroba dan media haruslah dalam
keadaan steril maksudnya tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme
jenis lain.
Berdasarkan bentuknya media terbagi menjadi tiga macam
yaitu media cair, media setengah padat dan media padat. Perbedaan
yang paling utama dari ketiga macam media tersebut yaitu ada
tidaknya bahan pemadat. Media setengah padat dan media padat
menggunakan

bahan

pemadat

sedangkan

media

cair

tidak

menggunakan bahan pemadat. Bahan pemadat yang digunakan dapat


berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Dikatakan media
setengah pada karena penambahan zat pemadatnya hanya 50% atau
kurang dari yang seharusnya.
Berdasarkan fungsinya media terbagi menjadi empat yaitu
media

umum,

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

media

selektif,

media

diperkaya

dan

media

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

31

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

differensial. Media umum berfungsi untuk menumbuhakan atau


mengembangbiakkan satu atau lebih kelompok mikroba. Contoh dari
medium umum yang digunakan dalam percobaan ini antara lain

Nutrien agar (NA) yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri,


serta Potato Dextrosa Agar

(PDA) untuk pertumbuhan jamur.

Medium selektif umumnya digunakan untuk menumbuhkan satu atau


lebih jenis mikroba terentu dengan menghambat atau mematikan
jenis mikroorganisme lainnya. Media diperkaya berfungsi untuk
menumbuhkan

atau

mengembangbiakkan

satu

jenis/kelompok

mikroba dengan cepat. Sedangkan pada medium diferensiasi


berfungsi untuk membedakan kelompok mikroorganisme, biasa juga
digunakan untuk identifikasi.
Percobaan kali ini yaitu pembuatan media Nutrient Agar
(NA), Nutrient Borth (NB), dan Potato Dekstro Agar (PDA).
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara membuat media
pertumbuhan Nutrient Agar (NA), Nutrient Borth (NB), dan Potato

Dekstro Agar (PDA) baik sintetik maupun alami dan untuk


mengetahui cara sterilisasi dengan autoklaf.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

32

Berdasarkan komposisi kimianya dikenal media sintetik dan


media non sintetik atau medium alami. Komposisi kimia media
sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahanbahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat.
Diantara medium yang dibuat dalam percobaan ini yang termasuk
dalam media sintetik adalah media yang mengandung agar, seperti
halnya media Nutrient Agar yang digunakan untuk mempelajari
kebutuhan makanan mikroba. Di pihak lain komposisi kimia non
sintetik tidak diketahui dengan pasti. Seperti bahan-bahan yang
terdapat dalam kaldu nutrient yaitu ekstrak daging.
Medium Nutrient Agar (NA) berdasarkan konsistensinya
merupakan medium padat. Medium ini digunakan untuk pertumbuhan
bakteri. Komposisi NA yang terdiri dari ekstrak beef berfungsi
sebagai sumber karbohidrat, mengandung senyawa nitrogen organik
yang dibutuhkan mikroba, pepton merupakan sumber protein dan
penghasil nitrogen, Bacto agar berfungsi sebagai pemadat medium
dan aquades berfungsi sebagai pelarut.
Medium Nutrient Borth (NB) berdasarkan konsistensinya
termasuk medium cair. Dikatakan medium cair karena pada
Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

33

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

komposisinya tidak terdapat bacto agar sebagai pemadat medium.


Medium NB ini digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Komposisinya
berupa ekstrak beef sebagai sumber karbohidrat, mengandung
nitrogen dan bermacam-macam vitamin yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan mikroba. Pepton merupakan sumber protein dan
mengandung

unsur

nitrogen

dan

karbohidrat.Aquadest

selain

berfungsi sebagai sumber oksigen, juga berfungsi sebagai pelarut


sehingga memberi konsistensi cair pada medium.
Medium Potato Dekstrosa Agar (PDA)

berdasarkan

konsistensinya termasuk medium padat. Medium PDA digunakan


untuk menumbuhkan jamur (kapang). Komposisinya terdiri dari
dekstrosa berfungsi sebagai sumber karbon. Kentang sebagai
sumber karbohidrat, bacto agar berfungsi memadatkan medium dan
aquades berfungsi sebagai pelarut dan sumber oksigen.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad
renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalan suatu medium
tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi
harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu
spora bakteri.
Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

34

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Sterilisasi yang umum dilakukan antara lain sterilisasi kering,


sterilisasi basah, penyaringan, sterilisasi kimia dan sterilisasi
dengan radiasi. Sesuai dengan percobaan yang dilakukan kita
menggunakan

strerilisasi

basah

yaitu

menggunakan

autoklaf.

Sterilisasi menggunakan autoklaf dilakukan dengan memasukkan


agar dan bahan-bahan lain ke dalam autoklaf selama 15 menit
dengan suhu 1210 C pada tekanan 2 atm. Sterilisasi basah tersebut
dilakukan dengan menggunakan air, yang dimanfaatkan adalah uap
airnya dalam proses sterilisasi.
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Sterilisai secara mekanik
(filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil
(0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang
peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik.
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan &
penyinaran. Pada pemanasan sterilisasi dibagi lagi menjadi tiga
bagian yaitu sterilisasi panas kering (oven), sterilisasi uap air panas
(tyndalisasi), dan sterilisasi uap air panas bertekanan (autoklaf).
Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

35

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Sterilisasi panas kering (oven), prinsipnya adalah protein mikroba


pertama-tama
selanjutnya

akan

mengalami

teroksidasi

oleh

dehidrasi
oksigen

sampai

dari

kering

udara

dan

sehingga

menyebabkan mikrobanya mati. Sterilisasi dengan metode ini


biasanya digunakan untuk peralatan gelas seperti cawan petri, pipet
ukur dan labu erlenmyer. Alat gelas yang disterilisasi dengan udara
panas tidak akan timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air
(embun) didalam alat gelas. kira-kira 60-1800C. Waktu relatif lama
sekitar 1-2 jam. Kesterilan tergantung dengan waktu dan suhu yang
digunakan. Kisaran suhu sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180 0C.
Apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka
sterilisasipun tidak akan bisa dicapai secara sempurna.
Sterilisasi uap air panas (tyndalisasi), prinsip kerja metode
ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air dan tidak
tahan tekanan atau suhu tinggi lebih tepat disterilkan dengan
metode ini. Misalnya susu yang disterilkan dengan suhu tinggi akan
mengalami koagulasi dan bahan yang berpati disterilkan pada suhu
bertekanan pada kondisi pH asam akan terhidrolisis.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

36

Sterilisasi uap panas bertekanan (autoklaf), prinsipnya


adalah suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan
media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar
untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk
mesterilkan media digunakan suhu 121 oC dan tekanan 15 lb/in2 (SI =
103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121 oC atau
249,8oF adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika
digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di
permukaan laut (sea level) air mendidih pada suhu 100 0C, sedangkan
untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan
tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 121 0C. Apabila di
laboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan
tekanan perlu disetting ulang. Autoklaf diletakkan pada ketinggian
2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya
tercapai suhu 1210C untuk mendidihkan air. Semua bentuk
kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 121 0C dan tekanan 15
psi selama 15 menit. Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja
dengan sempurna dapat digunakan mikroba pengguji yang bersifat
Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

37

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

termofilik

dan

stearothermophillus,

memiliki
lazimnya

endospora
mikroba

ini

yaitu
tersedia

Bacillus
secara

komersial dalam bentuk spore strip. Kertas spore strip ini


dimasukkan

dalam

autoklaf

dan

disterilkan.

Setelah

proses

sterilisasi lalu ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening


maka menunjukkan autoklaf telah bekerja dengan baik.
Sterilisasi penyinaran sinar UV dapat digunakan untuk proses
sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada
permukaan interior LAF dengan disinari lampu UV. Laminar Air Flow
(LAF) adalah alat sterilisasi menggunakan prinsip pemanasan dengan
sinar UV dan bekerja secara aseptis dengan pola pengaturan dan
penyaringan aliran udara. Prinsip kerjanya yaitu dengan cara
hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera
sebelum mulai bekerja. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada
posisi terendah. Nyalakan lampu neon dan blower. Masukkan alat
dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)
karena memperbesar resiko kontaminan. Atur alat dan bahan yang

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

38

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa sehingga


efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
Sterilisasi kimiawi terbagi menjadi dua yaitu sterilisasi
dengan menggunakan bahan kimia dan sterilisasi gas. Prinsip dari
sterilisasi

dengan

menggunakan

bahan

kimia

adalah

Dalam

pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 96%, fenol 5%,


selain itu juga Aceton tab formalin, sulfur dioxida dan chlorin.
Materi yang akan disuci hamakan dibersihkan terlebih dahulu
kemudian direndam dalam alkhohol aceton atau tab formalin selama
kurang lebih 24 jam.
Sterilisasi gas, prinsip dasarnya adalah dalam pensterilan
digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen
oksida,

formaldehid,

propilen

oksida,

klorin

oksida,

beta

propiolakton, metilbromida, kloropikrin. Digunakan untuk sterilisasi


bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik,
antibiotik. Aksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi
gugus SH, -OH, -COOH,-NH2 dari protein dan membentuk ikatan
alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

39

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :
Pembuatan media dengan menggunakan media Nutrient Agar
(NA)

ditambahkan

agar

dan

digunakan

sebagai

media

pertumbuhan bakteri.
Pembuatan media dengan menggunakan media Nutrient Broth
(NB) tidak ditambahkan agar dan digunakan sebagai media

pertumbuhan bakteri.
Pembuatan media dengan menggunakan media Potato Dekxtrose

Agar (PDA) ditambahkan agar dan digunakan sebagai media

pertumbuhan fungi atau jamur.


Sterilisasi dapat dilakukan

dengan

tekanan

uap

tinggi

menggunakan otoklaf sehingga alat dan media steril.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

40

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Sterilisasi dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi,

yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan.


B. Saran
Disarankan dalam praktikum mengenai pembuatan medium
selanjutnya terlebih dahulu diberikan pembekalan materi kepada
para praktikan sehingga praktikan berul-betul tahu dan mengerti
tekhnik-tekhnik

yang

diperlukan

sehingga

dapat

lebih

mengefisiensikan waktu dan juga untuk menghindari adanya miss-

communication baik antara sesama praktikan maupun dengan para


asisten praktikum.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

41

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

DAFTAR PUSTAKA

Adji, D., Zuliyanti, dan Herny Larashanty. 2007. Perbandingan Efektivitas


Sterilisasi Alkohol 70%, Inframerah, Otoklaf dan Ozon Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Bacillus subtilis. Jurnal Sains Veterier, Vol.
25 No.1 UGM, Yogyakarta.
Darwis, D., 2006. Sterilisasi Produk Kesehatan (Health Care Products)
dengan

Radiasi

Berkas

Elektron.

Proseding

Pertemuan

dan

Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya , Edisi


Khusus, Jakarta. ISSN 1411-1349
Gunawan, Agustin Wydia. 2008. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar
Swadata, 2008.
James, J., Colin Baker, dan Helen Swain. 2008. Prinsip-Prinsip Sains Untuk

Keperawatan. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.


Kusmiyati, dan Ni Wayan Sri Agustini. 2006. Uji Aktivitas Senyawa
Antibakteri dari Mikroalga Porphyridium cruentum. Biodiversitas
Vol. 8 No. 1.
Muzakar, Kahar. 2005. Penaruh Lama Waktu Sterilisasi Sinar Ultraviolet

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

42

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Terhadap Angka Kuman Udara di Ruang Operasi Instalasi Bedah


Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta. Skripsi, Hal: 1.
Panjaitan, D., I Ketut Suada, dan Made Sritamin. 2014. Uji Keefektivan
Ekstrak Beberapa Biji Tanaman untuk Menghambat Pertumbuhan
Bakteri Bercak Daun (Xanthomonas campestris) pada Tanaman
Tomat. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika Vol. 3 No. 2.

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

43

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

LAMPIRAN

I.

Skema Kerja
A. Nutrien Agar (NA)

Nutrien Agar

Ditimbang sebanyak 2,8 gr


Erlenmeyer 100 ml
Ditambahkan dengan aquades 100 ml
Diaduk hingga homogen
Dipanaskan

Disterilkan
Autoclaf

Didinginkan

Diamati bentuk dan warnanya

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

44

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

B. Nutrien Broth (NB)

Nutrien Broth

Ditimbang sebanyak 1,3 gr


Erlenmeyer 100 ml
Ditambahkan dengan aquades 100 ml
Diaduk hingga homogen
Disterilkan
Autoclaf

Diamati bentuk dan warnanya

C. Potato Dekstrose (PDA)

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

45

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Potato Dekstrose (PDA)


Ditimbang sebanyak 3,9 gr
Erlenmeyer 100 ml
Ditambahkan dengan aquades 100 ml
Diaduk hingga homogen
Dipanaskan

Disterilkan
Autoclaf

Didinginkan

Diamati bentuk dan warnanya

II.

Perhitungan Bahan
A. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Sintetik

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

46

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Media Nutrient Agar sintetik dibuat dengan perbandingan


: 28 gram dalam 1000 ml aquades.
Untuk aquades 50 ml :

x=

28 gram 1000 ml
=
x
50 ml
28 gram 50 ml 1400 gram ml
=
=1 , 4 gram
1000 ml
1000 ml

Jadi, untuk membuat media Nutrient Agar sintetik perlu


dilarutkan 1,4 gram NA sintetik dalm 50 ml aquades.
B. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Non Sintetik
Media Nutrient Agar non sintetik dibuat dengan perbandingan
beef
extract 3 gram dan agar 15 gram dalam 1000 ml aquades.
Untuk aquades 100 ml :
a. Beef Extract
3 gram 1000 m l
=
x
100 ml
x=

3 gram 100 ml 300 gram ml


=
=0,3 gram
1000 ml
1000 ml

b. Agar

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

47

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

15 gram 1000 ml
=
x
100 ml
x=

15 gram 100 ml 1500 gram ml


=
=1,5 gr am
1000 ml
1000 ml
Jadi, untuk membuat media Nutrient Agar non sintetik
diperlukan 0,3 gram beef extract dan 1,5 gram agar dalam
100 ml aquades.
C. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) Sintetik
Media Nutrient Broth sintetik dibuat dengan perbandingan :
13 gram dalam 1000 ml aquades.
Untuk aquades 50 ml :
13 gram 1000 ml
=
x
50 ml
x=

13 gram 50 ml 650 gram ml


=
=0 ,65 gram
1000 ml
1000 ml

Jadi, untuk membuat media Nutrient Broth sintetik perlu


dilarutkan 0,65 gram NB sintetik dalm 50 ml aquades.

D. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) Non Sintetik

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

48

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

Nutrient

Media

Broth

non

sintetik

dibuat

dengan

perbandingan beef extract 3 gram dalam 1000 ml aquades.


Untuk aquades 100 ml :

a. Beef Extract
3 gram 1000 ml
=
x
100 ml
x=

3 gram 100 ml 300 gram ml


=
=0,3 gram
1000 ml
1000 ml
Jadi, untuk membuat media Nutrient Agar non sintetik
diperlukan
0,3 gram beef extract dalam 100 ml aquades.
E. Pembuatan Media Potato dextrose agar (PDA) Sintetik
Media potato dextrose agar sintetik dibuat dengan
perbandingan : 39 gram dalam 1000 ml aquades.
Untuk aquades 50 ml :
39 gram 1000 ml
=
x
50 ml
x=

39 gram 50 ml 1950 gram ml


=
=1,95 gram
1000 ml
1000 ml

Jadi, untuk membuat media potato dextrose agar sintetik perlu


dilarutkan 1,95 gram PDA sintetik dalm 50 ml aquades.
Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

49

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

F. Pembuatan Media Potato dextrose agar (PDA) Non Sintetik


Media potato dextrose agar non sintetik dibuat dengan
perbandingan kentang 3 gram dan agar 15 gram dalam 1000 ml
aquades.
Untuk aquades 100 ml :
a. Kentang
3 gram 1000 ml
=
x
100 ml
x=

3 gram 100 ml 300 gram ml


=
=0,3 gram
1000 ml
1000 ml
b. Agar
15 gram 1000 ml
=
x
100 ml

x=

15 gram 100 ml 1500 gram ml


=
=1,5 gram
1000 ml
1000 ml
Jadi, untuk membuat media Nutrient Agar non sintetik
diperlukan 0,3 gram kentang dan 1,5 gram agar dalam 100 ml
aquades.

III.

Komposisi Media
A. Komposisi Media Nutrient Agar (NA) Sintetik
Animal tissue
0,25 gram

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Media Pertumbuhan dan Sterilisasi

B.

C.

D.

E.

F.

50

Sodium Chloride
0,25 gram
Beef Extract
0,075 gram
Yeast Extract
0,075 gram
Agar
0,75 gram
Aquadest
ad 50 ml
Komposisi Media Nutrient Agar (NA) Non Sintetik
Beef extract
0,3 gram
Agar
1,5 gram
Aquadest
ad 100 ml
Komposisi Media Nutrient Broth (NB) Sintetik
Peptic digest of animal tissue
0,25 gram
Sodium Chloride
0,25 gram
Beef extract
0,075 gram
Yeast extract
0,075 gram
Aquadest
ad 50 ml
Komposisi Media Nutrient Broth (NB) Non Sintetik
Beef extract
0,3 gram
Aquadest
ad 100 ml
Komposisi Media Potato dextrose agar (PDA) Sintetik
Potato infusion form
10 gram
Dextrose
1 gram
Agar
0,75 gram
Aquadest
ad 50 ml
Komposisi Media Potato dextrose agar (PDA) Non Sintetik
Kentang
0,3 gram
Agar
1,5 gram
Aquadest
ad 100 ml

Nurlela Sundari Z
O1A1 14 034

Serlyana Br.Tambunan
F1F1 12 123

Anda mungkin juga menyukai