Anda di halaman 1dari 6

Math is fun!

Oleh: Ing. Louis Frederick Rakotoarison, MT


Primary Administrator, Temasek International School, Bandung Indonesia

Matematika termasuk matapelajaran yang paling ditakuti kebanyakan dari kita semua.
Bisakah kita membuat matapelajaran yang satu ini agar tidak menjadi momok menakutkan bagi
kebanyakan orang?
Dari sekian banyak siswa selalu saja ada anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran
sangat menakutkan dan kebanyakan mencoba atau berusaha menghindarinya.
Apakah kita pernah mengaitkan pelajaran kita dengan ke tujuh kecerdasan majemuk (multiple
intelligences) yang dipopulerkan Dr. Howard Gardner?

Menurut beberapa ahli pendidikan maupun peneliti, pembelajaran berbasis pendekatan kecerdasan
majemuk sadalah sebuah inovasi pendidikan. Kecerdasan majemuk tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
1) Intelegensi Linguistik: kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara
efektif, baik secara oral maupun tertutis.
2) Intelegensi matematis-Logis: kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola
serta pemikiran logis dan ilmiah.
3) Intelegensi Ruang-Spasial: kemampuan untuk menangkap dunia ruang-spasial secara tepat.
4) Intelegensi Kinestetik-badani: kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan atau perasaan.
5) Intelegensi Musik: kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati
bentuk-bentuk musik dan suara.
6) Intelegensi Interpersonal: kemampuan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi,
motivasi, watak, dan temperamen orang lain.
7) Intelegensi Intrapersonal: kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri
dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasarkan pengenalan diri itu.
Namun belakangan ini berkat pengembanga dari parapakar pendidikan masih ada:
8) Intelegensi lingkungan/Naturalis (Perkembangan selanjutnya dari 7): kemampuan untuk
mengerti alam lingkungan dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam

naturaI; kemampuan untuk memahami dan menikmati alam; dan menggunakan kemampuan
tersebut secara produktif.
9) Intelegensi eksistensial (Perkembangan lebih lanjut dari 8) (Amstrong, 2002): kepekaan atau
kemampuan untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi manusia.
Kesembilan kecerdasan tersebut perlu dikembangkan secara maksimal sejak usia dini, minimal
sejak usia sekolah dasar agar bermanfaat bagi individu tersebut.

Dalam dunia pendidikan, teori multiple intelligences diterima karena mampu masuk kedalam
semua jenis kecerdasan anak. Konsep ini menegasi mitos bahwa anak cerdas adalah anak yang
memiliki komponen kecerdasan tertentu saja. Karena menurut teori ini pada hakikatnya setiap
anak adalah cerdas. Karena setiap anak memiliki kecerdasan tertentu dan potensi tertentu dan
anak satu dengan anak lainnya memiliki kecerdasan yang berbeda.Kita mengenal Albert Einstein
fisikawan jenius dan dianggap manusia paling cerdas abad 20 yang jika kita pahami dalam
konteks kecerdasan majemuknya Gardner hanya memiliki komponen kecerdasan tertentu.
Begitu pula yang berbakat dengan sepakbola ataupun mereka yang menggeluti olahraga yang
lain.
Setiap perencanaan pembelajaran sudah sepatutnya menyertakan beberapa unsur di dalam
kecerdasan majemuk ini.
Tentu saja kita memahami betul bahwa ada beberapa factor lain juga harus kita pertimbangkan
dalam kegiatan pelajar-mengajar agar penyampaian aktivitas di kelas menjadi maksimal.
Setiap waktu adalah istimewa dalam kegiatan kita yaitu melihat dan mengamati kondisi siswasiswi kita di setiap waktu atau jam mengajar kita oleh karena tidak akan sama kondisi tersebut
pada saat kita masuk lebih pagi apalagi mengajar matapelajaran matematika setelah makan siang.
Adapula saran sebaiknya jam pelajaran matematika tidak dilaksanakan pada siang hari karena
siswa relatif tidak segar lagi pada jam-jam yang dimaksud.
Disinilah perlunya guru matapelajaran matematika menyiasati keadaan oleh karena dengan
jadwal padat dan harus disesuaikan dengan ketersediaan guru pula pelajaran ini harus dilakukan
setelah jam makan siang.
Bagaimana ya caranya?

Buatlah pengajaran matematika menjadi menyenangkan. Menjadikan pelajaran anda lebih


menarik sebaiknya Anda coba menggunakan berbagai alat seperti permainan matematika online,
role play, menerapkan matematika dalam kehidupan nyata dan masih banyak lagi.
Tunjukkan Matematika dalam kehidupan nyata
Memberikan contoh membuat anak-anak atau siswa-siswi memahami bahwa matematika itu
selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apakah mereka pernah mempunyai uang jajan?
Apakah mereka pernah membeli sesuatu lalu mendapatkan uang kembalian, apakah uang
kembalian tidak kurang?
Apakah mereka pernah membeli permen yang harga satuannya ketahuan lalu setelah mereka
menyukainya ingin membeli beberapa? Itu sudah menyatakan perkalian.
Apakah mereka baik dengan temannya lalu membeli permen untuk dikasih ke temannya yang
tidak mampu mebelinya? Itu sudah menyatakan pembagian.
Role Play
Anak-anak senang berprilaku sebagai guru, sebagai orangtua, sebagai penjual.
Dengan demikian mereka mempraktekkan langsung apa yang mereka pelajari dan dapat
dipahami setelah bermain peran, semisal penjual dan pembeli dengan menggunakan uanguangan (lokal atau luar semisal dollar dalam kasus kami). Mereka akan merasakan bagaimana
memberikan uang kembalian dan dapat mengklaim kalau uang yang diberikan tidak cukup.
Saya

membiarkan

murid

saya

bermain

monopoli

untuk

meningkatkan

mental

entrepreneurship mereka juga dengan bermain menjual.


Gunakan game matematika online
Anda harus dapat membaca gerak-gerik anak-anak dengan membaca perilaku mereka setelah
sekian lama menjelaskan pelajaran. Ada kalanya kita dapat menggunakan fasilitas internet di
sekolah dan bermain game online. Semua anak suka bermain game. Gunakan ini sebagai
kesempatan untuk mengajar matematika.
Matematika dengan menggunakan computer akan menjadi sangat membantu anak-anak untuk
menghilangkan kejenuhan dan menjadi selingan sehingga terkadang mereka sudah tidak sabar
menunggu jadwal matematika berikutnya. Banyak permainan online bisa anda gunakan.
Ini ada beberapa yang pernah kami gunakan:
-

www.abcya.com

www.hoodamath.com

http://www.funbrain.com/brain/MathBrain/MathBrain.html

http://www.playkidsgames.com/games/mathfact/default.htm

http://www.crickweb.co.uk/ks1numeracy.html

Dengan cara bergerak menjadikan siswa-siswi lebih aktif dan tidak merasakan kejenuhan apalagi
dengan pengaruh dari gejala pencernahan yang menyebabkan mereka mengantuk saat hanya
duduk di kelas mendengarkan anda menjelaskan pelajaran.

Setelah kita sudah mengutarakan objektif dan hasil yang ingin dicapai oleh siswa secara individu
dan secara keseluruhan kelas dari pelajaran Matematika tersebut anda sebaiknya mencari suasana
lain di luar ruangan untuk mengubah suasana belajar lebih menyenangkan.
Saya akan memberikan contoh yang benar-benar nyata dan saya terapkan pada siswa-siswi di
Kelas 4 saat kami mempelajari pengukuran panjang (m, cm, mm), kapasitas (l, cl, ml) dan
berat (Kg, mg).
Ada beberapa aktivitas yang bisa juga kita lakukan di dalam kelas asal menarik minat ana-anak
dan tetap membuat mereka bergerak.
Misalnya dengan menggunakan timbangan atau peralatan yang bisa dipakai mengurkur kapasitas
semisal ember, botol minuman atau sekedar melihat ukuran botol minuman yang mereka bawa di
sekolah.

Dari gambar tersebut di atas terlihat jelas siswa mendapatkan kesempatan mencoba timbangan
bermain game tic-tac-toe (melemparkan 2 dadu) dan role play dengan memberikan soal setelah
menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan di gambar di bawah ini setiap siswa mendapatkan
giliran mengisi ember dengan berbagai ukuran untuk mengetahui kapasitas ember yang relatif
besar. Setelah itu mereka mencatat hasil yang mereka peroleh. Tujuannya adalah selain
mempertajam kemampuan mereka dengan perkalian dan penjumlahan dengan bolak-balik
mengisi ember besar dengan ember kecil juga untuk membuktikan hasil dari apa yang mereka
perkirakan sebagai kapasitas dari salah satu ember tersebut dalam liter atau ukuran lebih kecil
seperti sendok (ml). Terlihat siswa-siswi sangat entusias mengikuti pelajaran ini apalagi dengan
panasnya cuaca mereka main-main dengan air dan bukan sekedar main-main akan tetapi ada
tujuan pembelajaran disitu yang disamarkna dengan basah-basahan untuk menyejukkan suasana
setelah makan siang dan siap belajar matematika yang menyenangkan.

Akhirnya kami tutup dengan satu kalimat Math is fun. Horeee!

DAFTAR PUSTAKA
1) TEORIKECERDASAN MAJEMUKHOWARD GARDNER DAN PENGEMBANGANNYA
PADA METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMAISLAM UNTUK ANAK USIA
SEKOLAH DASAR
Siti Rahmah
2) PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KECERDASAN MAJEMUK SEBAGAI
SEBUAH INOVASI DALAM PENDIDIKAN DI SMA IT ASY SYIFA SUBANG
Oleh :Rijal Assidiq M, Tri Rahayu, Yuliana Kurniati Eka Sari (Mahasiswa Pascasarjana
Pendidikan Ekonomi UPI Bandung)
3) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
4) Creating Engaging Out-of-Class, Eric J. Kyle, Ph.D. Teaching & Learning Center Session
College of Saint Mary, Omaha, NE February 2015
5) MULTIPLE INTELLIGENCES dan Implikasinya dalam Pendidikan; Tadkiroatun Musfiroh
Pusdi PAUD, Lemlit UNY

Anda mungkin juga menyukai