Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

Skrining Malnutrisi
Pasien Usia Lanjut dengan Kanker

malnutrisi dengan outcome klinis yang


lebih buruk, meningkatnya lama rawat inap,
lebih panjangnya masa penyembuhan,
menurunnya kualitas hidup, meningkatnya
morbiditas, dan meningkatnya mortalitas.
Selain itu, malnutrisi berkaitan dengan
meningkatnya
toksisitas
terhadap
kemoterapi.
Data menunjukkan bahwa sampai sekitar
56% pasien geriatri mengalami malnutrisi,
dengan sekitar 20-80% dari pasien kanker
memiliki risiko yang tinggi. Status nutrisi
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
lain asupan makanan, indeks massa tubuh,
kehilangan berat badan patologis, dan tingkat
keparahan penyakit. Terdapat beberapa alat
skrining yang membantu mengidentifikasi
apakah pasien berisiko mengalami malnutrisi
dan membutuhkan support nutrisi.
Walaupun belum terdapat konsensus
mengenai alat mana yang terbaik untuk
skrining, terdapat beberapa plilihan yaitu the
Malnutrition Universal Screening Tool (MUST),
the Nutritional Risk Screening (NRS) 2002, dan
the Mini Nutritional Assessment Short Form
(MNA-SF).

utrisi merupakan hal yang penting


bagi pasien usia lanjut dengan kanker
tetapi masih banyak oncologists
yang melupakan aspek ini dalam terapi.
Hal ini dikemukakan oleh Dr. Federico
Bozzetti pada sesi khusus di pertemuan
tahunan the International Society of Geriatric
Oncology. Pasien usia lanjut dengan kanker
perlu dilakukan skrining apakah mengalami
malnutrisi atau tidak, dan intervensi yang
bersifat individual, multimodalitas sebaiknya

diberikan untuk memenuhi kebutuhan


nutrisinya. Status nutrisi sebaiknya dinilai dan
diintervensi untuk mencegah perburukan
dan mempertahankan kualitas hidup.
Malnutrisi merupakan keadaan yang
subakut atau kronik, yang juga merupakan
kombinasi dari over- atau undernutrition dan
aktivitas inflamasi, menyebabkan perubahan
komposisi tubuh dan menurunnya fungsi
tubuh. Beberapa evidence mengkaitkan

Dr. Paula Ravasco, anggota the SIOG Task


Force on Nutrition, menyatakan bahwa
nutrisi adjuvan berperan penting dalam
penatalaksanaan pasien kanker. Temuan
sebelumnya pada pasien dengan kanker
kolorektal menunjukkan bahwa pasien yang
menjalani konseling nutrisi mengalami
perbaikan asupan dan status nutrisi,
penurunan toksisitas, dan perbaikan kualitas
hidup dibandingkan pasien yang tidak
menjalani konseling.
Pemberian nutrisi dengan nasogastric atau
nasojejunal tube mungkin merupakan pilihan
untuk nutrisi jangka pendek jika saluran
cerna bagian atas tidak berfungsi dengan
baik. Nutrisi parenteral mungkin diberikan
pada pasien jika saluran cerna tidak berfungsi
baik, atau untuk memenuhi nutrisi oral yang
inadekuat.  (HLI)

REFERENSI:
1.

Freeman S. Screen elderly cancer patients for malnutrition. OncologyStat [Internet]. 2012 Nov 21 [cited 2012 Dec 25]. Available from: http://www.oncologystat.com/news/Screen_Elderly_Cancer_Patients_for_Malnutrition_US.html

2.

Balducci L, Extermann M. Management of cancer in the older person: A practical approach. The Oncologist 2000;5:224-37.

3.

Blanc-Bisson C, Fonck M, Rainfray M, Soubeyran P, Bourdel-Marchasson I. Undernutrition in elderly patients with cancer : Target for diagnosis and intervention. Crit Rev Hematol Oncol.
2008;67:243-54.

CDK-206/ vol. 40 no. 7, th. 2013

535

Anda mungkin juga menyukai