Anda di halaman 1dari 36

PENDAHULUAN

Persalinan (partus) adalah suatu proses pengeluaran hasil


konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui
vagina ke dunia luar. Persalinan biasa atau persalinan
normal atau persalinan spontan terjadi apabila bayi lahir
dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alatalat atau alat bantu serta tidak melukai ibu dan bayi, dan
umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.1

PENDAHULUAN

Selama proses persalinan salah satu hal yang perlu


diperhatikan adalah kontraksi miometrium. Kontraksi
miometrium yang tidak menyebabkan dilatasi serviks dapat
dirasakan kapanpun selama masa kehamilan. Kontraksi ini
timbul dengan intensitas yang rendah dan durasi yang
singkat. Timbul rasa tidak nyaman yang terbatas di
abdomen bawah dan lipatan paha. Menjelang saat-saat
akhir kehamilan, ketika uterus mulai mengalami persiapan
untuk persalinan, kontraksi ini bertambah sering hal ini
sering terjadi pada multipara dan kadang disebut persalinan
palsu. Namun, pada beberapa ibu kontraksi kuat dari uterus
yang menimbulkan dilatasi serviks, penurunan janin dan
pelahiran konseptus timbul secara mendadak tanpa
peringatan.2

PENDAHULUAN

Pada dan selama persalinan ada tiga faktor penting yang


berperan, yaitu power (kekuatan kontraksi ibu (his),
kontraksi otot dinding perut, kontraksi diafragma pelvis
atau kekuatan mengejan, ketegangan dan kontraksi
ligament rotumdum), passager (janin dan plasenta),
passage (kondisi jalan lahir lunak dan tulang).

PENDAHULUAN

Dalam laporan kasus ini akan dibahas lebih banyak


mengenai persalinan normal baik definisi, faktor
penyebab mulainya persalinan, tahapan, mekanisme,
pemantauan persalinan dengan partograf WHO dan
memimpin persalinan
sehingga dapat menambah
pengetahuan dan pemberian informasi yang benar pada
pasien, keluarganya maupun masyarakat.

LAPORAN HASIL
KUNJUNGAN RUMAH

IDENTITAS

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung dan


yang Tinggal Satu Rumah
No

Nama

Kedudukan JK Umur Pendidikan Pekerjaan


dalam

Ket

(th)

Keluarga
1

Tn Moh.

Kepala

Nuri

keluarga

Ny.

Ibu rumah

Wasilatul

tangga

35

Tamat SMA

Pedagang

Sehat

Tamat SMA Ibu rumah

Pasien

tahun
P

32
tahun

tangga

Khasanah
3

Nayla
salsabila

Anak

6
tahun

SD

Pelajar

Sehat

Gambar 1 : Pohon
keluarga

Keterangan :
= Laki-laki

= Meninggal

=
Perempuan

= Hamil ini

= Pasien

= Tinggal
Serumah

ANAMNESI
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 09.30
S hingga 11.30 WIB dan 7 Maret 2015 pukul 14.30 hingga pukul 16.30 WIB
WIB
di rumah pasien.

RPS
Pasien datang ke Puskesmas Salaman I dengan keluhan
keluar flek-flek sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengaku merasa mules-mules yang hilang timbul sejak
3 jam yang lalu, Pasien mengaku hari pertama haid terakhir
tanggal 24 mei 2014 dengan taksiran hari persalinan tangggal 3
Maret 2015, dengan periode haid 28 hari, lama haid 5-7 hari
terkadang di sertai rasa nyeri, perdarahan diantara haid tidak
ada kecuali pada pertengahan bulan kedua kehamilan dengan
darah sedikit dan hanya sebentar berwarna merah segar dan
tidak sakit.

RPS
Pasien mengaku merasa sering ingin kencing namun pasien tidak
merasa haus dan lapar yang berlebihan, juga tidak merasa demam
ataupun nyeri saat berkemih. dan menurut pasien saat dilakukan
pemeriksaan USG tangggal 29 Januari 2015, dikatakan kesan hasil
USG ; janin tunggal hidup, presentasi kepala, biometri janin sesuai
rata-rata, usia kehamilan 32 minggu 5 hari dengan prediksi usia
kehamilan saat ini 39 minggu 4 hari, Pasien mengaku pernah
mengalami kehamilan 2 kali dengan yang sekarang dan mengalami
persalinan yang normal sebanyak 1 kali bayi perempuan dengan
berat lahir 2900 gram, mendapatkan ASI eksklusif. Tumbuh kembang
normal dan sehat sampai sekarang.
HPHT : 24 Mei 2014
TP
: 3 Maret 2015
ANC : rutin ke bidan, TT 2 kali

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengakui tidak memiliki riwayat keguguran sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Haid
Menarche
: usia 14 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lamanya
: 5-7 hari
Nyeri haid
: tidak ada
Banyaknya : 2 kali ganti pembalut per hari.
Riwayat Pernikahan
Menikah 1x, tahun 1996 usia pada saat nikah 24 tahun
Riwayat KB
Penggunaan KB suntik setelah kehamilan pertama tiap 3 bulan
selama 4 tahun kemudian dilanjutkan dengan KB pil namun
lupa sampai kapan.

Tabel 2. Riwayat Obstetri Pasien


Hamil

Abortus/

ke

Normal/SC

JK

Usia
(th)

BB
lahir Penolong
(gr)

Tempat Keadaan
lahir

sekarang

Puskesm
1

Normal
tahun 1999

2900

Bidan

as
Salaman
I

Hamil ini

Sehat

PEMERIKSAAN FISIK

Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-), granulasi (-), nyeri telan (-)
Leher
: Trakhea di tengah, pembesaran KGB (-/-), kelenjar
tiroid tidak teraba membesar
Thoraks
Mammae
: Simetris, benjolan (-), retraksi puting (-).
Paru - paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, gerak thoraks pada
pernafasan simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang
tertinggal, retraksi (-/-)
Palpasi : Gerak nafas simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang
tertinggal, vokal fremitus simetris, sama kuat
Perkusi : Kedua hemitoraks berbunyi sonor, batas paru hepar
setinggi ics V, peranjakan paru positif satu sela iga
Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (+/+)
Jantung
Inspeksi
: Bentuk dada normal, simetris
Palpasi
: Iktus cordis teraba di ics V 2 cm lateral dari garis mid
klavikularis kiri

Perkusi : Tidak ada nyeri ketuk, batas jantung kanan


pada garis sternalis kanan setinggi ics IV, batas
paru lambung sekitar ics VI, batas jantung kiri
setinggi ics V 2 cm garis midklavikularis kiri,
batas atas jantung kiri setinggi ics III pada
garis sternalis kiri
Auskultasi: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen
:
Inspeksi: Membuncit sesuai kehamilan
Palpasi : Leopold I-IV
Perkusi : Timpani
Auskultasi: DJJ 145x/menit
Ekstremitas
Inspeksi: Bentuk normal simetris,deformitas (-),
sianosis (-/-), edema (-/-)
Palpasi : Akral hangat, edema (-/-)

Status Obstetri
Pemeriksaan luar
INSPEKSI : Perut membuncit, striae gravidarum

PALPASI :
Leopold I
: Teraba bagian teratas janin bulat tidak melenting
Leopold II
: Teraba bagian kontinyu dari janin (punggung janin)
Pada sisi kiri ibu.
Leopold III
: Teraba bagian keras dan bulat tidak dapat
digerakan di Pintu atas panggul.
Leopold IV
: Teraba 4/5
TFU
: 34 cm.
His
: (+) sedang, 3 kali /10 menit, lamanya 20 detik,
AUSKULTASI

relaksasi baik.
: DJJ 145 dpm.

Inspekulo
Porsio licin, ostium uteri eksternum terbuka , fluxus (+), fluor albus (-)
Pemeriksaan Dalam
Porsio lunak, diameter 2 cm, ketuban (+) kepala berada di hodge 1

PENATALAKSANAAN
Rencana awal partus pervaginam
Nilai ulang 8 jam lagi.
Antisipasi HPP
Pasang iv line besar.
Siapkan uterotonika .
Manajemen aktif kala II
Rencana Edukasi
Menjelaskan pada pasien dan keluarga akan keadaan ibu pada
rencana yang akan dilaksanakan.
HASIL PENATALAKSANAAN MEDIS
Setelah partus spontan di Puskesmas Salaman I, pasien
mengaku tidak ada keluhan saat ini.
Faktor pendukung :
Pasien mengikuti saran yang diberikan oleh bidan mengenai
perawatan luka, makan makanan tinggi protein.
Faktor penghambat:
Indikator keberhasilan :
Tidak terjadi infeksi pada luka

Tabel 4. Tabel Permasalahan Pada Pasien


No.

Resiko &
Masalah
Kesehatan

Tidak ada masalah

Rencana Pembinaan

Sasaran

IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA


Fungsi Biologis
Tidak ada masalah
Fungsi Psikologis
Penderita tinggal bersama suami dan 1 orang anak kandungnya. Dimana
hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita bekerja sebagai ibu
rumah tangga sehingga banyak menghabiskan waktu di rumah.
Fungsi Ekonomi
Biaya kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi oleh suami. Pendapatan
perbulan kurang lebih Rp 1.000.000. Uang tersebut dipakai untuk
kebutuhan rumah tangga seperti makan. Pasien sudah memiliki BPJS.

IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA


Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah tamat SMA.
Fungsi Religius
Penderita dan keluarga memeluk agama Islam, menjalankan ibadah
agama secara rutin (sholat).
Fungsi Sosial dan Budaya
Penderita dan keluarga tinggal di Dusun Drojogan, Desa Sidomulyo
RT 003/RW 010, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, di
lingkungan yang cukup bersih. Penderita dan keluarga dapat
diterima dengan baik di lingkungan rumahnya. Komunikasi dengan
tetangga baik. Keluarga penderita aktif dalam kegiatan di
lingkungan masyarakat desa.

POLA KONSUMSI PENDERITA


Frekuensi makan rata-rata 3x sehari. Penderita biasanya
makan di rumah. Jenis makanan dalam keluarga ini tidak
bervariasi. Variasi makanan sebagai berikut: nasi, lauk
(tahu, tempe), sayur (kangkung, bayam), air minum (air
putih). Pasien sesekali mengkonsumsi ayam atau daging.
Air minum berasal dari sumur gali.

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR


YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR


YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

Gambar 2. Denah Rumah Pasien

DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA


Fungsi Biologis
Fungsi Psikologis
Hubungan pasien dengan keluarga terjalin baik
Hubungan sosial dengan tetangga dan kerabat baik.
Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Kesan sosial ekonomi cukup, jika dilihat dari pekerjaan dan
penghasilannya.
Fungsi Religius dan Sosial Budaya
Keluarga pasien termasuk keluarga yang taat beragama.
Hubungan keluarga dan pasien dengan tetangga baik,
komunikasi berjalan dengan lancar. Tidak terdapat
keterbatasan hubungan antara pasien dan masyarakat.

DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA


Faktor Perilaku
- Pasien mengatakan bahwa saat hamil pasien rutin
kontrol kondisi kesehatannya di bidan
- Pasien mempersiapkan rencana persalinan dengan baik
Faktor Non Perilaku
- Pasien tinggal di rumah yang pencahayaannya cukup baik
dan ventilasi udara di rumah baik sehingga sirkulasi udara
lancar sehingga kebersihan terjaga.
- Sarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah cukup
dekat. Jarak antara rumah pasien dengan puskesmas 3
km.

DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Aspek Personal :
- Alasan kedatangan : pasien datang karena keluar flek-flek pada usia
kehamilan 9 bulan.
- Harapan : Pasien memiliki harapan agar bayi yang dilahirkan sehat
- Kekhawatiran : Pasien mengkhawatirkan kondisi bayi dalam
kandungannya jika keluar flek dan darah segar bertambah parah.
B. Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Diagnosis : G2P1A0 hamil 39 minggu, janin tunggal hidup,
presentasi kepala, inpartu.
C. Aspek Resiko Internal
- Genetik
:- Pola Makan
: Pola makan pasien kurang bervariasi
- Kebiasaan
: Pasien memiliki perilaku kebersihan yang baik
.

DIAGNOSIS HOLISTIK
D. Aspek Resiko Eksternal
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga
adalah suami pasien yang bisa menemani pasien selama ANC,
proses persalinan, dan membantu pasien selama masa pemulihan
setelah melahirkan
E. Aspek Fungsional
Kemampuan melakukan aktivitas fisik : pasien termasuk derajat 2
dimana pasien mampu melakukan pekerjaan sehari-hari di dalam
dan di luar rumah, namun pasien mulai mengurangi kegiatan
pekerjaan ibu rumah tangga sehari-hari.

PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
a. Promotif
Edukasi dan Penyuluhan mengenai pasca persalinan untuk
ibu dan bayi .
b. Preventif
Pencegahan dilakukan terhadap pasien melalui edukasi
mengenai perawatan luka setelah melahirkan, mengkonsumsi
makanan tinggi karbohidrat tinggi protein, minum air putih,
dan menyusui.
c. Kuratif
Pelayanan pengobatan yang dilakukan di Puskesmas adalah
untuk melahirkan bayi dengan selamat
d. Rehabilitatif
Edukasi pasien untuk merawat luka, rencanakan untuk KB,
jika terdapat keluhan perdarahan jalan lahir segera ke
Puskesmas.

DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA


GENETIK

STATUS
KESEHATAN

PELAYANAN
KESEHATAN

Tidak ada faktor


genetik yang
mempengaruhi

LINGKUNGAN

Ventilasi rumah dan


pencahayaan baik

Bidan desa dan


bidan Puskesmas
PERILAKU

Pasien rutin
kontrol ke bidan

Gambar 3. Diagram Realita

Tabel 5. Pembinaan dan Hasil Kegiatan


Tanggal

Kegiatan yang dilakukan

Keluarga

Hasil Kegiatan

yang terlibat
7 Maret

Melakukan

2015

kepada

pemeriksaan
pasien

mengamati
kesehatan

dan
keadaan

rumah

Pasien

Mendapatkan

dan

data keluarga pasien,

keluarga

gambaran perilaku
kesehatan dan

dan

mengetahui

lingkungan sekitar

keadaan rumah
pasien.
7 Maret
2015

Memberi
tentang

penjelasan
hal-hal

pasca
(perawatan

penting

persalinan
luka,

eksklusif,
penggunaan KB)

Pasien dan

Pasien dan keluarga

keluarga

pasien dapat
memahami

ASI

rencana

penjelasan yang
diberikan.

KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA


Tingkat Pemahaman :
Pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup
baik.
Faktor Pendukung :
- Penderita dan keluarga cukup memahami penjelasan
yang diberikan tentang kesehatan reproduksi wanita.
- Keluarga yang kooperatif dan mendukung pasien untuk
selalu kontrol jika ingin merencanakan kehamilan.
Faktor Penyulit

:-

Indikator keberhasilan :
- Pasien dan keluarga merencanakan untuk kontrol ke
bidan untuk mengikuti program KB

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai