Anda di halaman 1dari 11

KONSTITUSI DAN UUD

1945
Oleh :
1. Florida
Marcheluna
(145050100111021)
2. Elliyana
(145050100111023)
3. Chrisnanda
Eka
Pramudita
(145050100111024)
4. Dina
Eka
Susilowati
(145050100111025)
5. Aprilia
Anggraini

ARTI PENTING DAN PENGERTIAN


KONSTITUSI
K.C. Wheare mengartikan konstitusi sebagai
keseluruhan sistem ketatanegaraan dari
suatu negara, berupa kumpulan peraturan
yang membentuk, mengatur atau memerintah
dalam pemerintahan suatu negara.
Menurut Winarno Konstitusi dapat diartikan
dalam arti luas dan sempit, sebagai berikut :
1.
Konstitusi dalam arti luas meliputi hukum
dasar teretulis dan tidak tertulis.
2.
Konstitusi dalam arti sempit adalah
hukum dasar tertulis yaitu undang-undang
dasar

Konstitusi
memiliki
istilah
lain
constitution,
vervasung
atau
constitute.
Sementara
undang-undang
dasar (UUD) memiliki istilah lain Grondwet
atau Gungesets. Namun, dalam kehidupan
sehari-hari,
konstitusi
terbiasa
diterjemahkan
sebagai
undang-undang
dasar. Padahal menurut pendapat sarjana
/ahli pengertian konstitusi lebih luas dari
pada pengertian UUD. Pengertian konstitusi
mencakup keseluruhan peraturan-peraturan
baik tertulis maupun tidak tertulis, yang
mengatur dan mengikat Cara-cara suatu
pemerintah Negara diselenggarakan

HAKIKAT DAN TUJUAN


KONSTITUSI
1. Hakikat Konstitusi

2. Tujuan Konstitusi
Konstitusi

bertujuan

untuk

memberikan

pembatasan

sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik.


Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan
dari penguasa itu sendiri.
Konstitusi

bertujuan

ketetapan

bagipara

memberikan
penguasa

batasan-batasan

dalam

menjalankan

kekuasaannya.
Konstitusi bertujuan melindungi hak asasi manusia (HAM).
Konstitusi merupakan pedoman penyelenggaraan negara
maksudnya tanpa adanya pedoman Negara kita tidak akan
berdiri dengan kokoh.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


(AMANDEMEN) UUD 1945
1. Periode 18 Agustus 1945 s.d 27
Desember 1949 27 Desember 1949
berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri
dari bagian pembukaan, batang tubuh
(16 bab), 37 pasal, 4 pasal Aturan
Peralihan, 2 ayat Aturan Tambahan
dan bagian penjelasan.
2. Periode 27 Desember 1949 s.d 17
Agustus 1950 17 Agustus 1950
berlaku UUD RIS. UUD RIS terdiri atas
6 bab, 197 pasal dan beberapa
bagian.

4. Periode 5 Juli 1959 s.d 1966 (Orde Lama)


berlakunya kembali UUD 1945.
5. UUD
1945
Tahun
1966

1999

pemerintahan yang menjalankan tatanan


kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
menurut pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen (Orde Baru).
6. UUD 1945 Amandemen 1999, Berlaku Pada
Tahun 1999 Sampai
Sekarang Terjadi 4
kali Amandemen UUD 1945 (1999, 2000,
2001 dan 2002)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA


NEGARA DALAM KONSTITUSI
1.Hak Warga Negara dalam
Konstitusi
Hak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak (pasal 27 ayat 2).
Hak untuk hidup dan mempertahankan
kehidupan (pasal 28A).
Hak untuk membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
Hak atas kelangsungan hidup.

Hak untuk mengembangkan diri dan melalui


pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (pasal 28C ayat 1).
Hak
untuk
memajukan
dirinya
dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
(pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang
sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak,hak untuk diakui sebagai pribadi

2.Kewajiban Warga Negara dalam


Konstitusi
Wajib menaati hukum dan pemerintahan. (Pasal
27 ayat (1) UUD 1945).
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara. (Pasal 27 ayat (3) UUD 1945).
Wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain. (Pasal 28J ayat 1).
Wajib
tunduk
kepada
pembatasan
yang
ditetapkan dengan undang-undang. (Pasal 28J
ayat 2).
Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. (Pasal 30 ayat (1) UUD 1945).

Perilaku Inkonstitusional
Melanggar apa yang menjadi isi
Konstitusi atau melanggar aturan dan
norma yang telah ditetapkan di dalam
konstitusi.
Menyalahgunakan konstitusi untuk
kepentingan pribadi atau kelompok,
ataupun untuk memperkaya diri sendiri.
Masyarakat Papua bebas memakai
koteka dan tidak di kenakan undangundang pornografi tetapi masyarakat
Jawa yang memakai pakaian tidak
sopan, sudah dianggap melanggar

Anda mungkin juga menyukai