Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam
dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan
baik dari luar maupun dari dalam.
Teori Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis dapat dipandang
sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi. Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis
banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari segi struktur, dinamika, dan
perkembangannya.
1. Struktur Kepribadian
Menurut Freud (Alwisol, 2005 : 17), kehidupan jiwa memiliki tga tingkat kesadaran, yaitu
sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Sampai dengan
tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur tersebut. Baru
pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich,
dan das Ueber Ich. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi
gambaran mental terutama dalam fungsi dan tujuannya (Awisol, 2005 : 17).
Freud berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu sistem yang terdiri dari 3 unsur, yaitu
das Es, das Ich, dan das Ueber Ich (dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan the Id, the Ego,
dan the Super Ego), yang masing memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan
perlengkapan sendiri.
a. Das Es
Das Es yang dalam bahasa Inggris disebut The Id adalah aspek kepribadian yang dimiliki
individu sejak lahir. Jadi das Es merupakan factor pembawaan. Das Es merupakan aspek
biologis dari kepribadian yang berupa dorongan-dorongan instintif yang fungsinya untuk
mempertahankan konstansi atau keseimbangan. Misalnya rasa lapar dan haus muncul jika
tubuh membutuhkan makanan dan minuman. Dengan munculnya rasa lapar dan haus individu
berusaha mempertahankan keseimbangan hidupnya dengan berusaha memperoleh makanan
dan minuman.
Menurut Freud, das Es berfungsi berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle),
munculnya dorongan-dorongan yang merupakan manifestasi das Es, adalah dalam rangka
membawa individu ke dalam keadaan seimbang. Jika ini terpenuhi maka rasa puas atau
senang akan diperoleh.
Perlengkapan yang dimiliki das Es menurut Freud berupa gerak-gerak refleks, yaitu gerakan
yang terjadi secara spontan misalnya aktivitas bernafas untuk memperoleh oksigen dan
kerdipan mata. Selain gerak refleks, das Es juga memiliki perlengkapan berupa proses primer,
misalnya mengatasi lapar dengan membayangkan makanan.
b. Das Ich
Das Ich yang dalam bahasa Inggris disebut The Ego merupakan aspek kepribadian yang
diperoleh sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Menurut Freud, das Ich
merupakan aspek psikologis dari kepribadian yang fungsinya mengarahkan individu pada
realitas atas dasar prinsip realitas (reality principle). Misal ketika individu lapar secara
realistis hanya dapat diatasi dengan makan. Dalam hal ini das Ich mempertimbangkan
bagaimana cara memperoleh makanan. Dan jika kemudian terdapat makanan, apakah
makanan tersebut layak untuk dimakan atau tidak. Dengan demikian das Ich dalam
berfungsinya melibatkan proses kejiwaan yang tidak simple dan untuk itu Freud menyebut
perlengkapan untuk berfungsinya das Ich dengan proses sekunder.
c. Das Ueber Ich
Das Ueber Ich atau the Super Ego adalah aspek sosiologis dari kepribadian, yang isinya
berupa nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud das Ueber Ich
terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai dari figur-figur yang berperan, berpengaruh atau
berarti bagi individu.
Aspek kepribadian ini memiliki fungsi :
1) sebagai pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam bentuk
aktivitas yang dapoat diterima masyarakat;.
2) mengarahkan das Ich pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip moral;
3) mendorong individu kepada kesempurnaan.
2. Dinamika Kepribadian
a. Distribusi energy
Dinamika kepribadian, menurut Freud bagaimana energi psikis didistribusikan dan
dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich. Freud menyatakan bahwa enerji yang
ada pada individu berasal dari sumber yang sama yaitu makanan yang dikonsumsi. Bahwa
enerji manusia dibedakan hanya dari penggunaannya, enerji untuk aktivitas fisik disebut
enerji fisik, dan enerji yang dunakan untuk aktivitas psikis disebut enerji psikis.
Menurut Freud jumlah energy itu terbatas sehingga terjadi semacam persaingan di antara
ketiga aspek kepribadian untuk memperoleh dan menggunakannya. Jika salah satu aspek
banyak menggunakan energi maka aspek kepribadian yang lain menjadi lemah.
Freud menyatakan bahwa pada mulanya yang memiliki enerji hanyalah das Es saja. Melalui
mekanisme yang oleh Freud disebut identifikasi, energi tersebut diberikan oleh das Es kepada
das Ich dan das Ueber Ich.
b. Mekanisme pertahanan ego
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai strategi yang
digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorngan das Es
maupun untuk menghadapi tekanan das Uber Ich atas das Ich, dengan tujuan kecemasan yang
dialami individu dapat dikurangi atau diredakan (Koeswara, 1991 : 46).
Freud menyatakan bahwa mekanisme pertahanan ego itu adalah mekanisme yang rumit dan
banyak macamnya. Berikut ini 7 macam mekanisme pertahanan ego yang menurut Freud
umum dijumpai (Koeswara, 1991 : 46-48).
1) Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan dengan cara
menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut ke dalam ketidak
sadaran.
2) Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau
meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif das Es
yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima, dan
bahkan dihargai oleh masyarakat.
3) Proyeksi, adalah pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan
kecemasan kepada orang lain.
4) Displacement, adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada
objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding individu semula.
5) Rasionalisasi, menunjuk kepada upaya individu memutarbalikkan kenyataan, dalam hal ini
kenyataan yang mengamcam ego, melalui dalih tertentu yang seakan-akan masuk akal.
Rasionalissasi sering dibedakan menjadi dua : sour grape technique dan sweet orange
technique.
6) Pembentukan reaksi, adalah upaya mengatasi kecemasan karena insdividu memiliki
dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara berbuat sebaliknya.
7) Regresi, adalah upaya mengatasi kecemasan dengan bertinkah laku yang tidak sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
3. Perkembangan Kepribadian
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian individu menurut Freud, dipengauhi oleh kematangan dan caracara individu mengatasi ketegangan. Menurut Freud, kematangan adalah pengaruh asli dari
dalam diri manusia.
Ketegangan dapat timbul karena adanya frustrasi, konflik, dan ancaman. Upaya mengatasi
ketegangan ini dilakukan individu dengan : identifikasi, sublimasi, dan mekanisme
pertahanan ego.
b. Tahap-tahap perkembangan kepribadian
Menurut Freud, kepribadian individu telah terbentuk pada akhir tahun ke lima, dan
perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar itu.
Selanjutnya Freud menyatakan bahwa perkembangan kepribadian berlangsung melalui 6 fase,
yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh tertentu
yang sensitif terhadap rangsangan. Ke enam fase perkembangan kepribadian adalah sebagai
berikut (Sumadi Suryabrata, 1982 : 172-173).
1) Fase oral (oral stage): 0 sampai kira-kira 18 bulan
Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
2) Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun.
Pada fase ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
3) Fase falis (phallic stage) : kira-kira usia 3 sampai 6 tahun.
Bagian tubuh yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin.
4) Fase laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas
Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.
5) Fase genital (genital stage): terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya.
Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.
a. Distribusi energy
Dinamika kepribadian, menurut Freud bagaimana energi psikis didistribusikan
dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich. Freud menyatakan
bahwa enerji yang ada pada individu berasal dari sumber yang sama yaitu
makanan yang dikonsumsi. Bahwa enerji manusia dibedakan hanya dari
penggunaannya, enerji untuk aktivitas fisik disebut enerji fisik, dan enerji yang
dunakan untuk aktivitas psikis disebut enerji psikis.
Menurut Freud jumlah energy itu terbatas sehingga terjadi semacam persaingan
di antara ketiga aspek kepribadian untuk memperoleh dan menggunakannya.
Jika salah satu aspek banyak menggunakan energi maka aspek kepribadian yang
lain menjadi lemah.
Freud menyatakan bahwa pada mulanya yang memiliki enerji hanyalah das Es
saja. Melalui mekanisme yang oleh Freud disebut identifikasi, energi tersebut
diberikan oleh das Es kepada das Ich dan das Ueber Ich.
b. Mekanisme pertahanan ego
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai
strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari
dorongan-dorngan das Es maupun untuk menghadapi tekanan das Uber Ich atas
das Ich, dengan tujuan kecemasan yang dialami individu dapat dikurangi atau
diredakan (Koeswara, 1991 : 46).
Freud menyatakan bahwa mekanisme pertahanan ego itu adalah mekanisme
yang rumit dan banyak macamnya. Berikut ini 7 macam mekanisme pertahanan
ego yang menurut Freud umum dijumpai (Koeswara, 1991 : 46-48).
1) Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan
dengan cara menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan
tersebut ke dalam ketidak sadaran.
2) Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk
mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan
menyesuaikan dorongan primitif das Es yang menjadi penyebab kecemasan ke
dalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima, dan bahkan dihargai oleh
masyarakat.
3) Proyeksi, adalah pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang
menimbulkan kecemasan kepada orang lain.
4) Displacement,
adalah
pengungkapan
dorongan
yang
menimbulkan
kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding
individu semula.
5) Rasionalisasi, menunjuk kepada upaya individu memutarbalikkan kenyataan,
dalam hal ini kenyataan yang mengamcam ego, melalui dalih tertentu yang
seakan-akan masuk akal. Rasionalissasi sering dibedakan menjadi dua : sour
grape technique dan sweet orange technique.
Struktur Kepribadian
Menurut Freud (Alwisol, 2005:17), kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan
kesadaran, yaitu: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar
(unconscious).
Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das
Es, das Ich, dan das Ueber Ich yang memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi,
dan perlengkapan sendiri.
Adalah aspek sosiologis dari kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan-aturan
yang sifatnya normative. Menurut Freud Das Ueber Ich terbentuk melalui
internalisasi nilai-nilai dari figur yang berperan, berpengaruh atau berarti bagi
individu.
Aspek kepribadian ini berfungsi sebagai :
a)
pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam
bentuk aktivitas yang dapat diterima masyarakat;
b)
mengarahkan das ich pada tujuan-tujuan yang sesuai sengan prinsip
moral;
c)
Dalam menjalankan tugasnya das Ueber Ich dilengkapi dengan conscientia atau
nurani dan egoideal.
Dinamika Kepribadian
Menurut Freud, dinamika kepribadian adalah bagaimana energi
psikis didistribusikan dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich.
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai
strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari
dorongan-dorongan das Es maupun untuk menghadapi tekanan das Ueber ich
atas das Ich, dengan tujuan kecemasan yang dialami individu dapat dikurangi
atau diredakan (Koeswara, 1991:46).
dari
Perkembangan Kepribadian
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
- Kematangan, adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia.
- Cara mengatasi ketegangan, ketegangan timbul karena adanya frustasi, konflik,
dan ancaman. Upaya mengatasi ketegangan melalui cara identifikasi, sublimasi,
dan mekanisme pertahanan ego.
Fase oral (oral stage) : usia 0-18 bulan. Bagian tubuh yang sensitif terhadap
rangsangan adalah mulut;
Fase anal (anal stage) : usia 18 bulan - 3 tahun. Bagian tubuh yang sensitif
adalah anus;
Fase laten (latencystage) : usia 6 tahun - masa pubertas. Pada fase ini
dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan;
Fase genital (genital stage) : masa pubertas - selanjutnya. Pada masa ini
individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.
Kelebihan:
1. Konseling psikoanalisa merupakan penyembuhan yang lebih bersifat psikologis
dengan cara-cara fisik.
2. Adanya penyesuaian antara teori dan teknik.
3. Terlalu meminimalkan rasionalitas.
Sumber Referensi
- Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta:
Bumi Aksara
- Feist, Jess & Feist, G. J. (2006). Theories of Personality, Sixth ed. Boston: McGraw Hill.
-Bertens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
- Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian. Malang: UPT Penerbitan Universitas
Muhammadiyah.
- Suryabarata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta: CV Rajawali
- Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco.
- Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud.
Yogyakarta: Kanisius.
- Boeree. C. G. 1997. Personality Theories: melacak kepribadian Anda Bersama
Psikolog Dunia ( alih bahasa: Inyiak Ridwan Muzir). Yogyakarta: Primashopie
- Sunaryo, Monica Ester(Ed.,). 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Cetakan I.
Jakarta : EGC
http://www.scribd.com/doc/39636979/PSIKOLOGI-KEPRIBADIAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://id.scribd.com/doc/87925778/Definisi-Psikologi-Menurut-Para-Ahli