Anda di halaman 1dari 18

ANESTESIA INHALASI

PADA SITUASI KHUSUS

ANESTESI INHALASI PADA PASIEN


GERIATRIK
Pasien geriatrik membutuhkan dosis yang lebih
kecil
Redistribusi dan eliminasi obat lebih lambat,
sehingga memperpanjang pemulihan
Proses penuaan mengurangi cadangan
kardiorespirasi
Dorongan napas dan kapasitas cadangan
pernapasan berkurang
Refleks laring lebih lemah, meningkatkan resiko
regurgitasi dan aspirasi.

Konsentrasi tinggi anestetika inhalasi


menyebabkan :

Hipotensi
Pengurangan tekanan perfusi arteri koronaria
Berkurangnya kontraktilitas miokard
Vasodilatasi
Perubahan elektrofisiologis
Perubahan pada tonus sistem saraf otonom

Anestetika inhalasi yang memiliki kelarutan


rendah dalam darah menjadikan zat pilihan
Aritmia bisanya tidak meningkat dengan
pemberian anestetik inhalasi yng kurang larut
seperti desfluran dan sevofluran
Desfluran dan sevofluran memberikan pemulihan
yang lebih cepat pd usia lanjut dibanding
isofluran atau propofol

Desfluran dan sevofluran


Pemulihan lebih cepat
Delirium lebih rendah
Dieliminasi lebig cepat
Pencapaian kriteria lebih cepat
Penurunan tekanan darah yang
signifikan
Batas keamanan
kardiovaskular lebih tinggi
Tidak mencegah respon
hormon stress spt kortisol dan
ACTH

Isofluran atau Propofol

Perubahan kardiovaskular
Perubahan pada tingkat organ
Penurunan aliran darah miokardial akibat hipotensi yg tjd
akibat vasodilatasi
Perubahan aliran darah miokard yg kurang diprediksi
spt : steal tjd ketika sbuah daerah miokardium yg iskemik
mjd tergantung pd daerah kolateral dari area yg normal.
Delirium pascapembedahan
Agen anestetik inhalasi tidak meningkatkan insidensi
delirium pada pasien usia lanjut
Delirium hanya dipengaruhi keadaan medis dan status
kognisi pasien sebelum operasi

Neuroproteksi
Kebanyakan anestetika inhalasi, terutama
isofluran memiliki mekanisme yg dpt
menyebabkan neuroproteksi seperti :
Penurunan CMRO2
Redistribusi aliran darah serebral
Inhibisi aksi NMDA dan potensiasi aksi GABA
Kerusakan neurologik melalui dua jalur :
Jalur dini ditandai excitotoxicity
Jalur lambat ditandai apoptosis

ANESTESIA INHALASI PADA KELAINAN


ENDOKRIN
Diabetes mellitus
Hiperglikemia merupakan hasil signal dari pemicu stress
yg disebabkan oleh nyeri dan intervensi pembedahan
Tindakan anestesi dpt meningkatkan sinyal ini spt
pelepasan katekolamin dan kortisol atau mengubah
hoeostasis glukosa dgn mempengaruhi pelepasan insulin
dr pankreas.
Semua agen anestetika inhalasi pd percobaan invitro
menhambat respon insulin terhadap glukosa pd
konsentrasi sehari-hari yg bergantung dosis dan
reversibel. Efek kurang menguntungkan dari agen inhalasi
dapat terhindari dgn penggunaan anestesia intravena.

Tiroid
Kelenjar tiroid digolongkan sebagai stress organ
yang dapat bereaksi terhadap trauma pada
pemebedahan.
Penelitian yg dilakukan Boerner et al
menyimpulkan bahwa enfluran dapat
meningkatkan sementara fT4 dan tF4 sebanyak
150 % dari konsentrasi preanestesia. Sementara
pada isofluran dan halotan penignkatan
konsentrasi keduaa hormon tersebut tidaklah
signifikan.

Kelainan endokrin lain


Kelainan hiperparatiroid, hipoparatiroid dan
hiperadrenokortisisme (penyakit Cushing) sampai
sekarang belum ada rekomendasi spesifik utk
menggunakan teknik atau obat-obatan tertentu
Penyakit feokromositoma sebaiknya menghindari
obat-obatan yang memicu histamin dan halotan
krn dpt menyebabkan gangguan ventrikel.
Kelainan kelenjar adrenal, komorbiditas yg sering
ditemukan adalah hipertensi

ANESTESIA INHALASI PADA PASIEN


ASMA
Asma merupakan kelainan yang terdiri dari
obstruksi jalan napas, inflamasi dan
hiperresponsivitas.
Bronkhospasme intraoperatif yang paling sering
terjadi pada saat induksi, merupakan hal jarang
namun mematikan.

Anestetika inhalasi merupakan bronkhodilator


yang poten. Berperan pada mekanisme relaksasi
otot polos jalan napas. Gas tersebut
memperlemah refleks bronkhokontriksi dengan
mendepresi jalur saraf yang memdiasi refleks
tersebut
Halotan mengurangi peningkatan kalsium
intraseluler selama inisiasi kontraksi otot polos
jalan napas dan menurunkan konsentrasi
intraseluler kalsium selama pmeliharaan
kontraksi otot polos. Juga menurunkan
sensitivitas otot polos jalan napas terhadap
kalsium.

Halotan lebig efektif dibanding isofluran untuk


mendilatasi konstriksi jalan napas akibat histamin
Desfluran, stimulasi reseptor jalan napas juga
bertanggung jawab untuk hipertensi dan takikardi
setelah penggunaan akut
Sevofluran efeknya minimal terhadap iritasi jalan
napas

ANESTESIA INHALASI PADA MULTIPLE


TRAUMA
Diantara gas-gas inhalasi, isofluran lebih sedikit
pengaruhnya pada penghambatan mekanisme
barorefleks dbandingkan halotan dan enfluran,
sehingga dapat digunakan pada pemeliharaan
intraoperatif

ANESTESIA INHALASI PADA


HIPOVOLEMIA
Dua prinsip utama :
Perkiraan derajat hipovolemia
Pengurangan dosis

Hipotensi menunjukkan hipovolemia tidak


terkompensasi
Pada pasien hipovolemik, semua gas-gas inhalasi
dapat menurunkan alirn darah global dn aregional
sehingga harus digunakan pada konsentrasi
rendah dan penggunaan opioid dapat ditoleransi
dgn baik dan selalu didindikasikan

ANESTESIA INHALASI PADA CEDERA


KEPALA
Semua gas-gas inhalasi dapat meningkatkan
alirah darah otak, volume darah serebral dan ICP,
sedangkan autoregulasi serebral, respon CO2 dan
CMRO2 menurun.

ANESTESIA INHALASI PADA SEPSIS


Sebagian besar obat-obatan anestetik intravena
atau inhalasi menyebabkan vasodilatasi atau
gangguan ventrikel

Anda mungkin juga menyukai