*e-mail : megapuspitamuhrami@yahoo.com
Potensi Hidrokarbon
Cekungan Sumatera Selatan merupakan
cekungan yang produktif.
a. Batuan Induk
Batuan induk yang potensial berasal
dari batu lempung Formasi Lahat, batu
lempung Formasi Talang Akar dan
batu lempung Formasi Gumai.
Formasi
yang
paling
banyak
menghasilkan minyak hingga saat ini
adalah Formasi Talang Akar, dengan
kandungan material organik yang
tinggi berkisar antara 0,5-1,5%.
b. Batuan Reservoir
Lapisan batupasir yang terdapat dalam
Fomasi Lahat, Talang Akar, Gumai,
Air Benakat, dan Muara Enim dapat
merupakan batuan reservoir. Selain itu
batu gamping Formasi Baturaja juga
berlaku sebagai batuan reservoir.
c. Batuan Tudung
Batuan tudung pada umumnya
merupakan lapisan batu lempung yang
tebal dari Formasi Gumai, Air
Benakat, Muara Enim. Disamping itu,
terjadinya perubahan facies kearah
lateral dari Formasi Talang Akar dan
Baturaja.
d. Perangkap dan Migrasi
Pada umumnya perangkap hidrokarbon
di Cekungan Sumatera Selatan
merupakan
perangkap
struktur
antiklin. Struktur sesar, baik normal
maupun geser dapat bertindak sebagai
perangkap
minyak.
Perangkap
stratigrafi terjadi pada batugamping
terumbu berbentuk membaji, bentuk
*e-mail : megapuspitamuhrami@yahoo.com
METODOLOGI PENELITIAN
Input Data Log
Menginput data log dalam format Log
ASCII Standar (LAS) Version 2.00 dan
menampilkan grafik log dengan memilih
grafik triple combo pada program
Interactive Petrophysic yang terdiri dari
Log Gamma Ray, Log Spontaneous
Potensial, Log Kaliper, Log Resistivitas
(LLD dan MSFL), Log Porositas
(Densitas dan Neutron)
Analisis awal
Analisis awal dengan melihat tanggapan
dari
masing-masing
log
untuk
mempredikasi letak lapisan permeable,
zona tersaturasi hidrokarbon, juga
menentukan jenis hidrokarbon, dimana
tanggapan log tersebut dalam program
Interactive Petrophysics meliputi :
a. Log gamma ray yang terdefleksi ke
kiri mengindikasikan batupasir atau
karbonat yang memiliki lempung
yang rendah.
b. Log spontanaeous potensial dapat
digunakan untuk penentuan daerah
permeabel dan non permeabel. Pada
saat terdefleksi ke kiri atau ke kanan
akan menunjukkan daerah permeabel.
t =
2
e ff
+ 2eff
..
(1)
Interpretasi secara kualitatif dilakukan
dengan program Interactive Petrophysics
menggunakan
persamaan
Indonesia
dengan model persamaan pasir-serpih
dengan mengacu pada persamaan
Sw =
a x Rw
Rt x
1
n
..
(II)
Interpretasi porositas dan saturasi air (S w)
dilakukan dengan model CPI (Computer
Processed Interpretation)
Penentuan
Zona
Hidrokarbon
Produksi
Penentuan zona hidrokarbon dilakukan
dengan menggunakan hasil interpretasi
log secara kualitatif
berdasarkan
besarnya porositas dan saturasi air (S w).
Pada tahap ini akan diketahui potensi dan
ketebalan hidrokarbon produksi baik itu
berupa gas atau minyak dengan melihat
nilai porositas yang bagus antara 15-20%
dan porositas yang sangat bagus antara
20-25% sedangkan nilai Sw < 25%
dianggap sebagai gas, 25% < Sw > 75%
dianggap sebagai minyak, Sw > 75 %
dianggap sebagai air.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Awal
Analisis awal untuk menentukan zona
prospek hidrokarbon dengan cara
menginput data LAS dan dimunculkan
dengan menggunakan model Triple
Combo pada program Interactive
Petrohysic. Model Triple Combo ini akan
memunculkan hasil perekaman pada saat
melakukan proses logging dan dipilih
Log Gamma Ray, Log Spontanaeus
Potensial, Log Kaliper, Log Resistivitas
(Micro Spherically Focused Log dan
Laterolog Deep), Log Porositas (Densitas
*e-mail : megapuspitamuhrami@yahoo.com
*e-mail : megapuspitamuhrami@yahoo.com
*e-mail : megapuspitamuhrami@yahoo.com
Kedalaman 1360-1400 m
1360-1363 Sandstone
1363-1364 Sandstone
1364-1367 sandstone
1367-1370 Quartz & Volcanic
1370-1372 Claystone
1372-1374 Quartz & Calcite
1374-1376 Shale
1376-1378 Sandstone
1378-1380 Sandstone
1380-1382 Sandstone
1382-1384 Sandstone
1384-1386 Sandstone & Shale
1386-1388 Sandstone
1388-1390 Sandstone &Shale
1390-1392 Sandstone & Shale
1392-1394 Sandstone
1394-1396 Sandstone
1396-1398 Sandstone
1398-1400 Quartz & Felsic
Kedalaman 1401-1453 m
*e-mail : megapuspitamuhrami@yahoo.com
KESIMPULAN
Penentuan
Zona
Hidrokarbon
Produksi
Berdasarkan hasil interpretasi data log,
nilai saturasi air (Sw) dapat diperkirakan
posisi yang mengandung hidrokarbon
adalah sebagai berikut :
Kedalaman
(meter)
Porositas
(%)
Saturasi Air
(%)
1360-1367
24%
4.86 %
1375.5-1385.3
20%
10 %
1386.5-1396.6
19%
31 %
1421.3-1425.5
15%
29 %
*e-mail : megapuspitamuhrami@yahoo.com
DAFTAR PUSTAKA
Adim, H., 1998. Sifat Fisis Media Berpori, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Trisakti:Jakarta.
Asquisth, G. & Gibson, C., 2004, Basic Well Log Analysis For Geologist, AAPG methods
in exploration series 2nd edition.Tulsa Oklahoma USA.
Hadipandoyo, S., 2007, Kuantifikasi Sumber Hidrokarbon Indonesai, Pusat Penelitian &
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi, LEMIGAS, Jakarta.
Harsono, A., 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log. Kuningan, Jakarta.
Irawan, Dedi,dkk. 2009. Analisis Data Log (Porositas, Saturasi Air, dan Permeabilitas)
Untuk Menentukan Zona Hidrokarbon, Studi Kasus Lapangan ITS Daerah
Cekungan Jawa Barat Utara. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.Surabaya
Koesoemadinata, R.P., 1980, Geologi Minyak Dan Gas Bumi Jilid 1 dan 2, Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Lemigas, 2005. Petroleum Geology of Indonesias Sedimentary Basins. LEMIGAS.Jakarta
Lemigas, 2006. Produksi Hidrokarbon Studi Kasus Lapangan S, Sumatera Tengah.
PPPTMB LEMIGAS. Jakarta
Prawira, Hariadi Jaya. 2011. Karakteristik Reservoar Lapangan H Melalui Analisa
Petrofisika dan Evaluasi Formasi. Universitas Indonesia.Jakarta
Rider, M., 2000, The Geological Interpretation Of Well Logs, Sutherland, Scotland.
Schlumberger, 1991, Log Interpretation Chart, Schlumberger LDT, New York, USA.
Sembodo, H., 1995, Evaluasi Formasi II, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Trisakti, Jakarta.
*e-mail : megapuspitamuhrami@yahoo.com