Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan continuity care adalah asuhan yang diberikan oleh bidan
kepada ibu dari antenatal, intranatal, bayi baru lahir
dan 6 minggu
meliputi
asuhan
yang
dan
mengidentifikasi
dan
merujuk
perempuan
yang
meningkatkan
Pola
penyebab
langsung
di
mana-mana
sama,
yaitu
kebidanan
(appropriate),
penerimaan
kesinambungan
jasa
pelayanan
pelayanan
kebidanan
kebidanan
(acceptable),
kebidanan
(continue),
ketercapaian
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan dan mengembangkan asuhan kebidanan
secara continiu yang meliputi asuhan kebidanan kepada ibu hamil
trimester III, ibu bersalin normal, ibu nifas normal, dan asuhan bayi
baru lahir sesuai dengan standar pelayanan asuhan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melaksanakan pengkajian dan mengumpulkan semua data
untuk mengevaluasi keadaaan pasien dengan kehamilan trimester
III, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
b) Mampu mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa
berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data tersebut dengan
kehamilan trimester III, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
c) Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial yang mungkin terjadi
dengan kehamilan trimester III, persalinan, nifas, dan bayi baru
lahir.
d) Mampu mengidentifikasi perlunya tindakan segera secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan dengan kehamilan trimester III, persalinan,
nifas dan bayi baru lahir
e) Mampu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk
mengambil keputusan dengan kehamilan trimester III, persalinan,
nifas dan bayi baru lahir.
f) Mampu melaksanakan rencana asuhan secara efesien dan aman
dengan kehamilan trimester III, persalinan, nifas, dan bayi baru
lahir.
g) Mampu mengevaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan
dengan metode manajemen varney atau SOAP pada kehamilan
trimester III, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
D. Manfaat Penulisan
a. Bagi Mahasiswa
BAB III
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah fertilasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kelender internasional.6
Kehamilan merupakan suatu hal psikologis normal, sehingga
penting bagi bidan untuk dapat mengenal dengan baik perubahan
perubahan yang normal dan tidak normal akibat kehamilan tersebut.8
2. Etiologi.
a. Fertilisasi
Fertilasasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan
spermatozoa yang biasanya berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi
meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa
dan ovum, dan diakhiri dengan fusi materi genetik6. Dalam
beberapa jam setelah pembuahan, mulalilah pembelah zigot yang
terjadi selama 3 hari sampai stadium morula.9
b. Nidasi
Yaitu masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.9
c. Plasenta
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih
kurang 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh
kavum uteri. Letak pasenta umumnya di depan atau belakang
dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri. Hal ini adalah
Goodell.
Kelenjar
endoservikal
membesar
dan
10
11
mengalami pigmentasi
12
13
besar menurun
14
a)
b)
c)
c)
15
d)
e. Istirahat
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil ,salah satunya
beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh,
tidak jarang ibu mengalami kelelahan oleh karena itu istirahat dan
tidur sangat penting untuk ibu hamil, sehingga terkadang ibu
kesulitan untuk menentukan posisi yang paling bak dan nyaman
untuk tidur, posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah
miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan
diganjal dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada
perut, ganjal dnegan bantal pada perut bawah sebelah kiri.
6. Penatalaksanaan antenatal care
a. Definisi
Asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor
dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan tidak normal11.
b. Tujuan ANC
Tujuan asuhan antenatal adalah memantau perkembangan
kehamilan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan
janin normal. Dalam kehamilan sangat penting untuk mengevaluasi
dampak fisik,psikologis dan sosiologi kehamilan terhadap ibu dan
keluarganya. Menurut Syaifuddin (2010) Tujuan asuhan antenatal
adalah11 :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan
dan
mempertahankan
fisik,mental, sosial, ibu dan bayi.
kesehatan
16
penyakit
secara
umum,
kebidanan
dan
pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan
dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI ekslusif
6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara
normal.
c. Jadwal Pemeriksaan kehamilan9
1) Pemeriksaan pertama kali ysng ideal adalah sedini
mungkin ketika haid terlambat satu bulan.
2) Periksa ulang 1 x sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
3) Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
4) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
5) Periksa khusus jika ada keluhan.
d. Standar pelayanan Antenatal
Pelayanan / asuhan standar minimal termasuk 7 T
1. ( Timbang ) berat badan
2. Ukur (Tekanan ) darah
3. Ukur ( Tinggi) fundus uteri
4. Pemberian imunisasi ( Tetanus Toksoid) TT lengkap
5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama
kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga
kesehatan yang profesional dan tidak dapat diberikan oleh dukun
bayi11.
B. Persalinan
A. Penegrtian persalinan
17
18
19
20
21
22
- Sutura Koronaria
- Sutura Lamboidea
(d) Ubun-ubun ( Fontanel )
- Fontanel mayor / bregma
- Fontanel minor
(2) Ukuran-ukuran kepala
(a) Diameter
- Diameter Occipito frontalis 12 cm
- Diameter Mento Occipitalis 13,5 cm
- Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5 cm
- Diameter Biparietalis 9,25 cm
- Diameter Ditemporalis 8 cm
(b) Ukuran Cirkumferensial ( Keliling )
- Cirkumferensial fronto occipitalis 34 cm
- Cirkumferensia mento occipitalis 35 cm
- Cirkumferensia sub occipito bregmatika 32 cm
(c) Postur janin dalam rahim
1. Sikap (habitus)
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin
dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang
punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi,
di mana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam
keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.
2. Letak janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang
janin berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak
lintang di mana sumbu janin sejajar dengan dengan
sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala, atau letak
sungsang.
23
3. Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian
janin yang ada di bagian bawah rahim yang dapat
dijumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam.
Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong,
presentasi bahu, dan lain-lain.
4. Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan
arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan,
kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu
(maternal pelvis). Misalnya pada letak belakang
kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan,
UUK kanan belakang.9
d. Psikologis
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat
itulah benar-benar terjadi realitas kewanitaan sejati yaitu
munculnya rasa bangga bias melahirkan atau memproduksi
anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa
kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu keadaan yang
belum pasti sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi :
1) Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
2) Pengalaman bayi sebelumnya
3) Kebiasaan adat
4) Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:
1) Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan
2) Persalinan sebagai ancaman pada self-image
3) Medikasi persalinan
4) Nyeri persalinan dan kelahiran
e. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah bidan.
Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat untuk
24
pintu
atas
panggul,
terutama
pada
25
janin
turun
memasuki
pintu
atas
panggul
26
27
28
untuk
menilai
kondisi
ibu
(tekanan
darah,
29
b) Tanya
a) Kapan tanggal perkiraan kelahiran
b) Menentukan ibu sudah waktunya melahirkan atau
belum
c) Periksa
1. Tanda-tanda penting untuk hipertensi
2. Detak jantung janin untuk bradikardi
d) Asuhan yang diberikan
1) Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti :
suami, keluarga pasien, atau teman dekat. Dukungan yang
dapat diberikan:
a) Mengusap keringat
b) Menemani/membimbing jalan-jalan (mobilisasi)
c) Memberikan minum
d) Merubah posisi dan sebagainya
e) Memijat atau menggosok punggung
2) Mengatur aktivitas dan posisi ibu
a) Ibu diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai
dengan kesanggupannya
b) Posisi sesuai dengan keinginan ibu, namun bila ibu
ingin di tempat tidur sebaiknya tidak dianjurkan
tidur dalam posisi telentang lurus.
30
lain
menggunakan
penutup
atau
tirai,
tidak
31
bahan
dan
medikamentosa
yang
32
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat dengan
seksama:
1. Denyut jantung janin: setiap jam
2. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus ; setiap
jam
3. Nadi : setiap jam
4. Pembukaan serviks : setiap 4 jam
5. Penurunan bagian : setiap 4 jam
6. Tekanan darah dan temperatur tubuh ; setiap 4 jam
7. Produksi urine, aseton dan protein setiap 2-4 jam
Pencatatan selama fase aktif persalinan
Informasi ibu tentang:
1. Nama, umur
2. Gravida, para, abortus
3. Nomor catatan medik/ nomor puskesmas
4. Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika
dirumah, tanggal dan waktu persalinan mulai
merawat ibu)
5. Waktu pecahnya selaput ketuban
Kondisi janin
1. DJJ
2. Warna dan adanya air ketuban
3. Penyusupan (molase) kepala janin
Kemajuan persalinan
1. Pembukaan serviks
2. Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin
3. Garis waspada dan garis bertindak
Jam dan waktu
1. Waktu mulainya fase aktif persalinan
2. Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
Kontraksi uterus
1. Frekuensi kontraksi dalam waktu dalam waktu 10
menit.
2. Lama kontraksi ( dalam detik)
33
nyaman,
menawarkan
minum,
34
diselingi
bernafas,
kemungkinan
dapat
35
dan
mengontrol
lahirnya
kepala
mencegah robekan.
j) Pemantauan denyut jantung janin
Periksa DJJ setelah setiap kontraksi
memastikan
janin
tidak
mengalmi
serta
untuk
bradikardi
dari
kotoran
lendir/darah.
2. Periksa tali pusat
Bila lilitan tali pusat terlalu ketat, diklem pada
dua tempat kemudian digunting di antara kedua
klem tersebut, sambil melindungi leher bayi,
3. Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya
1) Tempatkan kedua tangan pada sisi
kepala dan leher bayi.
2) Lakukan tarikan lembut ke bawah
untuk melahirkan bahu depan.
3) Lakukan tarikan lembut ke atas
untuk melahirkan bahu belakang.
4) Selipkan satu tangan ke bahu dan
lengan bagian belakang bayi sambil
36
mengeluarkan
tubuh
bayi
seluruhnya.
5) Pegang erat bayi agar tidak jatuh
4. Bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala
sampai seluruh tubuh
Setelah bayi lahir segera dikeringkan dan
diselimuti dengan menggunakan handuk
atau sejenisnya, letakkan pada perut ibu dan
berikan bayi untuk menetek.
5. Merangsang bayi
1) Biasanya
dengan
pengeringan
cukup
melakukan
memberikan
37
hematoma retroplasenya
38
1. Kustner
Dengan meletakkan tangan disertai tekanan
pada/diatas simfisis, tali pusat ditegangkan. Jika
tali pusat masuk kembali berarti uri belum
lepas, jika tali pusat diam atau maju, berarti uri
sudah lepas.
2. Klein
Sewaktu ada his , rahim kita dorong sedikit.
Jika tali pusat tertarik masuk berarti uri belum
lepas, jika tali pusat diam atau turun, uri sudah
lepas.
3. Strassman
Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus.
Jika tali pusat bergetar, berarti uri belum lepas,
sedangkan jika tidak bergetar, berarti uri sudah
lepas.
a. Tanda-tanda pelepasan plasenta:
1. Perubahan bentuk dan tinggi fundus.
Setelah
bayi
lahir
dan
sebelum
39
yang
terkumpul
dibelakang
keluar
dibantu
oleh
gaya
gravitasi.
b. Lokasi uri adalah
a) Pada dinding depan dan belakang korpus
uteri
b) Kadang-kadang pada dinding lateral
c) Jarang di fundus uteri
d) Sesekali pada segmen bawah rahim (SBR)
disebut dengan plasenta previa.9
Pada kala tiga persalinan, otot uterus (miometrium)
berkontraksi mengikutipenyusunan volume rongga uterus setelah
lahirnya bayi. Penyusunan ukuran ini menyebabkan berkurangnya
ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan
menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah
maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari
dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah
uterus atau ke dalam vagina. Asuhan kebidanan yang diberikan:
1) Manajemen aktif kala III persalinan
a) Jepit dan gunting tali pusat
Dengan penjepitan tali pusat dini akan
memulai proses pelepasan plasenta. Pemotongan
40
41
42
untuk
43
baik/
ASI
memuaskan?11
C. Nifas
1. Pengertian nifas
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulih kembali alat
44
kesehatan
diri,nutrisi,KB,
menyusui,
pemberian
45
46
Adalah istilah untuk sekret dari uterus yang keluar melalui vagina
selama puerperium Ada beberapa jenis lokia, yakni :
a. Lokia Rubra ( Cruenta)
Lokia ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel - sel darah desidua (Desidua yakni selaput tenar rahim dalam
keadaan hamil), venix caseosa (yakni palit bayi, zat seperti salep
terdiri atas palit atau semacam noda dan sel-sel epitel yang
mnyelimuti kulit janin), lanugo (yakni bulu halus pada bayi
yang baru lahir), dan mekonium (yakni isi usus janin cukup
bulan yang terdiri atas getah kelenjar usus dan air ketuban
berwarna hijau), selama 2 hari pasca persalinan.
b. Lokia sanguinolenta
Warnanya merah kuning berisi darah dan lendir. Ini terjadi
pada hari ke 3-7 pasca persalinan.
c. Lokia serosa
Berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi, pada
hari ke 7-14 pasca persalinan.
d. Lokia alba
Cairan putih setelah 2 minggu.
e. Lokia purulenta
Terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah dan berbaui busuk.
f. Lokiostosis
Lokia yang tidak lancar keluarnya (sinopsis obstetri,2012)
c. Perubahan pada vagina, serviks dan perineum
1. Vagina
Pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul rugae
(lipatan-lipatan atau kerutan-kerutan) kembali.
47
48
49
mmHg. Tekanan Darah tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada
satu sampai tiga hari post partum. Respiras pada umumnya respirasi
lambat atau bahkan normal karena ibu dalam keadaan pemulihan atau
dalam kondisi istirahat.
h. Penurunan berat badan
Terjadi penurunan berat badan sekitar 5 sampai 6 kg akibat evakuasi
uterus dan pengeluaran darah normal. Selain itu terjadi penurunan lebih
lanjut sekitar 2 sampai 3 kg melalui diuresis. Sebagian besar wanita
hampir mencapai kembali berat badan prahamil mereka setelah 6 bulan
pasca melahirkan.14
i. Payudara
Setelah 24 jam pertama setelah terjadinya sekresi lakteal payudara tidak
jarang mengalami distensi, menjadi padat, dan nodular.temuan ini
mungkin di sertai dengan peningkatan suhu sementara. Demam jarang
menetap lebih dari 4 hingga 16 jam. Kausa lain demam, terutama yang
berkaitan dengan infeksi demam, harus disingkirkan.14
j. Sistem hematologi
Leukositosis adalah peningkatan hitung sel darah putih hingga 15.00
atau lebih selama persalinan, dilanjutkan dengan peningkatan SDP selama
dua hari pertama masa nifas. Peningkatan sel darah putih bisa berlanjut
hingga 25.000 sampai 30.000 tanpa menjadi patologis jika wanita
mengalami persalinan lama. Namun, peningkatan harus di waspadai bila
sangat signifikan.
Hemoglobin, hematokrit dasn hitungan eritrosit pada awal post partum,
jumlah hemoglobin, hematokrit dan eritrosit sangat bervariasi. Hal ini
50
disebabkan volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang
berubah-ubah. Tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidarasi dari
wanita tersebut. Jika hematokrit pada hari pertama atau kedua lebih rendah
dari titik 2 persen atau lebih tinggi daripada saat memasuki persalinan
awal, maka pasien dianggap telah kehilangan darah yang cukup banyak.
Titik 2 persen kurang lebih sama dengan kehilangan darah 500 ml darah.
Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan
diasosiasikan dengan peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke
3-7 post partum dan akan normal dalam 4-5 minggu post partum. Jumlah
kehilangan darah selama masa persalinan kurang lebih 200-500 ml,
minggu pertama post partum berkisar 500-800 ml dan selama sisa masa
nifas berkisar 500 ml.15
5. Kontrasepsi
a. MAL
Metode Amenore Laktasi (MAL) merupakan alat kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). Intinya cara kerja
Metode Amenore Laktasi (MAL) ini adalah dengan penundaan atau
penekanan ovulasi
b. Mini pil
Mini pil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon
progesteron dalam dosis rendah. Pil mini atau pil progestin disebut
juga pil menyusui. Dosis progestin yang digunakan 0,03-0,05 mg per
tablet.
c. Suntik progestin
Terdiri dari dua jenis yaitu Depo Medroksiprogesteron Asetat
(Depo provera), yang mengandung 150 mg DMPA yang diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM di daerah gluteal. DMPA
51
52
baru
lahir
harus
mendapat
profilaksis
vitamin
K1(fetomenadion).
a) Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitaminK1
b) VitaminK1 diberikan intramuskular atau oral
c) Dosis untuk bayi baru lahir :
(1) Intramuskular, 1 mg dosis tunggal
(2) Oral, 3 kali @ 2 mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir,
umur 3-7 hari, dan pada saat bayi berumur 1-2 bulan.6
h) Pemeriksaan fisik
a) Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan.
b) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan
sarung tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi.
c) Lihat, dengarkan, dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari
kepala dan berlanjut secara sistematik menuju jari kaki.
53
perubahan
dari
lingkungan
intrauterine
ke
54
55
sebelumnya
disuplai
oleh
plasenta.
Darah
56
bayi
baru
lahir
tidak
stabil
dalam
57
panas
melalui
konduksi
adalah
suhu
antara
kulit
dan
permukaan
di
58
dibandingkan
pada
orang
dewasa
sehingga
alami
meliputi,
perlindungan
barier
yang
59
yang
bekerja
melalui
fagositosis,
neutrofil
Untuk
60
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kasus. Yang
dimaksud dengan jenis penelitian kasus yaitu objeknya hanya satu kasus
tertentu dan kesimpulannya hanya berlaku pada kasus yang diteliti.11
61
Pada penlitian ini kasus yang diangkat oleh penulis yaiu mengenai ibu
hamil Trimester III, Persalinan, Bayi Baru Lahir, dan Nifas.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BPM Azia Nova Amd, Keb. Adapun
alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah karena pasien yang dijadikan
objek penelitian melakukan kunjungan dan mendapatkan asuhan
komprehensif dari BPM tersebut.
b. Waktu penelitian
Waktu penelitian di lakukan dimulai dari kehamilan Trimester III,
persalinana, Nifas dan Bayi Baru lahir. Yaitu pada bulan februari April
2015.
C. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah seorang ibu hamil di mulai sejak
Trimester III, Persalinan, Bayi Baru Lahir hingga saat Nifas. Dengan
memberikan asuhan yang komprehensif pada ibu hamil tersebut.
62
Observasi
merupakan
pengumpulan
data
dengan
mengadakan