Dalam proses membangun keyakinan dan nilai-nilai (beliefs and values) yang harus dipegang
teguh oleh seluruh jajaran perusahaan mulai dari tingkat pelaksana sampai ke tingkat
manajemen telah disepakati hal-hal yang menjadi ciri-ciri bagi budaya perusahaan, sesuai
dengan visi dan misi perusahaan, yaitu :
Integritas
Kerjasama
Pelayanan Prima
Inovatif
Integritas
Integritas merupakan prinsip kami dalam menjalankan setiap tanggung jawab dengan
profesional, jujur, taat azas dan dedikasi yang tinggi untuk menjadi mitra terpercaya bagi
stakeholder,
Setiap Duta Askes yang menjunjung tinggi nilai - nilai integritas, diharapkan memperlihatkan
sikap dan perilaku sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan secara konsisten sesuai kode etik
2. Disiplin terhadap waktu dan penyelesaian pekerjaan
3. Selaras antara kata dan perbuatan
4. Bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai (tidak menyalahkan pihak lain)
Kerjasama
Kerjasama merupakan upaya kami menciptakan sinergi antar individu dan unit kerja dalam
suasana keterbukaan untuk meraih kesuksesan berkelanjutan.
Perilaku yang diharapkan dari Duta Askes yang menjunjung tinggi semangat kerjasama
adalah :
1. Memahami dan menjalankan perannya sebagai anggota tim dengan baik''
2. Melakukan komunikasi secara efektif untuk membangun koordinasi antar individu
dan unit kerja
3. Menerima dan memberikan kritik/saran secara terbuka sebagai nilai tambah bagi
pencapaian tujuan perusahaan
4. Saling melengkapi kapabilitas antar karyawan dalam menyelesaikan fungsi dan tugas.
Pelayanan Prima
Pelayanan Prima merupakan tekad kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internal dan
eksternal bahkan melebihi harapan mereka
Manifestasi sikap dan perilaku yang diharapkan dalam rangka mewujudkan budaya
pelayanan prima dari seorang Duta Askes, adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan sikap ramah, tanggap dan informatif dalam menghadapi setiap
pelanggan
2. Memberikan layanan sesuai standar layanan yang ditetapkan secara konsisten
3. Memberikan solusi secara cepat dan akurat terhadap kebutuhan pelanggan.
Inovatif
Inovatif merupakan cara kami mencapai keuanggulan berkelanjutan melalui pembelajaran
secara terus menerus, baik dari keberhasilan maupun kegagalan.
Perilaku inovatif yang diharapkan dari Duta Askes adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi secara aktif dan mandiri sesuai dengan
bidang terkait
2. Menemukan peluang untuk mengantisipasi tantangan ke depan dan menciptakan hal hal baru
3. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman antar individu di dalam bidang keahlian
tertentu untuk mendapatkan praktik terbaik
4. Menghadapi perubahan secara proaktif
Budaya Perusahaan PT Askes (Persero) haruslah tercermin pada sikap dan perilaku dari
setiap individu di PT Askes di dalam pelaksanaan tugas perusahaan. Mereka yang
menerapkan keempat elemen budaya Perusahaan maka akan menjadi "insan Askes" yang
sejati.
Jasa Asuransi
PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri
Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi
Kesehatan sebagai berikut :
1968
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan
kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota
keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan
membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan
Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI
pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan
Nasional.
1984
Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar
dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun
(PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum
Husada Bhakti.
1991
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program jaminan
pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan
Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu, perusahaan diijinkan
memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta
sukarela.
1992
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi
Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan,
kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta
dan manajemen lebih mandiri.
2005
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes
(Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat
Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan
serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
2008
Pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM)
menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). PT Askes (Persero)
berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan
untuk melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tatalaksana
kepesertaan, tatalakasana pelayanan dan tatalaksana organisasi dan manajemen.
Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya Undang-undang Nomor 40/2004 tentang SJSN PT
Askes (Persero) pada 6 Oktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang
akan mengelola Kepesertaan Askes Komersial. Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun
2008 berdiri anak perusahaan PT Askes (Persero) dengan nama PT Asuransi Jiwa Inhealth
Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT AJII
2009
Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep38/KM.10/2009 PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selaku anak perusahaan dari PT Askes
(Persero) telah memperoleh ijin operasionalnya. Dengan dikeluarkannya ijin operasional ini
maka PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dapat mulai menyelenggarakan asuransi kesehatan
bagi masyarakat.
2011
Terkait UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional di tahun 2011, PT
Askes (Persero) resmi ditunjuk menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang
meng-cover jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS
Nomor 24 tahun 2011.
Landasan Hukum
PT Askes (Persero) yang berkedudukan di Jakarta didirikan dengan Akte Notaris Muhani
Salim, SH Nomor 104 tanggal 20 Agustus 1992 yang telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Akte Notaris NM Dipo Nusantara Pua Upa, SH Nomor 37, tanggal 19 Agustus 2008
yang mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan sebagai berikut :
Maksud dan tujuan perseroan ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya di bidang asuransi sosial melalui penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan
bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta
keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan
untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan
nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi
Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta
Keluarganya.
2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun Badan
Usaha dan Badan lainnya.
3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran
atau iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan.
Tujuan
Tujuan
Perusahaan
Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi
dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui
penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun,
veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai
Perseroan
dengan
menerapkan
prinsip-prinsip
Perseroan
Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi
Pegawai Negeri Sipil,Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta
Keluarganya.
2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun Badan
Usaha dan Badan lainnya.
3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran
atau iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan.
Budaya Perusahaan
Dalam proses membangun keyakinan dan nilai-nilai (beliefs and values) yang harus dipegang
teguh oleh seluruh jajaran perusahaan mulai dari tingkat pelaksana sampai ke tingkat
manajemen telah disepakati hal-hal yang menjadi ciri-ciri bagi budaya perusahaan, sesuai
dengan visi dan misi perusahaan, yaitu :
Integritas
Kerjasama
Pelayanan Prima
Inovatif
Integritas
Integritas merupakan prinsip kami dalam menjalankan setiap tanggung jawab dengan
profesional, jujur, taat azas dan dedikasi yang tinggi untuk menjadi mitra terpercaya bagi
stakeholder,
Setiap Duta Askes yang menjunjung tinggi nilai - nilai integritas, diharapkan memperlihatkan
sikap dan perilaku sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan secara konsisten sesuai kode etik
2. Disiplin terhadap waktu dan penyelesaian pekerjaan
3. Selaras antara kata dan perbuatan
4. Bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai (tidak menyalahkan pihak lain)
Kerjasama
Kerjasama merupakan upaya kami menciptakan sinergi antar individu dan unit kerja dalam
suasana keterbukaan untuk meraih kesuksesan berkelanjutan.
Perilaku yang diharapkan dari Duta Askes yang menjunjung tinggi semangat kerjasama
adalah :
1. Memahami dan menjalankan perannya sebagai anggota tim dengan baik''
2. Melakukan komunikasi secara efektif untuk membangun koordinasi antar individu
dan unit kerja
3. Menerima dan memberikan kritik/saran secara terbuka sebagai nilai tambah bagi
pencapaian tujuan perusahaan
4. Saling melengkapi kapabilitas antar karyawan dalam menyelesaikan fungsi dan tugas.
Pelayanan Prima
Pelayanan Prima merupakan tekad kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internal dan
eksternal bahkan melebihi harapan mereka
Manifestasi sikap dan perilaku yang diharapkan dalam rangka mewujudkan budaya
pelayanan prima dari seorang Duta Askes, adalah sebagai berikut :
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) adalah penjabaran tahunan dari
Rencana Jangka Panjang (RJP) BUMN
Statement Corporate Intent (SCI) yaitu kesepakatan antara BOC, BOD, dan
Pemegang Saham.
RJP adalah rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai BUMN dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun.
ASKES SOSIAL
Program Asuransi Kesehatan Sosial merupakan penugasan Pemerintah kepada PT Askes
(Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991.
SIAPA PESERTA PT. ASKES (PERSERO) PROGRAM ASKES SOSIAL ?
1. Peserta program Askes Sosial adalah :
Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil (tidak termasuk PNS dan Calon
PNS di Kementrian pertahanan, TNI/Polri), Calon PNS, Pejabat Negara, Penerima
Pensiun (Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian Pertahanan,
TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara), Veteran ( Tuvet dan Non Tuvet) dan Perintis
Kemerdekaan beserta anggota keluarga*) yang di tangggung.
Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan PTT, melalui SK Menkes nomor
1540/MENKES/SK/XII/2002, tentang Penempatan Tenaga Medis Melalui Masa Bakti
Dan Cara Lain).
*) Anggota Keluarga adalah :
Isteri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan istri/suami (Daftar
isteri / suami yang sah yang tercantum dalam daftar gaji / slip gaji, dan termasuk
dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem).
Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta yang mendapat
tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar
penerima pensiun/carik Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun
sampai 25 tahun bagi anak yang masih melanjutkan pendidikan formal, dan tidak atau
belum pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri serta masih menjadi
tanggungan peserta.
Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan urutan tanggal
lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu orang.
Melaporkan dan mengembalikan Kartu Peserta yang telah meninggal dunia ke Kantor
PT Askes (Persero)
Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan
Setiap Peserta memiliki 1 (satu) Kartu Peserta dengan nomor yang unik dan tetap
Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan
Gelar Kehormatan Veteran / Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.
Fotocopy Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi PNS dan Surat Tanda Bukti
Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.
Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat Keputusan
Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat.
Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21
tahun sampai dengan 25 tahun).
Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain yang
ditetapkan oleh PT Askes (Persero)
b. Rawat Inap
Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain yang
ditetapkan oleh PT Askes (Persero)
3. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup.
4. Pelayanan Transfusi Darah dan Cuci Darah.
5. Cangkok (transplantasi) Organ.
6. Pelayanan Canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero)
7. Alat Kesehatan diberikan untuk Peserta dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kacamata ( 1 kali /2 tahun)
b. Gigi Tiruan (1 kali /2 tahun)
c. Alat Bantu Dengar (1 kali /2 tahun)
d. Kaki / tangan tiruan
e. Implant (alat kesehatan yang ditanam dalam tubuh) antara lain:
7. Seluruh rangkaian pemeriksaan dalam usaha ingin mempunyai anak, termasuk alat
dan obat-obatnya.
8. Sirkumsisi tanpa indikasi medis.
9. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan, tindakan persalinan, masa nifas pada
anak ketiga dan seterusnya.
10. Usaha meratakan gigi (Orthodontie), membersihkan karang gigi (scalling gigi) dan
pelayanan kesehatan gigi untuk kosmetik.
11. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat, alkohol dan atau zat
adiktif lainnya.
12. Gangguan kesehatan/penyakit akibat usaha bunuh diri atau dengan sengaja menyakiti
diri sendiri.
13. Kursi roda, tongkat penyangga, korset dan elastic bandage.
14. Kosmetik, toilettries, makanan bayi, obat gosok, vitamin, susu.
15. Lain-lain:
Biaya perjalanan/transportasi
Biaya fotocopy
Biaya telekomunikasi
Biaya administrasi
Program Jamkesmas
Sebagai salah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan, Pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan sejak tahun 2005 membuat Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat miskin
dan tidak mampu yang disebut dengan program Askeskin. Pengelolaan Program Askeskin
Sasaran program mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 dengan
jumlah 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) atau sekitar 76,4 juta jiwa.
Orang miskin dan tidak mampu serta gelandangan, pengemis, anak terlantar
serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas
Masyarakat miskin penghuni panti panti sosial, masyarakat miskin korban bencana
pasca tanggap darurat serta masyarakat miskin penghuni Rumah Tahanan (Rutan) dan
masyarakat miskin Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Apa Yang Ditangani Oleh PT Askes (Persero) Pada Jamkesmas Tahun 2011 ?
Pengelolaan Jamkesmas Tahun 2011
Hingga bulan April 2011 secara de facto PT Askes (Persero) masih melanjutkan program
Kepeserta Jamkesmas sesuai penugasan dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2010. Hal
tersebut diperkuat oleh surat Menkes RI nomor JP/Menkes/036/2011 tanggal 5 Januari 2011,
bahwa pada pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI tetap
memberikan kepercayaan kepada PT Askes (Persero) sebagai penyelenggara manajemen
kepesertaan program.
ASKES PJKMU
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU)
Apa itu PJKMU (Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum) ?
Program PJKMU adalah program jaminan kesehatan bagi masyarakat dari Pemerintah
Daerah yang dalam pelaksanaannya menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola
berdasarkan mekanisme asuransi sosial.
Apa Dasar Hukum Penyelenggaraan PJKMU ?
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) adalah :
a. UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
b. UU nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
Pasal 66 ayat (1) Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk
menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan
tujuan kegiatan BUMN.
c. UU nomor 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
Pasal 14 ayat 1 : Program Asuransi sosial hanya dapat diselenggarakan oleh BUMN
Berdasarkan landasan hukum tersebut di atas, manajemen PT.Askes (Persero) menetapkan :
a. SK Direksi Nomor : 494/Kep/1207 tanggal 28 Desember 2007 tentang Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat Umum.
b. SK Direksi Nomor : 09/Kep/0108 tanggal 24 Januari 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
c. SK Direksi Nomor : 321/Kep/0709 tanggal 21 Juli 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
d. SK Direksi Nomor : 182/Kep/0310 tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
Apa Tujuan Pelaksanaan PJKMU ?
h. Apabila ada sisa dana Pelayanan Kesehatan Langsung dan Tidak Langsung pada akhir
pernjian, maka sisa dana tersebut dikembalikan kepada Pemerintah Daerah.
i. Apabila terjadi defisit dana Pelayanan Kesehatan Langsung dan Tidak Langsung, maka
menjadi tangguangjawab Pemerintah Daerah untuk memenuhinya.
4. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan tatacara pelayanan administrasi dan
pelayanan kesehatan yang berlaku
Bagaimana dengan Iuran PJKMU ?
a.
Besaran
Besarnya iuran PJKMU sesuai dengan perhitungan aktuarial. Besaran tersebut dapat
bervariasi tergantung kepada jumlah peserta, akses masyarakat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan, luasnya cakupan manfaat (Nasional, Propinsi atau setempat).
b. Sumber Pedanaan (Iuran)
1. Iuran PJKMU bersumber dari APBD Propinsi, Kabupaten/Kota
2. Pembayaran iuran menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah
Apa Benefit Pelayanan Kesehatan bagi Peserta PJKMU ?
Benefit yang didapat peserta bervariasi, tergantung penugasan pemda kepada PT Askes
(Persero), yang tertuang dalam perjanjian kerjasama. Pada umumnya benefit/manfaat
pelayanan kesehatannya meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Dasar :
b. Rawat Inap
Peserta Jamkesmen adalah Menteri atau pejabat tertentu beserta keluarganya selama
yang bersangkutan menduduki jabatan dan melaksanakan tugasnya.
Menteri adalah menteri yang memimpin kementerian dan pejabat yang diberi
kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat menteri.
Keluarga adalah istri/suami, dan anak yang masih dalam tanggungan sesuai peraturan
perundang-undangan di bidang pegawai negeri sipil.
Memperoleh penjelasan / informasi tentang hak, kewajiban serta tata cara pelayanan
kesehatan
Mengisi Daftar Isian Peserta dengan data identitas diri sebagai dasar untuk penerbitan
Kartu Askes Jamkesmen
Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku
Menjaga agar Kartu Askes Jamkesmen tidak dimanfaatkan oleh yang tidak berhak
TEMPAT PERAWATAN
Fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) atau
provider pilihan peserta yang terdiri dari :
1. Dokter Keluarga dan Poliklinik 24 jam
2. Dokter Spesialis
3. RS Swasta
4. RS Pemerintah
5. RS TNI/POLRI
6. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI
7. Apotek
8. Optikal
9. Laboratorium
Jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
Pelayanan Rawat jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap (RI), dapat diperoleh
di Rumah Sakit Swasta yang telah ditunjuk untuk bekerjasama dengan PT Askes
(Persero), atau Rumah Sakit pilihan peserta.
Penyuluhan kesehatan
Pemeriksaan dan pengobatan oleh Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu
atau pilihan Menteri dan Pejabat Tertentu
Tindakan medis dari yang ringan sampai yang memrlukan ketrampilan khusus
dan mengandung risiko
Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis (termasuk vitamin dan obat
sejenis mengikuti ketentuan PT Askes (Persero)
Tindakan medis diagnostik dan terapi (operasi kecil, sedang, besar dan khusus
termasuk alat kesehatan yang digunakan dalam paket operasi dengan teknologi
terkini)
Rehabilitasi medis
Penyuluhan
Pemeriksaan
Penunjang diagnosa
Pengobatan
Tindakan
5. Pelayanan Obat
o
Pemberian obat kepada peserta, berpedoman kepada Daftar dan Plafon Harga
Obat (DPHO) dan DPHO Tambahan yang berlaku.
Obat dapat diambil di apotek yang telah ditunjuk yang bekerjasama dengan PT
Askes (Persero)
6. Pelayanan Persalinan
o
Pelayanan alat kesehatan antara lain : Kacamata, protese gigi, protese anggota
gerak, alat bantu dengar, dan Intra Ocular Lens (IOL) diberikan maksimal 1
kali per dua tahun per peserta dengan batasan tertentu.
Pelayanan alat kesehatan implan dan mesh merupakan bagian dari manfaat
pelayanan rawat inap
Penggantian kaca mata maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per
dua tahun
Penggantian protese gigi maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
per dua tahun
Penggantian anggota gerak maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
per dua tahun
Penggantian Intra Ocular Lens (IOL) maksimal senilai Rp. 1.500.000,- (satu
juta lima ratus ribu rupiah) per tindakan.
Dalam keadaan gawat darurat Menteri dan Pejabat Tertentu yang sedang
berada di luar negeri dapat langsung mendapatkan pelayanan kesehatan di luar
negeri tanpa memerlukan rekomendasi dari Tim Dokter Menteri dan Pejabat
Tertentu.
Pemberian manfaat mengacu pada protokoler yang berlaku bagi Menteri dan
Pejabat tertentu
2.
3.
4.
5.
Kedaruratan sistem saluran cerna : muntah darah dan berak darah (melena dan
hematemesis), gastroenteritis, dehidrasi, Akut Abdomen, cidera perut, keluhan
lain : nyeri perut hebat, tidak bisa BAB dan tidak bisa buang angin
Kedaruratan sistem saluran kemih : gagal ginjal akut, retensi urine, cidera
saluran kemih, kolik renal, uriter, keluhan lain : nyeri perut, nyeri pinggang
hebat, tidak bisa buang air kecil, bengkak seluruh tubuh, kencing darah.
Kedaruratan mata : glaukoma akut, ulcus cornea, uveitis anterior, cidera mata,
penyumbatan pembuluh darah nadi/balik sentralis retinae, retinal
detachment/ablatio retinae, keluhan lain : nyeri mata, kelopak mata sulit
membuka, luka mata, penglihatan gelap mendadak.
Hal-hal lain yang ditentukan oleh Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu
4. RS Pemerintah
5. RS TNI/POLRI
6. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI
7. Apotek
8. Optikal
9. Laboratorium
Apa Saja Jenis Pelayanan Yang Dijamin ?
1. Pelayanan Rawat Jalan tingkat Pertama (RJTP)
2. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)
3. Pelayanan Rawat Inap (RI)
4. Pelayanan gigi dan mulut
5. Pelayanan persalinan
6. Penggantian alat kesehatan
7. Pelayanan darah
8. Pelayanan General Check Up
9. Pelayanan evakuasi sakit
10. Pelayanan kesehatan di luar negeri
11. Pelayanan ambulans
Pelayanan Apa Saja Yang Tidak Dijamin ?
1. Pelayanan dan tindakan kosmetika.
2. Program dalam rangka ingin mempunyai anak.
3. Kecanduan narkoba ( narkotika/obat-obatan/zat adiktif lainnya ) dan kecanduan alkohol
serta obat berbahaya lainnya.
4. Pengobatan dan tindakan medis yang masih dikategorikan eksperimen.
5. Biaya komunikasi.
Bagaimanakah Prosedur Pengajuan Klaim ?