S (74
TAHUN) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI
KRONIS DI WISMA MELATI
UPT PSLU JEMBER
disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)
Stase Keperawatan Gerontik
oleh
Rizky Aditya F. Diyanah, S.Kep
NIM 092311101001
A. Karakteristik Klien
Klien merupakan seorang janda berusia 74 tahun. Secara umum klien
masih bisa melakukan aktivitas sendiri. Klien tampak sedikit kifosis dan ketika
berjalan terkadang menggunakan bantuan tongkat. Kekuatan otot kaki kanan 4
kiri 4. Klien tidak mempunyai anak, klien memiliki adik yang juga dirawat di
PSLU Puger yaitu Tn. A. Suami klien sudah lama meninggal. Klien
mengeluhkan linu-linu pada bagian ektremitas bawah. Klien juga memiliki
riwayat jatuh dan hasil pemeriksaan asam urat ditemukan hasil 7,0 mg/dL.
B. Data Fokus
1. Data Obyektif:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
5
4
2. Data Subyektif:
Klien mengatakan bahwa setiap hari linu-linu pada bagian sendi lutut
C. Pengertian
Nyeri Kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang
suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang
diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera
spesifik.
D. Batasan Karakteristik
1. Laporan secara verbal atau non verbal
2. Fakta dari observasi
3. Posisi antalgik untuk menghindari nyeri
4. Gerakan melindungi
5. Tingkah laku berhati-hati
6. Muka topeng
7. Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau,
menyeringai)
disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)
Stase Keperawatan Gerontik
oleh
Rizky Aditya F. Diyanah, S.Kep
NIM 092311101001
: Ny. S
Umur/Jenis Kelamin
: 74 Tahun/ Perempuan
Status Perkawinan
: Janda
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: Tidak Tamat SD
b. Penanggung Jawab
Nama
: Ny.Y
Umur/Jenis Kelamin
: -/ Perempuan
Alamat
Pendidikan
Pekerjaan
Masuk Panti
Klien
tidak
mempunyai
anak, klien memiliki adik yang juga dirawat di PSLU Puger yaitu Tn. A.
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama yang dirasakan saat ini
Klien mengeluhkan linu-linu pada bagian sendi lututnya. Klien juga sering
pusing dan saat jalan, berdiri dan duduk, kepala terasa berputar.
b. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang pernah diderita karena
tidak pernah memeriksakan ke pelayanan kesehatan.
4. Pola Kebiasaan
Klien mengatakan bahwa klien makan 3 kali sehari namun hanya mampu
menghabiskan porsi.
b. Pola eliminasi
Klien BAK 4 kali perhari dan BAB 2 hari sekali. Klien mengatakan bahwa
klien seringkali memiliki keinginan untuk BAK saat tidur malam yaitu 1-2
kali.
c. Pola toileting
1. Mandi
Klien mandi dua hingga tiga kali sehari dengan mandiri.
2. Gosok Gigi
Klien mampu melakukan gosok gigi dengan mandiri. Klien melakukan
gosok gigi dua kali sehari.
3. Keramas
Klien mampu melakukan keramas dengan mandiri. Klien keramas satu
minggu sekali.
4. Potong Kuku
Klien mampu memotong kuku secara mandiri tetapi klien tidak
mempunyai alat pemotong kuku sehingga kuku tampak panjang.
5. Berpakaian dan Berhias
Klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri
0
1
2
3
4
Makan/Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah/Berjalan
Ambulasi/ROM
Keterangan: 0: Mandiri, 1: Alat Bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan
alat bantu, 4: Tergantung total
seringkali terbangun 1-2 kali karena memiliki keinginan untuk BAK. Klien
mengatakan tidak tidur pada siang hari namun seringkali merasa mengantuk di
siang hari.
7. Pola Perseptual
a. Penglihatan
mengalami
penurunan
kemampuan
pendengaran
c. Sensasi
: kemampuan sensasi klien tidak mengalami gangguan.
8. Pola persepsi Diri
a. Gambaran diri : Klien memahami kondisi dirinya dan klien tidak merasa
b. Ideal diri
c. Harga diri
Jember
: Klien tidak merasa malu dengan kondisinya saat ini
karena menganggap sudah tua. Namun, klien ingin sekali
bisa mencari makan sendiri dan tidak menjadi beban bagi
orang lain.
d. Identitas diri : Klien mampu membedakan diri sendiri dan orang lain.
e. Peran diri
Walaupun klien baru masuk di PSLU Puger, namun klien terlihat cukup akrab
dengan lansia lainnya. Klien seringkali berbincang-bincang dengan lansia
lainnya. Klien juga sering mengunjungi adiknya yang berada di PSLU Puger
dan memberi bantuan saat adiknya asma.
10.
dan menangis namun klien mengatakan cukup terhibur dengan adanya temanteman seusianya yang seringkali bercerita satu sama lain di PSLU Puger.
11.
dan mulut simetris dan tidak terdapat kotoran, gigi sudah tidak
lengkap. Tidak tampak massa atau lesi di daerah kepala.
Pa: Massa dan nyeri tidak teraba.
b) Leher
I: Bentuk simetris, pembesaran vena jugularis tidak ada, lesi tidak ada,
pembesaran kelenjar tidak ada, posisi trakhea di tengah.
Pa: Massa dan lesi tidak ada,nyeri tekan tidak ada.
c) Thorax
PARU
I: Bentuk dada simetris, deformitas tidak ada, lesi tidak ada,
pengembangan dada simetris, tidak terlihat otot bantu pernafasan,
warna kulit sama dengan abdomen, RR= 20 kali/menit.
Pa: Massa dan lesi tidak ada, nyeri tekan tidak ada.
Pe: Sonor lapang paru.
A: Suara paru vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada.
JANTUNG
I : Tidak terlihat pembesaran jantung, ictus cordis terlihat pada SIC 6
Pa: Teraba ictus cordis pada ICS 6, massa dan lessi tidak ada
Pe: Batas jantung ICS 2-6
A: Suara jantung S1 S2 tunggal reguler, suara tambahan tidak ada,
nadi = 84 kali/menit.
d) Abdomen
I: Bentuk simetris pada 4 kuadran, lesi tidak ada, distensi abdomen
tidak ada, pembesaran organ tidak terlihat, warna kulit sama dengan
dada.
A: Bising usus 7-8 kali/menit
P: Timpani lapang abdomen
P: Nyeri tekan tidak ada, pembesaran organ tidak teraba, undulasi
tidak ada, asites tidak ada.
e) Ekstremitas
I: Deformitas tidak ada, tidak ada luka,
kekuatan otot :
5 5
4 4
P: massa tidak ada, nyeri ada di tumit kaki, krepitasi tidak ada, odem
ekstremitas tidak ada.
b. Pemeriksaan Panca Indra
1) Penglihatan (mata)
10 meter.
2) Pendengaran (telinga) : klien tidak mengalami gangguan pendengaran.
peraba.
5) Penciuman (hidung) : klien tidak mengalami gangguan pada penciuman.
c. Pemeriksaan khusus
1) Pemeriksaan status depresi lansia
Klien memperoleh nilai 7 yang berarti klien mengalami depresi ringan
2) Pemeriksaan status fungsional lansia
Klien memiliki kemandirian dalam semua aktivitas hidup, klien hanya
dibantu dalam pengambilan makan karena tidak mampu mengambil makan
ke dapur yang jaraknya cukup jauh dari wisma melati 2.
3) Pemeriksaan status mental lansia
Status mental klien mendapatkan nilai 20 yang berarti klien memiliki
memiliki pendidikan rendah.
4) Pemeriksaan status kognitif lansia
Klien mendapatkan nilai kesalahan 7 yang berarti mengalami kerusakan
intelektual sedang. Klien dapat dimaklumi memiliki nilai kesalahan lebih
dari satu karena klien dengan pendidikan tidak tamat SD.
5) Pemeriksaan status sosial lansia
Klien dilakukan pengkajian status sosial lansia menggunakan Apgar
keluarga dengan lansia. Klien mendapatkan nilai 4 yang berarti klien tidak
memiliki gangguan sosial.
13. Data Penunjang
a.
b.
c.
d.
e.
Laboratorium
Radiologi
EKG
USG
CT-Scan
: 7 mg/dL
::::-
ANALISIS DATA
Data Obyektif dan Subyektif
Data Subyektif:
Ny.S mengatakan bahwa setiap hari
mengalami nyeri/linu-linu dibagian
lututnya
Masalah
Keperawatan
Nyeri kronis
Hambatan
mobilitas fisik
Data Obyektif:
Nyeri Kronis
Proses penuaan secara fisiologis
Penurunan fungsi organ dan
anggota gerak tubuh
Penurunan pola aktivitas dan
latihan
Data Obyektif:
a. Klien tampak bungkuk
b. Gaya berjalan klien tertatihtatih
c. Klien
berpegangan
pada
dinding saat berjalan
d. Klien terkadangan
menggunakan alat saat
berjalan
e. Klien tampak berhati-hati saat
berjalan.
f. Kekuatan otot klien 5 5
4 4
Data Subyektif:
Saat kepala saya pusing, jalan saya
menjadi sempoyongan
Data Obyektif:
Ny.S tampak memegangi lututnya
saat ingin berpindah. Hasil
pemeriksaan kadar asam urat dalam
darah 7 gr/dL
Data Subyektif:
Klien mengatakan kesulitan
berjalan karena kedua kakinya
terasa mudah lelah. Klien juga
mengatakan badannya yang agak
bungkuk membuatnya susah
beraktifitas
Kemungkinan Penyebab
PK: Stroke
DO:
a.
b.
c.
d.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen injuri patologis
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan fisik kronis
akibat arthritis gout
3. PK: Stroke berhubungan dengan hipertensi
RENCANA KEPERAWATAN
No.
Diagnosis Keperawatan
Nyeri kronis berhubungan
dengan agen injuri
patologis
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x6
jam, klien mengungkapkan
nyeri berkurang baik secara
verbal dan non verbal
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
klien mampu:
1.1 Beradaptasi dengan kemampuan fisik
akibat arthritis gout.
Kriteria Hasil:
a. Skala nyeri berkurang menjadi 2-3
b. Tidak gelisah
c. Ekspresi wajah rileks
d. TTV dalam rentang normal:
1) TD 140/90 mmHg
2) N= 80-100 x/mnt
e. Kadar asam urat dalam batas
normal (perempuan= 2,6-6,0
mg/dl)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
klien mampu:
2.1 Menunjukkan pergerakan sendi dan
otot secara aktif
Kriteria Hasil:
a. menunjukkan peningkatan rentang
gerak pada area persendian
b. menunjukkan peningkatan
kekuatan otot
c. tidak terdapat keluhan dalam
mobilitas
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.1.5
1.1.6
1.1.7
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
Intervensi Keperwatan
Kaji penyebab nyeri
Kaji skala nyeri, frekuensi, serta
kualitasnya (PQRST) beserta respon
verbal/non verbal
Observasi TTV klien
Ajarkan teknik mengurangi dengan
kompres hangat
Evaluasi kemampuan klien melakukan
teknik manajemen nyeri
Evaluasi respon klien terhadap nyeri baik
verbal maupun nonverbal
Berikan pendidikan kesehatan tentang diet
asam urat
Kaji kekuatan motorik kemampuan secara
fungsional dengan menggunakan skala 0-5
Berikan posisi yang menimbulkan rasa
nyaman
Lakukan latihan ROM aktif
Evaluasi kemampuan klien dalam
melakukan latihan ROM aktif
Anjurkan klien melakukan latihan yang
terus dikembangkan minimal 2 kali sehari
sesuai toleransi individu
Evaluasi kembali respon klien secara
verbal dan nonverbal
3.1.1
Kriteria Hasil:
a. Sistole(120-140)
b. Diastole(90-110)
c. Nadi (60-100)
d. Skala nyeri turun 2-3 poin
e. Ekspresi wajah rileks
3.1.5
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.6
3.1.7
3.1.8
09.30
09.40
Hambatan
mobilitas fisik
berhubungan
dengan
penurunan
kekuatan otot
09.50
09.55
10.00
: Ny.S
:: Rabu/ 16 April 2014
Tindakan
Evaluasi
Keperawatan
Menanyakan
S : Ny.Sa mengatakan bahwa
kondisi klien,
kadang-kadang mengalami
Menanyakan
nyeri/linu-linu dibagian
bagian tubuh
lututnya
klien yang masih O : Ny.Sa tampak memegangi
nyeri
lututnya saat ingin
berpindah
TD: 170/100
A : Masalah nyeri kronis
Melakukan peng
belum teratasi
kajian skala
P : Lanjutkan intervensi
nyeri, frekuensi,
dengan mengajarkan
serta kualitasnya
kompres hangat
(PQRST) beserta
respon
verbal/non
verbal
Observasi TTV
Melakukan
pengkajian
kekuatan otot
Mengajarkan
posisi yang
nyaman untuk
mobilitas
Mengatur jadwal
untuk perubahan
posisi
TTD
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
09.55
PK: Stroke
berhubungan
dengan
hipertensi
: Ny.S
:: Kamis/ 16 April 2014
Tindakan
Evaluasi
Keperawatan
Menanyakan
S : Ny.Sa mengatakan bahwa
kondisi klien
kakinya masih terasa nyeri
O : Ny.Sa tampak kesakitan
saat memindahkan kakinya
Skala nyeri 4
A : Masalah nyeri kronis
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
mengajarkan kompres
Mengevaluasi
hangat
derajat nyeri
10.00
Mengajarkan
kompres hangat
10.10
Mengkaji
penyebab nyeri,
skala nyeri,
frekuensi, serta
kualitasnya
(PQRST) beserta
respon verbal/non
verbal
Mengobservasi
TTV klien
Mengevaluasi
nyeri klien
10.15
10.30
TTD
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep
Rizky
S.Kep