Cr(SCN)2.NH4SCN.2NH3
NH4[Cr (NH3)2(NCS)4]
[Pt(NH3)4][PtCl4]
K[Co(NH3)2(NO2)4]
K[Pt(C2H4)Cl3]
PtCl2.2NH3
Co(NO2)3.KNO2.2NH3
PtCl2.KCl.C2H4
warna
Nama
CoCl3.6NH3
Kuning
Ungu/merah lembanyung
(purple)
Hijau
Lembayung (violet)
Merah
Putih
Luteocobaltic
chloride
Purpureocobaltic
chloride
Praseocobaltic
chloride
Violeocobaltic
chloride
Roseocobaltic
chloride
Luteoiridium chloride
CoCl3.5NH3
CoCl3.4NH3
CoCl3.4NH3
CoCl3.5NH3.H2
O
IrCl3.6NH3*)
*)
CoCl3.6NH3
3
2
1
0
[Co(NH3)6]Cl3
[Co(NH3)5Cl]Cl2
[Co(NH3)4Cl2]Cl
[Ir(NH3)3Cl3]
CoCl3.5NH3
CoCl3.4NH3
IrCl3.3NH3
Konduktivita
s molar
(ohm-1)
Jumlah ion
terindikasi
Rumus Kimia
(sekarang)
PtCl4.6NH3
523
404
229
97
0
109
256
5
4
3
2
0
2
3
[Pt(NH3)6]Cl4
[Pt(NH3)5Cl]Cl3
[Pt(NH3)6Cl2]Cl2
[Pt(NH3)3Cl3]Cl
[Pt(NH3)2Cl4]
K[Pt(NH3)Cl5]
K2[Pt(NH3)6Cl6]
PtCl4.5NH3
PtCl4.4NH3
PtCl4.3NH3
PtCl4.2NH3
PtCl4.NH3.KCl
PtCl4.2KCl
Cl
CoCl3.4NH3 :
Co NH3 NH3 NH3 Cl
( ? ? ?)
Cl
I.4 Teori Koordinasi (Alfred Werner), 1893
3 postulat Werner adalah :
1.
Unsur logam memiliki 2 macam valensi, yaitu valensi primer dan
valensi sekunder (dalam istilah sekarang masing-masing disebut
bilangan oksidasi dan bilangan koordinasi).
2.
Setiap unsur cenderung memenuhi valensi primer maupun valensi
sekundernya.
3.
Valensi sekunder diarahkan kepada posisi tertentu dalam ruangan.
Berdasarkan 3 postulat tersebut maka struktur CoCl3.6NH3, CoCl3.5NH3,
CoCl3.4NH3, dan CoCl3.3NH3 masing-masing adalah sbb:
Cl
NH3
NH3
NH3
CoCl3.6NH3 :
Cl -Co
Rumus kimia :
[Co(NH3)6]Cl3
NH3
NH3
NH3
Cl
Cl
NH3
NH3
CoCl3.5NH3 :
Cl -Co
Rumus kimia :
[Co(NH3)5Cl]Cl2
NH3
NH3
NH3
Cl
Cl
NH3
NH3
CoCl3.4NH3 Cl -Co
Rumus kimia : [Co(NH3)4Cl2]Cl
NH3
Cl
NH3
Cl
NH3
NH3
CoCl3.4NH3 :
Co
Rumus kimia :
[Co(NH3)3Cl3]
Cl
Cl
NH3
I.5 Tatanama
1.
Urutan ion : kation disebut lebih dulu sebelum anion
2.
Dalam hal kompleks nonionik, ditulis dalam satu kata
3.
Nama ligan :
Ligan netral sesuai dengan namanya, kecuali : H2O (akuo),
NH3 (ammin), NO (nitrosil), CO (karbonil).
Ligan anion berakhiran o
Ligan kation berakhiran iu
4
Urutan penyebutan ligan : berdasarkan abjad
5
Awalan yang menyatakan banyaknya ligan
Ligan sederhana : di (2), tri (3), tetra (4), penta (5), heksa (6)
Ligan yang namanya telah mengandung kata di, tri, dst : bis (2), tris
(3), tetrakis (4), pentakis (5), heksakis (6).
6
Akhiran : kompleks anion berakhiran at
kompleks kation dan netral tak berakhiran
1.
Bilangan oksidasi ion pusat ditulis dengan nama angka romawi
diantara tanda kurung
2.
Ligan berjembatan
Ligan yang menjembatani 2 atom pusat diberi awalan 1.
Kompleks yang memiliki isomir
1.
Isomir geometri
Jika terdapat ligan yang sama : awalan cis (ligan yang sama berdekatan)
awalan trans (ligan yang sama berseberangan)
2Cl
Br
Br
NO2
trans-dibromokloronitroplatinat(II)
+
NH3
Br
Br
NH3 NH3
NH3
Cis-tetrammindibromokabaltat(III)
Jika tak terdapat ligan yang sama :
kompleks bujur sangkar : yang diberi nomor yang abjadnya paling
dulu dan yang berseberangan
1Cl
Br
NH3 NO2
1-ammin-3-bromo-kloronitroplatinat(II)
kompleks oktahedral : yang diberi nomor yang abjadnya paling
dulu sebagai no 1, selanjutnya ligan nomor 2, 4 dan 6
1
5
2
4
3
6
+
Cl
Py
Br
I
NH3
NO2
1-ammin-3-bromo-4-iodo-6-piridinkloronitroplatina(IV)
1.
Isomir optik
Awalan d : memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan
Awalan l : memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri
FILED UNDER KIMIA KOORDINASI TAGGED WITH PENDAHULUAN