Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS SEBOROIK

Disusun oleh :
Muthi Melatiara (030.09.161)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT KUSTA DR SITANALA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
9 FEBRUARI 2015 14 MARET 2015
I.

DEFINISI
Istilah dermatitis seboroik (DS) dipakai untuk segolongan kelainan kulit yang didasari
oleh faktor konstitusi dan tempat predileksi di tempat-tempat seboroik.1
DS merupakan dermatosis kronik yang sangat sering ditemui dengan karakteristik
kemerahan dan sisik / kerak yang terdapat di daerah dengan kelenjar sebasea yang paling
aktif, seperti wajah, skalp, area pre-sternal, dan daerah lipatan-lipatan tubuh.2

II.

SINONIM
Cradle cap (pada infants), pityriasis sicca (ketombe).2

III.

ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI

Penyebabnya belum diketahui pasti. Faktor predisposisinya adalah kelainan konstitusi


berupa status seboroik yang diturunkan.1,2
Banyak percobaan telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini dengan infeksi
bakteri atau Pityrosporum ovale atau Malassezia furfur yang merupakan flora normal kulit
manusia. Pertumbuhan P.ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi,
baik akibat produk metabolitnya yang masuk ke dalam epidermis maupun karena sel
jamur itu sendiri.1,2
DS dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang meningkat seperti pada psoriasis.
Pada orang yang memiliki faktor predisposisi, timbulnya DS dapat disebabkan oleh faktor
kelelahan, stress emosional, infeksi, atau defisiensi imun.1,2
IV.

EPIDEMIOLOGI
Onset berdasarkan usia, dapat terjadi pada bayi (infancy) di usia 1 bulan pertama,
masa puber, dan paling sering pada usia 20 sampai 50 tahun atau bahkan lebih tua. 2
Referensi lain menyebutkan puncak kejadian DS pada usia 18 - 40 tahun.1
Jenis kelamin, lebih sering menyerang laki-laki.1,2
Insidensi, 2 5% dari populasi dapat terserang DS.2

V.

GEJALA KLINIS

VI.

PATOFISIOLOGI

VII.

DIAGNOSIS BANDING

VIII. TATA LAKSANA


IX.

PROGNOSIS

DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A. Dermatosis Eritroskuamosa. In: Djuanda A, Kosasih A, Wiryadi BE,
Natahusada EC, Sjamsoe-Daili E, Effendi EH, et al. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5 th
Ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. p.200-3.
2. Fitzpatrick. p.45-8.

Anda mungkin juga menyukai