a. Kristalografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari kristal terutama
perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal) dan sifatsifat fisis lainnya.
Kristal adalah bahan padat yang secara kimia
homogen dalam bentuk geometri tetap, sebagai gambaran dari susunan atom
yang teratur, dibatasi oleh bidang banyak (Polyhedron), jumlah dan kedudukan
dari bidang - bidang kristalnya tertentu dan teratur.
DASAR PEMBAGIAN SISTEM KRISTALOGRAFI
6 sistem kriatal:
7 sistem Kristal:
2. A. Unsure Kristal:
Unsure Kristal adalah unsure yang Nampak pada bentuk Kristal:
Face=bidang (F)
Corner= Sudut (C)
Edge= rusuk (E)
Hubungannya adalah F+C=E+2
Missal pada sist Kristal tertragonal
Face=6, Corner=8, Edge=12
F+C=E+2
6+8=12+2
Ketiga unsure tersebut saling berhubungan
b. Di alam dapat terbentuk Kristal besar dan sempurna, dapat juga terbentuk Kristal
yang kecil-kecil bahkan amorf
Hal ini disebabkan oleh proses pembekuan magma itu sendiri.ketika magma membeku
secar perlahan2 di dlm bumi maka dia akan membentuk Kristal yang baik,sempurna,
besar dan bagus.
Tetapi jika si magma membeku dengan cepat, mengalami penurunan suhu yang cepat dan
dia tidak punya kesempatan utk berkristalisasi secara sempurna maka akan terbentuk
Kristal yang kecil-kecil kurang sempurna bahkan amorf.
1. Sumbu Simetri
2. Bidang Simetri
3. Titik Simetri atau Pusat Simetri
4a Schloenfliesh
SISTEM REGULER
Bagian I : Menerangkan nilai c. Ada 2 kemungkinan yaitu sumbu c bernilai 4 atau bernilai 2.
Apabila sumbu c bernilai 4 dinotasikan dengan huruf O
(Octaeder), karena contoh bentuk kristal yang paling ideal untuk sumbu c bernilai 4
adalah Octahedron.
Apabila sumbu c bernilai 2 dinotasikan dengan huruf T (Tetraeder), karena contoh
bentuk kristal yang paling ideal untuk sumbu c bernilai 2 adalah bentuk Tetrahedron.
Bagian II : Menerangkan kandungan bidang simetrinya, dapat berupa kandungan horizontal,
vertical, maupun diagonal
Sistem Monoklin
Bagian I : Menerangkan nilai sumbu yang tegak lurus sumbu c, yaitu sumbu lateral (sumbu a, b,
d) atau sumbu intermediet, ada 2 kemungkinan:
Apabila sumbu tersebut bernilai 2 dinotasikan dengan D dari kata Diedrish.
Apabila sumbu tersebut tidak bernilai dinotasikan dengan C dari kata Cyklich.
Bagian II : Menerangkan nilai sumbu c. Nilai sumbu c ini dituliskan di sebelah kanan agak
bawah dari notasi D atau C.
Bagian III : Menerangkan kandungan bidang simetrinya. dapat berupa kandungan horizontal,
vertical, maupun diagonal
Mauguin