Anda di halaman 1dari 1

Ada sebuah keluarga PNS sederhana.

Bapaknya kerja di pemda urusan perijinan, istrinya ibu


rumah tangga biasa. Seumur2, 40 tahun bekerja sebagai PNS, tidak sekalipun minta uang,
menyulitkan orang lain. Justeru sebaliknya bekerja tepat waktu, selalu berusaha memenuhi
janji, memudahkan orang lain, takut sekali telah mengambil hak orang lain.
Saat tua, masa-masa muda yg penuh kesempatan berlalu begitu saja, 40 tahun bekerja, apa yg
dia dapat? Hasilnya ya begitu2 saja. Rumah type 36, motor tua sering ngadat, tabungan tak
ada, hanya uang pensiun. Dia PNS yang amat jujur, teguh pendirian.
Tetapi hidup ini tidak pernah tertukar, Kawan. Satu mili pun tidak. Anak mereka, 6 orang,
semua berhasil. Lulusan luar negeri, memiliki profesi baik, punya keluarga baik, cucu2 yg
pintar, cantik, tampan, ilmu agama mumpuni, saleh, hidup berkecukupan, 6 orang anaknya
sukses. Semua kejujuran, kemudahan dan pertolongan yg diberikan bapak PNS ini mantul,
membal, kembali kepada anak2nya. Si sulung ingin daftar S1, banyak sekali yg bantu, anak
nomor 2 ingin memulai bisnis, tidak terhitung kemudahan terbuka. Bahkan urusan sepele,
saat anak2 mereka masih kecil, dan jatuh sakit, meski hidup sederhana, semua pintu
pertolongan seperti terbuka begitu saja. Menakjubkan. Dan itu baru di dunia, kita tidak tahu,
akan seberapa besar membal, mantul, kembalinya semua kebaikan bapak PNS ini kelak di
akherat kepadanya.
Nah, begitu pula sebaliknya dgn semua keburukan. Hidup ini tidak pernah tertukar. Jadi mari
direnungkan, dicamkan, diyakini. Tidak perlu dikomen panjang lebar. Silahkan share
kemana2, kemana2, jika merasa ada manfaatnya.
*Tere Lije, repos ke-belasan kali

Anda mungkin juga menyukai