3.
4.
5.
6.
3) Struktur peran
a) Struktur peran formal
Bagaimana peran formal yang dipenuhi oleh tiap-tiap
anggota keluarga, apakah terdapat konflik peran, bagaimana
keluarga melaksanakan fungsi peran secara kompeten,
apakah peran fleksibel saat dibutuhkan.
b) Struktur peran informal
Apakah dalam keluarga terdapat peran-peran informal yang
tidak jelas, apakah tujuan dari anggota keluarga yang
melaksanakan peran tersebut, jika peran informal ada siapa
yang melaksanakannya di genersi sebelumnya, apakah
dampak yang terjadi setelah pelaksanaan peran informal
tersebut.
c) Analisa model-model peran
Siapa yang menjadi sosok teladan dalam keluarga yang
mempengaruhi pelaksanaan peran setiap individu, dan siapa
yang melaksanakan peran orang tua dalam keluarga.
d) Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran
Bagaimana masyarakat mempengaruhi peran dalam
keluarga, bagaimana budaya mempengaruhi peran dalam
Batasan Karakteristik
Ketidakmampuan
Koping Keluarga
Disfungsi Proses
Keluarga
Kesiapan
Meningkatkan
Proses Keluarga
Resiko Gangguan
Perlekatan Keluarga
Ketidakefektifan
Manajemen
Regimen Terapeutik
Keluarga
1)Problem (masalah)
:
Problem
merupakan kesenjangan atau penyimpangan
dari keadaan normal yang seharusnya terjadi.
2)Etiologi (penyebab)
:
Menunjukkan
penyebab
masalah
kesehatan
atau
keperawatan yang dapat memberikan arah
terhadap intervensi keperawatan, yang
meliputi :
a. Perilaku individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
b. Lingkunagn fisik, biologis, psikologis dan
sosial.
c. Interaksi perilaku dan lingkungan.
3) Sign atau symptom (tanda atau gejala)
a. Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnose.
b. Serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu :
1. Dengan rumus PES
Rumus
: DK = P + E + S
DK :
P
:
E
:
S
:
2. Dengan rumus PE
Rumus
Diagnosis keperawatan
Problem atau masalah
Etiologi
Siymptom atau gejala
: DK = P + E
DK : Diagnosis keperawatan
P
: Problem atau masalah
E
: Etiologi
Formula diagnosa keperawatan keluarga
Problem : mengacu pada rumusan diagnosa keperawatan keluarga yang
mungkin muncul pada diagnosa Nanda 2012-2014
Etiologi : mengacu pada lima tugas keluarga dibidang kesehatan yang
mungkin muncul pada keluarga.
Tabel 2.2. Prioritas masalah kesehatan menurut Bailon dan Maglaya 1978, Cit.
Mubarak 2006, prioritas masalah kesehatan keluarga dengan
menggunakan proses skoring sebagai berikut :
No.
Kriteria
Skor
Bobot
1.
2.
3.
4.
Sifat masalah
- Tidak/kurang sehat
- Ancaman kesehatan
- Krisis atau keadaan sejahtera
3
2
1
2
1
0
3
2
1
Menonjolnya masalah
- Masalah berat, harus segera ditangani
- Ada masalah, tetapi tidak perlu segera
ditangani
- Masalah tidak dirasakan
1
2
1
0
Tabel 2.3 Dalam menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan
dilakukan,Menurut Mubarak (2005):
Hal yang difokuskan
Cara
Tindakan keperawatan dengan mensti- 1. Memperluas informasi dan pengetamulasi kesadaran dan penerimaan
huan keluarga.
2.
Membantu keluarga untuk mengeterhadap masalah atau kebutuhan
tahui dampak dari masalah yang
keluarga.
ada.
3. Menghubungkan kebutuhan dengan
sasaran yang diharapkan.
4. Menunjang sikap atau emosi yang
sehat dalam menghadapi masalah.
Tindakan perawat untuk menolong 1.
keluarga
agar
dapat
menentukan
keputusan yang tepat.
2.
3.
4.
4. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan merupakan bagian dari proses keperawatan keluarga
dimana perawat mendapat kesempatan untuk membangkitkan minat
keluarga dalam mengandalkan perbaikan ke arah perilaku hidup sehat.
Adanya kesulitan, kebingungan, serta ketidakmampuan yang dihadapi
keluarga harus menjadikan perhatian. Oleh karena itu, diharapkan
perawat dapat memberikan kekuatan dan membantu mengembangkan
potensi-potensi yang ada, sehingga keluarga mempunyai kepercayaan diri
dan mandiri dalam menyelesaikan masalah. (Mubarak, 2009)
5. Evaluasi Keperawatan
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap
penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum
berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan
keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam sekali kunjungan ke
keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat dilaksanakan secara bertahap
sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Langkah-langkah dalam
mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diberikan sebagai
berikut :
a. Tentukan garis besar masalah yang dihadapi dan bagaimana keluarga
mengatasi masalah tersebut.
b. Tentukan bagaimana rumusan tujuan perawatan yang akan dicapai.
c. Tentukan kriteria dan standar untuk evaluasi.
d. Bandingkan ke arah yang nyata (sesudah perawatan) dengan kriteria
dan standar untuk evaluasi.
e. Identifikasi penyebab atau alasan penampilan yang tidak optimal atau
pelaksanaan yang kurang memuaskan.
f. Perbaiki tujuan berikutnya. Bila tujuan tidak tercapai. Perlu
ditentukan alasan kemungkinan tujuan tidak realistis, tindakan tidak
4. Pathway
Obat-obatan
Stres
Gangguan Mobilitas
Alkohol
Korteks
gastroistinal
Hipotalamus
Medula
Refluks gaster
Sekresi asam
duodenum
lambung biarbonat
Hipertensi/vasokotriksi
Radikal bebas
naik turun
Anoreksia mual muntah
Iritasi mukosa
Nutrisi
Volume
kurang
cairan
Kurang
Nyeri
permebalitas naik
Progtaglin
Cemas
Mukus menurun
Proliferasi
Bikromat opitel
impermebalitas
Aliran Darah
pH intramukal
Keasaman jaringan
kritis
Erosi/ulserasi
Sumber : Hirlan 2001
5. Manifestasi Klinis
Menurut Baughman, D, C & Hackley, J, C, (2000). Manifestasi
klinis pada pasien dengan gastritis adalah sebagai berikut :
a. Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.
b. Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan,
mual, dan anorexsia. Mungkin terjadi muntah dan cegukan.
c. Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.
d. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus.
e. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan
mungkin akan hilang selama 1 sampai 3 hari.
6. Komplikasi
Menurut Mansjoer (2005), komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
a. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
b. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi
vitamin. (Mansjoer, 1999)
7. Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk
menghindari alkohol dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien
mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila
gejal menetap, caira perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan
terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang
dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis
diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,
pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab.
(Suzane & Smelzhert, 2001)
8. Diagnosa Keperawatan
Menurut Seitawan & Dermawan (2008) diagnosa keperawatan
adalah kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan
langsung, dan pengukuran dengan menunjukkan status kesehatan mulai
dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah aktual.
Setelah mengumpulkan data dan menganalisa, maka diagnosa
keperawatan keluarga yang mungkin terjadi pada keluarga dengan
masalah gastritis menurut klasifikasi NANDA dapat dirumuskan sebagai
berikut :
a. Nyeri akut/kronis
b. Kerusakan mobilitas fisik
c. Gangguan citra tubuh
d. Gangguan pemenuhan nutrisi
e. Kurang perawatan diri
f. Kurang pengetahuan mengenai penyakit.
9. Intervensi Keperawatan
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 12 April 2013 jam
10.00 WIB.
1. DATA UMUM
Pada pengkajian didapatkan data umum dari keluarga Tn.
D dimana Tn. D sebagai kepala keluarga berjenis kelamin laki-laki,
Keterangan:
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Tinggal serumah
: Perempuan
: Menikah
: Klien
: Perempuan meninggal
1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. D termasuk tipe keluarga inti karena terdiri dari Ayah,
Ibu, anak dalam 1 rumah.
2. Suku Bangsa
Seluruh anggota keluarga Tn. D adalah suku bangsa jawa. Bahasa
yang digunakan dalam keluarga Tn. D adalah bahasa jawa dan
bahasa Indonesia. Dalam masalah kesehatan, keluarga Tn. D lebih
DENAH RUMAH
MCK
MCK
Kamar 3
Dapur 1
Kamar 2
Ruang tamu
Kamar 1
KET:
Gudang
= Pintu
Teras
4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
1) Peran formal
Tn. D berperan sebagai suami / ayah / KK. Bertugas
mencari nafkah, sebagai pendidik, pelindung, dan pemberi rasa
aman. Sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
Ny. D berperan sebagai istri sekaligus bekerja dan ibu
bagi anak-anaknya berperan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anak, pelindung dan
b.
c.
d.
e.
h. Fungsi Afeksi
Dalam keluarga Tn.D sikap saling menghormati,
menyayangi, dan menghargai selalu dijalankan. Jadi dalam
keluarga Tn. D tercipta rasa salig memiliki dan dimiliki. Dalam
keluarga Tn. D saling memberi dukungan antara satu sama lain.
Sehingga kehangatan tercipta dalam keluarga Tn. D.
6. Stress dan koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek keluarga Tn. D adalah kondisi
Ny. S ketika penyakitnya kambuh lagi sewaktu-waktu.
Sedangkan stressor jangka panjang dalam keluarga Tn. D adalah
menikahkan kedua anaknya ketika anak-anaknya sudah merasa
siap.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.
Kemampuan keluarga Tn. D dalam berespon terhadap
stres keluarga berusaha menyelesaikan masalah dengan
musyawarah.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. D memecahkan masalah dengan
musyawarah untuk mufakat.
7. Pemeriksaan Fisik
8. Tabel 3.1 Pemeriksaan fisik tiap anggota keluarga Tn. D
Jeni
s
10.
Tn. D (KK)
meriksaan
TT 16. TD :
140/100 mmHg
17. RR :
22x/mnt
18. N :
86x/mnt
19. S :
36,50C
Kep 37.
Rambut agak
botak & tidak ada
benjolan
Mat 43.
Kedua mata
simetris konjungtiva,
tidak anemis, reflek,
pupil +, penglihatan baik
Hid 49.
Simetris, agak
g
man-cung, tidak ada
polip, penciuman baik
Mul 55.
Tidak ada kerias
gigi, tidak ada nyeri
11.
20. TD :
mmHg
21. RR :
22. N :
23. S :
Ny. S
90/60
12.
24. TD :
mmHg
22x/mnt 25. RR :
80x/mnt 26. N :
380C
27. S :
38.
Rambut beruban,
gelombang, bersih tidak
ada benjolan
44.
Kedua mata
simetris, konjungtiva,
tidak anemis, reflek, pupil
+, penglihatan baik
50.
Simetris, agak
pesek, tidak ada polip,
pen-ciuman baik
56.
Tidak ada kerias
gigi, lidah kering & pucat,
An. F
120/80
24x/mnt
82x/mnt
36,5 C
39.
Rambut hitam,
pendek tidak ada benjolan &
bersih
45.
Kedua mata
simetris, konjungtiva, tidak
anemis, reflek, pupil +,
penglihatan baik
51.
Simetris, mancung
tidak ada polip, penciuman
baik
57.
Tidak ada kerias
gigi, lidah bersih, tidak ada
13.
28. TD :
mmHg
29. RR :
30. N :
31. S :
An. T
120/70
14.
32. TD :
mmHg
22x/mnt 33. RR :
80x/mnt 34. N :
36 C
35. S :
40.
Rambut hitam,
gimbal, bersih tidak ada
benjolan
46.
Kedua mata
simetris, konjungtiva,
tidak anemis, reflek, pupil
+, penglihatan baik
52.
Simetris,
mancung tidak ada polip,
penciuman baik
58.
Tidak ada kerias
gigi, lidah bersih, tidak
An
13
22
80
36
41.
Rambut hi
dek, berminyak dan
benjolan
47.
Kedua mat
konjungtiva, tidak a
reflek, pupil +, peng
baik
53.
Simetris, a
cung, tidak ada poli
penciuman baik
59.
Tidak ada
gigi, lidah bersih, tid
en
8.
Ekst 109.
Ekstermitas atas
mitas
dan extremitas bawah
normal, gerak aktif, tidak
ada luka maupun jejas.
63.
Bersih, simetris,
pendengaran baik
75. I : bentuk dada
simetris
76. P : ictuscordis teraba
77. P
:
pekak
78. A
:
tidak ada
bunyi tamba-han
64.
Bersih, simetris, 65.
Bersih, sim
pendengaran baik
pendengaran baik
79. I : bentuk dada
83. I : bentuk dad
simetris
84. P : ictuscordis
80. P : ictuscordis teraba 85. P
:
pe
81. P
:
pekak 86. A
:
tid
82. A
:
tidak
bunyi tamba-h
ada bunyi tamba-han
110.
Ekstermitas atas 111.
Ekstermitas atas
dan extremitas bawah
bawah normal, gerak aktif,
normal, gerak aktif namun
sedikit lemas, tidak ada
luka maupun cidera.
114.
I :
tidak
ada pem-besaran
hepar
A :
bising
usus 18x/menit
P :
timpani
P :
tidak
ada nyeri tekan
112.
Ekstermitas atas
bawah normal, gerak aktif
104. I :
tid
pem-besaran h
105. A :
bi
16x/menit
106. P :
tim
107. P :
tid
nyeri tekan
113.
Ekstermits
bawah normal, gera
115.
Harapan Keluarga
116. Keluarga Tn. D berharap seluruh anggota keluarganya sehat dan
berharap semoga dengan adanya kunjungan rumah, keluarga Tn. D mengerti akan
pentingnya kesehatan dan perawatannya serta mengetahui kondisi kesehatan fisik
secara langsung tanpa harus ke Puskesmas.
117.
B. Analisa Data
118.
Tabel 3.2 Analisa data
119.
120. Data
121. Etiologi
122. Masalah
No
123.
124. Ds :
132. Ketidakmampua 133. Nyeri akut
1- Keluaraga Tn D mengatakan tidak n kelu-arga merawat
mengetahui secara jelas tentang anggota keluarga yang
penyakit gastritis yang diderita sakit
Ny. S.
- Keluarga Tn D mengatakan tidak
mengetahui apa definisi, penyebab, penatalaksanaan, pencegahan
dari penyakit gastritis.
- Ny S. mengatakan saat beraktifitas perutnya terasa nyeri, nyeri
yang dirasakan seperti ditusuktusuk,dengan skala 5 rasa nyeri
dirasakan dibagian perut atas
bagian tengah, biasanya nyeri 20
menit.
125.
126.
Do:
- Wajah Ny. S tampak meringis
kesakitan
127. P : Nyeri jika beraktifitas
128. Q : Nyeri seperti ditusuktusuk
129. R : Di abdomen atas bagian
tengah
130. S : Skala 5
131. T : lamanya 20 menit
134.
135. Ds :
140. Ketidak
141. Resiko
2- Ny S mengatakan sering sekali mampuan
kelu-arga kekambuhan
telat makan, karena Ny S sibuk mengenal
penyakit penyakit
gastritis
dengan kegiatannya.
gastritis
(magh).
- Ny S mengatakan ketika penyakitnya kambuh, Ny S hanya
mengolesi
perutnya
dengan
minyak kayu putih dan memijat
merawat
Ancaman
anngota
156.
Krisis
157.
158.
3
159.
2
160.
1
161.
1
162.
163.164. Keluarga
3/ Tn.
D
kurang
mengetahui
bagaimana
cara
penanganan
bila
nyeri perut Ny. S
kambuh
keluarga
yang sakit
166.
2.
Kemungkinan
masalah dapat diubah
167. Mudah
168. Sebagian
169. Tidak dapat
179. 3.
Potensial
dapat dicegah
180. Tinggi
181. Cukup
182. Rendah
196.
213.
219.
197. 4.
Menonjolnya
masalah
198.
Masalah
berat harus cepat
ditangani
199.
Masalah ada
tapi tidak perlu segera
ditangani
200.
Masalah tidak
dirasakan
214.
Total Skor
170.
171.
172.
2
173.
1
174.
0
183.
184.
3
185.
2
186.
1
201.
202.
203.
2
204.
205.
1
206.
207.
208.
0
215.
175.
2
176.177. Ny.
S
menggunakan
minyak kayu putih
saat nyeri perutnya
kambuh
187.
1
188.
189.
190.
191.
209.
1
210.212. Keluarga
mengang-gap
penyakit gastri-tis
211.ini seperti biasa
tidak meng-anggu
kegiatan sehari-hari
216.
217.218.
3
uan keluarga
239. 2.
mengenal
Kemungkinan
penyakit
masalah dapat diubah
gastritis
240. Mudah
241. Sebagian
242. Tidak dapat
252. 3.
Potensi
masalah untuk dicegah
253. Tinggi
254. Cukup
255. Rendah
265. 4. Menonjolnya
masalah
266.
Masalah
berat harus cepat
ditangani
267. Masalah ada
tetapi tidak perlu
segera ditangani
268. Masalah tidak
dirasakan
279.
280. Total
Skor
1
243.
244.
245.
2
246.
1
247.
0
256.
257.
258.
3
259.
2
260.
1
269.
270.
2
271.
272.
1
273.
274.
275.
0
281.
248.
2
261.
1
Ny. S
249. 250. Kekambuh
an
penyakit
gastritis Ny. S
dapat
dicegah
dengan ketepatan
dalam makan. Ny.
S dalam menjaga
pola makan.
262. 263. Keluarga
2/3 Tn. D berusaha
mengobati
penyakit Ny. S
276.
1
282.
283. 284.
2
285.
286.
287. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Resiko kekambuhan penyakit gastritis b.d ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit
gastritis.