Perencanaan
Pembangunan
Transportasi
I
L-,
FSl-
.ISTAKAAN
RSIPAN
WATIMUR
fficoAHAILMU
Perencanaan
Pembangunan
Transportasi
Sakti Adji Adisasmita
Oleh :
tvtii
\l.i
,rl:ll, rrPIlt
Bcdnn il' .
,. -r.:' rtn
:
,i ;i f,l."
Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2011
..,r
F'r.'tri.'tYl'li'
''!
I
I
I(AMA PENGANTAK
*_l
z?Plb?Lt?/zotz
'
Hak Cipta O 201 1 pada penulis,
7 Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun
mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya,
tanpa izin tertulis dari penerbit.
GRAHA ILMU
Ruko Jambusari No. 7A
Yogyakarta 55283
Telp. :
Fax. :
E-mail :
pertama-tama kami mengucapkan puji syukur yang setinggi{inggiI nya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rakhmatNya-lah, sehingga penulisan buku kami yang berjudul "Perencanaan
O274-889836;0274-889398
0274-889057
info@grahailmu.co.id
ISBN: 918-919-156-7'76-1
1.
Manajemen
2.
Transportasi
1
I. Judul
tor transportasi laut, dan sub sektor transportasi udara (serta sub sektor
transportasi/angkutan pipa. Sangat Iuas kegiatan jasa pelayanannya
terhadap pengembangan kegiatan sektor-sektor lainnya (pertanian,
peri nd ustrian, pertam bangan, konstruksi, perdagangan, pend id i kan, ke-
vi
Kata Pengantar
- vii
Perencanaan pembangunan transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi yang handal untuk menunjang dinamika pembangunan, mendukung mobilitas penduduk dan barang serta pengem-
Diharapkan kepada khalayak pembaca/masyarakat akan memperoleh wawasan akademik yang lebih luas dan mempunyai kemampuan analisis yang lebih tajam dalam bidang pembangunan transpoftasi.
Pen u lis/Pengarang
DAF"IAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
BAB
1
.1
1.2
1
xvii
PENDAHUTUAN
Latar Belakang
dalam Pembangunah
Output yang Diharapkan
1.3
BAB 2
SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
2.1 Latar Belakang
2.2 Maksud dan Tujuan
2.3 Pengertian
2.4 Konsepsi
2.5 Tataran Transpoftasi
2.6 Jaringan Transportasi
i
Ii
il
(SISTRANAS)
g
g
10
t
'll
14
15
BAB 3
27
3.1
Revolusi Transportasi
27
10.1
3.2
29
10.2
33
10.3
BAB 4
4.'.|
4.2
4.3
BAB 5
5.1
5.2
BAB 6
33
BAB 10
"10.4
10.5
34
35
10.6
BAB 11
40
84
11.4
B5
',t.5
1
86
86
43
49
11.6
11.7
52
54
1.8
B8
89
92
BAB 12
12.1
12.2
59
86
11.9
12.3
59
12.4
60
12.5
Perjalanan
62
12.6
12.7
65
9.1
65
13.1
9.2
67
13.2
9.3
67
9.4
Perencanaan Transportasi
69
BAB 9
B3
84
8.3
TARIF ANGKUTAN
49
8.2
B1
11.3
Waktu Kerja
Waktu Luang
ao
Barang
39
8.1
79
B3
44
7B
Masalah Tarif
BAB B
77
6.2
7.3
75
11.2
43
7.2
ri Proyek Transportasi
Faktor-faktor yang Perlu Diperhitungkan
Ci ri-ci
11.1
7.'l
75
39
6.1
BAB 7
BAB 13
3.3
Nasionalisasi
KEBUAKAN Dl SEKTOR
gg
TRANSPORTASI
101
xii
Dafrar Isi
t07
Konsep Keadilan
Crowth and Equity (Pertumbuhan dan Keadilan)
lnvestasi Prasarana Berdasar Efisiensi, Keadilan dan
107
112
18.1
Kelancaran Perekonomian
114
18.3
Efisiensi vs Keadilan
116
r19
15.1
Pengertian Terminal
119
19.1
15.2
Fungsi Terminal
122
19.2
15.3
Perencanaan Terminal
19.3
15.4
123
"t26
129
19.5
16.1
129
16.2
BAB 14
14.1
14.2
14.3
14.4
BAB 15
BAB 16
16.3
16.4
16.5
16.6
16.7
16.8
't6.9
BAB 17
17.1
BAB 18
18.2
130
BAB 19
BAB 20
20.1
130
131
20.2
132
20.3
134
135
20.4
20.5
136
20.6
136
MENUNIANG PEMBANGUNAN
Pelabuhan Laut sebagai Pintu Gerbang
(Cateway Port)
20.7
20.8
139
BAB 21
2't.1
139
21.2
21.3
17.2
't7.3
Pembangunan
Kaitan Pelabuhan dan Pembangunan
142
21.5
17.4
143
21.6
21.7
21.4
xiii
19.4
153
153
154
156
159
16i
165
165
166
168
172
17V
181
181
174
178
179
181
183
183
187
1BB
188
xiv
BAB 22
22.1
22.2
22.3
22.4
BAB
23
191
"t91
193
PENUTUP
197
DAF'I}I.K TABEL
192
195
DAFTAR PUSTAKA
201
TENTANG PENUTIS
20s
-oo0oo-
15.1
Tabel 19.1
Tabel 19.2
Tabel
"t27
155
r55
DAF"I]AR GAMBAR
Cambar 9.1
Cambar 15.1
Jasa Transportasi
71
Umum
Umum
121
122
Cargo
Teknik Penanganan Peti Kemas
159
167
Cambar 21.1
183
Cambar 21.2
184
Cambar 19.1
Gambar 19.2
Cambar 20.1
157
BIB I
PENDATIUTUAN
Transpoftasi diartikan sebagai kegiatan yang melakukan pengangkutan atau pemindahan muatan (yang terdiri dari barang dan manusia)
dari suatu tempat ke tempat lain, dari tempat asal (origin) ke tempat
Pendahuluan
Unsur pertama, kendaraan meliputi berbagai jenis sarana angkutan transportasi darat (yaitu sepeda motor, mobil sedan, truk, bus,
mikrolet, trem dan kereta api); sarana angkutan transportasi laut (perahu
layar, perahu motor, dan kapal mesin; sarana angkutan transportasi
udara (pesawat udara dan helikopter). Di samping sarana transportasi
terdapat prasarana transportasi, yaitu jalan (transportasi darat; dermaga
laut (transportasi laut); landasan pacu (transportasi udara)
Unsur dasar kedua adalah trayel</rute yang tercakup dalam jaringan pelayanan transportasi yang menghubungkan suatu simpul jasa
transportasi dengan simpul-simpul jasa transportasi lai nnya. Trayek
adalah jaringan pelayanan untuk transportasi darat dan transportasi laut,
sedangkan rute adalah jaringan pelayanan untuk transportasi udara.
Yang ketiga adalah unsur terminal yang merupakan tempat untuk
melakukan kegiatan konsolidasi muatan, yaitu melakukan bongkar muat
barang dan/atau menaikkan dan menurunkan penumpang. Terminal bus
antar kabupaten dalam provinsi dan antar provinsi (untuk transprotasi
darat); pelabuhan laut (untuk transportasi laut); dan bandar udara (untuk
transportasi udara).
Unsur dasar keempat adalah muatan, baik dalam bentuk barang
ataupun penumpang. Angkutan barang dan penumpang menunjukkan
kecenderungan peningkatan pesat karena jumlah penduduk dan kebutuhannya meningkat dan ditunjang oleh peningkatan pendapatan per
kapita yang mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
n3
stabil, (3) transportasi yang lancar dan mampu menjangkau daerah yang
luas akan mendorong daerah-daerah melakukan spesialisasi produksi
Pendahuluan
p5
Pendahuluan
berfungsi menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk menghubungkan daerah-daerah terisolasi atau terpencil dengan daerah
berkembang yang berada di Iuar wilayahnya, sehingga terjadi interaksi
pembangunan antar kedua daerah tersebut, yang selanjutnya akan mendorong terjadinya pertumbuhan perekonomian yang sinergis. Dengan
fungsinya sebagai pendorong, maka penyediaan jasa transportasi menghubungkan ke berbagai daerah yang terisolasi, terpencil dan terbelakang
lainnya yang tersebar di seluruh wilayah, maka diharapkan seluruh
wilayah akan dapat dijangkau jasa transportasi, yang berarti penyebar-
buku ini, maka diharapkan para pembaca memiliki kemampuan akademik, utamanya untuk:
a.
Menjelaskan pentingnya peranan dan strategisnya fungsi transportasi dalam menunjang perekonomian dan mendorong pembangunan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
BAB
SISTEM TRANSPOIMASI
NASTONAL (STSTRANAS)
10
1.
Landasan Sistranas
Sistranas diselenggarakan berdasarkan landasan
idiil
Pancasila,
landasan konstitusional
santara, landasan konsepsional Ketahanan Nasional, landasan operasional peraturan perundangan di bidang transportasi serta peraturan
perundangan lain yang terkait.
transportasi.
2.
3.
a.
Ruang lalu lintas adalah suatu ruang gerak sarana transportasi yang
Pancasila
kesatuan.
5.
Definisi Sistranas
2.
4.
11
2.4 Konsepsi
2.3 Pengertian
1.
b.
c.
Wawasan Nusantara
12
Ketahanan Nasional
Terkait
Arah dan kebijakan pembangunan transportasi dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab, mempertimbangkan
aspek kelestarian lingkungan hidup, serta keterpaduan antar sektor
dan sub sektor dengan memperhatikan peraturan perundangan
yang berlaku.
3.
Sistranas diselenggarakan berdasarkan asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, asas manfaat, asas adil
dan merata, asas usaha bersama, asas keseimbangan, asas kepenasas
keterpaduan.
4.
Tujuan Sistranas
Tujuan Sistranas adalah terwujudnya transportasi yang efektif dan
efisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika
pembangunan, meningkatkan mobilitas manusia, barang dan jasa,
membantu terciptanya pola distribusi nasional yang mantap dan
dinamis, serta mendukung pengembangan wilayah, dan lebih memantapkan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara dalam rangka perwujudan wawasan nusantara dan
peningkatan hubungan internasional.
13
Sasaran Sistranas
sasaran Sistranas adalah terwuj udnya penyelenggaraan transportasi
Asas Sistranas
5.
14
Tatranas adalah tatanan transportasi.yang terorganisasi secara kesisteman, terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberan gan, transportas i
laut, transportasi udara dan transportasi pipa, yang masing-masing
b.
c.
15
Sistranas diwujudkan dalam tiga tataran, yaitu Tataran Transportasi Nasional (Tatranas), Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil), dan
a.
Tatrawil
Tatrawil adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasijalan, trasportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberangan, transportas i
laut, transportasi udara, dan transportasi pipa yang masing-masing
terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi dengan
dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu
sistem pelayanan transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi
melayani perpindahan orang dan atau barang antar simpul atau
kota wilayah, dan dari simpul atau kota wilayah ke simpul atau
kota nasional atau sebaliknya.
Tatralok
Tatralok adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberangan, transpoftasi
laut, transpoftasi udara, dan transportasi pipa yang masing-masing
terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi dengan
dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu
1.
Jaringan Pelayanan
2.
Jaringan Prasarana
Keterpaduan jaringan prasarana transportasi antarmoda diwujudkan
daiarn bentuk interkoneksi antar fasilitas dalam terminal transportasi
antarmoda,
ya
itu
sim
iI
itasi
kegiatan alih muat, yang dari aspek tatanan fasilitas, fungsional, dan
1.
Jaringan Pelayanan
Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum dikelompokkan menurut wilayah pelayanan, operasi pelayanan dan perannya.
16
2.
Jaringan Prasarana
Jaringan prasarana transportasi jalan terdiri dari simpul yang berwujud terminal penumpang dan terminal barang, dan ruang lalu
lintas. Terminal penumpang menurut wilayah pelayanannya dike-
lompokkan menjadi:
-{erminal penumpang
b)
c)
Selanjutnya masing-masing tipe tersebut dapat dibagi dalam beberapa kelas sesuai dengan kapasitas terminal dan volume kendaraan
umum yang dilayani.
Terminal barang dapat pula dikelompokkan menurut fungsi pelayanan penyebaranidistribusi menjadi:
$Is&om Tianspoffiasl
a.
Naslonal($lstranas)
7.7
b"
c.
jaringan jalan terd!ri atas jaringan jalan primer dan jaringan jalan
sekunder, Jaringan ialan primer, nnenupakan jaringan jalan dengan
peranan pelavanan distribusi barang dan jasa r.rntuk pengembangan
semua wilayah di tingkat nasional, dengan rnenghubungkan sernua
simpul jasa distribusi yang berwu.jud pusat-pusat kegiatan. Sedangkan jaringan jalan sekunder, merupakan jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di
dalanr kawasan perkotaan"
Berdasarkan sifat clan pergerakan lalu lintas dan angkutan jalan,
jalan umum dibedakan atas fungsi jalan arteri, kolektor, Iokal dan
18
Pembagian setiap ruas jalan pada jaringan jalan primer terdiri dari:
a)
b)
c)
kawasan perdesaan.
jalan
Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan
19
1)
Jaringan Pelayanan
jaringan jalan
Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dengan sistem
primer yang tidak masuk jalan r-iasional dan ialan provinsi, yang
menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan,
6tau antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan FKL, antar
PKL serta,ialan umum dalam sistern jaringan jalan sekunder dalam
wilayah kabupaten dan jalan strategis kabupaten.
jalan sekunder
Jalan kota adalah.ialan urnurn dalann sistem iaringan
yang menghubungkan antar pusat peiayanan dalanr kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar
persil, serta menghubungkan antar pusat permukiman yang berada
cli dalarn kota.
a)
distribusi;
the trade dan ship promotes the trade, jaringan trayek transportasi
20
b)
a)
b)
c)
2) jaringan Prasarana
Jaringan prasarana transportasi laut terdiri dari simpul yang ber-
wujud pelabuhan laut dan ruang lalu lintas yang berwujud alur
pelayaran. Pelabuhan laut dibedakan berdasarkan peran, fungsi
dan klasifikasi serta jenis. tserdasarkan jenisnya pelabuhan dibe-
d)
dakan atas:
a)
umum luar negeri dan dalam negeri sesuai ketetapan pemerintah dan mempunyai fasilitas karantina, imigrasi, beacukai,
penjagaan dan penyelamatan;
b)
a)
- 21
e)
22
sebagai pelabuhan yang terbuka dan tidak terbuka untuk perdagangan luar negeri.
Penyelenggaraan pelabuhan umum dapat dibedakan atas pelabuhan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat dan atau penyelenggaraannya dilimpahkan pada BUMN, dan pelabuhan umum
Ruang lalu lintas laut (seaways) adalah bagian dari ruang perairan
yang ditetapkan untuk melayani kapal laut yang berlayar atau
23
1)
Jaringan Pelayanan
Jaringan pelayanan transpoftasi udara merupakan kumpulan rute
Alur pelayaran adalah bagian dari ruang lalu lintas laut yang alami
maupun buatan yang dari segi kedalaman, lebar dan hambatan
pelayaran lainnya dianggap aman untuk dilayari. Alur pelayaran
dicanturnkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta
diumumkan oleh instansi yang berwenang.
ai
taffic controller)
a)
pusat penyebaran
b)
sebagainya.
b)
c)
24
b)
a)
b)
2) Jaringan Prasarana
faringan prasarana transportasi udara terdiri dari bandar udara, yang
berfungsi sebagai simpul, dan ruang udara yang berfungsi sebagai
ruang lalu lintas udara.
Bandar udara khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.
dalam negeri dan atau penerbangan luar neger secara tetap dan
teratur, sedangkan kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal
tidak terikat pada rute penerbangan yang tetap dan teratur.
-.25
Bandar udara dibedakan berdasarkan fungsi, penggunaan, klasifikasi, status dan penyelenggarannya serta kegiatannya.
a)
b)
pusat penyebaran.
Berdasarkan penggunaannya, bandar udara dikelompokkan men-
jadi:
a)
b)
a)
a)
tingan umum;
b)
Controlled airspace yaitu ruang udara yang ditetapkan batasbatasnya, yang didalamnya diberikan instruksi secara positif
dari pemandu (air traffic controller) kepada penerbang (contoh:
control area, approach control area, aerodrome control area);
uncontrolled airspace yaitu ruang lalu lintas udara yang didalamnya hanya diberikan informasi tentang lalu lintas yang
diperlukan (essentia/ traffic information).
26
BAB
PERKEMBANGAN
TEIINO I,{OGI TRAN SPOKDASI
28
berlrasil rneningkatkan kapasitas produktif dan memungkinkan produksi bahan-bahan mentah dan hasi l-hasi I produksinya d idistri busikan
secara massal. Dalam satu abad lebih sedikit mesin uap yang pertama
dioperasikan, maka diketemukanlah mesin pembakaran internal dan
industri nninyak mulai dibangun dan dikembangkan. Flal ini telah memungkinkan diproduksinya otomobil, bis, truk dan pesawat terbang.
Minyak menggantikan batubara sebagai bahan bakar untuk kapal laut,
dan setelah Perang Dunia ll lokornotif dengan bahan bakar batu bara
dengan cepat didesak (digantikan) oleh tenaga diesel. Selama beberapa
dasawarsa yang lalu terjadi penyempurnaan dalam bidang ketenagaan,
meliputi penemuan mesin jet dan roket (yang prinsipnya telah diketahui
oleh orang-orang Cina sekitar 2000 tahun lalu). Dan tenaga atorn khususnya dalam bidang transportasi samudera narnpaknya mempunyai
hari depan yang meyakinkan.
29
dikembangkan untuk memanfaatkan setiap hasil kemajuan dalam penerobosan ketenagaan. Terdapat tiga revolusi transportasi besar, masingmasing terdiri dari suatu perubahan besar dalam tenaga penggerak yang
diikuti oleh suatu periode penyempurnaan jangka panjang. Revolusi
kedua terjadi setelah beberapa ribu tahun setelah revolusi pertama;
sedangkan revolusi ketiga terjadi hanya beberapa ratus tahun setelah
revolusi kedua. Tingkat perubahan setelah revolusi ketiga berlangsung
lebih cepat dan nampaknya semakin pesat.
30
31
di luar angkasa.
teknik yang beraneka ini sudah jelas akan mengakibatkan modifikasimodifikasi terhadap desain sarana angkutan modern.
Perbaikan-perbaikan yang pesat diharapkan ter.iadi pula dalam
pekerjaan .iuru tulis rutin dan administrasi yang kurang penting akan
menemukan sesuatu yang baru yang lebih baik tetapi faktor keterbatasan
yang dihadapi adalah biaya. Fasilitas dan cara-cara lama mungkin
masih lebih murah, tetapi fasiltias dan cara-cara lama tersebut akan
menjadi lebih mahaljika tidak dimanfaatkan sama sekali. OIeh karena
itu sebelum membangun fasilitas yang lebih modern terdapat desakan
secara ekonomis dan sosial untuk memanfaatkan secara maksimum
fasilitas yang ada sekarang.
gn ifi
kan.
32
un
BAB 4
TMANSPOKf,ASI BEKFUNGST
TINTAS SEI{TOKAL
kelangsungan pembangunan, seringkali dikatakan bahwa transportasi merupakan urat nadi perekonomian dan sebagai penunjang pernbangunan, maka dari itu penyempurnaan jasa transportasi adalah mutlak
dilaksanakan bukan hanya ditinjau secara sektoral akan tetapi jasa
transportasi yang efektif dan efisien sangat diperlukan untuk melayani
kegiatan transportasi di berbagai sektor ekonomi. Jadi pembangunan
transportasi harus diarahkan baik secara sektoral maupun antar sektoral.
Antar sektoral seringkali dikatakan pula dengan istilah "lintas sektoral".
Secara sektoral kebijakan pembangunan transportasi diarahkan
kepada penyediaan sarana dan prasarana transpoftasi yang diperlukan
34
35
sektor pertanian, sektor perindustrian, sektor pertambangan, transmigrasi, Hankamnas (pertahanan dan keamanan nasional), dan sebagainya.
Sektoral
Secara
Ii
4.3
36
pada suatu trayek tertentu. Prinsip ini dilihat dari kepentingan perusahaan
untuk menunjang kelangsungan pembangunan. Jadi transportasi berfungsi meningkatkan dan mempercepat kegiatan-kegiatan pembangunan atau dikatakan transportatian promotes development.
Pada umumnya perusahaan-perusahaan swasta mempersoalkan
apakah jumlah muatan yang akan diangkutnya cukup dapat menjamin
Sekoral
37
BAB
TRIINSPOKXASI DAN
PEM BANGUNAN M EKUPAI{AN
PKOSES INTERAI{SI
DUAARAII
5.1 Transportasi Sama Tuanya dengan Kemanusiaan
Ada pendapat yang menyatakan bahwa terdapat tiga hal yang
membuat suatu bangsa itu besar dan makmur yaitu tersedianya lahan
yang subur, industri yang berkembang, dan mudahnya transportasi.
Kegiatan transportasi sudah dilakukan sejak dahulu kala, bahkan dapat
dikatakan bahwa kegiatan transportasi merupakan aktivitas yang
sama tuanya dengan kemanusiaan itu sendiri. Bangsa primitif hidup
berpindah-pindah darisatu tempat ke tempat Iainnya (nomaden) untuk
mencari makan dan melindungi diri serta menikmati keajaiban alam
(natural curiosity).
Keterbatasan manusia dalam menjangkau jarak perjalanan yang
4O
Jasa transportasi yang cepat, murah dan aman adalah sangat pen-
ting dan diutamakan dalam kehidupan modern, dan usaha penyempurnaan tersebut akan mempengaruhi perkembangan standar kehidupan
masyarakat, maka jelaslah kiranya jika dikatakan bahwa transportasi
bukan rnerupakan "tujuan", akan tetapi merupakan "alat" untuk mencapai banyak tujuan.
Ci-
Tinjauan mengenai sifat hubungan antara transportasi dan pembangunan telah mengalami perkembangan. Yang penting adalah bukan
lagi mempersoalkan bahwa transportasi itu merupakan faktor fundannental atau tidak, akan tetapi yang lebih penting dipermasalahkan ialah
mengenai fungsi transportasi dalam menunjang pembangunan, apakah
perlu dilakukan perluasan atau penyempurnaan fasilitas transportasi.
Hal ini sangat penting diketahui oleh para pakar perencana pembangunan. Diharapkan mereka senantiasa memperhatikan sifat multidimensi
dari persoalan ekonomi, sosial, politik dan dimensi tata nuang transpor-
42
tasi, karena semuanya adalah penting dan dalam beberapa hal bersifat
saling mengisi dan melengkapi.
BNB
PEKAFTAI"AITI PEKMINTAAN
Studi Perserikatan Bangsa-bangsa (P.B.B) yang dilakukan beberapa tahun yang lalu telah mengklaim bahwa transportasi merupakan
kekuatan yang membentuk pertumbuhan ekonomi (the formative
power of economic growth). Seringkali pula kita mendengar adanya
pendapat yang menyatakan bahwa transportasi merupakan "akibat"
dari pada "sebab" (transport is a result rather than a cause). Walaupun
pernyataan-pernyataan di atas diungkapkan sebagai suatu pandangan
yang dianggap sangat sederhana dan terlalu berlebihan akan tetapi dapat
ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara transportasi dan pembangunan adalah merupakan proses interaksi dua arah yang esensial, dan
akibat dari interaksi tersebut tergantung dari tipe perekonomian, selain
dari pada itu tergantung pula dari tingkat pembangunan yang terjadi di
suatu daerah atau negara.
Dalam hubungannya pembangunan transportasi dan pembangunan dapat diungkapkan bahwa transportasi lebih bersifat sebagai saralla
(alat) meskipun transportas! memiliki tujuannya sendiri, sedangkan
pembangunan mengarahkan pada tercapainya sasaran yang telah direncanakan. Antara sarana dan sasaran terdapat hubungan interaktif timbal
balik. Sarana digunakan untuk mencapai sasaran. Pencapaian sasaran
suatu investasi kereta api ditentukan oleh apakah ada atau tidak ada
jalan darat yang dapat menyaingi jalan raya yang pernah diperbaiki.
Efektivitas pelabuhan tidak hanya dipengaruhi oleh penyempurnaan
pada pelabuhan-pelabuhan yang bersaingan satu sama lainnya, akan
tetapi dipengaruhi oleh tersedianya jaringan kereta api dan jalan raya
yang menghubungkan ke pelabuhan-pelabuhan tersebut. Justifikasi
untuk perbaikan suatu jalan tergantung pada apakah jalan yang diperbaiki tersebut merupakan jalan paralel atau jalan feeder. Jadi fungsi
s uatu p rogram sektoral ada ah men gidentif i kaskan proyek-proyek yan g
memberikan harapan, mengkaitkan proyek yang satu dengan proyekproyek yang memberikan harapan, menetapkan prioritas-prioritas dan
menuangkan proyek-proyek tersebut secara bersama-sama ke dalam
perencanaan ekonomi makro. Pada umumnya infrastruktur atau
I
44
Ferencanaan Pembangunan
Tiansprbsi
45
Karena investasi prasarana dan sarana transportasi itu akan berlangsung dalam jangka panjang (misalnya 5-20 tahun), maka keputusan
1)
2l
secara
palingefisien.
:i
;l
."
..
,...
, r":
46
Ketiga langkah di atas berkaitan erat satu sama lainnya dan sangat penting pengaruhnya bila hasil produksi regional dan arus lalu
lintas tersebut untuk sebahagiannya tergantung pada biaya transpor.
Lalu lintas pada masa depan akan tergantung pada pembangunan
sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor ekonomi lainnya serta
t*47
2)
3)
Dalam praktek sering kali lalu lintas angkutan ini tidak menggunakan
kendaraan yang mempunyai biaya terendah jika tarif angkutannya
48
di
atas diperhitungkan
BAB
PROGRATI INVESTASI DI
SEIffOK TRANSPOKTASI
untuk melayani kegiatan arus lalu lintas secara efektif dan efisien.
secara konsepsional program investasi dapat dibagi menjadi tiga tipe
dasar karena secara analisis ekonomi berbeda satu sama lainnya, yaitu
sebagai berikut:
1)
2)
3)
Tipetipe investasi tersebut di atas dapat dilihat dalam hubungannya clengan pola transportasi di beberapa negara, misalnya di
Amerika serikat, sejarah perkerata-apian dapat dibagi dalam tiga tahap. Dalam tahap permulaan yang berakhir sampai akhir abad ke-20
sebagian investasi ditujukan dalam bentuk rollingstock relatif penting.
50
2)
3)
51
52
peti kemas'
karena dipakainya kapal-kapal yang besar dan kapal-kapal
volume lalu lintas
Di bidang angkutan ]alan raya terjadi peningkatan
yang lebih besar atau lebih
melebihi kapasitas jalan, digunakan truk-truk
lekas rusak'
berat, dan lebih cepat menyebabkan ialan raya
adalah menentukan
menyangkutperbandinganbiayadanmanfaatnya(costbenefitratio).
mungkin nnembuat
Pada tingkat program sektor transportasi tidak
jalur jalan raya' walaupun
peramalan secara terperinci untuk setiap
tetapi agar dibatasi
demikian peramalan mutlak harus dilakukan akan
kategori jarak
yaitu pada arus lalu lintas barang dan penumpang untuk
jenis jalan raya'
dekat dan jarak jauh atau menurut penggolongan
sehinggalebihmenyederhanakandalamperhitungansatuanmanfaat
b"niitl sebagai kriteria umum seperti penurunan biaya operasi
kendaraanbermotorjikakondisijalanyangdilaluinyamenjadilebih
baik,yangsemulalalantanahtelahditingkatkanmeniadijalanaspal'
demikianpulanilaiwaktukapal-kapallautakanmeningkatapabila
diatasi atau dikurangi'
kongesti di pelabuhan-pelabuhan telah berhasil
tidak hanya
Prioritas program investasi seharusnya ditentukan
53
untuktiapsaranatransportasi,akantetapijugauntukberbagaisarana
yangharusdiperhatikan'Pertama,ialahpersoalanperbedaankualitas
j.r, tr"nrportasi misalnya, kereta api dengan angkutan jalan raya'
prioritas investasi
transportasi. Terdapat dua masalah dalam menentukan
sehinggadalamhalinisulituntukmembandingkannya.Walaupun
dilayaniolehperahu-perahulayar,akantetapikarakteristikjasa
54
55
1.
2.
tersebut.
3.
2.
3.
4.
5.
7.3 EvaluasiProYek
Manfaat-manfaat dan kerugian-kerugian tersebut tidak diperhatikan dalam evaluasi proyek-proyek karena tidak dicantumkan dalam
definisi yang telah ditetapkan di atas, dan juga karena bukan merupakan pertimbangan utama bagi pihak pemberi bantuan keuangan
yang akan meminjamkan modalnya. Yang mereka utamakan adalah
meningkatkan pembangunan ekonomi.
Kadang-kadang dinyatakan bahwa nilai proyek dapat diukur dari
sumbangan atau kontribusinya terhadap pertumbuhan pendapatan
il
56
Prognm Investasi di
*ktor
Transportasi
57
BIB
PENGTIEIUAMAN
6O
1.
2.
Telah terjadi kemajuan dalam bidang transportasi, dimana kecepatan dan kapasitas sarana transportas i telah d iti n gkatkan. Pen i n gkatan kecepatan sarana transportasi berarti jarak perjalanan yang ditempuhnya dapat lebih jauh dari pada sebelumnya. Peningkatan kapasitas
atau daya angkut sarana transpoftasi berarti muatan yang diangkutnya
menjadi lebih besar pula, sehingga berarti tambahan kerja bagi perusahaan-perusahaan pengangkutan yang bersangkutan.
Dilihat dari jangka panjang, kemajuan dalam bidang transportasi,
misalnya angkutan jalan raya mempunyai pengaruh yang penting dalam
pengembangan wilayah, terutama pada perubahan lokasi industri dan
penyebaran penduduk. Lokasi industri dan pemukiman penduduk
cenderung menyebar ke seluruh wilayah mengikuti pengembangan
jaringan transportasi dan kemajuan teknologi sarana transportasi.
61
62
2.
3.
1.
Jadwal pemberangkatan yang tidak menyenangkan. Orangorang yang akan melakukan perjalanan tidak menyukai jadwal
pemberangkatan yang ditetapkan pada waktu di mana mereka
sedang tidur nyenyak, yaitu tengah malam atau pagi-pagi sekali.
Penumpang lebih suka membayar tarif angkutan lebih tinggi dari
yang ditetapkan bukan pada waktu tidur.
4.
tempat duduk yang luas dan nyaman serta dilengkapi A.C (air
condition) Iebih digemari oleh calon-calon penumpang yang akan
bepergian jauh. Mereka bersedia membayar tarif angkutan yang
lebih mahal daripada naik kereta api yang penuh sesak dan tidak
menyenangkan.
sebagainya.
-.63
5.
64
BAB
MDNDESAIN SEIffOR
TKANSPOKf,ASI
66
jalan raya, kereta api, pelabuhan atau fasilitas penerbangan, masingmasing mempunyai fungsi sendiri, tetapi satu sama lain saling berkaitan.
Pola ini dimaksudkan untuk mengintegrasikan sub-sub transpoftasi tersebut dan untuk pencapaian tu.iuan-tu.iuan rencana pembangunan secara
dari setiap proyek ditentukan pada sejumlah besar sektorsektor yang bersifat komplementer, dan mungkin bertentangan satu
sama lainnya. Setiap faktor tersebut harus diperhitungkan dan dihubungkan secara serasi dalam menentukan prioritas-prioritas proyek. Faktor
utama yang umum digunakan untuk menentukan semua sektor dalam
perencanaan pembangunan adalah economic returns (dan pengaruhpengaruh sosial lainnya) dari proyek-proyek dalam bentuk selisih dari
Jasa
- 67
negara. Lokasi dan tipe investasi dalam bentuk fasilitas produktif dan
social overhead, harus direncanakan secara efisien.
portasi (jalan raya, rel kereta api, pelabuhan, Iapangan terbang, dan
sebagainya) jika dirawat dengan baik pada umumnya dapat digunakan
selama 20-40 tahun atau lebih. Fasilitas-fasilitas tersebut dibangun
68
Mendesain
kktor Tnnsporbsi a 69
(distribusi secara regional) dan untuk mereka diperlukan berbagai studistudi regional. Jika kelompok perencana tersebut melakukannya maka
beban akan jatuh pada perencana transportasi.
harus diperhitungkan.
Dimensigeografi (tata ruang), dalam pembangunan harus diperhitungkan pula karena menyangkut biaya transportasi dan kapasitas dari
fasilitas yang tersedia. Oleh karena itu perencanaan di sektor transportasi
harus memperhitungkan pula perkembangan permintaan di sektorsektor lain dan berusaha untuk mengetahui areal distribusi produksi
yang dikehendaki. Hal ini sangat penting bukan hanya untuk sektor
transportasi Secara tersend i ri. Kelom pok perencana secara kesel u ruhan
harus memikirkan penentuan-penentuan lokasi proyek-proyek investasi
70
.71
Akhirnya, memperhatikan biaya pelayanan transportasidan karakteristik harga (tarif angkutan) serta pemilihan moda transportasi
yang telah dilakukan, akan ditetapkan rute/trayek yang dilayani
moda transportasi.
P
E
u
P
N
G
Selanjutnya menentukan pemilihan moda transportasi yang melayani lalu lintas transportasi.
72
BIB |ll
EVATUASI PROYEK SEIffOK
TRANSPOKTASI
a.
b.
c.
buka daerah-daerah terisolasi, terpencil, tertinggal dan perbatasan (sebagai sektor pendorong atau promoting development sector).
76
a.
b.
Peramalan lalu lintas masa depan , yangdipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, yang diakibatkan oleh (1) perkembangan sektor
transportasi dan sektor industri, (2) pertumbuhan jumlah penduduk,
dan (3) peningkatan pendapatan masyarakat (disposable income).
Perkembangan faktor-faktor tersebut dinyatakan dalam kenaikan
kegiatan-kegiatan yang menghasilkan output, yang sebagian besar
dari padanya membutuhkan pelayanan jasa transportasi, dengan
demikian lalu lintas (traffic) meningkat.
Jenis dan ukuran sarana transportasi serta distribusi muatan menurut
Tansprtasi a.77
d.
.l
78
e.
Evaluasi proyek
a.
b.
c.
(a) Normal traffic (lalu lintas normal) yaitu traffic yang diperkirakan
akan nrenggunakan sarana transportasi meskipun tidak ada proyek.
Jumlah traffic meningkat karena jumlah penduduk dan pendapatan
masyarakat meningkat.
79,
(d)
*l<tor Tmnsprtasi
c.
d.
e.
f.
Penggunaan ban
Pemeliharaan dan suku cadang
Penyusutan dan bunga
Cajisopir/kondektur
80
a.
b.
Benefit generated traffic dapat dihitung berdasarkan penghematan biaya operasi kendaraan yang sama dengan cara perhitungan benelrit untuk diverted traffic.
10.5 Benefit
81
I0.6 Penghematan
a.
b.
BAB IT
TARIFANGKUTAN
1.1
Masalah Tarif
Tarif angkutan adalah harga jasa yang harus dibayar oleh shippers
(pemilik barang) kepada carries (perusahaan pengangkutan), karena
84
tingkat yang terendah). Selain dari pada itu terdapat penentuan tarif
berdasar charging what the traffic will bear (tarif ditentukan berada di
antara kedua titik yang terendah dan tertinggi tersebut).
1
Tarif
1.3
Angkutan
B5
11.4
Cost of Service
Pricing
86
Tarif Angkutan
.5.
tarif yang lebih mahal dari pada perjalanan untuk keperluankeperluan lain.
3.
4.
5.
6.
b.
a.
1.
2.
pend
2.
ucj
3.
Pendapatan pribadi. Perbedaan sumberdaya keuangan
mahal.
Angkutan PenumPang
1.
Angkutan Barang
t,87
4.
88
Tarif Angkutan
Classratesyaitutarifditetapkandalamsejumlahkelasterbatas
Rp25o
jarak jauh.
perusahaan
Local rate adalah tarif yang ditetapkan oleh sebuah
pengangkutan; sedangkan loint rate adalah tarif antara stasiun-stasiun
perusahaan
p"aa latu, perjalanan yang ditetapkan oleh beberapa
pengangkutan.Seringkaliistilahjointratedisamakandenganistilah
angkutan dari titik asal
through rate atau combination rate, yaitu tarif
sampaiketitiktujuanakhirpadatrayekyangdilayaniolehperusahaan
combination rate
pengangkutan. /oint rate lebih rendah dibandingkan
karena combination rate meliputi pengeluaran terminal'
Komponendaricombinationrateadalahproportiona/rateyang
89
Rp 400
rate
syarat untuk keadaan khusus, maka dibentuk commoditY
rate
yang umumnya lebih rendah dari pada class rate' Commodity
diperuntukkanbarang-barangyangnilainyarendahsepertibatubara'
jumlah besar dan
tanah tambang, kayu, butiran, yang dikirim dalam
Rp 250 (ftar)
Rp 150 (proportional)
O-D adalah through rare (Rp 400 dilayani oleh kereta api x) sedangkan tarif angkutan o-l adalah Rp 250. Tarif angkutan r-D dipertahankan Rp 250. Kereta api y tidak dapat berpartisipasi dalam through
traffic dari O-D karena combination rate adalah Rp 500.
Carload dan /ess-than-carload rates dibedakan berdasar pada
pertimbangan biaya. Pengiriman dalam jumlah kecil, maka biaya per
unit lalu lintasnya lebih tinggi (/ess-rhan carload rate), dan sebaliknya
pengiriman dalam jumlah besar, biaya per unit lalu lintasnya lebih
rendah (carload rate). Tarif angkutan yang mengabaikan jenis komoditi
disebut all freight atau all commodity rates ; tarif ini umumnya adalah
carload rates.
Pelayanan line haulmeliputi kegiatan transportasi secara aktuar
u i nya; sedangkan accessori al service mel i puti
pula pemindahan muatan, transit, pemberhentian, penyimpanan, dan
lain-lainnya.
1.9
Diskriminasi AntaraTempat
9O
n krencanaan
Tarif Angkutan
Pembangunan Tnnspor@si
difusi. Tetapijika produsen tertentu membayartarif angkutan lebih murah sedangkan pelayanan perusahaan pengangkutan adalah sama, maka
harga barangnya di pasar lebih murah dari pada produsen-produsen
saingannya. Perusahaan pengangkutan melakukan perbedaan tarif
Rp
120
Rp 100
'..
Rp 120
lokal)
point
91
melayani pula AC
92
point system
A
'i
B
I
C D
i i
untuk tempat yang lebih jauh dengan harapan tempat tersebut akan
dikembangkan sebagai pusat perdagangan.
1
a.
b.
c.
membutuhkan.
d.
f.
I B 12
PENGATUKAN PEKSAINGAN
DAIITM TRANSPOR
12.1 Perjanjian
Secara Sukarela
dapat secara terbuka atau terselubung, tertulis atau lisan (oral). pada
umumnya perjanjian tersebut meliputi (1. A Schumer, 1968)
a.
b.
c.
d.
a.
b.
96
c.
d.
e.
Status perjanjian
a.
b.
a.
b.
c.
berlebihan.
c.
d.
ro97
a.
b.
c.
a.
98
b.
c.
b.
a.
r.99
c.
d.
a.
kilometer.
b.
c.
12.7 Nasionalisasi
Seringkali pemerintah beranggapan bahwa sistem transportasi
atau beberapa bagian dari sistem tersebut tidak dapat dilaksanakan
100
secara memuaskan
Pemerintah
melakukan nasionalisasi berdasar alasan-alasan sebagai berikut:
a.
b.
BAB 13
KEBIJAI{AN DI SEITTOK
TRANSPOKf,ASI
c.
d.
1O2
103
13.2 Kebijakan
Nasional Transportasi
orang dari suatu tempat ke tempat lain. Senantiasa terdapat usaha atau
ikhtiar untuk memperbaiki keadaan sarana dan prasarana transportasi
yang ada dewasa ini menjadi lebih efektif dan efisien dalam melayani
jasa transportasi. Hal ini merupakan salah satu penunjang untuk rne-
104
-..105
I
106
jalan raya yang telah dibangun, praktek perburuhan yang lebih baik,
sistem akuntansi dan statistik modern, peraturan-peratu ran organ isasi
dan prosedur administrasi yang tepat.
BAB 14
PEKENCANAAN
INFKASTKUIffUK YANG ADIL
0B
1.
Perencanaan
Persamaan (Equalityl
persamaan adalah suatu gagasan umum bahwa konsep ini
Infnstrukur
yang Adil
109
tinggi dan lingkungan yang miskin dari pada lingkungan yang kaya.
Jika kriteria potensial untuk taman dan stasiun pemadam kebakaran dilihat sebagai konsep model sistem, akan memerlukan indikator
.:.
*
input sampai
*
.:.
*
,..
*
.r
di atas diperli-
10
2.
Perenanaan PembangunanTranspoftasi
Kebutuhan (Need)
Mendasarkan pada unsur keadilan pada kebutuhan, dibayangkan
3.
1,1'l
Permintaan(DemonA
4.
Preferensi (Preference)
Konsep preferensi dapat membatasi defisiensi. Konsep permintaan
112
adalah bemain
kurang dimanfaatkan (digunakan). Dapat pula digemari
tenis,tetapiyangtersediaadalahfasilitaslapanganbasket'maka
konsekuensinya lapangan basket tersebut kurang digunakan'
5.
meningkatkanjasapelayananumum.Dalamkenyataan(praktek)
oleh
penyediaan dan pembanSunan infrastruktur publik ditentukan
politis' sehingga
pemerintah daerah yang menerapkan pertimbangan
meniadi tidak
unsur indikator kemampuan/kesediaan untuk membayar
relevan.
l4.2GrowthandEquity(PertumbuhandanKeadilan)
yang sengit antara
Dalam dasa warsa 1970-an teriadi perdebatan
yang
pihak yang menganjurk an growth (pertumbuhan) dan kelompok
entasipadaCNP(PDB:ProdukDomestikBruto)tidakmemberikan
penanSananyanSmemuaskanmengenaimasalahkemiskinandinegarajurang perbedaan
n"guru yung sedang membangun, justru memperlebar
antara yang kaYa dan Yang miskin'
11
berikut:
a.
dua bagian'
Landasan konsep kesediaan membayar mempunyai
b.
-I
114
kaki lima (PKL), petani kecil, dan sebagainya. Pekerjaan dalam sektor
ini kurang mampu memberikan penghasilan yang cukup untuk hidup
secara layak. Dengan perkataan lain penghasilan yang diterimanya
masih jauh di bawah kebutuhan dasar minimum yang diperlukan.
Keadaan inilah menyebabkan timbulnya konsep pemenuhan kebutuhan
dasar sebagai sasaran yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
pembangunan.
ini
14.3
11
yaitu proyek prasarana jalan yang mana yang harus dibangun lebih
dahulu. Jika prasarana harus dibangun di wilayah ('l), hal ini jelas tidak
mengutamakan argumentasi efisiensi, akan tetapi lebih mementingkan
pertimbangan keadilan dan kepentingan sosial jika dibangun di wilayah
(2).
'l 'l
14.4
EfisiensivsKeadilan
177
BAB 15
PENGEM)IIhAN TERM II\At
TKANSPOKf,ASI
15.1 PengertianTerminal
Terminal merupakan titik simpul yang melayani berbagai sarana
(moda) angktuan dan berfungsi sebagai titik perpindahan penumpang
dari satu sarana angkutan ke sarana angkutan lainnya dan sebagai
tempat pengaturan, pergerakan kendaraan maupun penumpang,
dan merupakan titik awal maupun titik akhir perjalanan orang untuk
melakukan perjalanan. Di samping itu, terminal merupakan prasarana
angkutan jalan dan sebagai sumber pembangkit dan penarik angkutan
(bangkitan lalu lintas). Pemahaman atau definisi terminal menurut surat
Keputusan Bersama (s KB) antara D i rektorat Jendera I perh ubu n gan Darat
dan Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun 1981, memberikan definisi
terminal, sebagai berikut:
a.
b.
c.
20
d.
Xebutuhan
Penumpang
yang akan
.berangkat
Kedatangan
Nendaraan
dalam Xota
nal.
Pengurusan BaEhsi
Penumpang yang
berandkat
Peratihan
Penumpang ke
kendaraan
dalam kota
121
122
c.
Prces untux
e"r"ngyung
tvtasur
v---=-*--
,(andaraan Antat
Xoii Datrn5
drntlan
l(ola Berangkal
dengan atau tanpa
barang
dari aktivitas atau mekanisrne proses yang ada dalam terminal. Aspek
lainnya yang perlu diketahui adalah intensitas dari pergerakan yang
harus diantisipasi, karena terminal pada dasarnya dibangun dalam
usaha untuk mengantisipasi aktivitas maupun mekanisme pergerakan
yang ada dengan tingkat intensitas tertentu.
c.
15.2 FungsiTerminal
d.
3 unsur, adalah
sebagai
berikut:
a.
b.
5.3
723
Perencanaan Terminal
Dalam merencanakan suatu terminal terdapat beberapa hal
yang sangat penting untuk diketahui secara rinci yaitu fungsi terminal,
ditinjau dari sistem jaringan rute (trayek) secara keseluruhan maupun
1
I
-rl
I
a.
b.
e.
fg.
124
pengelolaan Terminal
Tnnspoftasi
a.
b.
c.
d.
e.
.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
e.
moda
Kelestarianlingkungan
Faktor yang mempengaruhi lokasi perencanaan terminal,
dapat
b.
berikut:
a.
125
c.
d'
b.
126
c.
b.
c.
swor
Analisis
kut ini:
swor
dan strategi
rows
a.
b.
c.
d.
e.
f.
127
a.
Faktor lnternal
Faktor Eksternal
Strengrhs (S)
(Kekuatan)
Weaknesses (W)
(Kelemahan)
Opportunities (O)
Strategi
Strategi
(Peluang)
s-o
w-o
Threats (T)
(Ancaman)
Strategi
Strategi
S-T
W-T
Strategi S-O adalah menggunakan kekuatan untuk meraih peluang. strategi s-T adalah menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman. strategi w-o adalah mengurangi kelemahan untuk meraih
peluang. strategi w-T adalah mengurangi kelemahan dan menangkar
ancaman. Dalam masing-masing kotak Strategi S-O, Strategi W-O,
128
kualitas sDM, kemampuan sumber keuangan daerah, komitmen pemerintah daerah, peraturan perundangan yang berlaku, potensi dan
hambatan pengembangan, dan lingkungan strategis lainnya. Selanjutnya masing-masing unsur tersebut diberi skor atau nilai menggunakan
(baik),
skala Lykert (1 sampai dengan 5). Nilai 5 adalah baik sekali, 4
3 (sedang/cukup), 2 (kurang), dan 1 (kurang sekali). Nilai dari unsurunsur pada masing-masing faktor internal (kekuatan dikurangi kelemahan) dibandingkan faktor eksternal (peluang dikurangi ancaman)
untuk mengetahui potensi pengembangan secara keseluruhan, apakah
positif atau negatif.
selanjutnya, unsur-unsur dari faktor kekuatan dan peluang yang
memperoleh nilai tertinggi ditetapkan sebagai strategi utama untuk
dipertahankan. Dan unsur-unsur dari faktor kelemahan dan ancaman
yang memperoleh nilai buruk sekali agar dijadikan sebagai strategi yang
d
BIB
IO
dengan fasilitas pelabuhan, baik secara alamiah maupun yang dikembangkan secara artifisial atau buatan. Dapat dinyatakan bahwa keberhasilan suatu pelabuhan niaga tertentu dicerminkan oleh perbandingan
muatan yang dibongkar (impor) dan yang dimuat (ekspor) di pelabuhan
-!
130
lepl -
131
132
Di suatu daerah yang mempunyai hubungan perdagangan dengan luar negeri, orientasi regionalnya disalurkan melalui beberapa
pelabuhan. Lebih lanj ut mudah dimengerti tentang impl ikasi pusat-pusat
pembangunan yang terletak pada rute-rute dalam jaringan transportasi.
KaPal
2.
3.
4.
5.
.r
133
Tahap pemantapan ditandai oleh penyempurnaan pada prinsipprinsip yang telah digunakan sekarang dan mengembangkan dalam
bentuk investasi baru.
..
Tahap permulaan pembangunan ditandai oleh penelitian laboratorium, studi kelayakan, dan percobaan.
Tahap implementasi ditandai oleh percobaan secara ekstensif dan
penyesuaian teknik yang telah dibuktikan.
mesin.
1.
34
2.
3.
4.
Biaya angkutan per ton yang lebih murah (dihitung dari segi biaya-
5.
6.
7.
-'l..)5
kapal, terutama kapal-kapal untuk melayani trayek pelayaran samudera. Peningkatan ukuran kapal tersebut harus dilengkapi dengan penyediaan alat-alat bongkar muat di pelabuhan yang serba mekanis dan
berkapasitas yang cukup besar sehingga penyelesaian pembongkaran
dan pemuatan dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
(misalnya minyak).
beberapa waktu yang lalu yaitu jenis LASH, yang mulai beroperasi
pada tahun 1959. LASH itu adalah singkatan dari Lighter Aboard Ship.
Kapal jenis ini adalah suatu kapal barang di mana di dalam badannya
terdapat kapal-kapal kecil yang banyak jumlahnya. Kapal-kapal kecil
tersebut adalah tongkang-tongkang yang mempunyai fungsi sebagai
pengumpul muatan ke dan dari pelabuhan yang disinggahi. Jadidalam
operasinya kapal LASH itu mempunyai kedudukan sebagai kapal induk
atau kapal ibu (mother ship), sedangkan tongkang-tongkang tersebut
setelah penuh berisi barang muatan dari daratan pesisir pantai kemudian
kembali ke kapal ibunya atau ke tempatnya semula. Tiap tongkang
dapat mengangkut sekitar 370 long ton, sedangkan kapal jenis LASH
ini mempunyai kapasitas mengangkut muatan sampai 40.000 ton atau
lebih. Karena sangat besar ukurannya maka kapal ini sering dinamakan
kapal raksasa yang rakus dalam arti kata melahap muatan, oleh karena
itu kurang disenangi terutama oleh kapal-kapal konvensional yang
berukuran kecil baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
5.
Sebagai kapal roll on, roll off yang mengangkut muatan secara
langsung dari kendaraan di darat (misalnya truck)'
16.7 Pengerukan
6.
1.
2.
3.
4.
(dry
Sebagai kapal untuk mengangkut muatan campuran urnum
cargol.
Sebagai kapal pengangkut muatan yang sifatnya bulk, seperti
gandum, batu bara, pasir, semen, gula dan lain sebagainya dalam
keadaan telanjang.
Sebagai kapal yang khusus dilengkapi alat pendingin untuk
(dairy
mengangkut daging, buah-buahan, hasil-hasil pabrik susu
product), atau barang-barang lainnya yang lekas rusak'
jumlah banyak
Sebagai tanker untuk mengangkat barang cair dalam
salah satu kemajuan dalam perkapalan yang penting yaitu terdapatnya gejala peningkatan kapasitas atau ukuran dalam pembuatan
36
pelabuhan
Masalah terbesar yang dihadapi oleh administrator
menyangkut
ini
adalah perencanaan untuk masa depan. Perencanaan
137
16.9PelabuhanSebagaiPelayanPelayaran(Portos
Servant of ShiPPing)
BA
B I1
PERANAN PELABUTIAN
IITUT DAIITM MENUNJANG
PEMBANGUNAN
pada
140
di
negara-
n 141
process;
142
ini berarti dikaitkan dengan dimensi kapal. Kapalkapal laut cenderung bertambah besar ukuran dan paniangnya,
bersangkutan, hal
di wilayah setempat.
perubahan ekonomi.
Perluasan ekonomi menciptakan dua dimensi utama, yaitu fungsi
143
144
Perencanaan kmbangunan
fiansprtasi
adalah
Peranan pelabuhan laut dalam menunjang pembangunan
nnulti dimensional,
sangat besar. Pembangunan pelabuhan laut bersifat
BAB I8
PEM BAN GUITTAN FET,ABUTilAN
146
padaprosesseleksipelabuhanlautdilihatdarikepentinganperusakapal-kapal' Pola
haan-perusahaan pelayaran yang mengoperasikan
pengaruh penpembangunan internasional secara global rnempunyai
tingpulaterhadappembangunanpelabuhanlaut'yaitumenyangkut
(forelan'd) dengan mana
cirispesifik dari daerahdaerah seberang laut
kebijakan interpelabuhan-pelabuhan laut dihubungkannya' Dimensi
multilateral merupakan
nasional meliputi hubungan bilateral ataupun
yang harus dipertimbangkan
unsur_unsur dalam g"ogr;fi pelabuhan laut
ringkat global, dalam
pula pada berbagai stJa aaii ringkat lokal sampai
maju' demikian
p"*bungunrn p"lrbrhan di negara-negara yang sangat
aspek yang
atau
unsur
pula di negara-negara yang kurang maiu' Semua
berpengaruhdalamg*g'uripelabuhanlautagardiinterpretasikanatau
Dimensiteoretikalmeliputipernbahasanfungsipelayanan
banganpelayananpelabuhandariwaktukewaktudandidukungoleh
tersedianyafasilitaspeiabuhanyangdirniliki.Pennbahasandinrensi
persaingan antar pelaburhan.
teoretikal dan tempoial adalah rnengenai
Dimensispasialmembahaskarakteristikwilayahseberang(foreland)danskalapelabuhaninternasional.Dimensiantardisiplinmenganalisisfungsipelabuhandanpernbangunanregionalseftakebijakan
pelabuhan' Pembahasan
nasional dan regional dalam pembangunan
adalah mengenai perdagangan
dimensi ternporal dan dinnensi spasial
i
isi pl i n
adalah
mengenaikarakteristiklokasipelabuhan.Eahasandimensiteoretikal
transportasi dan perdagandan dimensi interdisiplin adalah mengenai
bahasan unsur-un5ur geografi
gan nasionat oun ,*gional. ,|elaslah, bahwa
aspeknya'
pelabuhan itu sang;rt luas dirnensinya dan
47
of industrial-
ization. Membangun industri-industri di daerah pelabuhan laut mempunyai keuntungan dalam biaya transportasi dari pelabuhan ke lokasi
industri dan biaya distribusi dari lokasi industri ke luar daerah melalui
pelabuhan. Ketergantungan antara pelabuhan dan kota dimana pelabuhan tersebut berada adalah jelas terlihat melalui berbagai linkages (mata
rantai ke depan, mata rantai ke belakang dan mata rantai distribusi).
Makin besar kota dan pelabuhan, makin kuat pula ketergantungannya.
Makin besar suatu kota, makin tinggi pula tingkat ketersediaan fasilitas
pelayanan ekonomi yang dibutuhkan.
Pentingnya keterkaitan suatu pelabuhan dengan pelabuhanpelabuhan yang terletak dalam wilayah pengaruhnya, maka fungsi
pelabuhan dikatakan sebagai gateway port atau pelabuhan pintu
gerbang. Keterkaitan antar pelabuhan mencerm i nkan struktu r wi layah,
dimana kegiatan perdagangan antar daerah berlangsung secara
berkesinambungan.
p kom pleks, kaitan sebab-pen garu h (ca use -effect re I ati onship) tidak dapat dipisahkan. Ada pandangan yang menyatakan bahwa
transportasi itu merupakan prasyarat yang esensial bagi pertumbuhan
ada lah cu ku
148
n l4g
2.
3.
4.
Orientasi teknis kepelabuhanan, mengenai dampak dari peningkatan ukuranlkapasitas kapal dan spesialisasi dari kapal (general
cargo sampai peti kemas).
Kajian komparatif pelabuhan laut (terhadap pelabuhan raut rain,
pendekatan sistem, dan lainnya).
Orientasi masa depan, yang membantu pada pengambilan
keputusan untuk pengembangan pelabuhan laut atau penyediaan
fasi I itas pelayanan lainnya.
5.
6.
50
Felabuhan berfungsi melayani pelayaran, khususnya kapalkapal (port is the serva nt of shipping). Kapasitas dan kinerja pelayanan
pelabuhan dipengaruhi oleh prasarana pelabuhan (dermaga) dan sarana
pelabuhan (aiat bongkar muat, gudang, kapal pandu, armada truck
ekspedisi muatan kapal laut, dan lainnya), serta sumberdaya manusia
pelabuhan (buruh pelabuhan, dan lainnya). Dari pihak kapal adalah
yang
iumlah kunjungan kapal, ukuran kapal, serta volume muatan
dibongkar dan dimuat.
Perkembangan kegiatan pelabuhan janganlah dilihat secara
parsial dan terpisah dengan kegaitan dan kebutuhan masyarakat di
wilayah belakang dari pelabuhan yang bersangkutan, misalnya daerah
pertanian yang menghasilkan komoditas ekspor atau antar pulau,
terdapat industri yang membr"rtuhkan bahan baku yang berasal dari
luar daerah dan hasil produksinya didistribusikan (dipasarkan) ke luar
daerah rnelalui pelabuhan, serta jumlah penduduk yang meningkat
nnembutuhkan berbagai barang konsumsi yang didatangkan dari luar
daerah.
15.1
152
Perencanaan fumbngunan
Tnnsprtasi
pelabuhan-pelabuhan
Dilihat dari struktur wilayah pengembangan,
suatu konfigurasi
tersebut secara keseluruhan akan membentuk
Fungsi pelabuhan
pelabuhan (atau susunan pelabuhan) secara h i rarkis.
penting' yaitu sebagai
dalam pengembangan wilayah adalah sangat
pelabuhan yang
pintu gerbang masuk dan keluarnya barang melalui
bersangkutan.
BIB I9
PERENCANAAN SISTEM
TKANSPOKTASI PETI I{EPIAS
Dariuraiandanbahasandiatas,nampakdalamperandanfungsi
pembangunan adalah
pelabuhan dalam perdagangan, industri' dan
spasial' regional/ nasional/
sangat penting secara geografis, temporal'
global.Penyediaanprrru,,n"dansaranapelabuhanharusberkapasitas
cukupdanmampumemberikanpelayananjasapelabuhanyangefektif
dinamisdanberkelanjutan,bersifatmultiaspek,multisektoraldanmulti
dimensional.Parap"r"n.'n'pembangunanpelabuhanharusmemiliki
luas dan wawasan
pengetahuan pembangunan pelabuhan secara
pembangunan masa dePan'
Raya
Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia, tetapi ironisnya pembangunan transportasi laut sangat ketinggalan dan lemah,
sehingga infrastruktur perdagangan antar pulau dan antar negara dalam
sistem distribusi belum memadai, pangsa pasar yang dapat diraih oleh
armada nasional kita untuk angkutan dalam negeri adalah sekitar 50
persen, selebihnya diangkut oleh kapal berbendera asing. Angkutan
154
55
Dimensi
Paniane
Lebar
Tinsei
Kapasitas
(ton)
40 ft cotainer
30 fr id
40'o'
B'O
8',O"
29',113/4"
8',o
B'0"
20ftid
't9'10't12"
l0ftid
B'O
8'0'
30
25
20
9'9114'.
B'O
8',O"
10
Kapal ke Dermaga
Operasi
Waktu (detik)
4
3
2B
Diam
Cerak melintang
Rem
Diam
Akselerasi turun
25
4
1
1
Turun
26
Rem
Sub Total
99
56
Perencanaan PembangunanTransportasi
Dermaga ke kapal
Pengangkatan
Diam
Akselarasi gerak melintang
Cerak melintang
Rem
2
1
2
25
2
Diam
Akselerasi turun
Turun
Rem
dalam transportasi
Jenis peti kemas yang banyak ditemukan
c)
d)
E'J
barang-barang berat;
open top
Last rack container, mempunyai fungsi yang sama dengan
berlantai
hanya
steel countainer, bedanya adalah tidak berdinding
dan berPilar;
Reefer container, peti kemas untuk mengangkut muatan dingin'
beku'
buah/sayuran, minuman, anggur, ikan, daging, dan udang
mesin pendingin instalasi pada bagian depan peti kemas'
157
58
159
H an d I i n g Car ri age).
lgtr, 6^i.inF
(raft- riti tir6
lr.Lndl{4ari
160
16"1
162
Hi
l6mas -.-163
Sebuah pelabuhan utama (gateway) seperti Tanjung Priok hendaknya memiliki fasilitas yang serba lengkap sebagai pelabuhan peti
kemas, seperti gantry-crane, stradle carrier atau truck-trailler dan EDI
System untuk operasi peti kemas impor- ekspor. Untuk collector port
tidak harus memiliki sebuah gantry-crane, yang begitu mahal (4,5 juta
US$ pada tahun 1981), tetapi cukup dengan portal-truck forklift-truck
dan chasrs untuk kegiatan bongkat muat rol/-on rollofl lapangan pe.
numpukan yang memadai dan container freight station. Sedangkan
untuk trunkport, sebaiknya jugaada roolflats dan chasis, mobile-crane,
lapangan penumpukan yang cukup, top and sideloader dan forklift.
sedangkan untuk feeder port setidaknya harus ada forklift, rollflats dan
chasis, gudang dan lapangan penumpukan.
Clobalisasi internasional yang terjadi saat ini adalah era perdagangan bebas yang akan mengarungi sistem dan distribusi komoditas
dunia, mobilitas modal dan persaingan usaha antar negara semakin tinggi. Kata kunci untuk memenangkan persaingan globaladalah efisiensi.
Efisiensi dalam sistem distribusi dan logistik pada sistem perdagangan
'164
gabungan antara kendaraan jalan raya, kereta api dan kapal laut/ferry
dan atau gabungan dengan pesawat udara, kapal laut dan kereta api.
Angkutan muatan barang menunjukkan kecenderungan peningkatan yang signifikan, maka diperlukan konsolidasi muatan yang
efektif dan efisien. Angkutan peti kemas (kontiner) merupakan salah
satu metoda konsolidasi angkutan barang yang efektif dan efisien serta
bersifat modern secara teknologis (untuk muatan barang yang perlu
dipertahankan kesegarannya dilengkapi dengan sarana pendingin).
BAB
2O
PERENCANAAN SISTEM
BANDAR UDARA
udara meliputi tata ruang yang sangat luas, sebagian dibangun untuk
landasan pacu, taxiway, apron, hangar, dan sebagian lainnya disediakan
'l
66
krenanaan
Sistem Eandar
Udan
n 167
dibangunjauhdaripusatkota(sektiar40.60kilometerdiluarkota,
jauh dari permukiman penduduk
bahkan lebih iauh lagi), lokasinya
karena tingkat kebisingannya sangat tinggi'
meliputiperencanaanfasilitas,perencanaanbiaya'lalulintaspesawat
dan lingkungan hidup'
terbang dan penumpang, analisis pasar, ekonomi
ini'
yrng rk"n ditelaah secara garis besar berikut
padakegiatanyanglaintidakakanmenghasilkanpenyelesaianyan8
memuaskan.Suatubandarudaramencakupsuatukumpulankegiatan
yang berbeda
yang luas yang mempunyai kepentingan-kepentingan
dan sering kali bertentangan'
berdasarkan
Rencana induk bandar udara dikembangkan
udara tertentu saja' tetapi
kebutuhan-kebutuhan di suatu daerah bandar
jugakebutuhan-kebutuhansecarakeseluruhandarisistembandarudara
bagian atau negara'
yang melayani suatu daerah, wilayah, negara
utama yaitu sisi udara
Bandar udara dibagi menjadi bagian
terminal menjadi
(air-side) dan sisi darat (landside)' Cedung-gedung
sistem itu, karakteristik
perantara di antara kedua bagian itu. Di dalam
mempunyai pengaruh
dari kendaraan baik darat maupun udara'
dan pengirim barang
yang besar terhadap perencanaan' Penumpang
mulai dari keluar
berkepentingrn ,"ihrd.p waktu yang dihabiskan
dan bukan hanya pada
rumah sampai tempat tujuan \door-to.door),
alasan ini' ialan masuk ke
lamanya waktu perialanan udara' Karena
yang harus dipertimbangkan
pelabulran udrra ,L,upakan hal penting
dalam perencanaan (lihat gambar 20-'l)'
Gambar
20J
-----
168
2.
4.
6.
20.3
7.
udara termasuk kerja sama yang dibutuhkan di antara badanbadan pemerintah, keterlibatan dari kepentingan-kepentingan
penerbangan dan bukan penerbangan, baik dari umum maupun
swasta, dan kesesuaian dengan isi, standar dan kriteria undang-
1.
3.
yang memadai.
69
'l
2.
'l
7O
?\
3)
4)
5)
6)
Perencanaan bandar udara didasarkan pada banyak kriteria untuk mengevatuasi kebutuhan-kebutuhan, mengajukan konsep-konsep
alternatif, penetapan skala prioritas. Terdapat banyak pertimbangan
1)
17"1
1)
2l
3)
4)
s)
172
20.4
1.
2.
173
3.
4.
5.
udara.
174
Tempat parkir mobil harus cukup untuk menjamin bahwa fungsifungsi bandar udara berjalan efektif dan efisien. Penggunaan mobil
pribadi akan tetap memegang peranan penting. Fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan untuk tempat parkir mobil bagi bandar-bandar udara yang
20.5
1.
2.
3.
4.
5.
17.5
Waktu yang dibutuhkan sejak dari tempat asal sampai tempat tujuan
terakhir untuk penumpang dan pengirim barang angkutan udara
Bandar udara harus terletak cukup jauh satu sama lainnya untuk
men.iaga supaya pesawat udara yang akan mendarat di satu bandar
176
tergantung pada volume dan tipe lalu lintas udara dan apakah
bandar udara itu perlu dilengkapi dengan alat bantu navigasi
sehingga dapat beroperasi dalam kondisi-kondisi jarak penglihatan
yang buruk.
(B) Keekonomian
Biaya Konstruksi
Adalah jelas bahwa apabila terdapat tapak yang lain dan sama
baiknya, tapak yang memberikan biaya konstruksi yang lebih
murahlah yang dipilih. Tapak yang terletak di daerah yang tergenang
air adalah jauh lebih mahal untuk dikembangkan daripada yang
177
1.
2.
3.
4.
Karakteristik prestasi pesawat udara akan mempengaruhi panjang landasan pacu. Para perancang bandar udara pada umumnya tidak mempunyai data mengenai prestasi berbagaijenis pesawat udara.
Data itu dapat diperoleh dari perusahaan penerbangan dan pabrik pe-
178
sawat udara. Untuk memberikan data yang dibutuhkan untuk landasan pacu kepada perancang bandar udara, badan-badan yang berwe-
Udaa
179
20.8
180
akan
BA
B 21
KONFIGURASI IAPANGAN
TEKBANG
21.1 Konfigurasi
Lapangan Terbang
.r
b.
c.
82
Konfigurasi t-apanganTerbang
183
240 kaki untuk pesawat kecil serta 1000 kaki untuk pesawat yang
besar dalam seluruh kelompok rancangan. Daerah aman landasan
pacu harus mencakup bantal hembusan dan lebarnya harus 500
kaki untuk pesawat kategori transport.
pendaratan
Pembuatan taxiwaY memenuhi kebutuhan hingga
pesawat clapat secepatnya mencapai bangunan terminal
holding atau apron
Pada lapangan terbang yang sibuk, dibuat area
siap lepas landas
run-upberbatasan dengan ujung Iandasan untuk
d.
o
8mrtl htnburtn
(holdins bay)
Sistemlandasanpacudisuatubandarudaraterdiridariper-
Ulnl] nlmDmn
21.1
1
2.
3.
struktur,kemampuanmanuver,kendali,stabilitasdankriteria
dimensi dan oPerasi lainnYa'
pinggir perkerasan
Bahu landasan yanS terletak berdekatan dengan
jet dan menampung peralatan
struktur menahan erosi, hembusan
untuk pemeliharaan dan keadaan darurat'
yang dirancang untuk
Bantal hembusan (btast pad) adalah daerah
dengan u'iung-ujung
mencegah erosi permukaan yang berdekatan
jet
yang terus menerus
landasan pacu yang menerima hernbusan
paniang bantal hembusan
atau yang berulang, ICAO menetapkan
:100 kaki, sedangkan FAA menentukan bahwa panjang bantal
rancangan pesawat
hembusan harus 100 kaki untuk kelompok
l50kakiuntukkelompokrancanBanll,200kakiuntukkelompok
kelompok rancangan V
rancangan lll dan lV, dan 400 kaki untuk
danVl.Lebarbantalhembusanharusmencakupbaiklebarlandasan
pacu maupun bahu landasan'
4.Daerahamanlandasanpacuadalahdaerahyangbersihtanpa
benda-bendayangmenBganggu,diberidrainase'ratadanmencakup
perkerasanstruktur,bahulandasan,bantalhembusan'Daerahini
selainharusmampumendukungpesawatseandainyapesawat
karenasesuatuhalkeluarclariperkerasan.ICAOmenetapkan
bahwadaerahamanlandasanpacuharuslurussepanjang2T5
menetapkan sepaniang
kaki dari setiap ujung larrdasan pacu. FAA
gahs hndaf.a
21.3
;.
Taxiway
21.4
'lB4
2.
Landasan Paralel
Konfigurasi Lapangan
(a)
(c)
Glr
a
XK
-lirlr
'Ctc.
TOt
/\
Terbang' I 85
/\
dan far dapat bervariasi dari 100 gerakan pesawat sampai 200
gerakan dalam kondisi VFR, tergantung kepada komposisi
campuran pesawat, kapasitas terbesar untuk pendaratan pesawat
general aviation.
Keterangan:
: Mendarat
: Landing
: Lepas landas
- Takeoff
a. Landasan tunggal
b. Landasan sejajar threshold segaris
c. Landasan sejajar threshold digeser (stagger)
d. Landasan empat sejaiar
e. Landasan berpotongan (di tengah)
f. Landasan berpotongan (di bagian ujung)
g. Landasan berpotongan (di bagian ujung)
h. Landasan V terbuka
i. Landasan V tertutuP
L
TO
c'
186
Ketika angin bertiup kencang dari satu arah, maka randasan hanya
bisa dioperasikan satu arah saja, sedangkan pada keadaan angin
Landasan Bersilangan
Landasan bersilangan diperlukan jika angin yang bertiup keras
dari satu arah. Pada satu saat angin bertiup kencang satu arah
21e)
Pada gambar 9.1 e kapasitas yang dicap ai 60-70 gerakan per jam
187
21.5
Holding Apron
Apron untuk holding atau juga disebut run-up atau juga warm-up
(pemanasan) diperlukan pada lokasi yang sangat dekat ujung landasan.
Untuk menunggu perintah PLLY (ATC) starr, lepas landas.
Apron ini dibuat cukup luas sehingga bila pesawat tidak bisa
melakukan proses lepas landas disebabkan oleh apa saja, pesawat lain
yang antri untuk lepas landas, bisa menyalipnya.
BB
21.6 Holding
Bay
1g9
wind)
BA
B 22
192
jaringan angkutan pipa telah meningkat akan tetapi secara relatif dapat
dikatakan agak lambat perkembangannya. Setelah tahun 1918 angkutan
pipa berkembang lebih pesat karena permintaan bahan bakar minyak
(bensin) menunjukkan peningkatan yang lebih besar, demikian pula
dengan pembangunan industri perminyakan yang semakin bertambah
modern.
Dalam tahun 1924 sampai lg40jumlah jaringan pipa yang telah
dipasang secara keseluruhan di Amerika Serikat bertambah dari 83.000
mil menjadi 117.000 mil. Angkutan pipa pada jalur utama (turnk
/ines) menjadi lebih penting dari pada jalur pengumpulan (gathering
umumnya lokasi pabrik-pabrik penyul ingan terletak mendekati daerahdaerah sumber minyak. Akan tetapi setelah tahun 1BB0 pembangunan
jaringan angkutan pipa berkembang lebih pesat dibandingkan pada
masa-masa sebelumnya, hal ini disebabkan selain dari konstruksi dan
- ,193
1.
2.
194
3.
4.
Di lain pihak sebagian kerugiannya dapat disebutkan diantaranya yakni mengingat angkutan pipa bersifat khusus, apabila sumber
tambangnya menjadi kering, maka pipa yang telah terpasang menjadi
tidak ada gunanya lagi. Biaya pembangunan instalasi pada tahap permulaan adalah tinggi, hal ini dipertanggung jawabkan bilamana supp/y bahan-bahan yang diangkutnya itu tersedia secara cukup banyak
22.4
yang lain.
95
1)
2)
3) Jaringan transportasi
Wawasan Nusantara.
a.
b.
di bawah tanah, di permukaan tanah, bahkan di bawah laut. Teknologi pemasangan jaringan pipa sangat maju, meliputi garis tengah pipa lebih dari 1 meter,
196
I B 28
PENUTUP
98
PenutuP
.- I99
terkonsol idasi, teri ntegrasi, tersi nkron i sasi, beri m ban g dan harmon i.
po rtas i, d an
se
n anti as a te r kai t d e n ga
tr an s p
o rtasi,, .
DAFTAR PUSTAI{A
_,
_,
1983, Evaluasi Ekonomi Proyek-proyek Pengangkutan, Terjemahan Paul Sitohang, Penerbit Universitas lndonesia, (Ul
Press), Jakarta.
202
Bouladon,
c,
Millan Ltd.
M., 1gg5, Kumpulan Tulisan Perencanaan Pembangunan Sistem Transportasi, sekretariat Jenderal Departemen
siregar
Daftar Pustaka
-*
2O3
Tamin, O.7-., 1997, Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Fenerbit lTB, Bandung.
Undang-undang R.l Nomor'14 Tahun 1992 Tentang Perhubungan.
TENTANG PENULIS
ph.D. menyelesaikan
I pendidikan S1 dalam bidang Teknik Sipil di Fakultas Teknik