Anda di halaman 1dari 2

Pengembangan kepribadian berarti mampu bersikap proaktif untuk meningkatkan kesadaran

diri, pengetahuan diri, kecerdasan diri, identitas diri, bakat dan potensi diri, kualitas diri, serta
memenuhi mimpi dan tujuan hidup dengan visi yang jelas. Termasuk, memiliki keperibadian
yang unggul untuk mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, karir, keuangan,
hubungan, emosi, kebiasaan, dan keyakinan terhadap nilai-nilai kehidupan yang
diperjuangkan.
Setiap proses pengembangan pribadi membutuhkan kerja keras, waktu, konsistensi, dan
kesabaran. Artinya, tidak ada jalan instan untuk merancang diri menuju pertumbuhan pribadi
yang unggul.
Toleransi adalah kondisi minimal dan situasi kritis yang harus dimiliki dalam suatu
masyarakat yang heterogen. Kondisi minimal adalah level terendah untuk menjalin dan menciptakan
relasi atau interaksi yang positif antar kelompok atau antar individu.
Beberapa alasan yang membuat toleransi menjadi sangat penting dalam masyarakat menurut Vogt
(1997) adalah:

Keragaman dan kesetaraan dalam masyarakat yang heterogen tidak akan terbangun bila tidak
ada toleransi antar elemennya.

Kemampuan untuk mengembangkan sikap dan perilaku toleran dibutuhkan dalam masyarakat
yang pluralis dan mengutamakan kesetaraan dalam berbagai bidang
Toleransi sebagai batas titik nadir dalam interaksi yang positif dan negatif. Diskriminasi dan

konflik akan muncul bila tidak ada toleransi. Toleransi yang terjaga dan tercipta dengan baik adalah
langkah awal untuk kerja sama antar kelompok
Vogt, W. Paul. 1997. Tolerance & Education. Learning to Live with Divesity and Difference. Sage
Publications, Thousands Oaks, London, New Delhi

1. 1. Pengertian Kepribadian
Menurut Horton ( 1982:12), kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, dan
temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai
kecenderungan berperilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas
pribadinya.
Schaefer & Lamm (1998:97) mendefinisikan keprabadian sebagai
keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas, dan perilaku seseorang. Pola berarti
sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku, berlaku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapi situasi yang dihadapi. Pola perilaku dengan demikian juga merupakan
perilaku yang sudah baku yang cenderung ditampilkan seseorang jika ia dihadapkan pada

situasi kehidupan tertentu. Orang yang pada dasarnya pemalu cenderung menghindarkan diri
dari kontak mata dengan lawan bicaranya.

Anda mungkin juga menyukai