Anda di halaman 1dari 12

1.

Laser Scanning
Dalam rekayasa modern, istilah Laser Scanning digunakan dengan dua makna terkait
tetapi terpisah. Yang pertama, yang lebih umum, artinya adalah defleksi dikendalikan dari sinar
laser, terlihat atau tidak terlihat. discan sinar laser yang digunakan dalam mesin
stereolithography, di prototyping cepat, dalam mesin untuk pengolahan bahan, dalam mesin laser
engraving, dalam sistem laser ophtalmological untuk pengobatan presbiopia, dalam mikroskop
confocal, pada printer laser, dalam pertunjukan laser, Laser di TV, di LIDAR, dan barcode
scanner.
Yang kedua, lebih spesifik, artinya adalah kemudi dikendalikan sinar laser diikuti dengan
pengukuran jarak di setiap arah menunjuk. Metode ini, sering disebut objek scanning 3D atau 3D
laser scanning, digunakan untuk cepat menangkap bentuk benda, bangunan dan lanskap.
Sistem Kerja Laser Scanning :
Pemindaian 3D dengan Terrestrial Laser Scanning, maka prinsip utama dalam perekaman ini
adalah merekam obyek dengan memanfaatkan cahaya, dalam hal ini adalah laser.
Cara kerja pemindai untuk masing-masing lokasi adalah sebagai berikut:

Pemindai diletakkan pada penyangga (biasanya: tripod) dan posisi awal akan direkam
pada panel kontrol yang ada pada pemindai.

Pemindai akan berputar 360 derajat pada posisi vertikal, yang kemudian juga berputar
360 derajat pada posisi horisontal. Dengan proses seperti ini maka hampir semua obyek
di sekeliling pemindai dapat direkam, kecuali arah bawah pemindai sendiri.

Setelah selesai dengan pemindaian dengan laser, maka alat juga akan mengambil
gambar/foto pada banyak sudut yang berputar pada sisi horisontal (hal ini serupa dengan
pemotretan mode panorama pada kamera dijital kita).

Jika kedua proses ini telah selesai maka alat dapat dipindahkan pada lokasi lain sesuai
dengan disain yang telah dibuat.

Data yang telah selesai di-register maka dapat diolah lebih lanjut sesuai kepentingan.

1 | Page

Gambar 1. Contoh pemindaian Laser Scanning

Masing-masing lokasi akan mempunyai file data tersendiri, dan kemudian diproses lebih
lanjut menggunakan perangkat lunak yang telah disediakan oleh pabrikan alat pemindai tersebut.
Proses selanjutnya dari rangkaian ini adalah me-register data yang telah ada. Caranya adalah
dengan membuka file untuk 2 atau lebih lokasi dan kemudian mengikatnya sesuai dengan tag
yang tampak pada data tersebut. Ketelitian dalam me-register data ini akan sangat menentukan
kualitas hasil mosaik data keseluruhan.
2. IFSAR
IFSAR

adalah Interferometric Synthetic Aperture Radar. Sistem yang berupaya

meningkatan resolusi citra RADAR (SAR) dengan dengan metode interferometri.


Produk- produk IFSAR: digital elevation model (DEM) yang akurat, citra beresolusi tinggi
0,625m, dan layer-layer tematik tambahan yang disesuaikan semaksimal mungkin dengan beragam
proyek pemetaan dengan skala mulai dari 1:10.000 hingga 1:50.000. Semua produk kami digeoreferensi
secara akurat untuk memberikan suatu fondasi bagi persyaratan infrastruktur data spasial .

2 | Page

Gambar 2. Proses IFSAR

Produk-produk IFSAR kami meliputi:

Digital Surface model (DSM): sebuah model topografi permukaan bumi yang mencakup
fitur-fitur lahan alami serta vegetasi dan fitur-fitur budaya seperti bangunan dan jalan.
Manfaat utama dari DSM adalah produk ini menyediakan elevasi akurat yang diperlukan
untuk melakukan georeferensi atas semua layer selanjutnya.

Digital terrain model (DTM): sebuah model topografi permukaan bumi yang terbuka di
mana vegetasi, bangunan, dan fitur-fitur budaya lainnya dihilangkan secara digital,
memampukan pengguna untuk menyimpulkan karakteristik lahan yang mungkin
tersembunyi dalam DSM.

Orthorectified radar image (ORI ): ORI 0,625m yang dihasilkan melalui IFSAR kami
menjadikannya citra dengan resolusi paling tinggi yang tersedia baik diantara platform
udara atau satelit. Citra dengan resolusi tinggi idealnya cocok untuk interpretasi dan
ekstraksi fitur, sehingga memungkinkan pemetaan garis topografi serta kompilasi data
GIS yang lebih akurat.

3 | Page

Gambar 3. Produk-produk IFSAR

Kemajuan spektakule r dalam pengembangan sensor dan teknologi geo-reference,


kemajuan pesat kemampuan komputasi digital, memungkinkan secara bersamaan fungsi dan
feksibilitas dalam pemetaan geospasial. Teknologi IFSAR dapat menyediakan data pemetaan
digital 3D yang berkualitas tinggi dan murah, memungkinkan berbagai solusi geospasial yang
inovatif.
Aplikasi untuk cakupan pasar yang luas. Data pemetaan 3D berkualitas tinggi yang
dihasilkan melalui teknologi IFSAR kami memenuhi beragam tuntutan kebutuhan dicakupan
pasar yang luas, antara lain:
Eksplorasi, pengembangan, dan pengelolaan sumberdaya alam
Pertahanan dan keamanan nasional
Reaksi keadaan darurat
Pengelolaan air
Manajemen risiko
Keteknikan dan infrastruktur
Penerbangan
Telekomunikasi
Peta DEM IFSAR dapat memberikan manfaat yang besar dengan biaya yang terjangkau
terutama untuk beberapa pekerjaan perencanaan seperti:
- Perencanaan Master Plan Drainase,
- Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi,
4 | Page

- Rencana Pencetakan Sawah Baru,


- Rencana Pembangunan Jalan
- Rencana Jalur Rel Kereta Api
- Rencana Jalur Pipa,
- Rencana BTS Telekomunikasi
- Rencana Pembangunan PLTA
- Pemetaan Geologi Detail
- Pemetaan Rawan Bencana Geologi seperti Rawan Banjir dan Rawan Longsor,
- dsb.
Keunggulan IFSAR

Dapat dikatakan tanpa hambatan cuaca

Mampu menembus awan

Waktu penyelesaian pekerjaan yang cepat

Pengurangan biaya pengambilan data secara signifikan

3. Satelit Resolusi Tinggi


Citra satelit resolusi tinggi merupakan strategi untuk pemenuhan kebutuhan data dasar
untuk pemetaan skala besar, karena data tersebut lebih detil dan akurat. Dalam pengerjaan
citra tegak BIG menggunakan Model Matematik Ortho-Rektifikasi Citra Satelit, model ini
digunakan karena untuk meminimalisir kesalahan geometrik (pergeseran koordinat) akibat
sudut pengambilan obyek dan tinggi di permukaan bumi.
Beberapa macam satelit resolusi tinggi dengan kemampuan sensor lebih kecil dari 1 m,
terdiri dari Satelit GeoEye-1, satelit Quick Bird, satelit Ikonos, Satelit Pleiades-1, dan 2,
1.

Satelit GeoEye1

Satelit GeoEye-1 diluncurkan pada tanggal 6 September 2008. Sensor satelit GeoEye-1
dikembangkan oleh perusahaan GeoEye dengan teknologi paling canggih yang pernah
digunakan dalam sistem penginderaan jauh komersial. Satelit GeoEye-1 mampu memperoleh
data citra resoluai 0,41 meter pankromatik (hitam putih) dan 1,65 meter resolusi multispectral
(berwarna). Mampu menemukan objek dengan jarak hanya 3 meter dari lokasi fisik. Dapat

5 | Page

mengumpulkan lebih dari 350.000 kilometer persegi multispektral citra satelit setiap hari
(Satellite Imaging Corporation, 2013).

Gambar 4. Satelit GeoEye1

2.

Satelit QuickBird

Satelit QuickBird diluncurka pada tanggal 18 Oktober 2001 dari Vandenberg Air Force Base,
California, Amerika Serikat. Satelit ini adalah satelit resolusi sangat tinggi yang dimiliki dan
dioperasikan oleh Perusahaan Digital Globe. Satelit QuickBird mampu memperoleh data citra
pada resolusi 0.61 meter. Satelit ini merupakan sumber yang sangat baik untuk data
lingkungan yang berguna untuk analisis perubahan penggunaan lahan, iklim pertanian dan
hutan, serta aplikasi industri pertambangan (Satellite Imaging Corporation, 2013).

6 | Page

Gambar 5.Satelit Quickbird

3.

Satelit IKONOS

Satelit Ikonos adalah satelit resolusi tinggi yang diluncurkan pada tanggal 24 September 1999,
umur satelit 7 tahun, resolusi 0,82 meter pankromatik, dan resolusi 3,2 meter multispectral.
Data citra satelit IKONOS dimanfaatkan untuk pemetaan perkotaan dan pedesaan, bidang
sumber daya alam dan bencana alam, analisis pertanian dan kehutanan, pertambangan,
rekayasa, konstruksi, dan deteksi perubahan lahan. Disamping itu juga data citra satelit
IKONOS digunakan dalam industri media dan gambar gerak, serta memberikan kontribusi
pemantauan tanah dan air.

Gambar 6. Satelit IKONOS

4.

Satelit Plieades-1
7 | Page

Satelit Pliades-1 adalah satelit resolusi tinggi, mampu memberikan data citra dengan resolusi
0,5 meter, dan dapat mengumpulkan citra bumi dengan cakupan 1 juta kilometer persegi
(sekitar 386,102 mil

persegi) setiap hari. Satelit Plieades-1 mampu mendapatkan citra

resolusi tinggi stereo dan dapat mengakomodasi daerah yang luas ( hingga 1.000 km x 1.000
km). Satelit memiliki empat band spektral (biru, hujau, merah, dan IR), serta akurasi data citra
dapat ditingkatkan hingga 1 meter dengan menggunakan GCPs (Ground Control Points).
Fungsi penerimaan data citra ini sangat berharga dalam situasi kritis dimana pengumpulan
data citra baru dapat dipercepat sehingga sangat diperlukan pada saat pemantauan kritis.
5.

Satelit Plieades-2

Satelit Pliades-2diluncurkan pada tanggal 2 Desember 2012 dari peluncuran Soyuz di pusat
antariksa Eropa di Guyana Perancis. Satelit Plieades-1dan satelit Plieades-2 terletak terpisah
pada orbit 180 derajat dekat kutup yang sama sun-synchronous pada ketinggian 694 km.
Satelit ini mampu memberikan data citra dengan resolusi 0,5 meter warna. Mampu
mengunjungi kembali lokasi yang sama setiap hari, sehingga ideal untuk pemetaan daerah
skala besar, pemantauan pertambangan, pemantauan kompleks industri militer, pemantauan
zona komplek dan krisis, bencana alam, evakuasi dan operasi penyelamatan.

Gambar 7. Satelit Plieades

6.

Satelit WorldView-1, dan 2.


8 | Page

Satelit WorldView-1 diluncurkan dari Vanderberg Air Forse Base, California, Amerika
Serikat pada tanggal 18 September 2007. Satelit ini mampu memberikan data citra dengan
resolusi 0.5 meter. Satelit ini beroperasi pada ketinggian 496 kilometer, dan mampu kembali
mengunjungi daerah yang sama rata-rata 1,7 hari dan mampu mengumpulkan hingga 750.000
kilometer persegi data citra/ hari.
Satelit WorldView-2 diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009, di ketinggian 770 kilometer.
Satelit mampu memberikan data citra resolusi 0,5 m pankromatik ( hitam, dan putih) mono
dan stereo data citra satelit. Satelit ini juga mampu mengumpulkan data citra multispektral
daerah yang sangat luas 1 juta km2 setiap hari, Sensor satelit WorldView-2 menyediakan
sebuah band resolusi tinggi pankromatik dan 8 band multispektral, 4 band standar (warna
merah, hijau, biru dan inframerah) dan 4 band baru (warna kuning, merah dan inframerah),
penuh warna citra untuk meningkatkan aplikasi analisis, pemetaan dan pemantauan spektral,
perencanaan penggunaan lahan , bantuan bencana, eksplorasi, pertahanan dan intelijen, serta
lingkungan visualisasi dan simulasi.

Gambar 8. Satelit WorldView

Perbandingan masing-masing produk citra satelit:


9 | Page

GeoEye-1

QuickBird

IKONOS

Pleiades-1 &

WorldView-1

WorldView-

Pleiades-2

Resolusi

0.5m

0,6 m

0.8m

0.5m

0.5m

0.5m

Petak Lebar

15 km

16,5 km

11 km

20 km

15 km

16,4 km

ya

ya

ya

ya

tidak

ya , 8 band

2 - 3 hari

3 - 4 hari

2 - 3 hari

2 3 hari

3 - 4 hari

2 3 hari

2 meter

20 meter

10 meter

4-5 meteran *

Multi-Spectral
Rata-rata
Revisit
Waktu
Pemetaan
Akurasi

3 meter

6,5 meteran

* TBD

(W / out GCPs)
Kelincahan

Sangat /

Terbatas

Sangat /

Sangat /

Sangat /

Sangat /

Stereo

Tunggal

Stereo

Stereo / Tri-

Stereo

Stereo

Multi-Scan

Pindai

Multi-Scan

Stereo

Multi-Scan

Multi-Scan

Multi-Scan

4. Sensor CCD
Sebuah sensor untuk merekam gambar, terdiri dari sirkuit terintegrasi berisi larikan
kondensator yang berhubungan, atau berpasangan. Di bawah kendali sirkuit luar, setiap
kondensator dapat menyalurkan muatan listriknya ke tetanggannya. CCD digunakan dalam
fotografi digital dan astronomi (terutama dalam fotometri), optikal dan spektroskopi UV dan
teknik kecepatan tinggi.
Sistem Kerja CCD :
1. Ketika cahaya menimpa permukaan CCD, ini membebaskan beberapa elektron untuk bergerak
dan berkumpul di kondensator.
2. Kemudian elektron tersebut digeser sepanjang CCD oleh pulsa-pulsa elektronik dan dihitung
oleh sebuah sirkuit yang mengambil elektron dari setiap piksel kedalam sebuah kondensator lalu
mengukur dan menguatkan tegangan yang membentanginya, lalu mengosongkan kondensator.
3. Akan dihasilkan sebuah citraan hitam-putih yang efektif dengan mengukur seberapa banyak
cahaya yang jatuh disetiap piksel.
10 | P a g e

CCD yang memiliki beberapa piksel digunakan di kamera digital, pemindai gambar, dan
kamera video sebagai peranti pengindera cahaya. CCD juga digunakan secara luas sebagai
sensor untuk teleskop, dan peranti penglihatan malam

Gambar 9. CCD

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Laser_scanning
http://www.geospatialindo.com/article-147-manfaat-ifsar-pemetaan-3d.html
11 | P a g e

http://resellercitrasatelit.wordpress.com/produk-citra-satelit/ifsar/
http://terra-image.com/citra-satelit-resolusi-tinggi/
http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/citra-tegak-satelit-resolusi-tinggistrategi-pemenuhan-kebutuhan-survei-dan-pemetaan-skala-besar-secara-cepathttp://id.wikipedia.org/wiki/Peranti_tergandeng%E2%80%93muatan

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai