Anda di halaman 1dari 30

Budaya Perusahaan

Dalam proses membangun keyakinan dan nilai-nilai (beliefs and values) yang harus dipegang
teguh oleh seluruh jajaran perusahaan mulai dari tingkat pelaksana sampai ke tingkat
manajemen telah disepakati hal-hal yang menjadi ciri-ciri bagi budaya perusahaan, sesuai
dengan visi dan misi perusahaan, yaitu :

Integritas
Kerjasama

Pelayanan Prima

Inovatif

Integritas
Integritas merupakan prinsip kami dalam menjalankan setiap tanggung jawab dengan
profesional, jujur, taat azas dan dedikasi yang tinggi untuk menjadi mitra terpercaya bagi
stakeholder,
Setiap Duta Askes yang menjunjung tinggi nilai - nilai integritas, diharapkan memperlihatkan
sikap dan perilaku sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan secara konsisten sesuai kode etik
2. Disiplin terhadap waktu dan penyelesaian pekerjaan
3. Selaras antara kata dan perbuatan
4. Bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai (tidak menyalahkan pihak lain)
Kerjasama
Kerjasama merupakan upaya kami menciptakan sinergi antar individu dan unit kerja dalam
suasana keterbukaan untuk meraih kesuksesan berkelanjutan.
Perilaku yang diharapkan dari Duta Askes yang menjunjung tinggi semangat kerjasama
adalah :
1. Memahami dan menjalankan perannya sebagai anggota tim dengan baik''
2. Melakukan komunikasi secara efektif untuk membangun koordinasi antar individu
dan unit kerja
3. Menerima dan memberikan kritik/saran secara terbuka sebagai nilai tambah bagi
pencapaian tujuan perusahaan
4. Saling melengkapi kapabilitas antar karyawan dalam menyelesaikan fungsi dan tugas.
Pelayanan Prima

Pelayanan Prima merupakan tekad kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internal dan
eksternal bahkan melebihi harapan mereka
Manifestasi sikap dan perilaku yang diharapkan dalam rangka mewujudkan budaya
pelayanan prima dari seorang Duta Askes, adalah sebagai berikut :
1. Menunjukkan sikap ramah, tanggap dan informatif dalam menghadapi setiap
pelanggan
2. Memberikan layanan sesuai standar layanan yang ditetapkan secara konsisten
3. Memberikan solusi secara cepat dan akurat terhadap kebutuhan pelanggan.
Inovatif
Inovatif merupakan cara kami mencapai keuanggulan berkelanjutan melalui pembelajaran
secara terus menerus, baik dari keberhasilan maupun kegagalan.
Perilaku inovatif yang diharapkan dari Duta Askes adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi secara aktif dan mandiri sesuai dengan
bidang terkait
2. Menemukan peluang untuk mengantisipasi tantangan ke depan dan menciptakan hal hal baru
3. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman antar individu di dalam bidang keahlian
tertentu untuk mendapatkan praktik terbaik
4. Menghadapi perubahan secara proaktif
Budaya Perusahaan PT Askes (Persero) haruslah tercermin pada sikap dan perilaku dari
setiap individu di PT Askes di dalam pelaksanaan tugas perusahaan. Mereka yang
menerapkan keempat elemen budaya Perusahaan maka akan menjadi "insan Askes" yang
sejati.
Jasa Asuransi
PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri
Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi
Kesehatan sebagai berikut :
1968
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan
kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota
keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan
membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan
Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI
pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan
Nasional.

1984
Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar
dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun
(PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum
Husada Bhakti.
1991
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program jaminan
pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan
Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu, perusahaan diijinkan
memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta
sukarela.
1992
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi
Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan,
kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta
dan manajemen lebih mandiri.
2005
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes
(Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat
Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan
serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
2008
Pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM)
menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). PT Askes (Persero)
berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan
untuk melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tatalaksana
kepesertaan, tatalakasana pelayanan dan tatalaksana organisasi dan manajemen.
Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya Undang-undang Nomor 40/2004 tentang SJSN PT
Askes (Persero) pada 6 Oktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang
akan mengelola Kepesertaan Askes Komersial. Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun
2008 berdiri anak perusahaan PT Askes (Persero) dengan nama PT Asuransi Jiwa Inhealth
Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT AJII
2009
Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep38/KM.10/2009 PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selaku anak perusahaan dari PT Askes
(Persero) telah memperoleh ijin operasionalnya. Dengan dikeluarkannya ijin operasional ini
maka PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dapat mulai menyelenggarakan asuransi kesehatan
bagi masyarakat.
2011
Terkait UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional di tahun 2011, PT
Askes (Persero) resmi ditunjuk menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang

meng-cover jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS
Nomor 24 tahun 2011.

Landasan Hukum
PT Askes (Persero) yang berkedudukan di Jakarta didirikan dengan Akte Notaris Muhani
Salim, SH Nomor 104 tanggal 20 Agustus 1992 yang telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Akte Notaris NM Dipo Nusantara Pua Upa, SH Nomor 37, tanggal 19 Agustus 2008
yang mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan sebagai berikut :
Maksud dan tujuan perseroan ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya di bidang asuransi sosial melalui penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan
bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta
keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan
untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan
nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi
Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta
Keluarganya.
2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun Badan
Usaha dan Badan lainnya.
3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran
atau iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan.

Visi dan Misi


Visi

Menjadi Spesialis dan pusat unggulan Asuransi Kesehatan di Indonesia


Misi

Memberikan kepastian jaminan pemeliharaan kesehatan kepada peserta


(masyarakat Indonesia) melalui sistem pengelolaan yang efektif dan
efisien

mengoptimalkan pengelolaan dana dan pengembangan sistem untuk


memberikan pelayanan prima secara berkelanjutan kepada peserta

mengembangkan pegawai untuk mencapai kinerja optimal dan menjadi


salah satu keunggulan bersaing utama perusahaan.

membangun kordinasi dan kemitraan yang erat dengan seluruh


stakeholder untuk bersama menciptakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas

Tujuan
Tujuan
Perusahaan
Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi
dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui
penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun,
veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai
Perseroan
dengan
menerapkan
prinsip-prinsip
Perseroan
Terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi
Pegawai Negeri Sipil,Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta
Keluarganya.
2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun Badan
Usaha dan Badan lainnya.
3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran
atau iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan.

Budaya Perusahaan
Dalam proses membangun keyakinan dan nilai-nilai (beliefs and values) yang harus dipegang
teguh oleh seluruh jajaran perusahaan mulai dari tingkat pelaksana sampai ke tingkat

manajemen telah disepakati hal-hal yang menjadi ciri-ciri bagi budaya perusahaan, sesuai
dengan visi dan misi perusahaan, yaitu :

Integritas
Kerjasama

Pelayanan Prima

Inovatif

Integritas
Integritas merupakan prinsip kami dalam menjalankan setiap tanggung jawab dengan
profesional, jujur, taat azas dan dedikasi yang tinggi untuk menjadi mitra terpercaya bagi
stakeholder,
Setiap Duta Askes yang menjunjung tinggi nilai - nilai integritas, diharapkan memperlihatkan
sikap dan perilaku sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugas dan pekerjaan secara konsisten sesuai kode etik
2. Disiplin terhadap waktu dan penyelesaian pekerjaan
3. Selaras antara kata dan perbuatan
4. Bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai (tidak menyalahkan pihak lain)
Kerjasama
Kerjasama merupakan upaya kami menciptakan sinergi antar individu dan unit kerja dalam
suasana keterbukaan untuk meraih kesuksesan berkelanjutan.
Perilaku yang diharapkan dari Duta Askes yang menjunjung tinggi semangat kerjasama
adalah :
1. Memahami dan menjalankan perannya sebagai anggota tim dengan baik''
2. Melakukan komunikasi secara efektif untuk membangun koordinasi antar individu
dan unit kerja
3. Menerima dan memberikan kritik/saran secara terbuka sebagai nilai tambah bagi
pencapaian tujuan perusahaan
4. Saling melengkapi kapabilitas antar karyawan dalam menyelesaikan fungsi dan tugas.
Pelayanan Prima
Pelayanan Prima merupakan tekad kami untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internal dan
eksternal bahkan melebihi harapan mereka
Manifestasi sikap dan perilaku yang diharapkan dalam rangka mewujudkan budaya
pelayanan prima dari seorang Duta Askes, adalah sebagai berikut :

1. Menunjukkan sikap ramah, tanggap dan informatif dalam menghadapi setiap


pelanggan
2. Memberikan layanan sesuai standar layanan yang ditetapkan secara konsisten
3. Memberikan solusi secara cepat dan akurat terhadap kebutuhan pelanggan.
Inovatif
Inovatif merupakan cara kami mencapai keuanggulan berkelanjutan melalui pembelajaran
secara terus menerus, baik dari keberhasilan maupun kegagalan.
Perilaku inovatif yang diharapkan dari Duta Askes adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi secara aktif dan mandiri sesuai dengan
bidang terkait
2. Menemukan peluang untuk mengantisipasi tantangan ke depan dan menciptakan hal hal baru
3. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman antar individu di dalam bidang keahlian
tertentu untuk mendapatkan praktik terbaik
4. Menghadapi perubahan secara proaktif
Budaya Perusahaan PT Askes (Persero) haruslah tercermin pada sikap dan perilaku dari
setiap individu di PT Askes di dalam pelaksanaan tugas perusahaan. Mereka yang
menerapkan keempat elemen budaya Perusahaan maka akan menjadi "insan Askes" yang
sejati.

Prinsip Prinsip GCG


Prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang dikembangkan oleh PT Askes (Persero)
adalah :
Tranparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness .
Good Corporate Governance pada PT Askes (Persero) senantiasa menjadi pola pikir dan pola
kerja di setiap langkah dan tindak seluruh jajaran perusahaan.
Sebagai landasan untuk menciptakan sistem kerja yang efisien dan efektif dalam pengelolaan
sumber daya manusia serta untuk meningkatkan tanggung jawab manajemen pada pemegang
saham atau stakeholders lainnya. Dalam menunjang kebijakan Good Corporate Governance
diperlukan adanya mekanisme secara tertib pada :
Sistem Perencanaan dan Pengendalian. Didalamnya merupakan pola pengelolaan secara
profesional dan tercakup dalam sistem perencanaan :

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) adalah penjabaran tahunan dari
Rencana Jangka Panjang (RJP) BUMN

Statement Corporate Intent (SCI) yaitu kesepakatan antara BOC, BOD, dan
Pemegang Saham.

RJP adalah rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai BUMN dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun.

Penerapan Prinsip GCG


Tujuan diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT Askes (Persero)
adalah :
Memaksimalkan nilai Perseroan dengan meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan agar Perseroan
memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional;
1. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ;
2. Mendorong Organ dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan yang
dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan
terhadap Stakeholder maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan;
3. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional;
4. Memberikan pedoman bagi Komisaris, Direksi dan Karyawan PT Askes (Persero)
dalam melaksanakan tugasnya sesuai kewenangan masing-masing;
5. Pengelolaan sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif; dan
6. Mengendalikan potensi maupun benturan kepentingan.

Home Info Kesehatan Info Lelang CSR

Penerapan Prinsip GCG


Tujuan diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate Governance di PT Askes (Persero)
adalah :
Memaksimalkan nilai Perseroan dengan meningkatkan pelaksanaan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan agar Perseroan
memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional;
1. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan dan efisien, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ;

2. Mendorong Organ dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan yang


dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan
terhadap Stakeholder maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan;
3. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional;
4. Memberikan pedoman bagi Komisaris, Direksi dan Karyawan PT Askes (Persero)
dalam melaksanakan tugasnya sesuai kewenangan masing-masing;
5. Pengelolaan sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif; dan
6. Mengendalikan potensi maupun benturan kepentingan.

Home Info Kesehatan Info Lelang CSR

ASKES SOSIAL
Program Asuransi Kesehatan Sosial merupakan penugasan Pemerintah kepada PT Askes
(Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991.
SIAPA PESERTA PT. ASKES (PERSERO) PROGRAM ASKES SOSIAL ?
1. Peserta program Askes Sosial adalah :

Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil (tidak termasuk PNS dan Calon
PNS di Kementrian pertahanan, TNI/Polri), Calon PNS, Pejabat Negara, Penerima
Pensiun (Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian Pertahanan,
TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara), Veteran ( Tuvet dan Non Tuvet) dan Perintis
Kemerdekaan beserta anggota keluarga*) yang di tangggung.
Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan PTT, melalui SK Menkes nomor
1540/MENKES/SK/XII/2002, tentang Penempatan Tenaga Medis Melalui Masa Bakti
Dan Cara Lain).
*) Anggota Keluarga adalah :

Isteri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan istri/suami (Daftar
isteri / suami yang sah yang tercantum dalam daftar gaji / slip gaji, dan termasuk
dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem).

Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta yang mendapat
tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar
penerima pensiun/carik Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun
sampai 25 tahun bagi anak yang masih melanjutkan pendidikan formal, dan tidak atau
belum pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri serta masih menjadi
tanggungan peserta.

Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan urutan tanggal
lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu orang.

APA HAK SEBAGAI PESERTA ASKES SOSIAL ?

Memperoleh Kartu Peserta.


Memperoleh penjelasan/informasi tentang hak, kewajiban serta tata cara pelayanan
kesehatan

Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan PT


Askes (Persero), sesuai dengan hak dan ketentuan yang berlaku.

Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis ke


Kantor PT Askes (Persero).

APA KEWAJIBAN SEBAGAI PESERTA ASKES SOSIAL ?

Mengurus Kartu Peserta dan melaporkan perubahan data peserta.


Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang yang
tidak berhak.

Melaporkan dan mengembalikan Kartu Peserta yang telah meninggal dunia ke Kantor
PT Askes (Persero)

Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan

Membayar iuran sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlak

APAKAH KARTU ASKES ITU ?

Sebagai identitas Peserta.


Sebagai prasyarat untuk memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang
bekerjasama dengan PT. Askes (Persero).

Setiap Peserta memiliki 1 (satu) Kartu Peserta dengan nomor yang unik dan tetap

Berlaku secara Nasional.

Kartu Peserta berlaku selama Peserta masih mempunyai hak.

BAGAIMANA MEMPEROLEH KARTU ASKES ?


Mengisi Data Induk Daftar Isian Registrasi Peserta dengan menunjukkan persyaratan :

Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan
Gelar Kehormatan Veteran / Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.
Fotocopy Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi PNS dan Surat Tanda Bukti
Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.
Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat Keputusan
Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat.

Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21
tahun sampai dengan 25 tahun).

Asli / fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Surat Pernyataan/Keterangan Melaksanakan Tugas perorangan (SPMT) bagi Pegawai


Tidak Tetap (PTT).

Melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 x 4 cm, kecuali


bagi anak usia balita.

Bagaimana Cara Penggantian Kartu Askes ?


1. Kartu Askes Hilang
1. Menyerahkan surat pernyataan hilang dari yang bersangkutan.
2. Menunjukkan KTP dan Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai
Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran / Perintis
Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.
2. Kartu Askes Rusak :
1. Menyerahkan Kartu Peserta Askes yang rusak
2. Menunjukkan KTP dan Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai
Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran / Perintis
Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.
APAKAH PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN (PPK) PT ASKES (PERSERO) ?
1. Pemberi Pelayanan Kesehatan Dasar , yaitu :
1. Puskesmas
2. Dokter Keluarga / Dokter Gigi Keluarga
3. Poliklinik Milik Institusi
4. Klinik 24 Jam
2. Pemberi Pelayanan Kesehatan Lanjutan, yaitu:
1. Rumah Sakit Umum Pemerintah,
2. RS Khusus Pemerintah (Jantung, Paru, Orthopedi, Jiwa, Kusta, Mata, Infeksi, Kanker
dll)
3. Rumah Sakit TNI/POLRI
4. Rumah Sakit Swasta
5. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI
6. Apotek / Instalasi Farmasi RS
7. Optikal

8. Balai Pengobatan Khusus (Paru, Mata, Indera, dll).


9. Laboratorium Kesehatan
10. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan PT Askes (Persero)
APA SAJA JENIS PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN OLEH PT ASKES
(PERSERO) BAGI PESERTA ASKES SOSIAL ?
1. Pelayanan Kesehatan Dasar :

Konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis dan pengobatan.


Pemeriksaan dan pengobatan gigi.

Tindakan medis kecil/sederhana.

Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana

Pengobatan efek samping kontrasepsi

Pemberian obat pelayanan dasar dan bahan kesehatan habis pakai.

Pemeriksaan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup.

Pelayanan imunisasi dasar.

Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Perawatan/Puskesmas dengan Tempat Tidur.

2. Pelayanan Kesehatan Lanjutan :


a. Rawat Jalan

Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis


Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik,
Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih sesuai ketentuan PT Askes
(Persero).

Tindakan medis poliklinik dan rehabilitasi medis

Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain yang
ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

b. Rawat Inap

Rawat Inap di ruang perawatan sesuai hak Peserta.


Pemeriksaan, pengobatan oleh dokter spesialis.

Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik,


Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih sesuai ketentuan PT Askes
(Persero).

Tindakan medis operatif.

Perawatan intensif (ICU, ICCU,HCU, NICU, PICU).

Pelayanan rehabilitasi medis.

Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan ketentuan lain yang
ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

3. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup.
4. Pelayanan Transfusi Darah dan Cuci Darah.
5. Cangkok (transplantasi) Organ.
6. Pelayanan Canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero)
7. Alat Kesehatan diberikan untuk Peserta dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kacamata ( 1 kali /2 tahun)
b. Gigi Tiruan (1 kali /2 tahun)
c. Alat Bantu Dengar (1 kali /2 tahun)
d. Kaki / tangan tiruan
e. Implant (alat kesehatan yang ditanam dalam tubuh) antara lain:

IOL (lensa tanam di mata).


Pen & Screw (alat penyambung tulang).

Mesh (alat yang dipasang setelah operasi hernia)

PELAYANAN APA SAJA YANG TIDAK DIJAMIN OLEH PT ASKES (PERSERO) ?


1. Pelayanan kesehatan yang tidak mengikuti tata cara pelayanan yang ditetapkan PT
Askes (Persero)/Pelayanan kesehatan tanpa indikasi medis.
2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas yang bukan jaringan pelayanan
kesehatan PT Askes (Persero), kecuali dalam keadaan gawat darurat (emergency) dan
kasus persalinan.
3. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.
4. Obat-obatan diluar ketentuan PT Askes (Persero).
5. Bedah plastik kosmetik, termasuk obat-obatan.
6. Semua jenis pelayanan imunisasi diluar imunisasi dasar bagi bayi dan balita (DPT,
Polio, BCG, Campak) dan bagi ibu hamil (TT) yang dilakukan di Puskesmas

7. Seluruh rangkaian pemeriksaan dalam usaha ingin mempunyai anak, termasuk alat
dan obat-obatnya.
8. Sirkumsisi tanpa indikasi medis.
9. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan, tindakan persalinan, masa nifas pada
anak ketiga dan seterusnya.
10. Usaha meratakan gigi (Orthodontie), membersihkan karang gigi (scalling gigi) dan
pelayanan kesehatan gigi untuk kosmetik.
11. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat, alkohol dan atau zat
adiktif lainnya.
12. Gangguan kesehatan/penyakit akibat usaha bunuh diri atau dengan sengaja menyakiti
diri sendiri.
13. Kursi roda, tongkat penyangga, korset dan elastic bandage.
14. Kosmetik, toilettries, makanan bayi, obat gosok, vitamin, susu.
15. Lain-lain:

Biaya perjalanan/transportasi

Biaya sewa ambulans

Biaya pengurusan jenazah

Biaya fotocopy

Biaya telekomunikasi

Biaya kartu berobat

Biaya administrasi

Program Jamkesmas
Sebagai salah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan, Pemerintah melalui Kementerian
Kesehatan sejak tahun 2005 membuat Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat miskin
dan tidak mampu yang disebut dengan program Askeskin. Pengelolaan Program Askeskin

yang dilaksanakan oleh PT Askes (Persero) merupakan penugasan dari Pemerintah


berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor : 1241/MENKES/SK/XI/2004.
Sebagai BUMN, penugasan tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada pasal 66 UU nomor
19 tahun 2003 tentang BUMN dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Negara BUMN
dengan Surat Persetujuan Meneg BUMN Nomor S-697/HBU/2004 tanggal 31 Desember
2004.
Sejak tahun 2008, Kementerian Kesehatan merubah terminologi Askeskin menjadi
Jamkesmas dengan menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola manajemen
kepesertaannya.
Siapa Yang Menjadi Sasaran Peserta Program Jamkesmas?
Sasaran Program Jamkesmas

Sasaran program mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 dengan
jumlah 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) atau sekitar 76,4 juta jiwa.

Orang miskin dan tidak mampu serta gelandangan, pengemis, anak terlantar
serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas
Masyarakat miskin penghuni panti panti sosial, masyarakat miskin korban bencana
pasca tanggap darurat serta masyarakat miskin penghuni Rumah Tahanan (Rutan) dan
masyarakat miskin Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Siapakah Yang Menetapkan Peserta Jamkesmas?


Penetapan Kepesertaan Jamkesmas

Kuota peserta per kabupaten/kota ditetapkan oleh Menkes RI


Identitas peserta secara lengkap ditetapkan Bupati/Walikota sesuai kuota

Sedangkan penetapan peserta untuk gelandangan, pengemis, anak terlantar,


masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas, penghuni panti sosial & lapas
dilakukan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten / Kota atau Dinas lain yang ditunjuk
oleh Bupati/Walikota.

Sejak tahun 2010, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor


1185/Menkes/SK/XII/2009, masyarakat pasca tanggap darurat masyarakat
miskin penghuni lembaga pemasyarakatan dan panti sosial ditetapkan sebagai
peserta Jamkesmas.

Apa Yang Ditangani Oleh PT Askes (Persero) Pada Jamkesmas Tahun 2011 ?
Pengelolaan Jamkesmas Tahun 2011

Hingga bulan April 2011 secara de facto PT Askes (Persero) masih melanjutkan program
Kepeserta Jamkesmas sesuai penugasan dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2010. Hal
tersebut diperkuat oleh surat Menkes RI nomor JP/Menkes/036/2011 tanggal 5 Januari 2011,
bahwa pada pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI tetap
memberikan kepercayaan kepada PT Askes (Persero) sebagai penyelenggara manajemen
kepesertaan program.

ASKES PJKMU
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU)
Apa itu PJKMU (Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum) ?
Program PJKMU adalah program jaminan kesehatan bagi masyarakat dari Pemerintah
Daerah yang dalam pelaksanaannya menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola
berdasarkan mekanisme asuransi sosial.
Apa Dasar Hukum Penyelenggaraan PJKMU ?
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) adalah :
a. UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
b. UU nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
Pasal 66 ayat (1) Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk
menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan
tujuan kegiatan BUMN.
c. UU nomor 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
Pasal 14 ayat 1 : Program Asuransi sosial hanya dapat diselenggarakan oleh BUMN
Berdasarkan landasan hukum tersebut di atas, manajemen PT.Askes (Persero) menetapkan :
a. SK Direksi Nomor : 494/Kep/1207 tanggal 28 Desember 2007 tentang Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat Umum.
b. SK Direksi Nomor : 09/Kep/0108 tanggal 24 Januari 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
c. SK Direksi Nomor : 321/Kep/0709 tanggal 21 Juli 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
d. SK Direksi Nomor : 182/Kep/0310 tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
Apa Tujuan Pelaksanaan PJKMU ?

Tujuan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Umum adalah:

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat di


wilayah Propinsi atau Kabupaten/Kota, agar tercapai derajat kesehatan masyarakat
yang optimal secara efektif dan efisien.
Terjaminnya penyelenggaraan jaminan kesehatan dengan prinsip asuransi sosial
berdasarkan prinsip managed care yaitu tersedianya pelayanan kesehatan yang
bermutu dengan pembiayaan yang terkendali.
Menjadi bagian dari program Pemerintah untuk menuju terselenggaranya jaminan
kesehatan nasional yang mencakup semua penduduk (Universal coverage)

Bagaimana Pokok-pokok Penyelenggaraan PJKMU ?


Penyelenggaraan Program :
Program ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan
bagi masyarakat umum di Propinsi/Kabupaten/Kota, dengan pokok pokok penyelenggaraan
:
a. Penugasan dari Pemerintah Daerah yang dilanjutkan dengan Perjanjian Kerjasama antara
PT Askes (Persero) dengan Pemerintah Daerah, yang antara lain memuat tentang manajemen
kepesertaan, pelayanan kesehatan dan keuangan
b. Pengelolaan dana amanat dan Nirlaba dengan pemanfaatn untuk semata-mata peningkatan
kesejahteraan masyarakat umum.
c. Pelayanan kesehatan bersifat menyeluruh (komprehensif) sesuai standar pelayanan medik
yang cost effective dan rasional.
d. Pelayanan kesehatan dilakukan berstruktur dan berjenjang.
e. Mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial
f. Tranparansi dan akuntabilitas.
g. Sumber dana berasal dari APBD dengan pengelompokan peruntukan untuk :

Biaya pelayanan kesehatan langsung


Biaya pelayanan kesehatan tidak langsung

Biaya operasional untuk penyelenggaraan program

h. Apabila ada sisa dana Pelayanan Kesehatan Langsung dan Tidak Langsung pada akhir
pernjian, maka sisa dana tersebut dikembalikan kepada Pemerintah Daerah.
i. Apabila terjadi defisit dana Pelayanan Kesehatan Langsung dan Tidak Langsung, maka
menjadi tangguangjawab Pemerintah Daerah untuk memenuhinya.

Bagaimana Perkembangan Kepesertaan Pemda PJKMU ?


Sejak diluncurkan tahun 2008; Perkembangan kepesertaan pemda PJKMU adalah sebagai
berikut :

Tahun 2008 : 32 kabupaten/kota PKS


Tahun 2009 : 72 kabupaten/kota PKS

Tahun 2010 : 149 kabupaten/kota PKS

Potensi tahun 2011 sebanyak 340 Kabupaten/Kota.

Siapakah Peserta PJKMU ?


Peserta PJKMU adalah masyarakat umum di wilayah kabupaten / kota di seluruh Indonesia
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota yang melakukan
pengikatan kerjasama dengan PT. Askes (Persero) dalam pengelolaan manajemen jaminan
kesehatan masyarakat daerah setempat melalui program PJKMU PT. Askes (Persero).
Identitas peserta tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan disampaikan kepada PT
Askes (Persero) setempat yang selanjutnya dilakukan perekaman data peserta, penerbitan
kartu peserta dan pendistribusian kartu peserta.
Apa Identitas Peserta PJKMU ?
Setiap peserta (kepala keluarga dan anggota keluarga) berhak untuk mendapatkan kartu dengan nomor identitas
unik yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero). Kartu peserta merupakan identitas yang sah untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Pada kartu peserta dapat ditampilkan logo dari Pemerintah Daerah.

Hal-hal Apa Saja Yang Menjadi Hak Peserta PJKMU ?


Peserta PJKMU berhak untuk:
1. Mendapatkan kartu peserta.
2. Mendapatkan informasi dan sosialisasi tentang hak, kewajiban dan prosedur untuk
mendapatkan pelayanan.
3. Mendapatkan pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan.
4. Menyampaikan keluhan, kritik, saran dan pujian
Hal-hal Apa Saja Yang Menjadi Kewajiban Peserta PJKMU ?
Peserta mempunyai kewajiban untuk :

1. Memberikan informasi yang benar dan akurat tentang identitas peserta.


2. Menjaga kartu peserta agar tidak rusak, hilang dan dimanfaatkan oleh orang lain yang
tidak berhak.
3. Melaporkan apabila ada anggota keluarganya yang menjadi peserta PJKMU telah
meninggal

4. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan tatacara pelayanan administrasi dan
pelayanan kesehatan yang berlaku
Bagaimana dengan Iuran PJKMU ?
a.
Besaran
Besarnya iuran PJKMU sesuai dengan perhitungan aktuarial. Besaran tersebut dapat
bervariasi tergantung kepada jumlah peserta, akses masyarakat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan, luasnya cakupan manfaat (Nasional, Propinsi atau setempat).
b. Sumber Pedanaan (Iuran)
1. Iuran PJKMU bersumber dari APBD Propinsi, Kabupaten/Kota
2. Pembayaran iuran menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah
Apa Benefit Pelayanan Kesehatan bagi Peserta PJKMU ?
Benefit yang didapat peserta bervariasi, tergantung penugasan pemda kepada PT Askes
(Persero), yang tertuang dalam perjanjian kerjasama. Pada umumnya benefit/manfaat
pelayanan kesehatannya meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Dasar :

Konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis dan pengobatan.


Pemeriksaan dan pengobatan gigi.

Tindakan medis kecil/sederhana.

Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana

Pengobatan efek samping kontrasepsi

Pemberian obat pelayanan dasar dan bahan kesehatan habis pakai.

Pemeriksaan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup.

Pelayanan imunisasi dasar.

Rawat Inap di Puskesmas Perawatan/Puskesmas dengan Tempat Tidur.

2. Pelayanan Kesehatan Lanjutan :


a. Rawat Jalan

Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis


Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik,
Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih

Tindakan medis poliklinik dan rehabilitasi medis

Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO)

b. Rawat Inap

Rawat Inap di ruang perawatan sesuai hak Peserta.


Pemeriksaan, pengobatan oleh dokter spesialis.

Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/ Radiodiagnostik,


Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih

Tindakan medis operatif.

Perawatan intensif (ICU, ICCU,HCU, NICU, PICU).

Pelayanan rehabilitasi medis.

Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO)

3. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan


4. Pelayanan Transfusi Darah dan Cuci Darah.
5. Pelayanan Canggih
6. Pelayanan Alat Kesehatan
ASKES JAMKESMEN
SIAPA PESERTA PT ASKES (PERSERO) PROGRAM ASKES JAMKESMEN ?

Peserta Jamkesmen adalah Menteri atau pejabat tertentu beserta keluarganya selama
yang bersangkutan menduduki jabatan dan melaksanakan tugasnya.
Menteri adalah menteri yang memimpin kementerian dan pejabat yang diberi
kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat menteri.

Pejabat Tertentu adalah pejabat di lingkungan Pemerintah Pusat yang memimpin


lembaga pemerintah non departemen, pejabat eselon I, dan pejabat yang diberikan
kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat eselon I.

Keluarga adalah istri/suami, dan anak yang masih dalam tanggungan sesuai peraturan
perundang-undangan di bidang pegawai negeri sipil.

APA HAK SEBAGAI PESERTA ASKES JAMKESMEN ?

Mendapat pelayanan sesuai aturan yang berlaku dalam PMK


Memperoleh Kartu Askes Jamkesmen

Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan yang ditunjuk/dipilih


peserta sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Memperoleh penjelasan / informasi tentang hak, kewajiban serta tata cara pelayanan
kesehatan

Menyampaikan keluhan serta memperoleh tanggapan dan solusi terhadap keluhan


yang disampaikan.

APA KEWAJIBAN SEBAGAI PESERTA ASKES JAMKESMEN ?

Mengisi Daftar Isian Peserta dengan data identitas diri sebagai dasar untuk penerbitan
Kartu Askes Jamkesmen
Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku

Menggunakan haknya secara wajar sesuai ketentuan

Menjaga agar Kartu Askes Jamkesmen tidak dimanfaatkan oleh yang tidak berhak

Menginformasikan kepada satf Personal care Officer (PCO) di Kantor Cabang PT


Askes (Persero) setempat tentang dokter pilihan / provider pilihan peserta

Menghubungi PCO di Kantor Cabang PT Askes (Persero) setempat bila mendapat


pelayanan di provider dalam waktu 2x24 jam.

APAKAH KARTU ASKES JAMKESMEN ITU ?


Kartu Askes Jamkesmen merupakan identitas peserta sebagai bukti yang sah dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang wajib dimiliki oleh setiap Menteri dan Pejabat
Tertentu beserta keluarganya selama melaksanakan tugasnya.
PROSES KARTU JAMKESMEN

Pendataan Menteri dan Pejabat Tertentu dikoordinir melalui Departemen / Instansi/


Lembaga/ badan yang bersangkutan atau sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan
Peserta mengisi Daftar Isian Peserta Jamkesmen
Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 2x3 cm masing-masing sebanyak 2 (dua)
lembar.

TEMPAT PERAWATAN
Fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) atau
provider pilihan peserta yang terdiri dari :
1. Dokter Keluarga dan Poliklinik 24 jam
2. Dokter Spesialis
3. RS Swasta
4. RS Pemerintah
5. RS TNI/POLRI
6. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI
7. Apotek

8. Optikal
9. Laboratorium
Jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)

Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dapat diperoleh di :


1. Dokter keluarga yang ditunjuk
2. Dokter keluarga pilihan peserta
3. Dokter spesialis di Rumah Sakit yang ditunjuk
4. Dokter spesialis pilihan peserta

Pelayanan Rawat jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap (RI), dapat diperoleh
di Rumah Sakit Swasta yang telah ditunjuk untuk bekerjasama dengan PT Askes
(Persero), atau Rumah Sakit pilihan peserta.

PROSEDUR DAN RUANG LINGKUP PELAYANAN


Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diberikan kepada Menteri dan Pejabat Tertentu terdiri
dari :
1. Pelayanan Rawat Jalan tingkat Pertama (RJTP)
2. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)
3. Pelayanan Rawat Inap (RI)
4. Pelayanan gigi dan mulut
5. Pelayanan persalinan
6. Penggantian alat kesehatan
7. Pelayanan darah
8. Pelayanan General Check Up
9. Pelayanan kesehatan di luar negeri
10. Pelayanan ambulans
1. RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA (RJTP), meliputi :
o

Penyuluhan kesehatan

Pencegahan penyakit, meliputi perawatan kesehatan ibu dan anak serta


imunisasi

Pemeriksaan dan pengobatan oleh Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu
atau pilihan Menteri dan Pejabat Tertentu

Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana

Tindakan medis ringan/kecil

Pelayanan Keluarga Berencana dan upaya penyembuhan efek samping


kontrasepsi

Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis (termasuk vitamin dan


sejenisnya mengikuti ketentuan PT Askes (Persero))

Pemberian rujukan atas indikasi medis

2. RAWAT JALAN TINGKAT LANJUTAN (RJTL), meliputi :


o

Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan spesialistis oleh tim Dokter Menteri


dan Pejabat Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat tertentu.

Pemeriksaan penunjang diagnostik

Tindakan medis dari yang ringan sampai yang memrlukan ketrampilan khusus
dan mengandung risiko

Pelayanan rehabilitasi medis

Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis (termasuk vitamin dan obat
sejenis mengikuti ketentuan PT Askes (Persero)

3. RAWAT INAP (RI), meliputi :


o

Akomodasi di kelas perawatan VVIP bagi Menteri dan Pejabat Tertentu di


rumah sakit pemerintah/swasta yang ditunjuk Tim Dokter Menteri dan Pejabat
Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat Tertentu

Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan oleh dokter spesialis

Pemeriksaan penunjang diagnostik

Tindakan medis diagnostik dan terapi (operasi kecil, sedang, besar dan khusus
termasuk alat kesehatan yang digunakan dalam paket operasi dengan teknologi
terkini)

Perawatan intensif (ICU/ICCU)

Rehabilitasi medis

Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis

Alat kesehatan lainnya.

4. Pelayanan gigi dan mulut meliputi :


o

Penyuluhan

Pemeriksaan

Penunjang diagnosa

Pengobatan

Tindakan

5. Pelayanan Obat
o

Pemberian obat kepada peserta, berpedoman kepada Daftar dan Plafon Harga
Obat (DPHO) dan DPHO Tambahan yang berlaku.

Obat dapat diambil di apotek yang telah ditunjuk yang bekerjasama dengan PT
Askes (Persero)

Apabila peserta mendapatkan obat diluar apotek yang ditunjuk peserta


membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan dan
diganti dalam waktu 7 x 24 jam hari kerja terhitung sejak klaim diajukan

6. Pelayanan Persalinan
o

Persalinan dan gangguan kehamilan dijamin untuk kehamilan sampai dengan


anak kedua hidup

Pemeriksaan kehamilan diberikan di dokter keluarga/dokter spesialis yang


ditunjuk Tim dokter Menteri dan Pejabat Tertentu atau pilihan Menteri dan
Pejabat Tertentu

Pelayanan Rawat Inap (RI)

7. Pelayanan Alat Kesehatan


o

Pelayanan alat kesehatan antara lain : Kacamata, protese gigi, protese anggota
gerak, alat bantu dengar, dan Intra Ocular Lens (IOL) diberikan maksimal 1
kali per dua tahun per peserta dengan batasan tertentu.

Peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan


dengan menghubungi PCO Kantor Cabang PT Askes (Persero) setempat dan
diganti sesuai dengan hak peserta dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak klaim diajukan

Pelayanan alat kesehatan implan dan mesh merupakan bagian dari manfaat
pelayanan rawat inap

Penggantian kaca mata maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per
dua tahun

Penggantian protese gigi maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
per dua tahun

Penggantian anggota gerak maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
per dua tahun

Penggantian Intra Ocular Lens (IOL) maksimal senilai Rp. 1.500.000,- (satu
juta lima ratus ribu rupiah) per tindakan.

8. Pelayanan Darah, adalah pelayanan yang berhubungan dengan transfusi darah.


9. Pelayanan Kesehatan di Luar Negeri

Pelayanan kesehatan di luar negeri diberikan kepada Menteri dan Pejabat


Tertentu, tidak termasuk keluarganya.

Pelayanan yang memerlukan pelayanan kesehatan di luar negeri, harus


mendapat rekomendasi dari Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu.

Pelayanan kesehatan di luar negeri dilaksanakan dengan menggunakan sistem


penggantian biaya (reimbursement), sesuai dengan pelayanan medik yang
diberikan.

Dalam keadaan gawat darurat Menteri dan Pejabat Tertentu yang sedang
berada di luar negeri dapat langsung mendapatkan pelayanan kesehatan di luar
negeri tanpa memerlukan rekomendasi dari Tim Dokter Menteri dan Pejabat
Tertentu.

Pemberian manfaat mengacu pada protokoler yang berlaku bagi Menteri dan
Pejabat tertentu

Peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan


dan diganti untuk pelayanan medik dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak klaim diajukan.

10. Pelayanan General Check Up


o

Pelayanan General Check up hanya diberikan kepada Menteri dan Pejabat


Tertentu sebanyak 1 (satu) kali dalam setahun (tidak termasuk keluarga).

Pelayanan dapat diberikan dengan mekanisme yang ditetapkan oleh PT Askes


(Persero)

Apabila diperlukan, sesuai dengan permintaan dokter yang merawat, dapat


dilakukan diluar mekanisme yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero)

11. Pelayanan Ambulans


o

Pelayanan diberikan kepada peserta yang membutuhkan pelayanan ambulans


dalam kota dan atau antar kota

Peserta dapat menghubungi petugas PCO PT Askes (Persero) untuk


menyediakan ambulans apabila diperlukan, seluruh biaya menjadi beban PT
Askes (Persero)

Apabila peserta menggunakan ambulans atas pilihan sendiri, peserta


membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan dan
diganti sesuai dengan hak peserta dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak klaim diajukan

12. GAWAT DARURAT (EMERGENCY)


1.

Mengisi Formulir Pengajuan Klaim (FPK)

2.

Kuitansi Pembayaran Asli bermeterai cukup

3.

Berkas pendukung asli lainnya

4.

Berkas Pengajuan klaim diserahkan kepada PCO Kantor Cabang setempat

5.

Batas pembayaran klaim 7 (tujuh) hari kerja

Kedaruratan Sistem Pernafasan : Mimisan, Sumbatan Jalan Nafas, Batuk


darah hebat, status asmatikus, cidera dada (trauma thorax), keluhan lain : sesak
nafas, asma, batuk darah, ada benda asing

Kedaruratan system jantung dan pembuluh darah : shock, Dengue Shock


Syndrome, payah jantung akut, krisis Hipertensi, Infark Jantung Akut, cidera
vascular (edema,nyeri yang bertambah), keluhan lain : nyeri dada, pusing
kepala hebat, vertigo, migran, panas tinggi.

Kedaruratan sistem syaraf pusat : koma, kejang, gangguan peredaran darah


(stroke), cidera/trauma system saraf pusat, Keluhan lain : cidera kepala, leher,
tulang belakang

Kedaruratan sistem saluran cerna : muntah darah dan berak darah (melena dan
hematemesis), gastroenteritis, dehidrasi, Akut Abdomen, cidera perut, keluhan
lain : nyeri perut hebat, tidak bisa BAB dan tidak bisa buang angin

Kedaruratan sistem saluran kemih : gagal ginjal akut, retensi urine, cidera
saluran kemih, kolik renal, uriter, keluhan lain : nyeri perut, nyeri pinggang
hebat, tidak bisa buang air kecil, bengkak seluruh tubuh, kencing darah.

Kedaruratan sistem musculoskeletal : patah tulang, cidera anggota badan


(ekstremitas), cidera sendi/dislokasi, cidera tulang belakang, sindroma
kompartemen

Kedaruratan mata : glaukoma akut, ulcus cornea, uveitis anterior, cidera mata,
penyumbatan pembuluh darah nadi/balik sentralis retinae, retinal
detachment/ablatio retinae, keluhan lain : nyeri mata, kelopak mata sulit
membuka, luka mata, penglihatan gelap mendadak.

Kedaruratan akibat agent lain : luka bakar, shock listrik, trauma


dingin/panas,tenggelam

Keracunan, alergi dan gigitan/sengatan

Lain-lain : panas lebih dari 39 derajat, perdarahan oleh sebab apapun

Pelayanan dan tindakan kosmetika

Program dalam rangka ingin mempunyai anak

Kecanduan narkoba (narkotika/obat-obatan/zat adiktif lain) dan kecanduan


alkohol, serta obat berbahaya lainnya

Pengobatan dan tindakan medis yang masih dikategorikan eksperimen

Hal-hal lain yang ditentukan oleh Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu

Kasus Gawat Darurat (Emergency) adalah : Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan


yang harus diberikan secepatnya untuk mengurangi resiko kematian atau cacat, tanpa

memperhitungkan jumlah kunjungan dan pelayanan yang diberikan kepada peserta


atau anggota keluarganya.
Jamkestama
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD,
BPK, Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung,
yang selanjutnya disebut Jaminan Kesehatan Utama (Jamkestama) adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan dengan fasilitas pelayanan yang paling tinggi selama melaksanakan
tugasnya.
Siapa Saja Peserta Jamkestama ?
1. Peserta Jamkestama adalah Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD, BPK,
Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung
beserta Keluarganya selama yang bersangkutan menduduki jabatan dan melaksanakan
tugasnya.
2. Keluarga adalah Isteri/Suami dan Anak yang masih dalam tanggungan sesuai
peraturan perundang-undangan.
Apa Saja Hak Peserta ?
1. Mendapat pelayanan sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan yang
mengatur pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan Ketua, Wakil Ketua,
dan Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan
Hakim Agung Mahkamah Agung.
2. Memperoleh Kartu Peserta
3. Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas-fasilitas kesehatan yang bekerjasama
dengan PT Askes (Persero) maupun yang dipilih sendiri oleh Peserta.
4. Memperoleh penjelasan/informasi mengenai hak dan kewajiban serta tata cara
pelayanan kesehatan.
Apa Saja Kewajiban Peserta ?
1. Mengisi Daftar Isian Peserta dengan data identitas diri sebagai dasar untuk penerbitan
Kartu Peserta.
2. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku
3. Menjaga agar Kartu Peserta tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak.
4. Memberikan informasi kepada Personal Care Officer (PCO) PT Askes (Persero) bila
mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan
Apakah Personal Care Officer (PCO) ?
Petugas PT Askes (Persero) yang ditunjuk untuk mempermudah akses komunikasi dalam
pelayanan kesehatan setiap saat.
PCO bertanggung jawab dalam hal :

a. Melayani permintaan informasi.


b. Membantu penyelesaian masalah prosedur dan administrasi.
c. Menangani keluhan
Apakah Hospital Liason Officer (HLO) ?
Petugas Rumah Sakit Jaringan Askes yang bertugas untuk membantu :
a. Penyelesaian masalah prosedur dan administrasi.
b. Menangani keluhan dalam mendapatkan pelayanan rawat jalan atau rawat inap.
c. Menjadi penghubung antara pihak Rumah Sakit dengan PT Askes (Persero).
Apakah Kartu Peserta Jamkestama ?
Kartu Peserta merupakan identitas Peserta sebagai bukti yang sah dalam memperoleh
pelayanan kesehatan bagi Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi
Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung beserta
keluarganya selama melaksanakan tugasnya.
Bagaimanakah Penerbitan Kartu Peserta Jamkestama ?
1. Pendaftaran Peserta dikoordinir oleh Sekretariat Jenderal pada lembaga yang bersangkutan
2. Peserta mengisi Daftar Isian Peserta
3. Peserta menyerahkan pas foto berwarna ukuran 2x3 cm masing-masing sebanyak 2 (dua)
lembar.
Bagaimanakah Jika Ada Penggantian Peserta
Dalam hal Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi Yudisial, Hakim
Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung diganti/diberhentikan dari
jabatannya, maka Peserta tetap memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan sampai dengan
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak surat keputusan diganti/diberhentikan dari jabatannya.
Dimana Sajakah Tempat Pelayanan Askes ?
Fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan PT Askes (Persero) atau
fasilitas kesehatan yang dipilih oleh Peserta yang terdiri dari :
1. Dokter Keluarga
2. Dokter Spesialis
3. RS Swasta

4. RS Pemerintah
5. RS TNI/POLRI
6. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI
7. Apotek
8. Optikal
9. Laboratorium
Apa Saja Jenis Pelayanan Yang Dijamin ?
1. Pelayanan Rawat Jalan tingkat Pertama (RJTP)
2. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)
3. Pelayanan Rawat Inap (RI)
4. Pelayanan gigi dan mulut
5. Pelayanan persalinan
6. Penggantian alat kesehatan
7. Pelayanan darah
8. Pelayanan General Check Up
9. Pelayanan evakuasi sakit
10. Pelayanan kesehatan di luar negeri
11. Pelayanan ambulans
Pelayanan Apa Saja Yang Tidak Dijamin ?
1. Pelayanan dan tindakan kosmetika.
2. Program dalam rangka ingin mempunyai anak.
3. Kecanduan narkoba ( narkotika/obat-obatan/zat adiktif lainnya ) dan kecanduan alkohol
serta obat berbahaya lainnya.
4. Pengobatan dan tindakan medis yang masih dikategorikan eksperimen.
5. Biaya komunikasi.
Bagaimanakah Prosedur Pengajuan Klaim ?

a. Mengisi Formulir Pengajuan Klaim (FPK).


b. Kuitansi Pembayaran Asli bermeterai cukup.
c. Berkas pendukung yang terkait dengan klaim yang diajukan.
d. Berkas pengajuan klaim diserahkan kepada PCO Kantor Cabang PT Askes (Persero)
setempat.
e. Batas pembayaran klaim paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak klaim diterima
dengan lengkap oleh PT Askes (Persero).

Anda mungkin juga menyukai