Anda di halaman 1dari 8

Buletin

Pusat Data dan Sistem


Informasi Pertanian
Kementerian Perta nia n

ISSN : 1412 - 4343

PDB Sektor Pertanian


Volume 12, Nomor 1, Maret 2013

Dari Redaksi
Pembaca Yth.,
Kinerja
perekonomian
suatu sektor dapat diukur
dengan Produk Domestik
Bruto (PDB). Buletin PDB
Sektor Pertanian edisi ini
menyajikan
informasi
tentang
perkembangan
kinerja
sektor
pertanian
selama tahun 2011 - 2012,
khususnya
triwulan
IV.
Selain itu juga disertakan
informasi tentang kontribusi
sektor
pertanian
dan
pengaruh musim terhadap
kinerja masing-masing sub
sektor pendukungnya.
Kritik
dan
saran
membangun sangat kami
harapkan untuk kemajuan
buletin ini. Semoga buletin
ini bermanfaat.
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Daftar Isi
Perkembangan PDB
Indonesia dan PDB Sektor
Pertanian Triwulan IV
Tahun 2011 - 2012 ............1
Kontribusi Setiap
Lapangan Usaha Terhadap
PDB Indonesia Tahun
2011 - 2012.......................2
Kontribusi PDB Sub Sektor
Pertanian Terhadap PDB
Sektor Pertanian Tahun
2011 - 2012.......................3
Pertumbuhan PDB Sektor
Pertanian Tahun 2011 2012 ..................................4
Indeks Implisit dan
Tingkat Perubahan Harga
Produsen Sektor Pertanian
Tahun 2010 - 2012 ............6

encapaian
PDB
sektor pertanian
sempit (tanaman
bahan
makanan,
perkebunan,
serta
peternakan
dan
hasilhasilnya) pada tahun 2012
menunjukan peningkatan
yang
menggembirakan,
mencapai nilai nominal
Rp. 880,17 triliun. Dari
nilai tersebut, sub sektor
tanaman bahan makanan
(Tanaman Pangan dan
Hortikultura)
menyumbang sebesar Rp. 574,33
triliun,
sub
sektor
tanaman perkebunan Rp.
159,75 triliun serta sub
sektor peternakan dan
hasil-hasilnya Rp. 146,09
triliun (Tabel 1).
Secara riil, pada tahun

2012 PDB atas dasar


harga konstan 2000 untuk
sektor pertanian dalam
arti sempit mencapai Rp.
252,43
triliun,
yang
berasal dari PDB sub
sektor tanaman bahan
makanan
sebesar
Rp.
158,69 triliun, sub sektor
perkebunan Rp. 51,76
triliun serta sub sektor
peternakan
dan
hasilhailnya Rp. 41,97 triliun.
Bila
dibandingkan
dengan tahun sebelumnya
tahun
2011,
Laju
pertumbuhan total PDB
ketiga
sub
sektor
pertanian
tersebut
sebesar 3,69%.
Total
PDB ke tiga sub sektor
pertanian disajikan pada
Gambar 1.

B u l e t i n P D B S e k t o r P e r t a n i a n diterbitkan 4 (empat) kali dalam setahun (Triwulanan)


oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Pengarah/Penanggung Jawab: Ir. Tassim Billah, MM;
Penyunting: Ir. Dewa N. Cakrabawa, MM; Penyunting Pelaksana: Ir.Sabarella, MSi.; Penyusun:
Metha Herwulan Ningrum, Ir. Rumonang Gultom, Megawaty Manurung, SP; Layout-Publikasi : Heri Dwi
Martono, Rinawati, SE, Heruwaty; Alamat Redaksi: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Jl. Harsono
RM No. 3 Gedung D Lantai IV Jakarta Selatan 12550, Telp. (021) 7805305, Fax. (021) 7805305, Homepage:
pusdatin.deptan.go.id

Perkembangan PDB
Indonesia dan PDB Sektor
Pertanian Triwulan IV
Tahun 2011 - 2012
Perekonomian Indonesia
pada tahun 2012 menunjukkan peningkatan dibandingkan
tahun

2011.

Hal

ini

diindikasikan dengan adanya


peningkatan pada nilai PDB
yang telah dicapai.

Secara

nominal PDB Indonesia tahun


2012 mencapai Rp. 8.241,86
triliun

yang

merupakan

kontribusi dari 9 (sembilan)


lapangan usaha. Sumbangan
dari sektor pertanian terhadap
PDB Indonesia mencapai Rp.
1.190,41

triliun,

sektor

pertambangan dan penggalian

Rp.

970,60

industri

triliun,

sektor

pengolahan

Rp.

mencapai Rp. 7.422,78 triliun.


(Tabel

1).

PDB

sektor

1.972,85 triliun, sektor listrik,

pertanian

gas dan air bersih Rp. 65.12

mengalami peningkatan nilai

triliun, sektor bangunan Rp.

tambah

860,96

sektor

1.091,45 triliun (tahun 2011)

dan

menjadi Rp. 1.190,41 triliun

restoran Rp. 1.145,60 triliun,

disebabkan oleh peningkatan

sektor

PDB

triliun,

perdagangan,

hotel

pengangkutan

dan

secara
bruto

pendukungnya.

sektor keuangan, persewaan

Sub

dan

jasa

perusahaan

Rp.

dari

seluruh

komunikasi Rp. 549,12 triliun,

sub

sektor

bahan

makanan

598,52 triliun, serta sektor

Pangan

&

jasa-jasa

memberikan

Rp. 888,68

luas,
Rp.

sektor
tanaman

(Tanaman
Hortikultura)
sumbangan

triliun. Total PDB Indonesia

terhadap

pada 2012 tanpa sektor migas

pertanian sebesar Rp. 574,33

mencapai Rp. 7.604,76 triliun.

triliun, tanaman perkebunan

Dengan

terjadi

sebesar Rp. 159,75 triliun,

PDB Indonesia

sub sektor peternakan dan

demikian

peningkatan
sebesar

Rp.

819,10

triliun

terhadap tahun 2011 yang

PDB

hasil-hasilnya
146,09

sektor

sebesar

triliun,

sub

Rp.
sektor

Tabel 1. PDB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah), 2011 - 2012
2011*)

Lapangan Usaha

Tw. IV

1. P e r t a n i a n

2012**)

Total 2011

Tw. III

Tw. IV

Total 2012

242,20

1.091,45

327,93

257,56

1.190,41

169,77

812,98

246,51

175,14

880,17

101,29

529,97

156,12

102,71

574,33

- Tanaman Perkebunan

33,62

153,71

53,27

33,76

159,75

- Peternakan dan Hasil-hasilnya

a. Pertanian sempit (3 sub sektor)


- Tanaman Bahan Makanan (Tabama)

34,86

129,30

37,11

38,67

146,09

b. K e h u t a n a n

13,80

51,78

14,30

14,95

54,91

c. P e r i k a n a n

58,63

226,69

67,13

67,48

255,33

2. Pertambangan dan Penggalian

238,36

879,51

239,16

234,26

970,60

3. Industri Pengolahan

470,65

1.806,14

506,08

515,22

1.972,85

15,26

56,79

16,48

17,14

65,12

5. Bangunan

204,33

754,48

221,03

230,54

860,96

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

269,40

1.024,01

292,74

302,40

1.145,60

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

7. Pengangkutan dan Komunikasi


8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa

129,18

491,28

141,70

144,84

549,12

139,047

535,15

152,64

155,56

598,52

213,97

783,97

221,89

238,18

888,68

PRODUK DOMESTIK BRUTO

1.922,39

7.422,78

2.119,65

2.095,69

8.241,86

PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS

1.769,64

6.797,88

1.962,99

1.940,15

7.604,76

Sumber: BPS, diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara

Buletin PDB Sektor Pertanian

**) Angka sangat sementara

kehutanan Rp. 54,91 triliun

pertanian

dan

perikanan

penurunan yang cukup tajam

dengan membandingkan PDB

triliun.

dibandingkan triwulan lainnya.

triwulan

Sektor pertanian dalam arti

Hal ini sebagai dampak

terhadap triwulan IV tahun

sempit naik dari Rp. 812,98

dari adanya siklus musiman

2011, dimana semua sektor

triliun

ternyata

sub

sektor

Rp.

255,33

mengalami

IV

diketahui

tahun

2012

tahun

2011

yang

Rp.

880,17

triliun

berkurangnya luas panen dan

peningkatan

produksi komoditas tanaman

triwulan

periode

bahan makanan dan tanaman

kecuali sektor pertambangan

nominal

perkebunan

belum

dan penggalian. Untuk sektor

total PDB Indonesia triwulan

memasuki musim panen pada

pertanian, peningkatan PDB

IV

triwulan IV.

juga

pada tahun 2012.


Pada
triwulanan,
tahun

secara
2012

mencapai

Rp. 2.095,69 triliun atau turun

dengan

dapat

pada

menjadi

ditandai

musim

yang

Total PDB sub sektor

Rp. 23,96 triliun dibandingkan

tanaman

PDB

perkebunan dan peternakan

triwulan

Penurunan

sebelumnya.

PDB

bahan

pada triwulan IV tahun 2012

adanya

adalah sebesar Rp. 175,14

penurunan di sektor pertanian

triliun atau turun Rp. 71,37

serta

triliun dibandingkan triwulan

oleh

pertambangan

dan

pengalian.

III tahun 2012 yang mencapai

Secara umum triwulan


IV

memang

Rp. 246,51 triliun.

merupakan

periode dimana PDB sektor

dibandingkan

IV

tahun

terjadi

pada

2011,

semua

pendukungnya.

makanan,

tersebut

disebabkan

mengalami

Perkembangan

nilai

tambah bruto tanpa pengaruh

Kontribusi Setiap
Lapangan Usaha Terhadap
PDB Indonesia Tahun
2011 - 2012
Peranan setiap lapangan
usaha

dalam

nilai

pembentukan

tambah

perekonomian

bruto
Indonesia

Tabel 2. Kontribusi PDB Setiap Lapangan Usaha terhadap PDB Indonesia (%), 2011 - 2012
*)

**)

2011

Lapangan Usaha

2012

Tw. IV Total 2011 Tw. III

1. P e r t a n i a n

Tw. IV Total 2012

12,60

14,70

15,47

12,29

14,44

8,83

10,95

11,63

8,36

10,68

- Tanaman Bahan Makanan (Tabama)

5,27

7,14

7,37

4,90

6,97

- Tanaman Perkebunan

1,75

2,07

2,51

1,61

1,94

- Peternakan dan Hasil-hasilnya

1,81

1,74

1,75

1,85

1,77

0,72

0,70

0,67

0,71

0,67

a. Pertanian sempit (3 sub sektor)

b. K e h u t a n a n

3,05

3,05

3,17

3,22

3,10

2. Pertambangan dan Penggalian

c. P e r i k a n a n

12,40

11,85

11,28

11,18

11,78

3. Industri Pengolahan

24,48

24,33

23,88

24,58

23,94

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

0,79

0,77

0,78

0,82

0,79

5. Bangunan

10,63

10,16

10,43

11,00

10,45

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

14,01

13,80

13,81

14,43

13,90

7. Pengangkutan dan Komunikasi

6,72

6,62

6,68

6,91

6,66

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

7,23

7,21

7,20

7,42

7,26

11,13

10,56

10,47

11,37

10,78

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

92,05

91,58

92,61

92,58

92,27

9. Jasa-jasa
PRODUK DOMESTIK BRUTO
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Buletin PDB Sektor Pertanian

selama

tahun 2011 - 2012

didominasi

oleh

(tiga)

sektor, yaitu sektor industri

kontribusi

sektor

perdagangan,

dari

Untuk sektor pertanian,

sebesar

kumulatif

sektor

Indonesia

PDB

berturut-turut

PDB
bahan

kontribusi terhadap total PDB

sektor

4,90%,

Indonesia

makanan

masing-masing

sebesar 52,83% dan 52,28%.


Pada tahun 2012 PDB
sektor

industri

pengolahan

memberikan
terbesar
23,94%.

6,97%,

tanaman

perkebunan

1,94%,

tanaman

makanan

sebesar

kontibusi

PDB

sebesar

1,61%

kontribusi

PDB

peternakan dan hasil-hasilnya

1,77%,

sebesar 1,85%. (Tabel 2).

kehutanan 0,67%

dan perikanan 3,10%.

yaitu

PDB
sebesar

Peringkat

Pada triwulan IV tahun


2012

sektor

industri

pengolahan tetap berada di

diduduki oleh sektor pertanian

peringkat pertama, di ikuti

yang memberikan kontribusi

perikat

sebesar 14,44%

pertanian,

sektor

sektor

perkebunan
dan

Kontribusi

peternakan dan hasil-hasilnya

kedua

PDB

8,36%.

sempit

kontribusi
terhadap

Indonesia,

bahan

Indonesia,

secara

sub

adalah sebagai berikut : sub


tanaman

PDB

12,29%

sedangkan kontribusi sektor


pertanian

terhadap

memberikan

sebesar

total

kontribusi masing-masing sub


sektor

memberikan

2012

(Tabel 2).

Secara

tersebut

tahun

kontribusi

hotel dan restoran.


ketiga

13,90%

terhadap total PDB Indonesia

pengolahan, sektor pertanian


serta

sebesar

Indonesia,

terhadap
sedangkan

perdagangan,

hotel

kedua

hotel

berada

Pada tahun 2012, sub

sektor

sementara

perdagangan,
restoran

oleh

Kontribusi PDB Sub Sektor


Pertanian Terhadap PDB
Sektor Pertanian Tahun
2011 - 2012

dan

diurutan

sektor

tanaman

bahan

makanan

(tabama)

memegang peranan terbesar

dan restoran yang berada di

ketiga. PDB sektor pertanian

dalam

pembentukan

PDB

peringkat ketiga memberikan

secara luas pada triwulan IV

sektor

pertanian

dengan

kontribusi

hingga

mencapai

48,25%.

Peringkat

kedua

ditempati

oleh

sektor

sub

perikanan dengan kontribusi


sebesar 21,45%, sub sektor
perkebunan

berada

di

peringkat

ketiga

dengan

kontribusi

sebesar

13,42%.

sub

sektor

Sedangkan
peternakan

dan

memberikan
masing-masing

kehutanan
kontribusi
sebesar

12,27% dan 4,61% (Gambar


2).
Bila
dengan

dibandingkan
tahun

sebelumnya,

maka kontribusi sub sektor


peternakan dan hasil-hasilnya
Buletin PDB Sektor Pertanian

pada tahun 2012 mengalami

yang berhasil mencapai Rp.

pada tahun 2012 atau setara

kenaikan

2.618,14 triliun. Nilai tersebut

dengan pertumbuhan positif

naik 6,23% bila dibandingkan

3,97%.

sektor perikanan dari 20,77%

dengan

tersebut terjadi pada seluruh

naik

21,45%,

yang mencapai Rp. 2.464,68

sedangkan kontribusi PDB sub

triliun pada tahun 2011. Hal

sektor

ini

dari

menjadi

12,27%

dan

menjadi
tanaman

makanan,

sub

bahan

perkebunan

kehutanan

dan

mengalami

penurunan.
kontribusi

11,85%

Perbandingan
PDB

sub

tahun

sebelumnya

disebabkan

perbaikan
sebagian
usaha.

adanya

kinerja
besar

Peningkatan kinerja

sektor pendukung pertanian.


PDB

tanaman

makanan

mengalami

pada

peningkatan terhadap tahun

lapangan

sebelumnya sebesar 2,95%.

Pertumbuhan

positif

PDB perkebunan naik sebesar

sektor

tertinggi dicapai oleh sektor

5,08%,

pertanian dapat dilihat pada

pengakutan dan komunikasi

peternakan

Tabel 3.

sebesar

4,82%.

Pertumbuhan PDB Sektor


Pertanian Tahun 2011 2012

9,98%,

sedangkan

pertumbuhan positif terendah

total

dicapai

untuk

oleh

sektor

sedangkan

PDB

naik

sebesar

Dengan

demikian

PDB riil

tahun

ketiga

sub

2012
sektor

Pertambangan dan Penggalian

tersebut sebesar Rp. 252,43

sebesar 1,49% (Tabel 4).

triliun

atau

naik

dibandingkan
Kinerja

bahan

perekonomian

Sektor pertanian secara

Indonesia pada tahun 2012

riil juga mengalami pening-

secara riil ditunjukkan oleh

katan kinerja dari Rp. 315,04

nilai PDB atas dasar harga

triliun

konstan (tahun dasar=2000)

menjadi

3,69%

tahun

2011

yang mencapai Rp. 243,45


triliun.
Sementara

pada

tahun

2011

sub

Rp.

327,55

triliun

meningkat

itu

sektor

kinerja

perikanan

cukup

tinggi

Tabel 3. Kontribusi Sub Sektor Pertanian terhadap PDB Sektor Pertanian (%),
2011 - 2012
2011*)

Lapangan Usaha

Tw. IV

a. Pertanian sempit (3 sub sektor)

2012**)

Total 2011

Tw. III

Tw. IV

Total 2012

70,09

74,49

75,17

68,00

73,94

- Tanaman Bahan Makanan (Tabama)

41,82

48,56

47,61

39,88

48,25

- Tanaman Perkebunan

13,88

14,08

16,25

13,11

13,42

- Peternakan dan Hasil-hasilnya

14,39

11,85

11,32

15,01

12,27

b. K e h u t a n a n

5,70

4,74

4,36

5,80

4,61

c. P e r i k a n a n

24,21

20,77

20,47

26,20

21,45

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

PERTANIAN
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka sementara
4

**) Angka sangat sementara


Buletin PDB Sektor Pertanian

dibandingkan
yaitu

tahun

sebesar

2011
6,48%,

kinerja sub sektor tanaman

2012

bahan

triliun, berhasil tumbuh positif

makanan

dan

yang

pada

sebesar

perkebunan

kehutanan

triwulan IV tahun 2011 turun

triwulan sebelumnya.

cukup

juga dengan sektor kehutanan

tumbuh

sebesar 0,16%.
Pada

periode

signifikan,

masing-

3,29%

10,94

sedangkan kinerja sub sektor


hanya

sebesar

Rp.

masing sebesar 35,31% dan

dan

PDB

35,63%.

peningkatan

Indonesia triwulan IV tahun

tanaman

2012

turun

triwulanan,

total

menurut

harga

perhitungan

konstan

mengalami
sebesar

2000
penurunan

1,45%

Kinerja sub sektor


bahan

makanan

karena

adanya

padi

yang

terkait

Begitu

mengalami

masing-masing

sebesar 3,78% dan 0,11%


(Tabel 4).

penurunan luas panen dan


produksi

perikanan

terhadap

Perkembangan
perekonomian

kinerja
Indonesia

terhadap

dengan faktor musiman. PDB

tanpa pengaruh faktor musim

triwulan III tahun 2012, yaitu

sub sektor perkebunan turun

dapat

dari Rp. 671,78 triliun menjadi

karena menurunnya produksi

memban-dingkan

Rp. 662,01 triliun. Penurunan

beberapa komoditas unggulan

triwulan

tersebut terutama disebabkan

perkebunan

terhadap periode yang sama

oleh penurunan kinerja sektor

dan kelapa sawit. Sementara

tahun

pertanian sebesar 23,06%.

sub

dibandingkan

PDB
sangat

sektor

pertanian

dipengaruhi

oleh

seperti

sektor

kelapa

peternakan

diketahui
IV

dengan
nilai

PDB

tahun

2012

sebelumnya.

Jika

triwulan

IV

mengalami peningkatan nilai

tahun 2011, dari 9 (sembilan)

PDB riil triwulan IV tahun

sektor

perekonomian

di

Tabel 4. PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Triliun Rupiah) dan Laju Pertumbuhan (%), 2011 - 2012
2011*)

2012**)

Lapangan Usaha
Tw. IV Total 2011 Tw. III
1. P e r t a n i a n

Tw. IV

Laju Pertumbuhan (%)


Total
2012

Tw. IV '12
thd. Tw.
III '12

Tw. IV
'12 thd.
Tw. IV
'11

2012
thd.
2011

68,21

315,04

90,41

69,56

327,55

-23,06

1,98

3,97

49,86

243,45

70,99

49,95

252,43

-29,63

0,19

3,69

- Tanaman Bahan Makanan (Tabama)

28,59

154,15

42,99

27,81

158,69

-35,31

-2,74

2,95

- Tanaman Perkebunan

10,85

49,26

17,41

11,21

51,76

-35,63

3,31

5,08

- Peternakan dan Hasil-hasilnya

10,42

40,04

10,59

10,94

41,97

3,29

4,98

4,82

b. K e h u t a n a n

4,49

17,40

4,54

4,71

17,42

3,78

5,06

0,16

c. P e r i k a n a n

13,87

54,19

14,88

14,90

57,70

0,11

7,40

6,48

47,85

189,76

47,98

48,08

192,59

0,20

0,48

1,49

163,46

633,78

171,24

173,66

670,11

1,41

6,24

5,73

4,89

18,92

5,07

5,24

20,13

3,34

7,25

6,40

42,24

159,99

43,77

45,53

172,00

4,02

7,79

7,50

a. Pertanian sempit (3 sub sektor)

2. Pertambangan dan Penggalian


3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

114,18

437,20

119,79

123,08

472,65

2,74

7,80

8,11

7. Pengangkutan dan Komunikasi

62,96

241,30

67,67

69,02

265,38

2,00

9,63

9,98

8. Keuangan, Perswaaan dan Jasa Perusahaan

60,19

236,15

64,01

64,80

253,02

1,23

7,66

7,15

9. Jasa-jasa

59,88

232,54

61,82

63,03

244,72

1,96

5,26

5,24

PRODUK DOMESTIK BRUTO

623,86 2.464,68

671,78

662,01 2.618,14

-1,45

6,11

6,23

PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 589,11 2.322,76

637,55

628,72 2.480,96

-1,39

6,73

6,81

Sumber: BPS, diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Buletin PDB Sektor Pertanian

Indonesia

mengalami

peningkatan

implisit.

Indeks

implisit

menunjukkan

adanya

yang

diperoleh dari perbandingan

kenaikan harga barang dan

menyebabkan

peningkatan

antara PDB atas dasar harga

jasa

nilai

bruto

berlaku dan PDB atas dasar

dibandingkan

Rp. 623,86 triliun (tiwulan IV

harga

2000.

tahun

dengan

tambah
2011)

dari

menjadi

konstan.

Berbeda

Indeks

di

sektor

pertanian

tahun

Pergerakan

Harga

implisit

sektor

dasar
indeks

pertanian

Rp. 662,01 triliun atau setara

Konsumen

(IHK),

indeks

sejalan dengan indeks implisit

dengan pertumbuhan positif

implisit

menggambarkan

sub sektor tanaman bahan

sebesar 6,11%.

perubahan harga di tingkat

makanan karena sub sektor ini

produsen.

merupakan kontributor PDB

tertinggi

Peningkatan

terjadi

di

sektor

Harga

yang

pengangkutan dan komunikasi

dicakup dalam indeks implisit

terbesar

sebesar

relatif lebih lengkap karena

pertanian.

9,63%

dan

sektor

peningkatan terendah terjadi

memperhitungkan

di sektor pertambangan dan

barang

penggalian

sebesar

0,48%,

Pertumbuhan indeks implisit

implisit

sementara

tabama

turun

terhadap periode sebelumnya

Indeks

merupakan

sektor pertanian dicapai oleh

2,74% (Tabel 4).

harga
Indeks Implisit dan
Tingkat Perubahan Harga
Produsen Sektor Pertanian
Tahun 2012

harga

untuk

dan

jasa.

inflasi/deflasi

produsen

sektor/sub

setiap

sektor

pada

periode yang bersangkutan.


Dalam

periode

Pada tahun 2012 sektor


pertanian

sebesar
implisit

442,54

2012 indeks implisit sektor

dibandingkan

diturunkan dari perhitungan

pertanian berfluktuasi namun

2000.

PDB

yang disebut sebagai

cenderung

PDB

deflator

(Gambar

atau

indeks

3).

Hal

ini

komoditas

barang dan jasa di sektor

dapat

meningkat

di

menunjukan

harga

perikanan

harga

363,43.

tertinggi

yang

2010 sampai dengan tahun


Indeks

indeks

sub sektor perikanan sebesar


kenaikan

tahun

mencatat

sebesar
tahun

342,54
dasar

Jika dibandingkan tahun


2011, sektor pertanian terjadi

Buletin PDB Sektor Pertanian

inflasi sebesar 4,90%. Inflasi

mengalami

tersebut

2,08 terhadap triwulan

disebabkan

adanya

peningkatan

oleh
harga

tahun

inflasi

2012,

sebesar

dimana

III
yang

mengalami
1,70%

inflasi

sebesar

terhadap

sebelumnya.

triwulan
Sementara

barang dan jasa pada seluruh

mengalami deflasi adalah sub

sektor peternakan dan hasil-

sub

sektor perkebunan.

hasilnya

sektor

pendukung

pertanian. Inflasi untuk sub


sektor

Pada

sektor

indeks

implisit

sektor

dengan

tertinggi

pada

sub

kenaikan

tanaman

bahan

sebesar

5,27%,

tertinggi triwulan IV tahun

tahun

peternakan 7,79%, kehutanan

2012 terjadi pada sub sektor

indeks implisit sebesar 353,61,

5,87% dan perikanan 5,78%,

perikanan

dengan inflasi sebesar 0,88%

sedangkan sektor perkebunan

akan tetapi lajunya mengalami

dibandingkan

mengalami

inflasi

tahun 2012.

makanan

deflasi

sebesar

1,09%.

pertanian,

sub

merupakan

sebesar
sebesar

dibandingkan

Pada periode triwulanan

452,93,
0,41%

triwulan

III

triwulan

2012

IV

mempunyai

triwulan

Sementara

itu,

III
sub

tahun 2012, sedangkan indeks

sektor kehutanan mempunyai

implisit terendah terjadi pada

indeks implisit sebesar 317,19

pertanian triwulan IV tahun

sektor

yang

2012 sebesar 370,25 artinya

301,23 dengan laju deflasi

sebesar

0,73%

kenaikan harga barang dan

sebesar 1,53%.

triwulan

sebelumnya

indeks

jasa

implisit

di

sektor

sektor

pertanian

mencapai

270,25%

dibandingkan

tahun

Kenaikan
cukup

besar

sebesar

inflasi
terhadap
atau

yang

217,19 terhadap tahun dasar

terjadi

pada

2000 (Tabel 5). (MHN)

tanaman

2000. Dengan indeks implisit

makanan

mempunyai indeks

tersebut

implisit sebesar 369,31 atau

pertanian

menunjukan

harga

sektor

sektor

dasar

Perkebunan

bahan

Tabel 5. Indeks Implisit dan Tingkat Perubahan Harga Produsen (2000=100), 2011-2012
Lapangan Usaha
a. Pertanian sempit (3 sub sektor)

Indeks Implisit

Inflasi/ Deflasi

2011 *) Tw.III '12**) Tw.IV '12 **) 2012 **) Tw IV '12 2012 **)
333,93

347,23

350,60

348,68

0,97

4,42

- Tanaman Bahan Makanan (Tabama)

343,79

363,15

369,31

361,91

1,70

5,27

- Tanaman Perkebunan

312,03

305,92

301,23

308,62

-1,53

-1,09

- Peternakan dan Hasil-hasilnya

322,92

350,53

353,61

348,07

0,88

7,79

b. K e h u t a n a n

297,67

314,90

317,19

315,14

0,73

5,87

c. P e r i k a n a n

418,35

451,08

452,93

442,54

0,41

5,78

PERTANIAN

346,45

362,70

370,25

363,43

2,08

4,90

Sumber: BPS, diolah Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Buletin PDB Sektor Pertanian

Anda mungkin juga menyukai