Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH

MARKETING MANAGEMENT
Competitive Dynamic and Strategies
Analysis:
Bank Rakyat Indonesia
Dosen : Ibu Indrianawati Usman

Oleh :

Andhika Julyarta

(041324353032)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN ANGKATAN XLII AP


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA

2015
BANK RAKYAT INDONESIA
Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan


Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia tidak terlepas dari adanya
beberapa kali pergantian nama sebelum menjadi Bank Rakyat Indonesia
itu sendiri. Sejarah tersebut dimulai ketika pada tanggal 16 desember
1895,

Raden

Wiriaatmadja

dan

kawan-kawan

mendirikan

De

Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden (Bank


Penolong dan Tabungan bagi Priyayi Poerwokerto) atau disingkat menjadi
Bank Priyayi Poerwokerto , dengan akta otentik yang dibuat oleh E.
Sieburgh Asisten Residen. Kemudian tahun 1896, W.P.D de Wolff van
Westerrode Asisten Poerwokerto yang menggantikan E. Sieburgh bersama
Al. Schifi mendirikan De Peerwokertosche Hulp-en Spaarbank de
Inlandsche Hoofden.
Pada tahun 1898, dengan bantuan dari pemerintah Hindia Belanda,
didirikanlah
Volksbanken atau Bank Rakyat. Daerah kerjanya meliputi wilayah
administrasi Kabupaten atau Afdeling, sehingga kemudian Volksbanken
disebut pula sebagai Afdelingbank. Ternyata
Volksbanken mengalami kesulitan saat itu, sehingga pemerintah
Hindia Belanda turut campurtangan dengan mendirikan Dienst der
Volkscredietwesen (Dinas Perkreditan Rakyat) pada tahun 1904 yang
membantu

Volksbanken

sacara

materiil

maupun

inmateriil

dengan

tambahan modal bimbingan, pembinaan, dan pengawasan. Pada tahun


1912, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu lembaga berbadan
hukum dengan nama Centrale Kas yang berfungsi sebagai Bank Sentral
bagi Volksbanken termasuk juga Bank Desa. Sebagai akibat resesi dunia
pada tahun 1929-1932, banyak

Volksbanken yang tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengatasi


kesulitan

tersebut,

maka

pada

tahun

1934

Didirikan

Algemeene

Volkscredietbank (AVB) yang berstatus Badan Hukum Erops. Modal


pertama berasal dari hasil likuidasi Centrale Kas ditambah dengan
kekayaan bersih dari Volksbanken.
Pada zaman pendudukan Jepang AVB DI Pulau Jawa diganti namanya
menjadi
Sycomin Ginko (Bank Rakyat) berdasarkan Undang-Undang Nomor 39
tanggal 3 Oktober 1942. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17
Agustus 1945, dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946, maka
ditetapkan berdirinya Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Pemerintah
yang semula berturut-turut bernama Algemeene Volkscredietbank (AVB)
dan Sycomin Ginko.
Kemudian,

pada

tanggal

17

Agustus

1950

Negara

Republik

Indonesia Serikat dengan Undang-Undang Dasar Sementara 1950, Negara


RI dijadikan Negara Kesatuan, akan tetapi Algemeene Volkscredietbank
baru dibubarkan pada tanggal 29 Agustus 1951 berdasarkankan UndangUndang Nomor 12 tahun 1951. Selain itu Peraturan Pemerintah Nomor 1
tahun 1946 diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun
1951 tanggal 20 April 1951 menjadikan Bank Rakyat Indonesia sebagai
Bank Menegah.
Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden yang menyatakan kembali
kepada

Undang-Undang

Dasar

1945,

maka

dengan

Peraturan

Pemerintahan Pengganti Undang-Undang (PERPU) Nomor 41 tahun 1960


tanggal 26 Oktober 1960 Lembaran Negara nomor 128-1960 dibentuk
Bank Koperasi, Tani dan Nelayan yang disingkat dengan BKTN. Dalam
Bank itu seharusnya berturut-turut dilebur dan diintegrasikan :
1. Bank Rakyat Indonesia berdasarkan PERPU Nomor 42 tahun 1960
tanggal 26 Oktober 1960.

2. PT. Bank Tani Nelayan berdasarkan PERPU Nomor 43 tahun 1960


tanggal 26 Oktober 1960.
3. Nederlandsche Handel Mij (NHM) yang dinasionalisasikan berdasarkan
Peraturan

Pemerintah

Nomor

44

tahun

1960

dan

Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 261206/BUM

II

berdasarkan
tanggal 30

November 1960 diserahkan kepada Bank Koperasi, Tani dan Nelayan.


Namun sampai integrasi ketiga Bank Pemerintah ini terlaksana,
semua Bank Umum Negara serta Bank Tabungan Pos berdasarkan Penpres
Nomor 8 tahun 1965 tanggal 4 Juni 1965 disatukan dengan Bank
Indonesia, sebagai suatu langkah kebijakasanaan Pemerintah menuju
pembentukan Bank Tunggal. BKTN diintergrasikan pula ke dalam Bank
Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan
Nelayan baerdasarkan Penpres Nomor 9 tahun 1965 dan Surat Menteri
Bank Sentral Nomor 42 tahun 1965 dan Nomor 47 tahun 1965. Ketika
Penpres tersebut baru berjalan satu bulan, keluarlah Penpres Nomor 17
tahun 1965 tentang Pembentukan Bank Tunggal dengan nama Bank
Negara Indonesia, dan Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan
(ex. BKTN) diintergrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II.
Pada akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Direksi BRI Nokep : S.
67-DIR/12/1982 tanggal 2 Desember 1982 Direksi Bank Indonesia
menetapkan, bahwa Hari Jadi Bank Rakyat Indonesia adalah tanggal 16
Desember 1895.
Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia
1. Visi Bank Rakyat Indonesia
Menjadi Bank Komersil terkemuka yang selalu mengutamakan
kepuasaan nasabah.
2. Misi Bank Rakyat Indonesia
a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan pada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

peningkatan perekonomian masyarakat.


b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia
yang profesional dengan melaksanakan praktek Good Corporate
Govermance.
c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihakpihak yang berkepentingan.

2. Struktur Organisasi Perusahaan


Pengertian organisasi beraneka ragam tergantung dari sudut mana
ahli yang bersangkutan melihatnya. Disini penulis mencoba mengutip dari
seorang ahli mengenai pengertian organisasi. S.P. Siagian, (1980:113)
dalam bukunya Filsafat Administrasi mengatakan:
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan dimana
terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan
seseorang atau beberapa orang yang disebut bawahan.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur
organisasi mnggambarkan dengan jelas pemisahaan pekerja antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana fungsi dan aktifitas dibatasi. Dalam
struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang
siapa yang melapor kepada siapa yang menyusun pembagian kerja dan
merupakan suatu sistem komunikasi.

3. Services, Product, Privilege


3.1. Services
BRI Prioritas memberikan sebuah layanan perbankan istimewa dan
menyeluruh untuk nasabah. Nasabah dapat menikmati fasilitas dan
layanan eksklusif BRI Prioritas, mulai dari layanan dan solusi perbankan
dengan konsep one stop service, hingga pengelolaan kekayaan (wealth
management) secara menyeluruh dan eksklusif dari Priority Banking
Officer profesional dan bersertifikasi
Para Nasabah dapat melakukan berbagai transaksi dengan lebih
mudah, dimana nasabah BRI Prioritas berhak atas jenis transaksi yang
dapat dilayani dengan menggunakan telepon (layanan transaction by

phone*) dan layanan antar jemput uang tunai ke alamat nasabah BRI
Prioritas (pick up service*)

Layanan yang bisa didapatkan oleh nasabah BRI Prioritas antara lain:

Konsep One Stop Banking Services

Tenaga Profesional dari Priority Banking Manager, Priority Banking


Officer & Priority Banking Assistant yang bersertifikasi

Sentra Layanan BRI Prioritas yang Exclusive

Exclusive Business Meeting Room Facilities


Koneksi WiFi Internet di Sentra Layanan BRI Prioritas

Special Parking Area

Special Tariff untuk Safe Deposit Box*)

Call Center khusus BRI Prioritas (021) 5758899

Sentra Layanan BRI Prioritas dilengkapi dengan 5 konsep area sbb:


a.

Meeter Greeter Area

b.

Dealing Area

c.

Service Area

d.

Parking Area

e.

Working Area

3.2 Produk
Beragam alternatif produk perbankan bisa anda dapatkan, baik berupa
Giro, Deposito, dan Tabungan serta produk Investasi seperti Reksa Dana,
Investasi Rencana Pensiun BRI (DPLK), ORI, SUKUK dan Bancassurance,
sehingga para nasabah dapat merencanakan pengelolaan finansial secara
optimal dan efektif.
Reksa Dana yang dipasarkan melalui BRI yaitu sbb:
JENIS
DANA

REKSA

NAMA PRODUK

1. Schoders Dana Likuid


PASAR UANG
2. Trim Kas 2
1. Manulife Pendapatan Bulanan II
2. Manulife Obligasi Negara Indonesia II
PENDAPATAN

3. BNP Paribas Prima Asia USD

TETAP

4. Schroder USD Bond Fund


5. Danareksa Melati Pendapatan Utama
1. Schroder Dana Terpadu II
2. Schroder Dana Prestasi
3. Schroder Syariah Balance Fund
4. Manulife Dana Campuran II
5. Bahana Dana Infrastruktur

CAMPURAN

6. Trim Kombinasi 2
7. Danareksa Anggrek Fleksibel
8. HPAM Premium 1
9. IPB Syariah
10.

Kresna Optimus

11.
MNC Dana Kombinasi
1. BNP Paribas Pesona Amanah
2. Dana Ekuitas Prima
3. Trim Kapital
4. Danareksa Indeks Syariah
SAHAM

5. Manulife Dana Saham


6. Kresna Indeks 45
7. Schroder 90 Plus
8. Danareksa Mawar Konsumer 10
9. MNC Dana Ekuitas
1. Bahana Optima Protected Fund USD 10

TERPROTEKSI

(BOPF10)
2. Danareksa Proteksi X

Bancassurance yang dipasarkan melalui BRI yaitu sbb:

Bancassurance Asuransi Rekanan


a. Provest Saving Plan PT Asuransi Jiwasraya
Definisi : Produk asuransi jenis endowment yang memberikan manfaat
asuransi jiwa,
dengan pengembalian pokok dan hasil investasi yang optimum dan
dijamin oleh Jiwasraya.
Provest Saving Plan memiliki masa asuransi selama 5 (lima) tahun dengan
Guaranteed Return sebesar 8.25% gross.
Manfaat Akhir pada Jangka Waktu Investasi :
i.

Pembayaran Nilai Tunai kepada Pemegang Polis / Tertanggung


sesuai dengan yang tercantum pada Polis

ii.

Proteksi Asuransi masih berjalan sampai dengan akhir masa


asuransi, besaran Uang Asuransi yang diterima sebagai berikut :
o

Tahun ke-1, 100% dari Premi

Tahun ke-2, 40% dari Premi

Tahun ke-3, 30% dari Premi

Tahun ke-4, 20% dari Premi

Tahun ke-5, 10% dari Premi

Manfaat Meninggal Dunia karena Kecelakaan atau Cacat Tetap Total


karena Kecelakaan:
i.

Pembayaran

100%

(seratus

persen)

Uang

Asuransi

kepada

Pemegang Polis / Tertanggung


ii.

Pada akhir Jangka Waktu Investasi dibayarkan Nilai Tunai sesuai


yang tercantum dalam Polis kepada Pemegang Polis / Tertanggung
atau Ahli Waris

iii.

Kontrak Asuransi berakhir

b. Provestara Assurance Link PT Prudential Life Assurance

Definisi : Produk asuransi jiwa seumur hidup dengan pembayaran premi


secara regular dan dikaitkan dengan investasi jangka panjang.
Manfaat Pertanggungan :

Meninggal Normal:
Uang Pertanggungan dan seluruh Nilai Tunai secara sekaligus

Cacat Tetap & Total (sebelum usia 60 tahun) :


Maksimal Uang Pertanggungan Rp 2 milyar, dibayarkan dalam 2
tahap :

Tahap I : 20% UP + Nilai Tunai

Tahap II : 80% UP

Manfaat Investasi :
Sesuai dengan perkembangan Nilai Investasi

c. Provest Investor Link PT Prudential Life Assurance


Definisi : Produk Investasi yang dilengkapi asuransi seumur hidup dengan
pembayaran Premi sekaligus.
Manfaat Pertanggungan :

Meninggal Normal: 125% dari Premi ditambah Nilai Investasi

Cacat Tetap & Total (sebelum usia 60 tahun) :


Maksimal Uang Pertanggungan Rp 2 milyar atau 125% dari Premi
Tunggal ditambah Nilai Investasi.

Manfaat Investasi :
Sesuai dengan perkembangan Nilai Investasi

3.3 Privileges

Dengan menunjukkan Kartu BRI Prioritas, Anda akan dikenali sebagai


Pribadi Terpilih dan mendapatkan Layanan Khusus di Kantor Cabang dan
Kantor Cabang Pembantu BRI di seluruh Indonesia.
Berikut beberapa privilege yang diperoleh nasabah BRI Prioritas:

BRI Transfer Lounge dengan one stop service berupa pengurusan


imigrasi, check in dan bagasi di dalam BRI Transfer Lounge Bandara
Soekarto Hatta Terminal 2EF yang berlaku untuk 3 orang

Fasilitas Executive Lounge untuk 2 orang di 36 Executive Lounge


Bandara di Indonesia dan 1 di Terminal Penyeberangan Internasional
Ferry Batam.

Lifestyle Privilege yang akan menunjang gaya hidup anda : Private


Aircraft dan Luxurious Car Reservation.

Personal

Travel

Assistant

yang

akan

membantu

Anda

mempersiapkan rencana perjalanan wisata maupun perjalanan


bisnis bersama keluarga/kolega.

Medical Concierge Service: Kemudahan yang diterima oleh nasabah


prioritas untuk memperoleh informasi perencanaan kesehatan yang
terperinci. Adapun kemudahan yang diperoleh yaitu informasi
mengenai spesialis dan rumah sakit yang tepat, estimasi keuangan,
perencanaan perjalanan sampai pengurusan pendaftaran di rumah
sakit domestic dan internasional.

Exclusive Medical Evacuation: Kemudahan yang diterima oleh


nasabah prioritas dalam layanan pemindahan pasien dari satu
tempat ke tempat lain atau perawatan medis dengan menggunakan
ambulance darat atau alat transportasi udara. Termasuk layanan
pendamping medis, peralatan medis serta obat-obatan.

Events Invitation, Nasabah BRI Prioritas akan selalu menjadi


undangan VVIP dalam setiap acara yang diselenggarakan oleh Bank
BRI dengan tema : Charity Event, Intelectual Seminar, Gala Dinner,
Pertunjukan Orkestra, Seminar Ekonomi & Bisnis, Perayaan Hari
Raya Besar.

Special

Birthday

Gift

Nasabah

BRI

Prioritas

persembahan hadiah istimewa di hari ulang tahun .

mendapatkan

Free Annual Fee For Life BRI Platinum Credit Card

TERRASSE Premium Magazine and 1 Year Complimentary Lifestyle or


Business Magazine

Concierge Service: Cake, Gift, Flower Order & Delivery

Overseas Study Planning untuk perencanaan pendidikan ke luar


negeri bagi putra-putri Nasabah BRI Prioritas

Special Offer Blitzmegaplex, discount 50% di Velvet & Satin Class


setiap hari sabtu dan minggu

Penawaran Menarik pada Merchant-merchant Premium

4. Kinerja Usaha Terkini


Selama lima tahun terakhir kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Menunjukkan peningkatan yang terus menerus. BRI di
tahun 2008 menempatkan posisi sebagai bank pencetak laba terbesar di
tanah air. Dalam laporan keuangan yang diumumkan Selasa (31/3/2009),
laba bersih konsolidasi BRI di tahun 2008 mencapai Rp 5,958 triliun yang
naik 23% dibanding tahun 2007 sebesar Rp 4,838 triliun. Laba bersih BRI
sebelumnya tahun 2006 sebesar Rp 4,257 triliun, tahun 2005 sebesar Rp
3,808 triliun, tahun 2004 sebesar Rp 3,633 triliun dan tahun 2003 sebesar
Rp 2,58 triliun.
Dibandingkan bank besar lainnya di Indonesia laba BRI tahun 2008
juga menempati posisi teratas, sementara BCA sebesar Rp 5,8 triliun,
Bank Mandiri Rp 5,3 triliun, BNI Rp 1,222 triliun. Pendapatan bunga bersih
yang dicapai BRI tahun 2008 sebasar Rp 19,647 triliun atau naik 17,7%
dibanding tahun 2007 yang sebesar Rp 16,687 triliun.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko
kredit di akhir 2008 sebesar 13,67% turun dari 2007 yang sebesar 16,66%
sedangkan CAR dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar sebesar
13,18% turun dari 2007 yang sebesar 15,84%. Rasio Kredit Macet (NPL)
gross sebesar 2,8% dan NPL ner sebesar 0,85% yang keduanya turun

dibanding

tahun 2007

masing-masing sebesar 3,44%

dan

0,88%.

Sedangkan Rasio Dana Terhadap Kredit (LDR) sebesar 79,93% yang naik
dari tahun 2007 sebesar 68,80%. BRI memiliki totel aset hingga akhir
tahun 2008 sebesar Rp 246,076 triliun yang naik 21% dibanding tahun
2007 sebesar Rp 203,734 triliun.
" Dalam kondisi krisis ekonomi global yang secara langsung
berdampak ke Perekonomian lndonesia, Bank BRI tetap mencatatkan hasil
kinerja usaha yang menggembirakan," kata Direktur Operasional BRI
Sarwono Sudarto. Kenaikan Total Aset atau skala usaha Bank BRI tersebut
didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 41,46 persen, dari posisi Rp
113.85 triliun pada Desember 2007 menjadi Rp 161.06 Triliun pada
Desember 2008. Dengan pertumbuhan kredit sebesar Rp 47,21 triliun
tersebut Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank BRI Pada akhir tahun 2008
tercatat sebesar 79.93 persen naik dari posisi Desember 2007 sebesar
68,80, persen. Sampai dengan saat ini Bank BRI tetap berkomitment
minimal 80 persen dari total kreditnya disalurkan kepada pengembangan
usaha mikro, kecil. dan menengah (UMKM). Sektor UMKM yang bertumpu
Pada ekonomi domestik selama ini telah secara langsung membantu
menggerakkan perekonomian nasional dan terbukti tetap tumbuh serta
tahan terhadap dampak krisis ekonomi.
Dana masyarakat yang berhasil dihimpun Bank BRI sampai dengan
Desember 2008 tercatat sebesar Rp 201,50 triliun atau meningkat
sebesar 21.77 persen jika dibandingkan dengan DPK tahun 2007 yang
sebesar Rp 165,48 triliun. Komposisi DPK Bank BRI pada tahun 2008
masing-masing adalah sebagai berikut Giro Rp 39.91 Triliun (19.8 persen),
Tabungan Rp 88,06 Triliun (43,69 persen).
5.Analisis SWOT Bank rakyat Indonesia
Strength
-

Strong brand recognition

Hubungan baik dengan lembaga keuangan international

Total investasi teknologi informasi US $ 100 juta pertahun

Produk dan jasa yang ditawarkan variatif

Weakness
-

Koordinasi yang belum terjalin baik dari kantor pusat hingga unit

Jumlah karyawan yang sangat besar

Minimnya biaya promosi

Lemahnya fungsi control mengenai pengadaan barang TI di tubuh


BRI

Kurangnya kesadaran peremajaan TI

Oppurtunities
-

Keluarnya kebijakan pemerintah untuk menyalurkan kredit kecil


mikro

Masyarakat mulai bank minded

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat

Keluarnya deregulasi bidang investasi

BRI memiliki lebih dari 5000 kantor cabang

Threats
-

Adanya deregulasi perbankan

Ancaman likuiditas cukup tinggi

Krisis ekonomi global

Peluncuran produk yang sama dari competitor

Iklan dan promosi besar-besaran dari kompetitor

6. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor
Cabang
Iskandar Muda Medan yaitu :
1. Implementasi Teknologi

Informasi

BRI

mengerti

benar pengaruh

teknologi informasi terhadap bisnis dan pelanggan dalam era informasi


yang sarat dengan perubahan yang cepat. Oleh karena itu, BRI
bertekad memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dengan
dukungan teknologi yang up to date. Semua itu direncanakan secara
hati-hati dan matang melalui IT-Plan BRI.
2. Melaksanakan

manajemen

SDM

berbasis

kompetensi

dalam

hal

penetapan posisi SDM, penilaian kerja pegawai serta pendidikan dan


latihan.

3. Dalam memenuhi tuntutan nasabah, menjamin fleksibilitas pelayanan


nasabah dan sekaligus menekan biaya operasional, BRI secara intensif
mengembangkan e-Outlet berupa ATM, Phone Banking, Point Of Sales,
Internet Banking dan Mobile Banking.

FIVE FORCES ANALYSIS BANK RAKYAT INDONESIA


Five Forces Analysis adalah alat yang memungkinkan manajer untuk
mempelajari

faktor-faktor

kunci

dalam

lingkungan

industri

yang

membentuk bahwa sifat persaingan: (1) persaingan antara pesaing saat


ini, (2) ancaman pendatang baru, (3) pengganti dan pelengkap, (4 )
kekuatan pemasok, dan (5) kekuatan pembeli.
Analasis strategis Five Forces merupakan metode yang baik untuk
membantu menganalisis bagaimana kekuatan kompetitif membentuk
suatu industri untuk beradaptasi atau mempengaruhi sifat persaingan.
Secara kolektif, Five Forces menentukan daya tarik suatu industri, potensi
keuntungan, dan kemudahan dan daya tarik mobilitas dari satu posisi
strategis yang lain. Karena itu, analisis ini berguna ketika perusahaan
membuat keputusan tentang masuk atau keluar dari industri serta untuk
mengidentifikasi ancaman utama dan peluang dalam suatu industri.
Analisis ini pada awalnya dikembangkan oleh Michael Porter,
seorang profesor Harvard dan otoritas dicatat pada strategi. Sementara
semua perusahaan beroperasi dalam lingkungan sosial ekonomi yang luas
yang mencakup faktor-faktor hukum, sosial, lingkungan, dan ekonomi,
perusahaan juga beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif lebih
cepat. Struktur lingkungan yang kompetitif ini menentukan baik daya tarik
keseluruhan industri dan membantu mengidentifikasi peluang untuk
menguntungkan posisi suatu perusahaan dalam suatu industri.
Porter mengidentifikasi lima kekuatan utama yang menentukan
lingkungan yang kompetitif: (1) persaingan antara pesaing saat ini, (2)
ancaman pendatang baru, (3) pengganti dan pelengkap, (4) kekuatan
pemasok, dan (5) kekuatan pembeli.
1. Rivalitas. Di antara kekuatan langsung dan jelas dalam industri
ini, pesaing yang sudah ada terlebih dahulu harus berurusan dengan satu
sama lain. Ketika organisasi bersaing untuk pelanggan yang sama dan
mencoba untuk memenangkan pangsa pasar di yang lain 'biaya, semua
harus bereaksi dan mengantisipasi pesaing mereka' tindakan.

2. Strategi pendatang baru ke dalam industri bersaing dengan


perusahaan mapan menempatkan tekanan pada harga dan akhirnya
keuntungan. Pada abad terakhir, produsen mobil Jepang Toyota, Honda,
dan Nissan mewakili pendatang baru yang tangguh
ke pasar AS, mengancam posisi pasar didirikan pemain AS GM, Ford,
dan

Chrysler.

Adanya

hambatan

besar

untuk

masuk

membantu

melindungi potensi keuntungan dari perusahaan yang telah ada dan


membuat industri lebih menarik.
3. Pengganti dan Komplemen. Selain perusahaan-perusahaan yang
secara

langsung

bersaing,

perusahaan

lain

dapat

mempengaruhi

dinamika industri dengan menyediakan produk atau jasa yang secara


fungsional setara pengganti (yaitu, mencapai tujuan yang sama) tapi
secara teknis berbeda. Keberadaan pengganti mengancam permintaan di
industri dan menempatkan tekanan pada harga dan margin. Sementara
pengganti merupakan ancaman potensial, pelengkap adalah kesempatan
potensial karena pelanggan membeli lebih dari produk tertentu jika
mereka juga menuntut lebih dari produk komplementer. Sebagai contoh,
iTunes didirikan sebagai pelengkap penting untuk Apple iPod, dan
sekarang perusahaan telah memanfaatkan koneksi antara suite produk
termasuk iPhone, iPad, dan sejenisnya.
4. Kekuatan Pemasok. Pemasok menyediakan sumber daya berupa
orang, bahan baku, komponen, informasi, dan pendanaan. Pemasok yang
penting karena mereka bisa mendikte sifat pertukaran dan nilai potensial
diciptakan jauh ke atas rantai menuju pembeli. Pemasok dengan kekuatan
yang lebih besar dapat menegosiasikan harga yang lebih baik meremas
margin pembeli hilir.
5. Kekuatan Pembeli. Pembeli dalam suatu industri mungkin
termasuk konsumen akhir, tapi sering istilah ini mengacu pada distributor,
pengecer, dan perantara lainnya. Seperti pemasok, pembeli mungkin
memiliki posisi tawar yang penting yang menentukan alat tukar dalam
suatu transaksi.

17

Menurut Porter, manajer yang sukses melakukan lebih dari sekedar


bereaksi terhadap lingkungan ini; mereka bertindak dengan cara yang
benar-benar bentuk atau "memberlakukan" lingkungan yang kompetitif
organisasi. Misalnya, pengenalan suatu perusahaan produk atau jasa
pengganti

dapat

memiliki

pengaruh

besar

atas

lingkungan

yang

kompetitif, dan pada gilirannya ini mungkin memiliki dampak langsung


terhadap daya tarik suatu industri, profitabilitas potensi, dan dinamika
kompetitif.

Untuk Bank Rakyat Indonesia


Dari Strategic Situation Analysis terlihat bahwa industri perbankan
nasional sangat kompetitif.

Dimana Negara Indonesia adalah negara

paling liberal dalam soal investasi. karena dari seluruh negara di dunia
hanya di Indonesia, pihak asing boleh menjadi pemilik suatu bank hingga
sahamnya sebesar 99% atau hampir seluruhnya. Namun, di tengah
persaingan usaha perbankan saat ini 3 bank-bank milik negara, (BNI, BRI,
dan Bank Mandiri) mampu menguasai 35% pangsa pasar perbankan di
Indonesia dan memberikan kontribusi 46% total income perbankan.
Perbedaan antara bank swasta dengan bank BUMN, swasta hanya
terikat 3 aturan yakni undang-undang PT (perseroan terbatan), UU
perbankan dan UU pasar modal bila Tbk (terbuka), tapi untuk bank BUMN
itu ada 8 aturan.
Entry Barrier
Pada industri perbankan terdapat beberapa hal yang dapat menjadi
penghalang bagi pesaing-pesaing baru untuk masuk ke dalam industri ini.
Adapun faktor penghambat tersebut adalah :

18

Economy

of

Scale:

Pada

industri

perbankan,

skala

ekonomi

merupakan faktor yang dapat menjadi penghambat bagi para pendatang


baru untuk dapat bersaing dengan bank-bank papan atas (market leader)
karena mereka sudah mempunyai Skala Ekonomi yang besar di industri
perbankan yaitu memiliki banyak cabang yang tersebar di Indonesia,
tingkat perputaran modal mencapai puluhan milyar hingga trilyunan
rupiah, jaringan antar cabang yang luas dan terorganisasi dengan baik.
Namun bank-bank baru tersebut masih dapat bersaing dengan bank di
papan menengah ke bawah yang skala ekonominya tidak terlalu besar.
Product Differentiation: Oleh karena nature of the business, bank
memiliki jenis jasa yang hampir sama: lending dan funding, namun
masing-masing

bank

melabel product mereka supaya lebih menarik minat nasabah. Namun,


perbedaan yang tidak signifikan dari fitur produk dan jasa yangditawarkan
menunjukkan bahwa hambatan bagi pendatang baru masuk ke industri ini
tidaklah terlalu tinggi.
Capital Requirements: Sejak krisis, modal yang diwajibkan untuk
mendirikan suatu bank semakin tinggi. Bagi investor, jumlah modal yang
semakin tinggi menyulitkan mereka untuk masuk ke industri ini. Dana
investasi untuk dapat berkembang, berkompetisi meraih pangsa pasar,
dan investasi teknologi, yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Untuk itu, sulit
bagi pendatang baru tanpa modal berkecimpung dalam industri ini.
Peraturan pemerintah: Peraturan pemerintah sejak krisis ekonomi
semakin ketat bagi pendirian bank baru. Selain jumlah modal, maka
pemilik dan calon direksi bank tersebut harus melalui proses fit dan
proper test dari BI serta tidak sedang terlibat kasus hukum dan melakukan
tindakan tercela. Keterbatasan ini menyebabkan industri ini tidak menarik
bagi pendatang baru.

19

Berdasarkan empat faktor entry barrier yang dianalisa, tiga di antaranya


menunjukkan bahwa tidaklah mudah bagi pendatang baru memasuki
industri

perbankan

dan

dengan bank-bank yang ada.

20

bersaing

Anda mungkin juga menyukai