Bab Ii
Bab Ii
A. Lokasi Proyek
Proyek pembangunan Hotel Whiz Prime Lampung berlokasi di Ahmad Yani
No.21-23, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung. Jalan ini merupakan jalan
protokol dengan lebar 2 x 7 meter. Adapun batas-batas proyek pembangunan
Hotel Whiz Prime Lampung sebagai berikut :
a. Sebelah Selatan
b.Sebelah Barat
Pertokoan
c. Sebelah Utara
: Pemukiman warga
d. Sebelah Timur
: Pertokoan.
Jalan
Kecamatan
Ahmad
Enggal,
Yani
Bandar
Lampung
3. Pemilik Proyek
PT.
Rp.
2.601.500.000
5. Konsultan Perencana
a) Konsultan Arsitektur
b) Konsultan Struktur
c) Konsultan M & E
Pemilihan Langsung
8. Sifat Kontrak
Gabungan
10
9. Cara Pembayaran
Weekly
Progress
10.Uang muka
20 % dari nilai
11.Jaminan Pemeliharaan :
5 % dari nilai
kontrak
kontrak
12.Waktu Pelaksanaan
26 September
3 bulan
: semi-basement + 14 Lantai
: 1774,536 m2
11
2. Pondasi
Pondasi yang digunakan pada proyek ini adalah pondasi tiang pancang
dengan menggunakan precast prestressed concrete pile yang diproduksi
oleh PT. Saeti Concreticon Wahana, dengan panjang 12 m, mutu beton K500, dengan dimensi 400/400.
3. Pilecap
Pilecap yang digunakan pada proyek ini memiliki ketebalan 1200 mm
dengan mutu beton K-500. Tulangan yang dipakai pada pilecap ini adalah
tulangan baja ulir D12 dan D10 dengan fy 4000 kg/cm2.
4. Sloof
Sloof yang digunakan berdimensi 200/300, 250/600 300/500, 300/600,
300/700, dan 300/800 dengan tulangan yang dipakai adalah baja ulir D22
dan tulangan sengkang dengan D10 dengan jarak 100 mm 200 mm.
5. Kolom
Pada proyek pembangunan Hotel Whiz Prime Lampung dipakai beberapa
tipe kolom dengan dimensi yang berbeda-beda dan penggunaan tulangan
yang juga berbeda menurut kebutuhan dan perhitungan. Mutu beton yang
digunakan adalah setara dengan mutu K (fc = 35 MPa), dengan mutu baja
BJTD 40 (fy = 400 MPa). Diameter tulangan utama D19 dan D16 dengan
sengkang D10 dengan jarak 100 mm 200 mm.
7. Balok
12
dengan tebal masing-masing pelat 120, 150 dan 200 mm. Wiremesh yang
digunakan berukuran 150 x 150 mm dan 300 x 300 mm. Pengecoran pelat
lantai menggunakan beton ready mix dengan mutu beton fc 30 Mpa.
9. Shear wall
Shear wall dalam proyek pembangunan Hotel Whiz Prime Lampung ini
dibagi menjadi 2 tipe, yaitu SW1 yang digunakan pada tangga dan SW2
digunakan pada lift. SW1 memiliki ketebalan 400 mm dan panjang 5050
mm, sedangkan SW2 dengan tebal 400 mm dan panjang 9850 mm.
Pengecoran shear wall menggunakan beton ready mix dengan mutu beton
fc 35 Mpa.
13
14
15
Insiating Processes
Controlling Processes
Executing Processes
Closing Processes
16
17
4. Kontrol (Controlling)
Kontrol perubahan sangat diperlukan, hal ini terkait dengan persetujuan
para pihak atas terjadinya perubahan secara kontraktual. Perubahan ini
dapat mempengaruhi biaya yang telah ditetapkan, waktu dan kualitas yang
telah disepakati dan cara penanganan setelah berubah metode kerja. Input
dalam proses kontrol perubahan adalah work breakdown structure, laporan
harian / mingguan / bulanan, permintaan perubahan, rencana pengendalian
lingkup pekerjaan. Sarana dan teknik yang digunakan adalah prosedur
kontrol perubahan, tata cara pengukuran, tambahan rencana kerja
selanjutnya. Output yang dihasilkan adalah lingkup perubahan, tindakan
perbaikan, pembelajaran / tambahan pengalaman, penyesuaian dasar waktu
pelaksana.
5. Closing
Merupakan proses akhir pekerjaan dan penutupan administrasi proyek atau
project close out dengan membuat laporan proyek selesai (LPS) dan
diterimanya berita acara serah terima II.
F. Sistem Pelelangan
1. Penjelasan Umum
Tender pelaksanaan suatu bangunan dalam bidang pemborongan jasa
konstruksi atau sering juga disebut Pelelangan adalah salah satu sistem
pengadaan bahan dan jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat
18
baik
dari
segi
mutu
maupun
waktu
pelaksanaannya.
Berdasarkan Perpres Nomor 70 Tahun 2012, pemilihan penyedia
barang/jasa dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
a. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
memenuhi syarat.
b. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/
Pekerjaan
Konstruksi
dengan
jumlah
Penyedia
yang
mampu
19
untuk
pekerjaan
yang
bernilai
paling
tinggi
untuk
pekerjaan
yang
bernilai
paling
tinggi
20
2. Jenis Kontrak
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 Tahun 2012
tentang Pengadaan Barang dan Jasa, Jenis-jenis kontrak yang umum
digunakan pada proyek konstruksi di Indonesia antara lain:
1. Kontrak Lump Sum
21
22
5. Kontrak Persentase
Kontrak Persentase merupakan kontrak pengadaan jasa konsultansi/jasa
lainnya, dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Penyedia
Jasa
Konsultansi/Jasa
Lainnya
menerima
imbalan
23
24
25
atau
menolak
penambahan,
pengurangan
dan
26
perencana
ditunjuk
oleh
pemilik
proyek
untuk
27
peringatan
kepada
pelaksana
apabila
terjadi
penyimpangan.
4. Membuat laporan tentang kemajuan proyek.
5. Memeriksa apabila terjadi kekurangan selama masa pemeliharaan.
d. Kontraktor
Kontraktor adalah suatu badan hukum atau perorangan yang diberi
surat perintah kerja oleh pemilik proyek guna melaksanakan suatu
28
tenaga
kerja,
material
dan
peralatan
untuk
melaksanakan proyek.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RKS.
3. Mengusulkan kepada pemilik proyek apabila terjadi perubahan
pekerjaan.
4. Membuat laporan mengenai kemajuan pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
5. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
6. Menyerahkan hasil pekerjaan tepat waktu dan membuat berita
acaranya.
Pemilik Proyek
PT. Daya Cipta Asia
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
PT. Daya Cipta Asia
Kontraktor
PT. Structural Precast Concrete Indonesia (JHS Group)
dan
PT. Adhi Karya Tbk.
29
10
3.
4.