Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Persalinan prematur adalah suatu persalinan yang tidak normal dari segi umur
kehamilan.5 Bayi prematur pasti memiliki berat badan lahir rendah, tetapi tidak semua
bayi dengan berat badan lahir rendah disebut prematur. 6 Prematur sering digunakan
untuk menunjukkan immaturitas. 1
2.1

Kelahiran Prematur

Hubungan antara umur kehamilan dengan berat badan lahir mencerminkan


kecukupan pertumbuhan intrauterin. Hubungan ini sangat membantu dalam
meramalkan masalah klinis bayi baru lahir, sehingga American Academy of
Pediatrics, Committe on Fetus and Newborn menyarankan agar semua bayi yang
lahir diklasifikasikan dengan cara ini. 7
Klasifikasi menurut masa gestasi atau umur kehamilan yaitu: 4,7,8
1.

Bayi kurang bulan (prematur) : bayi dilahirkan dengan

masa gestasi < 37 minggu atau <259 hari.


2.

Bayi cukup bulan : bayi dilahirkan dengan masa gestasi

antara 37 - 42 minggu atau 259 - 293 hari.


3.

Bayi lebih bulan : bayi dilahirkan dengan masa gestasi

> 42 minggu atau >293 hari.

Universitas Sumatera Utara

Sulit untuk memisahkan secara sempurna faktor-faktor yang terkait dengan


prematuritas dari faktor-faktor yang terkait dengan retardasi pertumbuhan intrauterin.
Terjadinya kelahiran prematur merupakan respon janin normal terhadap kehilangan
nutrisi atau oksigen. Beberapa kelahiran prematur ditandai perlunya persalinan dini
karena lingkungan intrauteri berpotensi merugikan. 1 Akibatnya, anak prematur sangat
kekurangan persiapan untuk kehidupan ekstrauterin. 4
Seperti jaringan tubuh lain, struktur oral juga dipengaruhi oleh kelahiran prematur.
Beberapa defek, seperti alveolar notch, groove palatal, lengkung palatum tinggi,
gigitan silang, dan asimetri palatum dilaporkan dengan frekuensi yang cukup tinggi
dibandingkan dengan anak normal. Selain itu, keterlambatan erupsi gigi dan dental
defek enamel pada gigi desidui dan permanen telah tercatat sebelumnya. 4
Keterlambatan erupsi gigi terjadi pada anak prematur yang lahir dengan berat badan
rendah dan memerlukan perawatan setelah dilahirkan. 9
2.2

Erupsi Gigi Desidui

Tanda awal perkembangan gigi adalah penebalan epitel pada maksila dan mandibula.
Perkembangan gigi memiliki 3 tahap utama, yaitu : tahap inisiasi yaitu benih gigi
muncul dari invaginasi epitel oral yaitu dental lamina, tahap morfodiferensiasi yaitu
pembentukan gigi, dan terakhir tahap histodiferensiasi yaitu proses diferensiasi sel
dan pembentukan akhir jaringan gigi. 15 Tahap inisiasi gigi desidui dimulai selama
minggu kedua dan ketiga intrauterin, pada usia 4 5 bulan di dalam kandungan gigi
mulai dibentuk.16 Tahap inisiasi insisivus desidui selesai akhir bulan ke-3 kehamilan,
sedangkan kaninus dan molar baru dimulai pembentukannya.13

Universitas Sumatera Utara

Kalsifikasi gigi desidui dimulai sejak 4 bulan dalam kandungan, dan keseluruhan gigi
desidui selesai mengalami kalsifikasi pada akhir bulan ke-6 (24 minggu kehamilan).17
Selama 4 bulan pertama gigi mulai terbentuk, bayi menyerap kalsium dan fosfor dari
aliran darah ibu, zat yang akan termineralisasi menjadi gigi bersama vitamin D dan
hormon pertumbuhan.16 Saat lahir, pada rahang atas dan rahang bawah, mahkota
desidui telah terbentuk dan mengalami kalsifikasi, serta tulang alveolar hanya dilapisi
mukoperiosteum yaitu bantalan gusi. 17,18
Beberapa gangguan sistemik penyebab kelahiran prematur dapat mengganggu
perkembangan gigi janin, khususnya gigi dalam tahap kritis perkembangannya yang
dapat mengganggu kalsifikasi atau dimensi gigi tidak sempurna saat erupsi.3
Pada anak prematur, gangguan pada gigi insisivus terjadi sejak periode sekitar
minggu ke-14 intrauterin pada tahap pembentukan enamel gigi. 13 Hal ini dapat
disebabkan oleh selama masa kehamilan anak yang lahir prematur, terjadi : kerusakan
langsung pada ameloblas akibat infeksi maternal (rubella, cytomegalovirus) 19, atau
komplikasi saat hamil yang dapat mengurangi konsentrasi serum kalsium, seperti
penyakit diabetes, hiperparatiroid, dan defisiensi mineral dan vitamin D. Beberapa
komplikasi lain yang berhubungan dengan kelahiran prematur menyebabkan bayi
memiliki gangguan metabolik yang berat dan hipokalsemia, dan kondisi ini dapat
mengganggu pembentukan enamel.3
Setelah perkembangan mahkota gigi selesai dan pembentukan akar gigi sedang
terjadi, gigi bergerak ke arah rongga mulut. 13,20 Erupsi gigi merupakan serangkaian
proses dimana gigi bergerak dari tempat tumbuhnya di dalam tulang rahang,
munculnya mahkota gigi menembus gingiva dan muncul di dalam rongga mulut,

Universitas Sumatera Utara

menuju posisi fungsionalnya di rongga mulut.20-22 Munculnya elemen gigi dapat


dianggap sebagai fase pendek erupsi. Setelah muncul, artinya elemen terlihat di
dalam rongga mulut akibat telah terputusnya integritas gingiva, dengan kata lain
mahkota gigi menembus gingiva dan muncul di dalam rongga mulut.20,21 Cameron &
Wilmer menyatakan gigi insisivus telah erupsi apabila tepi insisal terlihat atau teraba
di permukaan gigi.10 Proses erupsi gigi ini sudah dimulai pada usia anak 6 7 bulan.
Di usia 12 bulan keseluruhan insisivus telah erupsi. Ketika anak berusia 2,5 3
tahun, seluruh gigi desidui telah erupsi dan telah terbentuk sempurna. 13,14,20
Tabel 1.
KRONOLOGI PERKEMBANGAN GIGI INSISIVUS DESIDUI
MODIFIKASI SHOUR DAN MASSLER 1940.10
Gigi desidui
(sequence)

Tahap
inisiasi
(minggu IU)

Awal
kalsifikasi
(bulan IU)

Pembentukan
mahkota saat
lahir

erupsi
(bulan)

Akar
sempurna
(tahun)

Insisivus
sentralis atas

34

5/6

7 10

12

Insisivus
lateralis atas

4 4,5

2/3

8 11

34

3/5

68

12

4 4,5

3/5

8 13

12

Insisivus
sentralis
bawah
Insisivus
lateralis
bawah

Waktu normal erupsi gigi desidui dan gigi permanen sesuai dengan usia kronologis
rata-rata erupsi gigi. Penyimpangan dari waktu normal erupsi gigi sering terjadi, yaitu
erupsi dini dan erupsi yang terlambat.21 Keterlambatan erupsi pada gigi desidui
dikenal dengan dentitia tarda, delayed eruption, retarded eruption, late

Universitas Sumatera Utara

eruption.21,23,24 Berdasarkan yang ditetapkan oleh para ahli sebelumnya dikatakan


terlambat apabila melewati lebih dari 2 standard deviation (SD) suatu studi populasi.
Jadi erupsi yang terlambat ditetapkan ketika status erupsi diperbandingkan dengan
waktu erupsi yang didapat dari studi populasi. 22
Tabel2.
TABEL ERUPSI DALAM BULAN DAN STANDARD DEVIATION
LYSELL, MAGNUSSON & THILANDES 1962 BERDASARKAN JENIS
KELAMIN.25

Maksila
1
2
Mandibula
1
2

Mean

Laki-laki

Perempuan

SD

Mean

SD

10,01
11,20

1,67
2,25

10,47
11,55

1,82
2,34

7,88
13,23

1,86
2,84

8,20
13,11

2,25
3,20

Keterlambatan erupsi gigi termasuk kedalam keterlambatan pertumbuhan dan


perkembangan secara keseluruhan pada anak prematur. Diantara faktor-faktor yang
berperan adalah masa kehamilan yang pendek, berat badan lahir rendah, dan faktor
neonatal berupa komplikasi prematur, kelainan sistemik, lamanya intubasi oral, dan
rata-rata penambahan berat badan perharinya. 2 Studi pada bayi prematur
memperlihatkan perkembangan erupsi dapat terpengaruhi terutama akibat adanya
masalah metabolisme kalsium yang terjadi. Duapertiga penyimpanan kalsium dan
fosfor dikumpulkan selama trimester terakhir kehamilan, dan bayi prematur
kehilangan banyak waktu penambahan mineral ini. 4,8

Universitas Sumatera Utara

2.3

Kerangka Teori

2.4

Kerangka Konsep
Anak usia 6-18 bulan yang lahir di RSU Dr. Pirngadi Medan

Lahir prematur

Erupsi
terlambat

Lahir normal

Erupsi
normal

Erupsi
terlambat

Erupsi
normal

Universitas Sumatera Utara

2.5

Hipotesa Penelitian

Ada perbedaan usia rata-rata erupsi gigi insisivus desidui pada anak kelahiran
prematur usia 6 18 bulan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai