Anda di halaman 1dari 15

Paradigma Psikologi Kepribadian Psikoanalisis

Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam
dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan
baik dari luar maupun dari dalam.
Teori Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis dapat dipandang
sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi. Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis
banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari segi struktur, dinamika, dan
perkembangannya.
1. Struktur Kepribadian
Menurut Freud (Alwisol, 2005 : 17), kehidupan jiwa memiliki tga tingkat kesadaran, yaitu
sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Sampai dengan
tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur tersebut. Baru
pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich,
dan das Ueber Ich. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi
gambaran mental terutama dalam fungsi dan tujuannya (Awisol, 2005 : 17).
Freud berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu sistem yang terdiri dari 3 unsur, yaitu
das Es, das Ich, dan das Ueber Ich (dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan the Id, the Ego,
dan the Super Ego), yang masing memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan
perlengkapan sendiri.
a. Das Es
Das Es yang dalam bahasa Inggris disebut The Id adalah aspek kepribadian yang dimiliki
individu sejak lahir. Jadi das Es merupakan factor pembawaan. Das Es merupakan aspek
biologis dari kepribadian yang berupa dorongan-dorongan instintif yang fungsinya untuk
mempertahankan konstansi atau keseimbangan. Misalnya rasa lapar dan haus muncul jika
tubuh membutuhkan makanan dan minuman. Dengan munculnya rasa lapar dan haus individu
berusaha mempertahankan keseimbangan hidupnya dengan berusaha memperoleh makanan
dan minuman.
Menurut Freud, das Es berfungsi berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle),
munculnya dorongan-dorongan yang merupakan manifestasi das Es, adalah dalam rangka
membawa individu ke dalam keadaan seimbang. Jika ini terpenuhi maka rasa puas atau
senang akan diperoleh.
Perlengkapan yang dimiliki das Es menurut Freud berupa gerak-gerak refleks, yaitu gerakan
yang terjadi secara spontan misalnya aktivitas bernafas untuk memperoleh oksigen dan
kerdipan mata. Selain gerak refleks, das Es juga memiliki perlengkapan berupa proses primer,
misalnya mengatasi lapar dengan membayangkan makanan.

b. Das Ich
Das Ich yang dalam bahasa Inggris disebut The Ego merupakan aspek kepribadian yang
diperoleh sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Menurut Freud, das Ich
merupakan aspek psikologis dari kepribadian yang fungsinya mengarahkan individu pada
realitas atas dasar prinsip realitas (reality principle). Misal ketika individu lapar secara
realistis hanya dapat diatasi dengan makan. Dalam hal ini das Ich mempertimbangkan
bagaimana cara memperoleh makanan. Dan jika kemudian terdapat makanan, apakah
makanan tersebut layak untuk dimakan atau tidak. Dengan demikian das Ich dalam
berfungsinya melibatkan proses kejiwaan yang tidak simple dan untuk itu Freud menyebut
perlengkapan untuk berfungsinya das Ich dengan proses sekunder.
c. Das Ueber Ich
Das Ueber Ich atau the Super Ego adalah aspek sosiologis dari kepribadian, yang isinya
berupa nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud das Ueber Ich
terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai dari figur-figur yang berperan, berpengaruh atau
berarti bagi individu.
Aspek kepribadian ini memiliki fungsi :
1) sebagai pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam bentuk
aktivitas yang dapoat diterima masyarakat;.
2) mengarahkan das Ich pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip moral;
3) mendorong individu kepada kesempurnaan.
2. Dinamika Kepribadian
a. Distribusi energy
Dinamika kepribadian, menurut Freud bagaimana energi psikis didistribusikan dan
dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich. Freud menyatakan bahwa enerji yang
ada pada individu berasal dari sumber yang sama yaitu makanan yang dikonsumsi. Bahwa
enerji manusia dibedakan hanya dari penggunaannya, enerji untuk aktivitas fisik disebut
enerji fisik, dan enerji yang dunakan untuk aktivitas psikis disebut enerji psikis.
Menurut Freud jumlah energy itu terbatas sehingga terjadi semacam persaingan di antara
ketiga aspek kepribadian untuk memperoleh dan menggunakannya. Jika salah satu aspek
banyak menggunakan energi maka aspek kepribadian yang lain menjadi lemah.
Freud menyatakan bahwa pada mulanya yang memiliki enerji hanyalah das Es saja. Melalui
mekanisme yang oleh Freud disebut identifikasi, energi tersebut diberikan oleh das Es kepada
das Ich dan das Ueber Ich.
b. Mekanisme pertahanan ego
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai strategi yang
digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorngan das Es

maupun untuk menghadapi tekanan das Uber Ich atas das Ich, dengan tujuan kecemasan yang
dialami individu dapat dikurangi atau diredakan (Koeswara, 1991 : 46).
Freud menyatakan bahwa mekanisme pertahanan ego itu adalah mekanisme yang rumit dan
banyak macamnya. Berikut ini 7 macam mekanisme pertahanan ego yang menurut Freud
umum dijumpai (Koeswara, 1991 : 46-48).
1) Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan dengan cara
menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut ke dalam ketidak
sadaran.
2) Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau
meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif das Es
yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima, dan
bahkan dihargai oleh masyarakat.
3) Proyeksi, adalah pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan
kecemasan kepada orang lain.
4) Displacement, adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada
objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding individu semula.
5) Rasionalisasi, menunjuk kepada upaya individu memutarbalikkan kenyataan, dalam hal ini
kenyataan yang mengamcam ego, melalui dalih tertentu yang seakan-akan masuk akal.
Rasionalissasi sering dibedakan menjadi dua : sour grape technique dan sweet orange
technique.
6) Pembentukan reaksi, adalah upaya mengatasi kecemasan karena insdividu memiliki
dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara berbuat sebaliknya.
7) Regresi, adalah upaya mengatasi kecemasan dengan bertinkah laku yang tidak sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
3. Perkembangan Kepribadian
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian individu menurut Freud, dipengauhi oleh kematangan dan caracara individu mengatasi ketegangan. Menurut Freud, kematangan adalah pengaruh asli dari
dalam diri manusia.
Ketegangan dapat timbul karena adanya frustrasi, konflik, dan ancaman. Upaya mengatasi
ketegangan ini dilakukan individu dengan : identifikasi, sublimasi, dan mekanisme
pertahanan ego.
b. Tahap-tahap perkembangan kepribadian
Menurut Freud, kepribadian individu telah terbentuk pada akhir tahun ke lima, dan
perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar itu.
Selanjutnya Freud menyatakan bahwa perkembangan kepribadian berlangsung melalui 6 fase,

yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh tertentu
yang sensitif terhadap rangsangan. Ke enam fase perkembangan kepribadian adalah sebagai
berikut (Sumadi Suryabrata, 1982 : 172-173).
1) Fase oral (oral stage): 0 sampai kira-kira 18 bulan
Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
2) Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun.
Pada fase ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
3) Fase falis (phallic stage) : kira-kira usia 3 sampai 6 tahun.
Bagian tubuh yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin.
4) Fase laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas
Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.
5) Fase genital (genital stage): terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya.
Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.

PARADIGMA PSIKOLOGI KEPRIBADIAN PSYCHOANALITIC


2 November 2012 oleh destiakhairunnisa in Ilmu Keperawatan
Pendahuluan
Kepribadian dalam bahasa inggris disebut personality yang berasal dari
bahasalatin persona, yang berarti topeng.Kata persona lambat laun menjadi
berubah menjadi istilah yang mengacu pada gambaran sosial atau peran
tertentu pada diriindividu. Kepribadian juga sering dikaitkan dengan ciri-ciri
tertentuyang dimiliki individu misalnya memiliki kepribadian pemalu, pemarah,
penakut,dan lain-lain.
Kepribadian memiliki banyak arti karenaperbedaan sudut pandang para ahli yang
didasarkan dari hasil penelitian, carapengukuran, maupun dari teori yang
dikemukakan. Ada beberapa pengertian ataudefinisi kepribadian menurut
beberapa tokoh diantaranya:
Koswara (1991) dalam pengertian sehari-hari,Kepribadian adalah Bagaimana
individu menampilkan dan menimbulkan kesan bagii ndividu lain.
Allport(1997) sebagaiman dikutip oleh Gunarso.S.D.dan Ny. Gunarsa S.D. (1989),
kepribadian adalah Suatu organisasi yang dinamisdari sistem-sistem psikofisis
didalam individu yang menentukan penyesuaian yangkhas terhadap
lingkungannya.
Freud yang dikutip oleh Koswara (1991),kepribadian adalah Suatu struktur yang
terdiri dari tiga sistem, yakni id,ego, dan superego.

Dari beberapa definisi diatas dapatdisimpulkan bahwa kepribadian meliputi


segala corak tingkah laku individu yangterhimpun dalam diri, yang digunakan
untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap segala rangsang, baik yang
datang dari luar diri (eksternal)maupun dari dalam diri (internal) sehingga corak
tingkah lakunya merupakan satukesatuan fungsional yang khas bagi setiap
individu.
Kepribadianmenurut Psikologi
Untuk menjelaskan kepribadian menurutpsikologi saya akan menggunakan teori
dari George Kelly yang memandang bahwakepribadian sebagai cara yang unik
dari individu dalam mengartikanpengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara
Gordon Allport merumuskan kepribadiansebagai sesuatu yang terdapat dalam
diri individu yang membimbing dan memberiarah kepada seluruh tingkah laku
individu.
Teori Psikoanalisis
Psikoanalisis dapat didefinisikansebagai teori psikologis, suatu bentuk
psikoterapi, khususnya untukpengobatan gangguan karakter atau kepribadian
neurotik , dan metode untukmenyelidiki fenomena psikologis.
Dalam psikologi aliran psikoanalisa dianggapmenjadi aliran pertama yang secara
sistematis mengurai kualitas-kualitas kejiwaan,beserta dinamikanya untuk
menerangkan kepribadian orang dan diterapkan dalamteknik psikoterapi. Aliran
ini berkembang pada tahun1890 oleh Sigmund Freud, seorang ahlineurologi yang
berhasil menemukan cara-cara pengobatan yang efektif bagipasien-pasien yang
mengalami gangguan gejala neurotik dan histeria melaluiteknik pengobatan
eksperimental yang disebut abreaction, sebuah kombinasiantara teknik hipnotis
dengan katarsis.Freud berhasil mengembangkan teorinyadari hasil studinya
mengenai histeria yang menjadi bahan tulisannyaStudies inHisteria.
Freud berhasil membuat teori keperibadianyang membagi struktur mind ke
dalam tiga bagian yaitu : consciousness sebagai alam sadara , ambangsadar
disebut preconsciousness dan unconsciousness sebagai alam bawah
sadar . Dariketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling
dominan dan palingpenting dalam menentukan perilaku manusia. Karena dalam
unsconscious tersimpaningatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink.
SedangkanPreconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan
unconscious,yang berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja.
Consciousnesshanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang
memiliki kontaklangsung dengan realitas.
Freud mengembangkan konsep struktur minddengan mengembangkan mind
apparatus, yaitu yang dikenal dengan strukturkepribadian Freud dan menjadi
konstruknya yang terpenting, yang meliputi id (das es/ the id), ego(da ich/ the
ego) dan super ego (dasueber ich/the super ego).
Stuktur kepribadian menurut Sigmund freud

Freud berhasil mengembangkan teorikepribadian yang membagi stuktur mind


menjadi 3 bahagian yaitu:
1. Alam sadar
2. Ambang sadar
3. Alam bawah sadar
Dari ketiga sapek kesadaran tersebut adalahyang paling dominan adalah alam
bawah sadar dalam menentukan prilaku manusiadidalam uncuisious tersimpan
ingatann masa kecil, energy psikis yang besar, daninstink. Amabang sadar
berperan sebagai jembatan anatara alam sadar dengan alam bawah sadar.
Dalam teori psiko analisis stuktur kepribadian manusia terbagi atasid. ego, dan
super ego.
Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem
dalam kepribadian manusia, yaitu:
1. Id, id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan logis
manusia pusat instink (hawa nafsu dalam kamus agama). Ada dua instink
domonan : (1) Libido instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk
kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif ; (2) Thanatos instink destruktif
dan agresif. Yang pertama dsebut juga instink kehidupan (eros), yang dalam
konsep Freud bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala hal
yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan pada Tuhan, dan
cinta diri (narcism). Bila yang pertama adalah instink kehidupan, yang kedua
merupakan
instink
kematian.
Semua
motif
manusia
adalah
gabungan eros dan thanatos. Id bergerakberdasarkan
prinsip
kesenangan
(pleasure principle), ingin segera memenuhi kebutuhannya. Idbersifat egoistis,
tidak bermoraldan tidak mau tahudengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani
manusia.
2. Ego, ego berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas di dunia luar.
Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan
realistik. Ego-lah yang menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat
hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada pribadi yang normal).
3. Superego, Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego
adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan
kultural masyarakatnya.Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak
berlainan ke alam bawah sadar. Baik Id maupun superego berada dalam bawah
sadar manusia. Ego berada di tengah, antara memenuhi desakan Id dan
peraturan superego. Untuk mengatasi ketegangan, ia dapat menyerah pada
tuntutan id, tetapi berarti dihukum superego dengan perasaan bersalah. Untuk
menghindari ketegangan, konflik, atau frustasi ego secara tak sadar lalu
menggunakan mekanisme pertahanan ego, dengan mendistorsi realitas.
Dinamika Kepribadian

a. Distribusi energy
Dinamika kepribadian, menurut Freud bagaimana energi psikis didistribusikan
dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich. Freud menyatakan
bahwa enerji yang ada pada individu berasal dari sumber yang sama yaitu
makanan yang dikonsumsi. Bahwa enerji manusia dibedakan hanya dari
penggunaannya, enerji untuk aktivitas fisik disebut enerji fisik, dan enerji yang
dunakan untuk aktivitas psikis disebut enerji psikis.
Menurut Freud jumlah energy itu terbatas sehingga terjadi semacam persaingan
di antara ketiga aspek kepribadian untuk memperoleh dan menggunakannya.
Jika salah satu aspek banyak menggunakan energi maka aspek kepribadian yang
lain menjadi lemah.
Freud menyatakan bahwa pada mulanya yang memiliki enerji hanyalah das Es
saja. Melalui mekanisme yang oleh Freud disebut identifikasi, energi tersebut
diberikan oleh das Es kepada das Ich dan das Ueber Ich.
b. Mekanisme pertahanan ego
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai
strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari
dorongan-dorngan das Es maupun untuk menghadapi tekanan das Uber Ich atas
das Ich, dengan tujuan kecemasan yang dialami individu dapat dikurangi atau
diredakan (Koeswara, 1991 : 46).
Freud menyatakan bahwa mekanisme pertahanan ego itu adalah mekanisme
yang rumit dan banyak macamnya. Berikut ini 7 macam mekanisme pertahanan
ego yang menurut Freud umum dijumpai (Koeswara, 1991 : 46-48).
1) Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan
dengan cara menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan
tersebut ke dalam ketidak sadaran.
2) Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk
mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan
menyesuaikan dorongan primitif das Es yang menjadi penyebab kecemasan ke
dalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima, dan bahkan dihargai oleh
masyarakat.
3) Proyeksi, adalah pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang
menimbulkan kecemasan kepada orang lain.
4) Displacement,
adalah
pengungkapan
dorongan
yang
menimbulkan
kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding
individu semula.
5) Rasionalisasi, menunjuk kepada upaya individu memutarbalikkan kenyataan,
dalam hal ini kenyataan yang mengamcam ego, melalui dalih tertentu yang
seakan-akan masuk akal. Rasionalissasi sering dibedakan menjadi dua : sour
grape technique dan sweet orange technique.

6) Pembentukan reaksi, adalah upaya mengatasi kecemasan karena insdividu


memiliki dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara berbuat
sebaliknya.
7) Regresi, adalah upaya mengatasi kecemasan dengan bertinkah laku yang
tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. Perkembangan Kepribadian
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian individu menurut Freud, dipengauhi oleh kematangan
dan cara-cara individu mengatasi ketegangan. Menurut Freud, kematangan
adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia.
Ketegangan dapat timbul karena adanya frustrasi, konflik, dan ancaman. Upaya
mengatasi ketegangan ini dilakukan individu dengan : identifikasi, sublimasi, dan
mekanisme pertahanan ego.
b. Tahap-tahap perkembangan kepribadian
Menurut Freud, kepribadian individu telah terbentuk pada akhir tahun ke lima,
dan perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan
struktur dasar itu. Selanjutnya Freud menyatakan bahwa perkembangan
kepribadian berlangsung melalui 6 fase, yang berhubungan dengan kepekaan
pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh tertentu yang sensitif terhadap
rangsangan. Ke enam fase perkembangan kepribadian adalah sebagai berikut
(Sumadi Suryabrata, 1982 : 172-173).
1) Fase oral (oral stage): 0 sampai kira-kira 18 bulan
Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
2) Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun.
Pada fase ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
3) Fase falis (phallic stage) : kira-kira usia 3 sampai 6 tahun.
Bagian tubuh yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin.
4) Fase laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas
Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.
5) Fase genital (genital stage): terjadi sejak individu memasuki pubertas dan
selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ
reproduksi.
referensi: materi perkuliahan,internet,dan buku sumber
PARADIGMA PSIKOLOGI KEPRIBADIAN PSIKOANALISIS

Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri


aliran psikoanalisis dalam psikologi. lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg,
Moravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik Ceko.

Psikoanalisis merupakan cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund


Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis
manusia. Sigmund Freud, pendiri psikoanalisis, adalah orang yang pertama
berusaha merumuskan psikologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya kepada
totalitas kepribadian manusia.
Berdirinya Aliran Psikoanalisis semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di
1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan
metode
psikoterapi
yang
dikenal
dengan
nama
psikoanalisis.
Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran,
introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik
alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.

Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam


hubungan dengan Freud saja, sehingga psikoanalisis dan psikoanalisis Freud
sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari
ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah
psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka.
Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang
menciptakan nama psikologi analitis (en: Analitycal psychology) dan psikologi
individual (en: Individual psychology) bagi ajaran masing-masing.

* Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:

1) suatu metoda penelitian dari pikiran


2) suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia

3) suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.

* Menurut Freud psikoanalisis mempunyai tiga arti Bertens 1979 yaitu:

1. untuk menunjukkan suatu metoda penelitian terhadap proses-proses psikis


yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah;
2. untuk menunjukkan suatu teknik untuk menyembuhkan gangguan-gangguan
jiwa yang dialami pasien neurosis;
3. untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui
metoda dan teknik tersebut.

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia


dalam hubungan dengan lingkungannya.
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunanai Kuno :
(Psych yang berarti jiwa) dan - (-logia yang artinya ilmu) sehingga
secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari
tentang jiwa.

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu


bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering
dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang.

Psikoanalisis adalah gerakan yang mempopulerkan teori bahwa motif


tidak sadar mengendalikan sebagian besar perilaku. Freud tertarik pada hipnotis
dan penggunaannya untuk membantu penderita penyakit mental. Ia kemudian
meninggalkan hipnotis untuk asosiasi bebas dan analisis mimpi guna
mengembangkan sesuatu yang kini dikenal sebagai obat dengan berbicara.
Hal-hal seperti ini menjadi unsur inti Psikoanalisis. Sebagai aliran psikologi,
psikoanalisis banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari segi
struktur, dinamika, dan perkembangannya.

Jadi , Psikologi Kepribadian Psikoanalisis adalah bidang studi


psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari
perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri

dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Yang dipengaruhi oleh bawah


alam sadar, sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak
disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan
yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu
akan menuntut untuk dipuaskan.

Struktur Kepribadian
Menurut Freud (Alwisol, 2005:17), kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan
kesadaran, yaitu: sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar
(unconscious).
Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das
Es, das Ich, dan das Ueber Ich yang memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi,
dan perlengkapan sendiri.

1. das Es (the Id)


Adalah aspek biologis kepribadian yang paling dasar, sistem didalamnya
terdapat naluri-naluri yang merupakan faktor bawaan. Das Es berfungsi untuk
mempertahankan konstansi, maksudnya membawa seseorang dari keadaan
yang tidak menyenangkan menjadi menyenangkan sehingga prinsip bekerjanya
das Es adalah pleasure principle.
untuk mencapai tujuannya das Es memiliki dua macam proses, yaitu :
a)
Tindakan-tindakan refleks adalah suatu bentuk tingkah laku atau tindakan
yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera.
b)
Proses primer yaitu dengan membentuk bayangan dari objek tertentu yang
bisa mengurangi ketegangan.
2. Das Ich (the ego)
Adalah aspek psikologis dari kepribadian yang terbentuk melalui hasil interaksi
individu dengan realitas. Dalam aspek ini individu diarahkan pada kenyataan.
Adapun proses yang ada pada das Ich yaitu proses sekunder (secondary process)
yang bertindak sebagai penunjuk bagi kenyataan dan berperan sebagai penguji
kenyataan atau reality tester serta dalam memainkan peranannya.
das Ich melibatkan fungsi psikologis yang tinggi yaitu fungsi intelektual
(Koeswara, 1991:34).

3. Das Ueber Ich (the super ego)

Adalah aspek sosiologis dari kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan-aturan
yang sifatnya normative. Menurut Freud Das Ueber Ich terbentuk melalui
internalisasi nilai-nilai dari figur yang berperan, berpengaruh atau berarti bagi
individu.
Aspek kepribadian ini berfungsi sebagai :
a)
pengendali das Es agar dorongan-dorongan das Es disalurkan dalam
bentuk aktivitas yang dapat diterima masyarakat;
b)
mengarahkan das ich pada tujuan-tujuan yang sesuai sengan prinsip
moral;
c)

mendorong individu pada kesempurnaan.

Dalam menjalankan tugasnya das Ueber Ich dilengkapi dengan conscientia atau
nurani dan egoideal.

Dinamika Kepribadian
Menurut Freud, dinamika kepribadian adalah bagaimana energi
psikis didistribusikan dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich.
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai
strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari
dorongan-dorongan das Es maupun untuk menghadapi tekanan das Ueber ich
atas das Ich, dengan tujuan kecemasan yang dialami individu dapat dikurangi
atau diredakan (Koeswara, 1991:46).

7 macam mekanisme pertahanan ego menurut Freud adalah sebagai berikut :


1) Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan
dengan cara menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan
tersebut ke dalam ketidaksadaran;
2) Sublimasi, untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara
mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif das Es yang menjadi penyebab
kecemasan kedalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima dan bahkan dihargai
masyarakat;
3) Proyeksi, pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan
kecemasan kepada orang lain;
4) Displacement, pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan
kepada objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding individu semula;

5) Rasionalisasi, upaya individu memutarbalikan kenyataan yang mengancam


ego melalui dialih tertentu yang seakan-akan masuk akal;
6) Pembentukan reaksi, upaya mengatasi kecemasan karena individu
memiliki dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara sebaliknya;
7) Regresi, upaya mengatasi kecemasan dengan bertingkah laku yang tidak
sesuai dengan tingkat perkembangannya

Pandangan tentang manusia


Tiga aliran utama psikologi adalah psikoanalitik, yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud, yang kedua adalah behaviorisme, dan yang ketiga adalah
psikologi eksistensialSumbangan dari teori psikoanalitik tentang pandangan manusia :
Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman tentang sifat
manusia pada peredaran penderitaan manusia.
Tingkah laku sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
Perkembangan masa dini kanak-kanak berpengaruh kuat terhadap kepribadian
masa dewasa.
Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja untuk memahami cara yang
digunakan individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya
mekanisme untuk menghindari kecemasan.
Pendekatan psikoanalitik memberikan cara mencari keterangan
ketaksadaran melalui analisis atas mimpi, resistensi, dan transferensi.

dari

Perkembangan Kepribadian
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
- Kematangan, adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia.
- Cara mengatasi ketegangan, ketegangan timbul karena adanya frustasi, konflik,
dan ancaman. Upaya mengatasi ketegangan melalui cara identifikasi, sublimasi,
dan mekanisme pertahanan ego.

Tahap-tahap perkembangan kepribadian

Fase oral (oral stage) : usia 0-18 bulan. Bagian tubuh yang sensitif terhadap
rangsangan adalah mulut;
Fase anal (anal stage) : usia 18 bulan - 3 tahun. Bagian tubuh yang sensitif
adalah anus;
Fase laten (latencystage) : usia 6 tahun - masa pubertas. Pada fase ini
dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan;
Fase genital (genital stage) : masa pubertas - selanjutnya. Pada masa ini
individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.

Kekurangan dan Kelemahan Teori Psikoanalisis


Kekurangan:
1. Pandangannya yang terlalu deterministik di nilai terlalu merendahkan
martabat manusia.
2. Terlalu banyak menekankan kepada pengalaman kanak-kanak, dan
menganggap kehidupan seolah-olah sepenuhnya ditentukan masa lalu. Hal ini
memberikan gambaran seolah-olah sepenuhnya tanggung jawab individu
sekarang.
3. Terlalu menekankan pada libido, padahal tidak semua hal dapat dijelaskan
dengan libido

Kelebihan:
1. Konseling psikoanalisa merupakan penyembuhan yang lebih bersifat psikologis
dengan cara-cara fisik.
2. Adanya penyesuaian antara teori dan teknik.
3. Terlalu meminimalkan rasionalitas.

Sumber Referensi

- Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta:
Bumi Aksara

- Feist, Jess & Feist, G. J. (2006). Theories of Personality, Sixth ed. Boston: McGraw Hill.
-Bertens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
- Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian. Malang: UPT Penerbitan Universitas
Muhammadiyah.
- Suryabarata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta: CV Rajawali
- Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco.
- Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud.
Yogyakarta: Kanisius.
- Boeree. C. G. 1997. Personality Theories: melacak kepribadian Anda Bersama
Psikolog Dunia ( alih bahasa: Inyiak Ridwan Muzir). Yogyakarta: Primashopie
- Sunaryo, Monica Ester(Ed.,). 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Cetakan I.
Jakarta : EGC
http://www.scribd.com/doc/39636979/PSIKOLOGI-KEPRIBADIAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://id.scribd.com/doc/87925778/Definisi-Psikologi-Menurut-Para-Ahli

Anda mungkin juga menyukai