Anda di halaman 1dari 32

Tio Herdin.

Rismawanto

Pendahuluan
Yang khas dari tanah berbutir halus adl sifat
plastisitasnya
Plastisitas disebabkan adanya partikel mineral
lempung dlm tanah
Plastisitas : kemampuan tanah dlm
menyesuaikan perub bentuk pd vol yg
konstan tanpa retak2 / remuk
Bergantung pd kadar air, tanah dpt
berbentuk: cair, plastis, semi padat/padat

Konsistensi:
Kedudukan tanah berbutir halus pd kadar air

ttt
Pengurangan kadar air pd partikel lempung
menyebabkan bertambahnya gaya tarik
partikel
Bila tanah dlm kedudukan plastis, mk kohesi
tetap terpelihara
Pengurangan kadar air menghasilkan
pengurangan vol tanah

Atas dasar air yang terkandung didalamnya


(konsistensinya) tanah dibedakan atau
dipisahkan menjadi 4 keadaan dasar:
Padat,
Semi padat,
Plastis,
Cair.

Transisi dari padat ke semi padat disebut

batas susut (shrinkage limit) = SL=WS. Yaitu


besar kadar air tanah dimana tanah tersebut
mempunyai volume terkecil saat airnya
mengering.
Transisi dari semi padat ke plastis disebut
batas plastis (plastic limit) = PL=WP. Yaitu
besar kadar air dimana tanah apabila digulung
sampai diameter 3.2 mm tanah akan retakreatak.
Transisi dari plastis ke cair disebut batas cair
(liquid limit) = LL = WL yaitu kadar air dimana
tanah akan mengalir akibat berat sendiri.

Atterberg (1911)
Memberikan batas2 konsistensi dari tanah

berbutir halus dgn mempertimbangkan


kandungan air tanah
Batas2 tsb :
Batas cair (liquid limit)
Batas plastis (plastic limit)
Batas susut (shrinkage limit)

KONSISTENSI TANAH
Adalah derajad kohesi dan adhesi antara

partikel-partikel tanah dan ketahanan massa


tanah terhadap perubahan bentuk oleh
tekanan dan berbagai kekuatan yang
mempengaruhi bentuk tanah.
Konsistensi ditentukan oleh tekstur tanah dan
struktur tanah.
Cara penentuan:
lapangan : memijit tanah dalam kondisi
kering, lembab dan basah
laboratorium : angka-angka Atterberg

Penentuan di lapangan :
Kondisi kering : kekerasan (lepas, lunak,
keras)
Kondisi lembab : keteguhan (lepas, gembur,
teguh)
Kondisi basah : kelekatan dan plastisitas
Penentuan di laboratorium :
Batas Cair (BC),
Batas Lekat (BL),
Batas gulung (BG) dan
Batas Berubah Warna (BBW)

Index Plastis (IP): Panjang daerah

interval kadar air tanah pada kondisi plastis


disebut

IP = WL - WP = LL - PL selisih batas cair

dan batas plastis. Setiap tanah mempunyai


WL, WP, WS, IP, yang tidak sama satu
dengan yang lain (plastisitas masing
masing tanah tidak sama).

Kondisi Plastisitas
Plastisitas rendah LL < 35 %:
Plastisitas sedang LL 35% - 50%;
Plastisitas tinggi LL > 50%

Variasi volume dan kadar air pada kedudukan


batas cair, batas plastis, dan batas susut.

Bila pada tanah yang berada pada kondisi cair

(titik P) kemudian kadar airnya berkurang


hingga titik Q, maka tanah menjadi lebih kaku
dan tidak lagi mengalir seperti cairan.
Kadar air pada titik Q ini disebut dengan
batas cair (liquid limit) yang disimbolkan
dengan LL.
Bila tanah terus menjadi kering hingga titik R,
tanah yang dibentuk mulai mengalami retakretak yang mana kadar air pada batas ini
disebut dengan batas plastis (plastic limit), PL.
Rentang kadar air dimana tanah berada
dalam kondisi plastis, antara titik Q dan R,
disebut dengan indek plastisitas (plasticity
index), PI, yang dirumuskan :

Jika kadar air tanah terus berkurang hingga ke

titik S, tanah menjadi kering dan berada dalam


kondisi padat.
Dalam kondisi ini, berkurangnya kadar air tidak
menyebabkan terjadinya perubahan volume.
Kadar air yang mana tanah berubah dari
kondisi agak padat menjadi padat dinamakan
dengan batas susut (shrinkage limit), SL.
Batas cair ini merupakan salah satu parameter
yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan kembang-susut tanah.

Batas Cair (Liquid limit)


Kadar air tanah pd batas antara keadaan cair

dan keadaan plastis


Batas cair tanah berbutir halus dapat
ditentukan dengan pengujian Casagrande dan
kerucut penetrasi (cone penetration)
Gbr. Alat uji Cassagrande:

Metode Casagrande
Bagian utama alat uji ini terdiri atas cawan

(bowl) dan bantalan karet yang keras (rubber


base).

Skema uji batas cair metode Casagrande:

(a) susunan alat uji batas cair, (b) grooving


tool, (c) pasta tanah sebelum pengujan, (d)
pasta tanah sesudah pengujian.

Hubungan antara kadar air dan jumlah

pukulan ini selanjutnya digambarkan dalam


grafik semi-logaritma, seperti ditunjukkan
dalam Gambar berikut:

Dari pasangan data tersebut ditarik suatu

hubungan linear yang terbaik (best-fit straight


line) yang disebut dengan flow curve.
Kadar air pada jumlah pukulan 25 yang
dihasilkan dari flow curve ini selanjutnya
ditetapkan sebagai batas cair tanah.
Kemiringan garis lurus dalam flow curve,
selanjutnya didefinisikan sebagai flow index
(FI) yang ditulis sebagai :
Dimana, w1 dan w2 masing-masing adalah

kadar air (%) pada jumlah pukulan N1 dan N2.

LL oleh:
Waterways
Experiment
LL = w . (N/25)
Station
N = juml pukulan, utk menutup celah 0,5 in
N

tg

(12,7 mm)
wN = kadar air
tg = 0,121 (tapi tg tdk sama dengan 0,121
utk semua jenis tanah)

Batas Plastis (Plastic Limit)

Batas plastis (PL) didefinisikan sbg kadar air

pd kedudukan antara daerah plastis dan


semi padat, yaitu % kadar air dimana tanah
dgn diameter silinder 3,2 mm mulai retak2
ketika digulung
Batas plastis merupakan batas terendah
dari kondisi plastis tanah. Batas plastis
dapat ditentukan dengan pengujian yang
sederhana dengan cara menggulung
sejumlah tanah dengan menggunakan tanah
secara berulang menjadi bentuk ellipsoidal.
Kadar air contoh yang tanah yang mana
tanah mulai retak-retak didefinisikan
sebagai batas plastis.

Pengujian batas plastis :


(a) tahap awal pengujian,
(b) hasil setelah digulung dengan diameter 3 mm
(c) tanah retak-retak.

Batas susut
Adl: kadar air pd kedudukan antara daerah semi
(shrinkage
limit)
padat dan padat; % kadar air dimana
pengurangan kadar air selanjutnya tdk
mengakibatkan perubahan vol tanah
Menempatkan sejumlah
masa tanah, dalam cawan
porselin dengan ukuran
diameter 44, 5mm dan
tinggi 12,5 mm

Dimana:
m1 dan m2 = masa tanah basah dan masa tanah
kering oven (gram)
V1 dan V2 = volume tanah basah dan volume
tanah kering setelah dimasukkan dalam oven (cm 3)
w = rapat masa air / berat vol air (gr/cm3)

Shrinkage ratio
Adl: perbandingan antara perubahan volume

tanah sebagai persentase dari volume kering


terhadap perubahan kadar air.
V adalah perubahan volume tanah.

Indeks Cair:
LI = wN - PL = wN - PL
LL - PL
PI
Plastisitas tanah lempung tergantung dr:
Sifat mineral lempung yg ada pd butiran
Jumlah mineral
Aktivitas: perbandingan antara indeks
plastisitas
dgn % fraksi ukuran lempung
A = PI / C; C = % berat fraksi ukuran lempung

Anda mungkin juga menyukai