TEORI DASAR
1.1 Pendahuluan
Persamaan differensial biasa dapat dinyatakan sebagai persamaan yang
mengandung suatu besaran dan perubahannya (differensialnya ), dapat dituliskan
sebagai :
2
n
dx d x
d x
x , 2 ,, n ,t
)=0
dt dt
dt
f
Salah satu persamaan differensial yang banyak digunakan adalah persamaan
differensial linier yang dituliskan :
dn x
d n1 x
dx
an n + an1 n1 ++ a1 + a0 x=f (t )
dt
dt
dt
Persamaan differensial yang mengandung
b. Metode Euler
Suatu persamaan differensial dapat dinyatakan sebagai berikut :
dy
=f ( t , y ) , a t b , y ( a )=a
dt
Pada kenyataannya melalui pendekatan numeric, kita tidak akan memperoleh solusi fungsi
yang kontinyu; yang mungkin kita dapat adalah solusi diskrit dalam bentuk mesh points di
dalam interval [a,b]. Setelah diperoleh solusi numerik pada suatu point, maka point-point
yang lainpun bisa dicari dengan cara interpolasi. Tahap awal solusi pendekatan numerik
adalah dengan menentukan point-point dalam jarak yang sama di dalam interval [a,b],
yaitu dengan menerapkan
t i =a+ih ,i=0,1.2, .. , N
Jarak antar point dirumuskan sebagai
ba
h=
N
ini disebut step size.
Metode Euler diturunkan dari deret Taylor. Misalnya, fungsi y(t) adalah
fungsi yang kontinyu dan memiliki turunan dalam interval [a,b]. Maka dalam deret
Taylor
2
'
y ( t i +1) = y ( t i ) + ( t i +1t i) y ( t i ) +
( t i+1t i )
2
y ' ' ( i )
h 2 ''
y ( i)
2
(a)
(b)
Gambar 1 Kurva Metode Euler