PENDAHULUAN
tidaknya
pegawai
negeri
dalam
mensukseskan
Keputusan
Menteri
Pertama
Repubik
Indonesia
berkemampuan
untuk
memenuhi
kewajiban.
b. Tujuan didirikannya PT. Taspen (Persero) adalah sebagai
berikut :
1) untuk
memberikan
kesejahteraan
pada
peserta
pegawai
perusahaan
3) untuk berperan dalam melaksanakan tanggungjawab
sosial dan kepentingan lingkungan secara selaras
dan seimbang.
4. Visi dan Misi PT. Taspen (Persero)
Visi PT. Taspen adalah Menjadikan Taspen sebagai
pengelola Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) berkelas
dunia yang bersih, sehat dan benar dengan pelayanan tepat
orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat
administrasi.
Secara lebih rinci, bentuk pelayanan yang dimaksud
dalam visi PT. Taspen (Persero) adalah sebagai berikut :
a. Tepat Orang
Manfaat dibayarkan kepada peserta yang berhak atau ahli
warisnya yang sah dengan identitas penerima yang
dibuktikan dengan kartu identitas KTP atau SIM, dan sesuai
dengan identitas peserta meliputi NIP, nama, tanggal lahir,
jenis kelamin, status, penghasilan, instansi dan domisili
yang tercantum pada Kartu Peserta Taspen (KPT), Kartu
permohonan
klim
diterima
dan
dinyatakan
serta
aman
dari
bahaya
kebakaran,
jaminan
keuangan
bagi
peserta
hidup
bagi
PNS
peserta
Taspen
dan
program
THT
dimulai
sejak
yang
dengan
memberikan
negeri/peserta
setelah
yang
bersangkutan
Kepala Cabang
Kepala Bidang Pelayanan
Kepala Seksi Data Peserta dan Pemasaran
Kepala Seksi Penetapan Klim
Kepala Bidang Personalia dan Umum
Kepala Seksi Personalia
Kepala Seksi Umum
Kepala Bidang Keuangan
Kepala Seksi Kas
Kepala Seksi Administrasi Keuangan
Fungsional Pengendali
Bagian-bagian
dalam
struktur
organisasi
tersebut
pelaksanaan
kegiatan
pelayanan
sesuai
dengan
data
peserta
Program Taspen.
7
dan
melaksanakan
kegiatan
latihan,
kegiatan
Kesekretariatan,
mengendalikan
fungsi-fungsi
kegiatan
akuntasi
di
dan
di
Kantor Cabang.
i. Kepala Seksi Kas
1) Merencanakan dan mengendalikan penerimaan dan
pengeluaran (cash flow) Kantor Cabang.
2) Penerimaan dan pembayaran atas perintah Kepala
Bidang Keuangan.
3) Verifikasi sebagai
langkah
pre-audit
transaksi
Laporan
Manajemen Keuangan.
2) Menyelenggarakan administrasi aktiva tetap Kantor
Cabang.
3) Rekonsiliasi Bank dan pengecekan terhadap catatan
pembukuan Program Taspen.
4) Mengkaji dan menganalisis
Laporan
Keuangan
Kantor Cabang.
k. Fungsional Pengendali
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Operasional
Penulis ingin mengetahui proses pelayanan Program
Pensiun pada PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta.
2. Tujuan Fungsional
Penyusunan
laporan
magang
ini
bertujuan
untuk
Taspen
(Persero)
dalam
melaksanakan
kegiatan
operasionalnya.
3. Tujuan Individual
Penyusunan
laporan
magang
ini
dilakukan
untuk
10
C. Manfaat Magang
Proses kegiatan magang dan penulisan laporan magang ini
sekiranya dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Penulis dapat merasakan aktivitas dunia kerja yang sebenarnya
2. Penulis dapat mengetahui secara langsung bagaimana proses
pelayanan Program Pensiun dalam PT. Taspen (Persero)
Cabang Surakarta
3. Memberikan suatu gambaran yang jelas kepada semua pihak
mengenai proses pelayanan Program Pensiun pada PT. Taspen
(Persero) Cabang Surakarta
4. Menjadi media untuk memberikan masukan kepada pihak-pihak
yang terkait dalam proses pelayanan Program Pensiun pada
PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta.
11
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
B. Jadwal Magang
Kegiatan magang ini dilaksanakan dari tanggal 2 September
2013 sampai tanggal 30 September 2013. Deskripsi kegiatan
harian penulis selama magang disertakan dalam lampiran.
lama
yang
hendak
memperbaharui
data
administrasinya.
12
Kegiatan
Menerima
Dokumen
dan Berkas SPP
Penanggungjawab
Customer Service
mengagendakan
Surat
Permohonan
Pembayaran (SPP)
2
Pensiun
Meneliti kebenaran Berkas SPP
dan
keabsahan
berkas
dan
menetapkan
waktu
mulainya
proses
SPP
Melakukan
data
4
teknis
perhitungan
Melakukan
hak
peserta
dan
Petugas Perekaman
Data
Berkas SPP
perhitungan
mencetak
Petugas
Perhitungan
Lembar
Pehitungan
5
Petugas Penelitian
Hak
(LPH)
Melakukan
penelitian
Berkas
atas LPH
kebenaran
6
perhitungan hak
Melakukan
pengecekan
Berkas
dan LPH
SPP, Kepala
Seksi
Penetapan Klim
membubuhkan
tanda tangan atas
pengesahan
13
Membubuhkan
tanda
sebagai
atas
Berkas
SPP, Kepala
tangan LPH
Bidang
Pelayanan
otorisator
perhitungan
hak
Kegiatan
Mencetak voucher
Dokumen
Penanggungjawab
Voucher, kartu Seksi
Bidang
Meregistrasi voucher
SPP
Keuangan
Voucher, kartu Seksi
Bidang
Melakukan verifikasi
Bidang
Bidang
Bidang Keuangan
Melakukan posting
Bidang
Keuangan Kasir
14
Melakukan
pembayaran
Bidang
Keuangan Kasir
BAB III
PEMBAHASAN HASIL KEGIATAN MAGANG
A. Sistem
Pengeluaran
Kas
PT
Taspen
(Persero)
Cabang
Surakarta
15
kemudian
PT.
Taspen
(Persero)
Cabang
Surakarta
jumlah
anggota
keluarga
yang
menjadi
tanggungan peserta.
c. Bagian Penetapan Klaim
16
dengan
besarnya
hak
peserta
dan
kepada
peserta
serta
membuat
17
adalah
dokumen
yang
dibuat
oleh
Bagian
4. Jaringan Prosedur
a. Pencatatan data peserta, penghitungan THT dan Pensiun
dan Penetapan Klaim.
Prosedur ini dilakukan oleh Bagian Pelayanan yang terdiri
dari Bagian Customer Service, Bagian Data Peserta dan
Bagian Penetapan Klaim melalui kegiatan sebagai berikut :
18
antara
lain
tentang
anggota
keluarga
(anak/istri/suami/orangtua).
iv. Menghitung hak peserta dan membuat LPHP
rangkap
tiga,
penghitungan
ini
dilakukan
LPHP
dan
memintakan
19
i. Menerima
SP4A
rangkap
dua,
lampiran-
LPHP
Klaim
oleh
dan
Kepala
Kepala
Seksi
Bidang
Pelayanan.
iii. Menyimpan SP4A lembar II dan LPHP lembar
II serta lampiran-lampiran lembar II, menurut
NIP (Nomor Induk Pegawai) Pegawai Negeri.
iv. Mendistribusikan SP4A lembar I, lampiranlampiran lembar I dan LPHP lembar I dan
lembar III ke Bagian Keuangan.
b. Pembayaran THT dan Pensiun
Proses ini dilakukan oleh Bagian Keuangan melalui kegiatan
sebagai berikut :
1) Menerima SP4A lembar I, lampiran-lampiran lembar I
dan LPHP lembar I dan lembar III dari Bagian
Penetapan Klaim.
2) Mengotorisasi LPHP lembar I dan lembar III oleh
Kepala Bidang Keuangan sebagai bukti persetujuan
atas pembayaran hak peserta.
3) Membuat voucher pengeluaran kas rangkap tiga oleh
Seksi Penetapan Voucher dan memintakan otorisasi
kepada Kepala Bidang Keuangan.
4) Menyimpan SP4A lembar I, lampiran-lampiran lembar
I dan voucher lembar III.
20
jumlah
yang
tertera
dalam
voucher
21
Bagan
Alir
Prosedur
Pengeluaran
Kas
Terhadap
22
23
24
25
26
B. Evaluasi
Pengendalian
Internal
terhadap
Prosedur
yang
memudahkan
digunakan
selalu
penelusuran
dibuat
apabila
rangkap
terjadi
agar
kesalahan
perhitungan.
6. Adanya otorisasi pada setiap dokumen yang dibuat dari Pejabat
Yang Berwenang.
7. Adanya dokumen yang bernomor urut cetak.
PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta juga sudah
menerapkan unsur-unsur pokok sistem pengendalian internal
dengan baik, yaitu dalam bentuk :
1. Struktur
organisasi
yang
memisahkan
tanggung
jawab
Taspen
(Persero)
Cabang
Surakarta,
bagian
PT.
Taspen
(Persero)
Cabang
Surakarta
(Lembar
Perhitungan
Hak
Peserta)
dan
28
melakukan
melalui LPHP.
c. Proyeksi dibuat
oleh
penghitungan
Bagian
hak
peserta
Keuangan
setelah
29
Surakarta
telah
mengantongi
sertifikasi
service
C. Analisis
Hasil
Evaluasi
Pengendalian
Internal
terhadap
baik,
agar
dapat
memperlancar
jalannya
kegiatan
membuat
sistem
yang
tepat
sehingga
dapat
sehingga
menjamin
diterimanya
pembayaran
30
bertugas
memeriksa
sebagai
seluruh
pemeriksa
kinerja
intern
masing-masing
untuk
bagian
Sistem
Pengendalian
Internal
pada
Pengeluaran Kas
a. Belum adanya dana cadangan atau dana kas kecil pada
PT.
Taspen
(Persero)
Cabang
Surakarata
yang
ketat
untuk
terhadap
ketidakefisienan
dan
ketidakefektifan
operasi perusahaan.
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis mengenai aktivitas dan evaluasi
mengenai sistem pengendalian internal terhadap prosedur sistem
pengeluaran kas di PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta, maka
penulis menarik kesimpulan bahwa PT. Taspen (Persero) Cabang
Surakarta sudah menerapkan pengendalian intern dengan baik
terhadap prosedur pengeluaran kas sebagai berikut :
32
1. Struktur
organisasi
yang
memisahkan
tanggung
jawab
perlindungan
terhadap
harta
kekayaan
B. Saran
Setelah melakukan analisis mengenai aktivitas sistem
pengendalian internal terhadap pengeluaran kas yang ada pada
PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta serta berdasarkan atas
33
oleh
pihak-pihak
yang
tidak
bertanggungjawab.
3. Sebaiknya pada pembuatan rancangan proyeksi maupun
proyeksi dalam prosedur pengeluaran kas benar-benar dihitung
dengan cermat oleh Bagian Pelayanan, sehingga apabila terjadi
selisih lebih maupun selisih kurang tidak perlu diadakan revisi
yang mungkin dapat menimbulkan kecurangan.
34