Anda di halaman 1dari 1

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

DI RUANG RAWAT INAP MELATI II


RS DR MOEWARDI
A. LATAR BELAKANG
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau
darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses tersebut anak dan orang tua dapat
mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan
pengalaman yang sangat traumatic dan penuh dengan stress. Berbagai perasaan yang sering
muncul pada anak, yaitu cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah (Wong, 2004).
Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah
dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan tidak nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang
biasa dialaminya, dan sesuatu yang dirasakan menyakitkan.
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lainlain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan
perkembangan emosinya.
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu intervensi
yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan anak dalam melakukan
perawatan di rumah sakit. Dengan demikian dapat dipahami bahwa di dalam perawatan
pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan di dalam melakukan asuhan
keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak selanjutnya (Wong, 2004).
Berdasarkan hasil observasi di bangsal Melati 2 RSUD Dr.Moewardi Surakarta pada
tanggal xx Maret 2015, jumlah pasien sebanyak xx anak dengan permasalahan dan kategori
umur yang berbeda-beda. Dari data tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut bayi umur
(0-1 tahun) berjumah xx anak, usia Todler (1-2,5 tahun) berjumlah xx anak, usia Pra sekolah
(2,6-5 tahun) berjumlah xx anak, usia sekolah (6-11 tahun) berjumlah xx anak, usia Remaja
awal (12-16 tahun) berjumlah xx anak, usia Remaja akhir (17-25 tahun) bejumlah xx anak.

Anda mungkin juga menyukai