Anda di halaman 1dari 10

III.

MATERIAL DAN PERALATAN

A. Material Bangunan
Material adalah semua bahan bangunan yang digunakan dalam pelaksanaan
konstruksi di suatu proyek. Mutu dari suatu material yang digunakan
memegang peranan penting dalam menentukan mutu hasil pekerjaan. Material
material yang akan digunakan dalam pembangunan suatu proyek harus
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat
syarat (RKS) yang telah ditentukan oleh konsultan perencana dan pemilik
proyek (owner). (Florince. 2014).
Pada saat pelaksanaan proyek, material harus sudah berada di lokasi proyek
agar tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek tersebut. Material yang
digunakan juga harus ditempatkan pada lokasi yang tepat dan terlindung dari
halhal yang dapat mengurangi mutu material tersebut.
Adapun material yang dipakai dalam proyek ini adalah :
1.

Tiang Pancang Beton


Tiang pancang beton yang digunakan adalah precast prestressed concrete
pile produk dari PT. Saeti Concreticon Wahana yang mempunyai reputasi
dan pengalaman yang baik yang ditunjukkan dengan catatan pengalaman
supply material pekerjaan sejenis dengan spesifikasi sebagai berikut:

31

Tabel 1. Spesifikasi Tiang Pancang Beton.


Dimensi
Mutu Beton

400/400 mm
K-500

Panjang Tiang

12 m

Tegangan Izin

2.080 kNm

Tegangan Ultimit

3.263 kNm

Tegangan Nominal

4.079 kNm

Kapasitas Momen Crack

70,04 kNm

Gambar 5. Tiang Pancang


2. Cement Grouting
Cement Grouting dalam proyek ini digunakan untuk meratakan permukaan
tiang pancang yang akan digunakan untuk pengujian, baik pengujian
dinamis tiang pancang maupun pengujian daya dukung tiang pancang.
Cement Grouting yang digunakan adalah Masterflow 870.

32

Gambar 6. Cement Grouting


B. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam Proyek Pembangunan Hotel Whiz Prime


Lampung Paket Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang ini secara umum dibagi
menjadi dua, yaitu peralatan berat dan peralatan selain alat berat. Yang
dimaksud dengan alat berat adalah alat yang sengaja diciptakan/didesain untuk
dapat melaksanakan salah satu fungsi/ kegiatan proses konstruksi yang sifatnya
berat bila dikerjakan oleh tenaga manusia (Asiyanto, 2008).

Peranan alat konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek tidak dapat
diabaikan, bahkan keberhasilan suatu proyek bisa sangat bergantung dari
peranan alat. Dan biaya alat merupakan salah satu unsur utama dalam biaya
proyek. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dalam manajemen alat agar tidak
terjadi pemborosan biaya proyek.

33

Nama-nama alat yang digunakan pada proyek ini:


1.

Hydraulic Static Pile Driver


Alat ini digunakan untuk pemancangan tiang pancang. Adapun
Spesifikasi Hydraulic Static Pile Driver yang digunakan dalam proyek
ini dapat dilihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Spesifikasi Hydraulic Static Pile Driver
Maximum Piling Pressure
Maximum Piling Speed

400 ton
5,7 m/min

Piling Stroke

2,10 m

Longitudinal Pace

3,60 m

Transvere Pace

0,60 m

Pile Size Maximum

500 mm

Pile Size Minimum

250 mm

Gambar 7. Hydraulic Static Pile Driver

2. Alat Las

34

Alat ini digunakan untuk memotong strain pada tiang pancang pada saat
pemotongan tiang dan digunakan untuk mengelas sambungan untuk
pembuatan balok referensi untuk pengujian loading test dan lateral test.

Gambar 8. Alat Las


3. Theodolite
Alat ini digunakan untuk menentukan koordinat titik pemancangan, elevasi
tiang pancang, pemotongan tiang pancang.

Gambar 9. Theodolite

35

4. Generator
Alat ini digunakan untuk pembangkit listrik pada lokasi proyek untuk
pengoperasian Hydraulic Static Pile Driver.

Gambar 10. Generator


5. Lampu Proyek
Lampu proyek berperan penting dalam pelaksanaan pekerjaan di malam
hari. Alat ini berfungsi untuk memberikan penerangan apabila dilakukan
kerja lembur pada malam hari, sehingga pekerja dapat tetap bekerja
dengan aman dan efektif.

Gambar 11. Lampu proyek

36

6. Pile Driving Analyzer


Alat ini digunakan untuk mengetahui kapasitas daya dukung tiang
pancang, transfer energi hammer ke tiang pancang, tegangan tarik dan
tekan yang bekerja pada tiang akibat tumbukan, dan integritas atau
keutuhan tiang pancang.

Gambar 12. Pile Driving Analyzer


7. Hydraulic Jack (Pompa Hidrolik)
Alat ini digunakan untuk memberikan tekanan pada beban yang akan
diterima oleh test pile / tiang uji pada saat loading test dan lateral test.

Gambar 13. Hydraulic Jack (Pompa Hidrolik)

37

8. Pressure Gauge
Alat ini digunakan sebagai pengontrol beban yang dikontrol pada
manometer (pressure gauge) yang dipasang pada pompa (hydraulic pump).

Gambar 14. Pressure Gauge


9. Dial Gauge
Alat ini digunakan untuk mengetahui reaksi tiang pancang akibat
pembebanan.

Gambar 15. Dial Gauge

38

10. Peralatan pelengkap


Selain peralatan-peralatan konstruksi yang tersebut di atas, ada beberapa
peralatan-peralatan lain yang dipakai pada proyek ini, antara lain adalah
sebagai berikut.
a. Meteran, digunakan untuk mengukur bentang-bentang kecil yang
setiap saat dapat digunakan, dapat dipakai meteran rol yang standar
57 meter.
b. Palu, digunakan antara lain untuk memukul pahat pada saat
pemotongan tiang pancang.
c. Sendok semen, digunakan untuk menyendok adukan pada proses
grouting permukaan tiang pancang.
d. Pahat baja, digunakan untuk membobok sisi tiang pancang pada saat
pemotongan tiang pancang.
e. Peralatan lainnya guna menunjang pekerjaan proyek.
Sebelum memulai pekerjaan konstruksi, ada beberapa pertimbangan yang
harus dipergunakan dalam menggunakan alat-alat kerja dalam segi
ekonomis dan segi teknis. Adapun pertimbangan tersebut antara lain
sebagai berikut :
a.

Pertimbangan ekonomis adalah menyangkut masalah volume


pekerjaan, kelancaran pekerjaan, dan pengadaan alat artinya alat
diperoleh dengan membeli atau menyewa disesuaikan dengan hasil
yang diperoleh.

39

b.

Pertimbangan teknis adalah menyangkut masalah spesifikasi alat,


ukuran, dan kapasitas alat kerja serta jumlah dan ruang gerak dari
alat tersebut di lokasi proyek.

Pemakaian alat berat hendaknya disesuaikan dengan jenis dan volume


pekerjaan. Pemeliharaan alat juga merupakan salah satu hal penting agar
dapat mempertahankan kemampuan alat dan kondisi alat selalu bisa siap
pakai untuk memperlancar proses kerja.
Adapun pemilihan dan penggunaan alat kerja disesuaikan dengan
keadaan lapangan, volume pekerjaan dan tenaga yang tersedia serta
waktu pelaksanaan. Dalam pelaksanaan penggunanaan alat, operator
diawasi oleh mandor agar diperoleh hasil kerja yang efisien.

Anda mungkin juga menyukai