1. Teori
Etika utilitarian adalah suatu idea atau faham dalam falsafah
moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan dalam menilai
suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar. Teori utilitarian
mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika
bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau
masyarakat.
Menurut Salam (197:76), utilitarianisme secara etimologi berasal
dari bahasa latin dari kata utilitas, yang berarti useful, berguna,
berfaedah dan menguntungkan. Jadi paham ini menilai baik atau
tidaknya, susila atau tidak susilanya sesuatu, ditinjau dari segi
kegunaan atau faedag yang didatangkan-nya.
Menurut
Mangunhardjo
(2000:228),
secara
terminology
ditetapkan
dari
segi
berguna,
berfaedah,
dan
Sedangkan
kebahagiaan
adalah
kesenangan
dan
Rakhmat
(2004:54)
utilitarianisme
merupakan
dan
salon.
Namun
yang
akan
saya
angkat
dalam
dan
jajanan
jajanan
yang
keberadaan-nya
sangat
ditengah
tengah
keberadaaan
banyaknya
warung
dilingkungan rumah saya, warung ini bisa memberikan harga yang jauh
lebih murah yaitu perbedaanya cukup lumayan yaitu antara Rp. 500
Rp. 1000 rupiah. Selain itu dibandingkan warung yang lain-nya yang
berada di lingkungan rumah saya. Warung ini sangat lengkap produk
produk atau barang barang yang dijualnya. Selain itu warung ini juga
buka selama 24 jam setiap harinya. Kemudian berdasarkan survei kecil
yang saya lakukan warung ini sangat ramai dikunjungi pembeli
setidaknya dalam sehari kurang lebih ada 50-70 pembeli, hal ini belum
termasuk jika para pembeli meminta barang mereka diantar ke
tempat.
Beberapa
pernyataan
diatas
jelas
membuktikan
bahwa
Teori Utilitarianisme
Utilitarianisme
merupakan
bagian
dari
etika
filsafat
mulai
tersebut
menjadi
landasan
moral
utama
kaum
meraih
kebahagiaan
(kenikmatan)
terbesar
untuk
orang
baik
sebanyak
mungkin
dan
sedapat
dapatnya
atau
mengurangi
kebahagiaan
sebanyak
mungkin
sehingga
para
pengkritik
mencelanya
sebagai
pig
jumlah
kenikmatan
dan
kebahagiaan
pada
manusia.
Setidaknya dalam beberapa kesempatan, perbuatan yang paling
banyak memberikan jumlah kenikmatan dan kebahagiaan pada
Utilitas,
yang
bearti
useful,
berguna,
berfaedah
dan
menguntungkan. Jadi paham ini menilai baik atau tidaknya, susila atau
tidak susilanya sesuatu, ditinjau dari segi kegunaan atau faedah yang
didatangkannya
2. Menurut (Mangunhardjo, 2000: 228).
Secara terminology utilitarianisme merupakan suatu paham etis
yang berpendapat bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah,
dan menguntungkan. Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang
tidak bermanfaat, tak berfaedah, merugikan. Karena itu, baik buruknya
perilaku dan perbuatan ditetapkan dari segi berguna, berfaedah, dan
menguntungkan atau tidak
3. Menurut Jhon Stuart Mill
landasan
moral,
berpendapat
bahwa
tindakan
benar
moral.
Moralitas
dengan
demikian
adalah
seni
bagi
3. Teleologis.
Utilitarianisme itu bersifat teleologis karena suatu tindakan itu
dipandang baik dari tujuannya. Artinya suatu tindakan itu mempunyai
tujuan dalam dirinya sehingga dapat dipandang baik.
4. Universalis.
Semboyan yang terkenal dari utilitarianisme adalah sesuatu itu
dianggap baik kalau dia memberi kegunaaan yang besar bagi banyak
orang. Hal ini sering dipakai dalam bidang politik dan negara. Contoh,
di kota A akan dibangun jalan tol karena itu beberapa rumah akan kena
gusur. Dengan alasan demi kepentingan yang lebih besar dan
kepentingan orang banyak, pemerintah akan meminta mereka yang
rumahnya kena gusur agar pindah. Tindakan menggusur ini dianggap
benar karena penggusuran itu dilakukan demi kepentingan yang lebih
besar dibandingka kepentingan mereka yang rumahnya digusur.
Dua Macam Teori Utilitarianisme
1. Utilitarianisme Tindakan.
Suatu
tindakan
itu
dianggap
baik
kalau
tindakan
itu
tindakan.
Dalam
kehidupan
kita
kita
seringkali
membuat kita merasa kenyang apalagi bagi orang yang suka mie
pangsit, tindakan makan mie pangsit tentu sangat berguna
karena memberi kepuasan. Pergi ke sekolah akan membuat kita
bisa pintar. Sekarang bagaimana mentukan akibat yang lebih baik
dari tindakan tersebut? Inilah kelemahan pertama etika normatif
utilitarianisme ini.
2. Bertentangan dengan Prinsip Keadilan
Kelemahan kedua dari teori utilitarianisme ini adalah teori ini
bertentangan dengan prinsip keadilan. Sebagai contoh, karena
pembangunan jalan tol, pemerintah dengan mudah mengusir
keluarga Sukribo. Alasan yang diberikan adalah membangun jalan
tol lebih berguna daripada membiarkan rumah Pak Sukribo tidak
dibongkar. Alasan ini tampaknya masuk akal. Akan tetapi alasan
ini
bertentangan
dengan
keadilan.
Adalah
tidak
boleh
dengan
prinsip
keadilan
yakni
mengorbankan
manusia.
Kasus/Artikel
1. Etika utilitarianisme adalah teori etika yang menilai suatu
tindakan itu etis apabila bermanfaat bagi sebanyak mungkin
orang. Pada saat ini, banyak sekali terdapat toko penjual pulsa
/counter pulsa di sekitar lingkungan tempat tinggal saya yang
tentunya banyak memberikan manfaat pada masyarakat sekitar.
Namun dikala persaingan dalam bisnis ritel semakin ketat, ada
sebuah toko penjual pulsa yang memberikan harga yang sangat
murah dibandingkan dengan toko penjual pulsa/counter pulsa
lainnya.
2. Contoh kasus utilitarianisme di daerah rumah saya yaitu adalah
sebuah warung makan yang menyediakan bermacam-macam
makanan dengan harga yang murah
Analisis
1. Pertama
Di sekitar tempat tinggal saya ada sebuah cuonter pulsa yang
memberikan harga yang paling murah bila dibandingkan dengan
counter pulsa lainnya. Perbedaan harga ini sangat signifikan karena
perbedaan harga pulsa dan perlengkapan handphone seperti aksesoris
di counter pulsa ini jika dibandingkan pada counter pulsa lainnya bisa
mencapai Rp 500-1000. Selain itu dibandingkan dengan counter pulsa
yang lainnya yang berada dilingkungan rumah saya, counter pulsa ini
lebih lengkap dengan produk-produk peralatan aksesoris handphone
mulai dari casing, case sampai charger berbagai macam handphone.
Jadi dapat disimpulkan bahwa teori etika utilitarian menjelaskan
bahwa
suatu
memberikan
kegiatan
manfaat
bisnis
kepada
adalah
baik
sebagian
dilakukan
besar
jika
konsumen
bisa
atau
yang
Etika
Utilitarianisme
mengenai
bagaimana
menilai
baik
kaum
utilitarianisme,
tujuan
perbuatan
sekurang-
oleh perbuatan yang dilakukan, baik bagi diri sendiri ataupun orang
lain. Adapun maksimalnya adalah dengan memperbesar kegunaan,
manfaat, dan keuntungan yang dihasilkan oleh perbuatan yang akan
dilakukan.
Perbuatan
harus
diusahakan
agar
mendatangkan
manfaat
kepada
manfaat.
Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
1. Manfaat = Kebijaksanaan atau tindakan itu memiliki manfaat atau
kegunaan tertentu.
2. Manfaat
Terbesar
mendatangkan
Kebijaksanaan
manfaat
besar
bila
atau
tindakan
dibandingkan
itu
dengan
tarik
etika
deontologis.
Yang
paling
mencolok,
etika
dalam
bidang
bisnis.
Ia
merumuskan
prosedur
dan
yang
telah
disebutkan.
Nilai
positif
pertama
adalah
utilitarianisme
moral.
Setiap
sangat
orang
menghargai
dibiarkan
bebas
kebebasan
untuk
setiap
mengambil
alasannya mengapa demikian. Jadi, tindakan baik itu kita putuskan dan
pilih
sendiri
berdasarkan
kriteria
yang
rasional
bukan
sekedar
pertama
ini,
etika
utilitarianisme
dipakai
untuk
ekonimi.
Prinsip
efisiensi
menekankan
agar
dengan
alternatif
kebijaksanaan
dan
kegiatan
itu
terutama
tidak
merugikan
semua
kelompok
yang
terkait
dengan
kepentingan tersebut.
Dalam Etika Utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan
dengan semua orang yang terkait, sehingga analisis keuntungan dan
kerugian tidak lagi semata-mata tertuju langsung pada keuntungan
bagi perusahaan.
1.Keuntungan dan Kerugian (Cost and Benefits), yang dianalisis tidak
dipusatkan
pada
keuntungan
dan
kerugian
perusahaan.
bisnis
menguntungkan
suatu
dan
perusahaan
merugikan
membawa
bagi
akibat
kreditor,
yang
konsumen,
dalam
kerangka
kesejateraan,
kebahagiaan,
keamanan
ini
menyinggung
beberapa
kelemahan
etika
yang
lain.
Sebuah
tindakan
bisnis
bisa
sangat
tindakan
pada
dasarnya
tidak
baik,
tetapi
tidak
ternyata
pernah
tidak baik dan tidak etis. Padahal, dalam banyak kasus, sering kita
tidak bisa meramalkan dan menduga secara persis konsekuensi
atau akibat dari suatu tindakan. Sangat mungkin terjadi bahwa
akibar
yang
merugikan
dari
suatu
tindakan
tidak
dilihat
kerja,
kenyamanan
produk,
dan
seterusnya,
mendasarkan
utilitarianisme
diri
pada
membenarkan
manfaat
suatu
keseluruhan,
tindakan,
etika
tanpa
Perusahaan
yang
Menerapkan
Teori
Etika
Utilitarianisme
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. atau yang biasa dikenal
dengan PGN merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
transportasi dan distribusi gas bumi, yang menghubungkan pasokan
gas bumi Indonesia dengan konsumen di seluruh penjuru nusantara.
Awalnya,
perusahaan
gas
pertama
di
Indonesia
adalah
kota
di
Indonesia
yang
terbuat
dari
batubara.
Setelah
distribusi
gas
bumi
menjadi
penyedia
solusi
energi
hidup
masyarakat
dan
industri
yang
semakin
meningkat
4. PGN ikut serta dalam mengembangkan budaya peduli lingkungan
dengan
mengadakan
pelestarian
lingkungan,
lingkungan,
dan
program-program
konservasi
program
program
lingkungan,
penghijauan,
hemat
seperti
program
program
kertas,
program
kedepannya
akan
program
rehabilitasi
konservasi
kampanye
mengurangi
PGN
kebutuhan
terus
energi
yang
menggunakan
bersih
keahlian
dan
dan
Indonesia
(MNC),yaitu
merupakan
perusahaan
jenis
internasional
perusahaan
atau
multinasional
transnasional
yang
menolak
tuntutan
pekerja,
entah
apa
dasar
pertimbangannya.
Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua yang digembor-gemborkan itu
pun tidak seberapa karena tidak mencapai 1 persen keuntungan
bersih PT FI. Malah rakyat Papua membayar lebih mahal karena
harus menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya
habitat dan vegetasi Papua yang tidak ternilai itu. Biaya reklamasi
tersebut tidak akan bisa ditanggung generasi Papua sampai tujuh
turunan.
Selain
bertentangan
dengan
PP
76/2008
tentang
mutualisme
satu
dengan
yang
lain.
Perusahaan
Indonesia,
apalagi
Freeport-McMoran
sebagai
induknya.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat,
tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang
melainkan
masyarakat
utilitarianisme,
sebagai
PT.Freeport
keseluruhan.
Indonesia
dalam
Berdasarkan
hal
ini
teori
sangat
masyarakat
sekitar,
melainkan
untuk
Negara
Amerika.
Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah
pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku.Teori Hak merupakan suatu
aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak
dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu
sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran
demokratis. Dalam kasus ini, PT Freeport Indonesia sangat tidak etis
dimana kewajiban terhadap para karyawan tidak terpenuhi karena gaji
yang diterima tidak layak dibandingkan dengan pekerja Freeport di
Negara lain. Padahal PT Freeport Indonesia merupakan tambang emas
dengan kualitas emas terbaik di dunia.
Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa PT Freeport Indonesia telah melanggar etika bisnis dimana,
upah yang dibayar kepada para pekerja dianggap tidak layak dan juga
telah melanggar UU Nomor 11/1967 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pertambangan yang sudah diubah dengan UU Nomor 4/2009
tentang Minerba. Karena PT FI berizin penambangan tembaga, namun
mendapat bahan mineral lain, seperti emas, perak, dan konon
uranium. Selain bertentangan dengan PP 76/2008 tentang Kewajiban
Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, telah terjadi bukti paradoksal sikap
Freeport (Davis, G.F., et.al., 2006).