Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.1.
Definisi Suspensi
Suspensi Merupakan suatu sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relative
besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi
merupakan campuran yang heterogen dengan ukuran partikelnya <100 nm. Sebagai contoh
adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang dicampur dengan air. Dalam sistem dispersi
tersebut partikel-partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop atau bahkan dengan
mata telanjang.
Suspensi merupakan sistem dispersi yang tidak stabil, sehingga bila tidak diaduk
secara terus menerus akan mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Cepat lambatnya suspensi
mengendap tergantung besar kecilnya ukuran partikel zat terdispersi. Semakin besar ukuran
partikel tersuspensi semakin cepat proses pengendapan terjadi. Pemisahan suspensi dapat
dilakukan dengan proses penyaringan (filtrasi). Contoh suspensi adalah pengendapan
Fe(OH)3.
Suspensi menurut ilmu kefarmasian merupakan preparat yang mengandung partikel
obat yang terbagi secara halus (dikenal sebagai suspensisoid) disebarkan secara merata dalam
pembawa dimana obat menunjukkan kelarutan yang sangat minimum. Suspensi Obat tidak
melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa atau sediaan padat, terdiri dari
obat dalam bentuk serbuk sangat halus, dengan atau tanpa zat tambahan yang akan
terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang di tetapkan. Dalam dunia farmasi
sendiri, penggunaan sediaan suspensi digunakan untuk sediaan oral (melalui saluran
pencernaan) dan untuk sediaan tropikal (pemakaan luar). Contoh : obat sirup, Antasida
(Mylanta), cream, pasta, gel, dan lain-lain.
1.2.
1.3.
d ( 0 ) g
V=
Ket :
V = Kecepatan Aliran
d = Diameter Partikel
p = Berat Jenis Partikel
g = Gravitasi
= Viskositas Cairan
p0 = Berat Jenis Cairan
Flokulasi
Flokulasi adalah proses pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku
yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat
sehingga dapat dipisakan oleh proses filtrasi. Atau jika dihubungkan dengan suspensi,
Flokulasi merupakan peristiwa memisahnya (mengendapnya fase terdisper) antara fase
terdispersi dan fase pendispersi terjadi dalam rentang waktu yang berbeda.
Tujuan utama flokulasi adalah membawa partikel ke dalam hubungan sehingga
partikel-partikel tersebut saling bertabrakan, kemudian melekat, dan tumbuh mejadi ukuran
yang siap turun mengendap (ukuran flok yang lebih besar). Dalam proses flokulasi ini
pengadukan dilakukan secara bertahap yaitu dari kekuatan besar kemudian mengecil supaya
flok yang sudah dibentuk tidak terpecah kembali. Ciri-ciri dari flokulasi ini, sedimentasi
berlangsung cepat, endapan yang terbentuk tidak keras dan padat, mudah terdispersi kembali
seperti semula. Biasanya, sediaan suspensi terflokulasi dibuat untuk produk yang digunakan
dalam jangka waktu lama. Contohnya jamu atau sediaan antibiotik (serbuk yang dilarutkan
dengan penambahan air).