Anda di halaman 1dari 37

Osiloskop

dan
Generator
Sinyal
Pengukuran Besaran
Elektrik

Tujuan

Mempelajari cara kerja osiloskop dan generator


sinyal
Mempelajari penggunaan dan keterbatasan
kemampuan alat-alat tersebut serta
spesifikasinya
Dapat menggunakan osiloskop sebagai
pengukur tegangan, sebagai pengukur frekuensi
dari berbagai bentuk gelombang yang dapat
tergambar pada layar
Dapat membandingkan sinyal input dan output
dengan menggunakan osiloskop
Dapat menggunakan generator sinyal sebagai
sumber dengan beberapa bentuk gelombang

Istilah
Osiloskop?
Osilograf yang mencatat gelombang
listrik secara visual pada suatu layar

Osilograf
Alat pencatat aliran atau tekanan listrik
yang berubah-ubah

KBBI

Tampilan Depan Osiloskop


Layar
CRT

Kontrol Y1 dan
Y2
dan kontrol X
(mode XY)

Kontrol X
(time base)

Sinyal
kalibrasi

Kontrol
Layar
CRT

Konektor sinyal input


Y1 dan Y2, X (mode
XY), dan
trigger ext.

Tampilan Belakang

Nama dan Fungsi


Kontrol Layar
INTEN
(INTENSITY)
Kontrol
intensitas
cahaya layar

CAL
(CALIBRATION)
Terminal
sumber sinyal
kalibrasi

FOCUS
Kontrol
fokus
(ukuran)
berkas
garis

TRACE
ROTATION
Kontrol
kemiringan
garis
POWER
Saklar dan
LED
Indikator
Daya (On/Of

Kontrol Vertikal, Horisontal, dan Trigger

Nama dan Fungsi


Kontrol Vertikal (1)
POSITION
Kontrol posisi (geser)
vertikal
CHOP
Kontrol cara gambar dual
trace
MODE
Kontrol mode input
CH2 INV
Kontrol pengali + atau
kanal input 2 (Ch2)

Nama dan Fungsi


Kontrol Vertikal (2)
VOLTS/DIV
Kontrol skala tegangan
AC DC GND
Kontrol kopling input
VAR
Kontrol skala terkalibrasi/
tidak terkalibrasi
CH1 CH2
Port input kanal 1 dan
kanal 2 BNC betina

Nama dan Fungsi


Kontrol Vertikal (3)
Perhatikan!
1. Besaran resistansi dan
kapasitansi input pada
port kanal 1 dan 2
(Bandingkan
sensitivitas tegangan
pada pengukuran
dengan Multimeter)
2. Batas aman tegangan
maksimum untuk
pengukuran

Nama dan Fungsi


Kontrol Horisontal
POSITION
Kontrol posisi (geser)
horisontal

X10 MAG

Kontrol penguatan skala


(x10)

X-Y
Kontrol mode XY
TIME/DIV
Kontrol skala waktu
VAR dan SWP UNCAL
Kontrol skala terkalibrasi/
tidak terkalibrasi

Nama dan Fungsi


Kontrol Trigger
HOLDOFF dan AUTO/
NORM
Kontrol cara trigger
otomatis atau normal
dengan
mengatur
LEVEL dan
LOCK tombol
Kontrol dan pengunci level
level sinyal trigger
COUPLING
Kontrol kopling sinyal
triger
SOURCE
Kontrol sumber sinyal
trigger
SLOPE
Kontrol slope saat trigger

Nama dan Fungsi


Kontrol Trigger
EXT
Port input sinyal trigger
eksternal
Perhatikan!
1. Besaran resistansi
dan kapasitansi input
pada port kanal 1 dan
2
2. Batas aman tegangan
maksimum untuk
pengukuran

Konsep
Menggambar pada layar
y=f(x)=f(t)
dengan x=t=waktu, y=tegangan
y=f(t) dan x=f(t)
dengan x=tegangan, y=tegangan
disebut mode XY

Layar gambar
CRT (Tabung Sinar Katoda)

Prinsip Kerja Umum


Input Y Penguat
vertikal
Y

Pelat defleksi
mengubah gerakan/ posisi
elektron berdasarkan
tegangan

Rangkaian
Trigger
Triger
Eksternal

Generator
Time Base

X
CRT

Penguat
X

Input X (horisontal)

Prinsip Kerja CRT


katoda

pelat
pelat
defleksi
defleksi horisonta
anoda
pemfoku vertikal
l
s

lapisan
aquadag

Y
Y

X
X

Y
Dy
Vd
filamen kisi
pengatur
anoda
pemercepa
t

pelat
berkas
defleksi
elektron
vertikal
pelat
Layar
defleksi
phosphor
horisonta
l

Prinsip Kerja CRT


Elektron
dilepaskan oleh filamen
ditarik (diberi percepatan) dengan
tegangan tinggi
Dibelokkan dengan medan listrik oleh
pelat defleksi
menumbuk layar dan membuat layar
berpendar

Rangkaian Y (Vertikal)
Mengatur magnituda tegangan untuk
gerakan elektron pada arah vertikal
sesuai tegangan input

Input
Y

atenuator
(peredam)

penguat

pelat
defleksi

Rangkaian X (Horisontal)
Mengatur magnituda tegangan untuk
gerakan elektron pada arah
horisontal sebanding dengan waktu
atau sesuai tegangan input (mode
Sinyal
XY) dari penguat Y
Rangkaian
Trigger

Generator
Time Base

Pelat
Penguat
Defleksi
X
X

Selektor
Sinyal dari luar

Sinyal input X (mode XY)

Generator Time Base


tegangan
Gelombang
segitiga (linier thd
waktu)
x=k.t
Untuk menulis kiri
ke kanan

Gelombang
persegi
(+) mengarahkan
berkas elektron ke
layar
(-) mencegah
berkas ke layar
saat kembali ke
kiri

sinyal sweep
waktu

tegangan
sinyal blanking
waktu

Gambar pada
layar dibentuk
berulang dan
terus menerus

Sinyal
Input
(y)

tegangan

waktu

Sinyal
Sweep
(menjalar)
(x)

tegangan

waktu

Sinkronisasi
Bila tidak sinkron gambar tampak
bergerak
Sinkronisasi, waktu saat mulai
sweep (time base) disesuaikan
terhadap rujukan tertentu antara lain
:
sinyal input
sinyal jala-jala (line)
sinyal lain (ext.)

Rangkaian Triger
Membentuk gelombang sweep
berdasarkan perubahan (-) ke (+)
atau sebaliknya
Menghasilkan sinyal sweep yang
sinkron
Input
Y

Penguat Y

Rangkaian
Trigger

Generator
TimeBase

Dual Trace
Ada 2 input Y yang digambarkan
pada layar dengan alternate atau
chop
Input
Kanal A

PreAmp
Kanal A
Saklar
Elektronik

Input
Kanal B

PreAmp
Kanal B

Penguat Y

Sebelum Mengukur
Perbaiki penampilan layar
Fokus
Intensitas
Trace Rotation (bila perlu)

Kalibrasi
Tempatkan semua kontrol pada posisi
terkalibrasi
Gunakan sinyal untuk menguji kalibrasi

Mengukur Tegangan
Baca langsung dengan skala vertikal
Tegangan

Sumber
Sinyal
Yang akan
Diukur

Vm
A

Waktu

Mengukur Fasa dengan Dual


Trace
Baca beda waktu dan hitung fasa
=t/T*360o
VA

0
Sumber
Sinyal A

Sumber
Sinyal B

B
VB

Mengukur Fasa dengan


Lisajous
Gunakan mode xy, baca c dan d
=sin-1(c/d)
c
Sumber
Sinyal A

Sumber
Sinyal B

Mengukur Frekuensi
Baca perioda T
f=1/T

Tegangan

T
Sumber
Sinyal
Yang akan
Diukur

Vm
A

Waktu

Mengukur Frekuensi dengan


Pembanding
Gunakan kanal 2 untuk pembanding
(dual trace) dengan input dari AFG,
ubah frekuensi hingga periode
V
sama (fA=fB)
A

Sumber
Sinyal Ukur

Sinyal
Rujukan

TA

TB

VB

Mengukur Frekuensi dengan


Lisajous
Gunakan mode xy, baca
perbandingan frekuensi x dan y
(hanya untuk perbandingan bulat
kecil)
Sumber
Sinyal Ukur

Sinyal
Rujukan

fx:fy=1:3

Mengukur Frekuensi dengan


Cincin Modulasi
Gunakan mode xy dan atur fasa
membentuk cincin modulasi, hitung
jumlah puncak (fx=n fy)

Sumber
Sinyal Ukur

Sinyal
Rujukan

Penggeser
Fasa

Mengukur Faktor Penguatan


(Amplifier)
Gunakan mode xy dengan skala
sama, maka
slope = penguatan
(hanya bila beda fasa 0 atau 180o)
Pembangkit
Sinyal

Penguat
X

Mengukur Faktor Penguatan


(Amplifier)
Gunakan dual trace
penguatan=perbandingan amplituda

Pembangkit
Sinyal

Penguat
A

Generator Sinyal
Menghasilkan
gelombang

Sinusoid
Persegi
Segitiga
DC offset (tidak
semua)

Kontrol
Amplitudo
Frekuensi

Impedansi
Konektor 4mm
300
Konektor BNC
50

Tampilan Generator Sinyal

Tampilan Generator Sinyal

Anda mungkin juga menyukai