Anda di halaman 1dari 38

KRISTALISASI

Bentuk-bentuk kristal

Kristalisasi adalah proses pembentukan butir-butir kristal


dari zat yang mula-mula terlarut dalam cairan
Contoh: gula pasir dari nira tebu
Definisi:
Solut (solute) = zat yang terlarut dan akan dikristalkan
Solven (solvent) = cairan yang melarutkan solut
Tentunya tidak semua solut yang terlarut dalam solven
dapat diubah menjadi kristal; ada sebagian solut yang
tetap berada dalam larutan, dalam keadaan setimbang
dengan kristal padatnya

Pada contoh nira tebu, diperoleh kristal gula pasir


dan larutan sisa yang masih mengandung gula,
disebut tetes
Pada keadaan setimbang tadi, larutan sisa dalam
keadaan jenuh dengan solut
o

Kadar solut dalam larutan (C) lebih besar dari kadar


jenuh (Cs ), terjadi kristalisasi
Kadar solut dalam larutan (C) lebih kecil dari kadar
jenuh (Cs ), terjadi pelarutan kristal
Kadar solut dalam larutan (C) sama dengan kadar jenuh
(Cs ), terjadi kesetimbangan

Prinsip kristalisai

Jadi prinsip kristalisasi adalah membuat


kadar solut dalam larutan (C) lebih tinggi
dari kadar jenuhnya (Cs)
Ada 3 cara:
o

Penguapan solven, sehingga kadar solut di


larutan (C) naik
Penurunan suhu, sehingga nilai kadar jenuh
(Cs) turun
Penambahan zat lain sehingga kadar jenuh (Cs)
turun

Pada umumnya kadar jenuh akan turun


dengan turunnya suhu
Cara penguapan solven kurang cocok jika
titik didih solven tinggi dan solut mudah
rusak pada suhu tinggi
Cara penurunan suhu cocok jika kadar
jenuh turun tajam akibat penurunan suhu
Pada proses kristalisasi terjadi 2 proses seri:
o
o

Pembentukan inti kristal


Pembesaran kristal

Laju kedua proses tergantung nilai C - Cs = DC


Laju pembentukan inti kristal naik tajam
(exponensial) dengan naiknya DC
Laju pembesaran kristal naik linier dengan
naiknya DC
Pada DC kecil, laju pembesaran kristal jauh
lebih tinggi dari laju pembentukan inti kristal;
diperoleh kristal besar-besar namun sedikit; bisa
ditambahkan inti kristal dari luar (bibit = seed)

Jika DC besar, laju pembentukan inti kristal


lebih tinggi dari laju pembesaran kristal;
diperoleh kristal kecil-kecil namun banyak
Nilai DC bisa dikontrol dengan misalnya
pengontrolan suhu

Neraca massa kristalisator

a) membuat diagram alir

menyusun neraca massa air/solven

Neraca massa solute

Neraca massa kristalisator jika


terdapat air yang teruapkan

Neraca massa air:

Neraca massa solute:

Latihan soal 1

Latihan soal 2

Neraca Panas

Contoh perhitungan neraca panas

Petunjuk:
1. Selesaikan persamaan neraca massnya.
2. Hitunglah berat molekulnya.
3. Hitunglah panas karena perubahan suhu.
4. Hitunglah panas kelarutan.
5. Hitunglah q

Berikut disajikan sejumlah


skema peralatan kristalisator:

Forced-circulation (evaporative)
crystallizer (figure 18-64, Perry):

Draft-tube-baffle crystallizer (figure


18-65, Perry):

Forced-circulation baffle surface-cooled


crystallizer (figure 18-66, Perry):

Direct-contact-refrigeration
crystallizer (figure 18-67, Perry):

Swenson reaction type crystallizer, dipakai


untuk (NH4)2SO4 (figure 18-68, Perry):

Swenson atmospheric-reaction-type crystallizer,


KCl.MgCl2.4H2O (figure 18-69, Perry):

OSLO evaporative crystallizer


(figure 18-70, Perry):

OSLO surface-cooled crystallizer


(Figure 18-71, Perry):

Typical agitated batch crystallizer


(figure 18-72, Perry):

Swenson single-stage recompression


evaporator (figure 18-73, Perry):

Sekian dan terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai