Anda di halaman 1dari 29

KASUS RESUME

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Inisial klien

: Tn. S

Umur

: 55 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Pendidikan

: UGM

Status Perkawinan

: Cerai

Alamat

: Kudus

Tanggal dirawat

: 07-04-2003

Tanggal pengkajian : 3 Mei 2005


Informan

: Klien

No. RM

: 006553

Ruang Rawat

: Ruang X, Kelas II

2. Identitas penanggung jawab


Inisial

: Tn. M

Alamat

: Kudus

3. Alasan Masuk
Bicara sendiri
4. Faktor Predisposisi
Klien pernah di rawat di RSJ 9 kali
Klien mengatakan telah menikah dengan wanita pilihannya seorang Hajjah,
namun dari pasangan ini tidak dapat menurunkan keturunan karena Tn.S
mandul. Sehingga Tn.S stress kemudian cerai dengan isterinya dan keluar
dari pekerjaannya.
Klien mengatakan diancam dibunuh oleh suara yang didengar, jika tidak
melakukan sholat. Tn.S mengira itu adalah suara Tuhan.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah, resiko isolasi sosial : menarik diri
5. Fisik
a.

Tanda vital :
1

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/menit

b.

TB : 160 cm

c.

Keluhan fisik : tidak ada

S : 37,6o C

BB : 50 kg

6. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :

= Wanita
= Laki-laki
= Tinggal dalam satu rumah
= Klien
= cerai
= meninggal

Di dalam keluarga klien tidak ditemukan riwayat penyakit keturunan


dengan gangguan jiwa.
Menurut klien, jika ia menghadapi masalah biasanya klien lebih senang
menyimpan sendiri masalah yang sedang dihadapinya.
b. Konsep diri
1. Gambaran diri :

Seorang laki-laki yang kecewa dengan tubuhnya


karena mandul, namun sekarang klien bisa menerima
keadaan tubuhnya.

2. Identitas

Klien mengatakan dia seorang laki-laki yang


sudah menikah tapi cerai karena dia mandul. Ia
merasa tidak puas sebagai seorang laki-laki

3. Peran

Peran ia sebagai seorang kepala rumah tangga


tidak dapat sempurna karena tak dapat memberikan
nafkah batin

4. Ideal diri

Klien ingin memiliki keluarga yang utuh, bahagia.

5. Harga diri

Klien merasa minder, tetapi sekarang sudah tidak


seminder dulu lagi.

Masalah keperawatan : c. Hubungan sosial


Klien mengatakan kurang berperan dalam kegiatan masyarakat maupun
berhubungan dengan orang lain, karena klien malas bergaul di kegiatan
masyarakat.
Masalah keperawatan : Resiko isolasi sosial : menarik diri
d. Spiritual
Klien beragama Islam, sholat dilakukan karena takut dibunuh oleh suara
yang muncul jika tiak melakukan sholat
Masalah Keperawatan : Gangguan spiritual
7. Status Mental
a. Penampilan

: Cara berpakaian rapi dengan seragam rumah sakit.


Rambut dirapikan dengan tangan saja

Masalah keperawatan:
b. Pembicaraan

: koheren

Masalah keperawatan
c. Aktivitas motorik

:: Klien kadang tampak lesu

Masalah keperawatan : Resiko mencederai diri dan orang lain


d. Alam perasaan

: Klien mengatakan sedih dan suka ngalamun sambil


merokok, jika ingat masalah dalam hidupnya.

Masalah keperawatan : Gangguan alam perasaan : depresi


e. Afek

: Stabil

Masalah keperawatan : -

f. Interaksi selama

: Klien kooperatif, kontak mata


mengalihkan

pandangan

ada, kadang

jika

disinggung

masalahnya
Masalah keperawatan
g. Persepsi

:
: Klien

Ganngguan interaksi social : menarik diri


mengatakan

merasa

mendengar

suara

bisikan-bisikan aneh setiap hari, terutama di pagi


hari jam 10.00 sampai dengan jam 11.00 WIB.
Masalah keperawatan : Gangguan sensori persepsi : halusinasi akustik
h. Proses pikir

: Tidak ada masalah

i. Isi pikir

: Tidak mengalami gangguan

j. Tingkat kesadaran

: Tidak mengalami gangguan

k. Memori

: Tidak mengalami gangguan

l. Tingkat konsentrasi & berhitung :Tidak mengalami gangguan


m. Kemampuan

: Klien dapat mengambil keputusan yang

penilaian

sederhana untuk dirinya dan harus diarahkan


terlebih dahulu

Masalah keperawatan : n. Daya tilik diri

: Klien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya

8. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan

: Klien hanya membutuhkan bantuan minimal, bisa


menyiapkan makan dan mencuci alat makan yang
sudah dipakai

b. BAB/BAK

: Klien

tidak

membutuhkan

bantuan

untuk

BAB/BAK
c. Mandi

: Klien tidak membutuhkan bantuan untuk mandi,


namun klien mengatakan jarang mandi

Masalah Keperawatan : d. Berpakaian/berhias : Klien dapat melakukan sendiri


e. Istirahat dan Tidur

: Klien tidak terbiasa tidur siang dan biasa tidur


malam saja

Masalah Keperawatan
f. Kebersihan diri

:: Klien tidak membutuhkan bantuan, bisa dilakukan


sendiri

g. Penggunaan obat

: Klien

memerlukan

bantuan

minimal.

Klien

meminum setiap obat yang diberikan padanya,


tapi ketika ditanyakan apa nama dan manfaatnya,
klien mengatakan tidak tahu.
h. Pemeliharaan

: Klien memerlukan perawatan lanjutan, dan system

kesehatan
i. Kegiatan di dalam

pendukung.
: Untuk menyiapkan makan, mencuci pakaian,

rumah

menjaga

kerapihan

rumah,

dan

pengaturan

keuangan klien bisa melakukannya sendiri tanpa


bantuan.
j. Kegiatan diluar rmh : Klien mengatakan pada saat di rumahnya klien
biasa membantu adiknya berdagang.
9. Mekanisme Koping
Adaptif

Bicara
dengan perawat

Maladaptif

:
Menyendiri, diam termenung sambil merokok,
jalan-jalan keliling RSJ

10. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


Menurut klien ia tidak mempunyai masalah dalam berhubungan dengan orang
lain
11. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui obat-obat yang diminum dan sedikit tahu tentang
penyakitnya, yaitu halusinasi (sebatas tahu bahwa ia sakit halusinasi, tetapi
tidak tahu penyebab dan akibat, serta obatnya)
Masalah keperawatan : Kurang pengetahuan tentang obat-obatan dan
penyakitnya
12. Aspek Medik
a. Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid
b. Terapi medik

: Stelazin, CPZ, haloperidol

B. MASALAH KEPERAWATAN
1. Analisa Data
5

No.
1.

DATA
S: Klien mengatakan mendengar suara

MASALAH
Resiko mencederai diri,

bisikan-bisikan yang mengancam akan

orang lain dan

membunuhnya.

lingkungan

Mbak Suarane arep mateni aku yen aku


ora sholat!
Aku sering wedi utowo cemas mbak,
nanging saiki wis mendhingan, soale ono
kowe.
O: Klien kadang tampak takut, dan mendekati
2

perawat
S: Klien mengatakan mendengar suara

perubahan persepsi

bisikan-bisikan yang mengancam akan

sensori : halusinasi

membunuhnya, yang selalu muncul setiap

akustik

jam 10.00 WIB-11.00 WIB, dan Tn S


merasa terganggu.
Klien juga mengatakan suara itu
berkurang saat klien sedang melakukan
kegiatan.
O: Kadang kadang klien tampak tertawa2.

tawa sendiri, menyendiri sambil merokok.


S: Klien mengatakan: Aku yen merokok
karo ngalamun mbak! Trus iso krungu

Gangguan isolasi
social : menarik diri

suara ngancam! Aku yen kelingan


masalahku trus dadi ngalamun.
O: Klien menyendiri duduk di kursi diluar
ruangan, klien juga sering jalan jalan
sendirian.
2. Daftar Masalah Keperawatan
a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Perubahan persepsi sensori : halusinasi akustik
c. Gangguan isolasi social : menarik diri
C. POHON MASALAH DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pohon Masalah

Resiko mencederai diri , orang lain


& lingkungan

Perubahan sensori persepsi :


halusinasi akustik

Isolasi social : menarik diri

2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b.d perubahan persepsi
sensori : halusinasi akustik
b. Perubahan sensori persepsi : halusinasi akustik b.d isolasi social : menarik
diri
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan : Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan
b.d perubahan persepsi sensori : halusinasi akustik
a. Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri,orang lain, dan lingkungan akibat suara yang
mengancam
b. Tujuan khusus

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.


Tindakan

1.1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip


terapeutik :salam terapeutik, memperkenalkan diri, tanyakan
nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kesepakatan/janji dengan jelas tentang topik, tempat, waktu
1.2. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
1.3. Dengarkan dengan empati dan tunjukkan sikap menerima klien
apa adanya
2. Klien dapat mengenal halusinasi
Tindakan
2.1.

Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap

2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya, bicara


dan tertawa tanpa stimulus

2.3. Bantu klien mengenal halusinasinya : tanyakan apakah ada suara


yang didengar, jika ada tanyakan apa yang dikatakan, katakan
bahwa perawat percaya klien mendengar hal tersebut tapi perawat
sendiri tidak mendengarnya, katakan bahwa perawat akan
membantu klien.
2.4. Diskusikan dengan klien : situasi yang menimbulkan dan tidak
menimbulkan halusinasi, waktu & frekuensi terjadinya halusinasi,
apa yang klien rasakan jika terjadi halusinasi (marah, takut, sedih,
senang)
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya
Tindakan

3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika
terjadi halusinasi
3.2. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya
halusinasi : pada saat halusinasi terjadi, katakan pergi, saya
tidak mau dengar!, menemui perawat atau orla untuk diajak
berbicara, membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar halusinasi
tidak sempat muncul, & meminum obat dengan teratur
3.3. Bantu klien memilih dan cara memutus halusinasi secara
bertahap
3.4. Anjurkan klien mengikuti TAK, stimulasi persepsi
4. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Tindakan:
4.1. Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami
halusinasi
4.2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat keluarga berkunjung)
mengenai : gejala halusinasi, cara memutus halusinasi, cara
merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah beri
kegiatan & jangan biarkan menyendiri
5. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Tindakan:
5.1. Diskusi dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan
manfaat obat.

5.2. Anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawat dan


merasakan sendiri manfaatnya
5.3. Diskusikan akibat berhenti obat-obat tanpa konsultasi
5.4. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
2. Diagnosa keperawatan : Perubahan sensori persepsi : halusinasi akustik b.d
isolasi social : menarik diri
a. Tujuan umum:
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga halusinasi berkurang
atau hilang.
b. Tujuan khusus:
1. Membina hubungan saling percaya
1.1

Membina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan


diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan llingkungan yang tenang,
buat kontrak yang jelas, topik dan tempat yang akan dipakai.

1.2

Berikan perhatian dan penghargaan: temani klien walau walau


klien tidak mau menjawab,katakana saya akan duduk disamping
anda jika anda ingin mengatakan sesuatu saya siap mendengarkan.
Dan jika klien menatap perawat maka katakana Ada yang ingin
anda katakan?

1.3

Dengarkan klien dengan empati: berikan kesempatan pada klien


untuk bicara (jangan buru buru) tunjukkan bahwa perawat
mengikuti pembicaraan klien

2. Menyebutkan penyebab menarik diri


2.1. Bicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergaul dengan orang
lain
2.2. Diskusikan akibat dari menarik diri
3. Menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.1 Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
3.2 Bantu klien untuk mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien
untuk bergaul.
4. Melakukan hubungan social secara bertahap: klien-perawat, klienperawat-klien/perawat, klien, kelompok, klien keluarga.
4.1 Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien
4.2 Motivasi klien untuk berkenalan dengan perawat lain atau pasien lain
9

4.3 Tingkatkan interaksi klien secara bertahap. (satu klien, dua klien, dst)
4.4 Libatkan klien dalam TAKS
4.5 Bantu klien dalam melakukan aktifitas hidup sehari- hari dengan
interaksi
4.6 Fasilitasi hubungan dengan klien secara terapeutik
5. Mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain
5.1

Diskusikan dengan klien setiap kali interaksi atau kegiatan

5.2

Beri pujian akan keberhasilan klien

6. Memberdayakan system pendukung


6.1

Berdiskusi dengan keluarga tentang penyakit klien

7. Menggunakan obat dengan benar dan tepat


7.1

Diskusikan cara menggunakan obat dengan prinsip lima benar

7.2

Diskusikan dengan keluarga dan klien tentang efek samping obat.

10

11

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. A
Dx.
KEPERAWAT

Ruang

Register : 039600

PERENCANAAN

TUJUAN

KRITERIA

INTERVENSI

RASIONAL

EVALUASI

AN

Kerusakan
komunikasi
verbal
b.d
halusinasi

:X

TUM:
Klien
dapat
berkomunikasi
secara tepat.
TUK:
1.
Klien
dapat membina
hubungan
saling percaya

Ekspresi wajah Bina hubungan saling Hubungan saling percaya merupakan


bersahabat,
percaya
dengan
dasar untuk kelancaran hubungan
menunjukkan rasa
menggunakan prinsip
interaksi selanjutnya.
senang,
ada
komunikasi terapetik:
kontak
mata, a. Sapa klien dengan
berjabat tangan,
ramah, baik verbal
mau menyebutkan
maupun nonverbal
nama,
mau b. Perkenalkan
diri
menjawab salam,
dengan sopan
mau
duduk c. Tanyakan
nama
berdampingan/
lengkap klien dan
berhadapan
nama panggilan yang
dengan perawat,
disukai
mau
d. Jelaskan
tujuan
mengutarakan
pertemuan
masalah
yang e. Jujur dan menepati
dihadapi
janji

f. Tunjukkan
sikap
empati dan menerima
klien apa adanya
g.
Beri
perhatian kepada klien
dan menilai kondisi
klien.
h. Menciptakan
lingkungan
yang
tenang.
2. Klien dapat
mengenali
Klien
dapat
halusinasinya menyebutkan waktu,
isi dan frekuensi
timbulnya halusinasi
Klien
dapat
mengungkapkan
perasaan terhadap
halusinasinya

Adakan kontak sering Kontak sering dan singkat dapat


dan
singkat
secara
memutuskan halusinasi
bertahap
Mengenal perilaku saat pada saat
halusinasi memudahkan intervensi
Observasi tingkah laku Mengenal halusinasi memungkinkan
klien terkait dengan
klien untuk mengontrlnya
halusinasinya
Dengan mengetahui waktu, isi dan
Bantu klien mengenal
frekuensi
munculnya
halusinasi
halusinasinya
mempermudah tindakan keperawatan
Jika
berdiam
diri,
yang akan dilakukan
tanyakan apakah ada Untuk
mengidentifikasi
pengaruh
bisikan suara
halusinasi pada klien
Jika klien menjawab ya,
tanyakan: Apa yang
dikatakan?
Katakan bahwa perawat
percaya klien mendengar
suara
itu,
namun

13

perawat sendiri tidak


mendengar
Katakan bahwa klien
lain juga ada yang
seperti anda
Katakan bahwa perawat
akan membantu klien
Diskusikan dengan klien
situasi
yang
menimbulkan halusinasi,
waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
Diskusikan dengan klien
apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi, beri
kesempatan
mengungkapkan
perasaannya.
3. Klien dapat
mengontrol
halusinasinya Klien
dapat
mengungkapkan
perasaan
terhadap
halusinasinya
Klien
dapat
menyebutkan
tindakan
yang

Upaya
untuk
memutuskan
siklus
Identifikasi
bersama
halusinasi sehingga tidak berlanjut
klien cara/tindakan yang
Reinforcemen dapat meningkatkan harga
dilakukan jika terjadi
diri
halusinasi

Memberikan alternative pilihan bagi klien


Diskusikan manfaat cara
untuk mengontrol halusinasi
yang digunakan klien
Diskusikan cara baru Memotivasi dapat meningkatkan klien
untuk mencoba memilih salah satu cara
untuk
memutus/
mengendalikan
halusinasi
dan
mengontrol timbulnya

14

biasanya dilakukan
untuk
mengendalikan
halusinasinya
Klien
dapat
menyebutkan
cara
baru
Klien
dapat
memilih
cara
mengatasi
seperti
yang
telah
didiskusikan
Klien
dapat
melaksanakan cara
yang telah dipilih
untuk

mengendalikan
halusinasi
Klien
dapat
mengikuti
terapi
aktivitas kelompok

halusinasi
meningkatkan harga diri klien
- Katakan saya tidak Memberi kesempatan kepada klien untuk
mau dengan anda
mencoba cara yang telah dipilih
(saat halusinasi terjadi) Dapat mengurangi perubahan interpretasi
- Menemui orang lain
realitas klien akibat halusinasi
untuk bercakap-cakap
atau
mengatakan
halusinasi
yang
dialaminya.
- Membuat
jadwal
harian agar halusinasi
tidak sempat muncul
- Meminta
keluarga/
teman/
perawat,
menyapa jika tampak
bicara sendiri.
Bantu
klien
memilih dan berlatih
cara
memutus
halusinasi
cecara
bertahap
Beri
kesempatan
untuk melakukan cara
yang telah dipilih

Anjurkan
klien
mengikuti
terapi
aktivitas
kelompok,
orientasi
realita,
stimulai sensori

4. Klien

dapat

15

dukungan
keluarga
dalam
mengotrol
halusinasinya
.

Klien
dapat
membina hubungan
saling
percaya
dengan keluarga
Keluarga
dapat
menyebutkan tanda
dan tindakan untuk
mengembalikan
halusinasinya

Klien
dan
keluarga
dapat
menyebutkan
5. Klien meman manfaat, dosis dan
faatkan obat efek samping obat.
dengan baik

Diskusikan
dengan Untuk mengetahui pengetahuan keluarga
keluarga:
dan
meningkatkan
kemampuan
- Gejala
halusinasi
pengetahuan keluarga tentang halusinasi
yang dialami klien
- Cara yang dapat
dilakukan klien dan
keluarga
untuk
memutus halusinasi.
- Cara
merawat
anggota
keluarga
yang halusinasi di
rumah

Klien dapat
mendemonstrasika
n penggunaan obat
dengan benar
Klien
dapat
informasi tentang
efek samping obat
Klien
dapat
memahami
berhentinya obat
tanpa kesulitan
Klien
dapat
menyebutkan

Diskusikan
dengan
klien dan keluarga
tentang
dosis,
frekuensi dan manfaat
obat
Anjurkan klien untuk
minta sendiri obst
kepada perawat dan
merasakan manfaatnya
Diskusikan
akibat
berhenti obat tanpa
konsultasi
Bantu
klien
menggunakan
obat

Dengan menyebut dosis, frekuensi dan


manfaat
obat
diharapkan
klien
melaksanakan program pengobatan
Menilai kemampuan klien dalam
pengobatannya sendiri
Dengan mengetahui efek samping obat
klien akan tahu apa apa yang harus
dilakukan setelah minum obat
Program pengobatan dapat berjalan
sesuai rencana
Dengan mengetahui prinsip penggunaan
obat, maka kemandirian klien untuk
pengobatan dapat ditingkatkan secara
bertahap.

16

prinsip 5 benar
penggunaan obat
Perubahan

TUM:

sensori

Klien

dengan 5 benar.

dapat

persepsi:

berinteraksi

halusinasi b.d

dengan

manarik diri

lain

orang
sehingga

tidak mengalami
halusinasi
TUK:
1.

Klien

dapat

Ekspresi

wajah

Bina hubungan saling

Hubungan saling percaya merupakan

membina

bersahabat,

percaya

dengan

dasar

hubungan saling

menunjukkan rasa

menggunakan

prinsip

interaksi selanjutnya.

percaya

senang, ada kontak

komunikasi terapetik:

mata, mau berjabat

Sapa

tangan,

ramah,

mau

menyebutkan

kelancaran

hubungan

dengan

baik

verbal

maupun nonverbal

nama,
menjawab

klien

untuk

mau
salam

klien, mau duduk


berdampingan

b. Perkenalkan

diri

dengan sopan
c. Tanyakan

nama

lengkap klien dan

17

dengan

perawat,

mau mengutarakan
masalah

nama

panggilan

yang disukai

yang d. Jelaskan

dihadapi

tujuan

pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
g. Beri perhatian kepada
klien dan

perhatikan

kebutuhan dasar klien


2. Klien

dapat

Klien

dapat

Kaji pengetahuan klien

menyebutkan

menyebutkan

tentang perilaku menarik

penyebab

penyebab menarik

diri dan tanda-tandanya

menarik diri

diri

Beri kesempatan pada


klien

untuk

mengungkapkan
perasaan

penyebab

menarik diri
Diskusikan

bersama

18

klien tentang perilaku


menarik

diri,

tanda-

tanda dan akibat.

Berikan
terhadap

pujian
kemampuan

klien

dalam

mengungkapkan
3. Klien

dapat

Klien

dapat

perasaannya.

menyebutkan

menyebutkan

keuntungan

keuntungan

tentang

berhubungan

berhubungan

keuntungan

dengan

dengan orang lain

berhubungan

orang

lain dan kerugian


bila

tidak

Klien

Kaji pengetahuan klien

dapat

manfaat

Beri kesempatan pada

menyebutkan
kerugian

dengan

berhubungan

mengungkapkan

dengan orang lain

perasaan

lain

dengan

orang lain

berhubungan
orang

dan

tidak

klien

untuk
tentang

keuntungan
berhubungan

dengan

orang lain

19

Beri

reinforcemen

positif

terhadap

kemampuan
mengungkapkan peraaan
tentang

keuntungan

berhubungan

dengan

orang lain.
Bantu

klien

mengidentifikasi
4. Klien

dapat

melakukan

kemampuan klien untuk

Klien

dapat

bergaul

hubungan

mendemonstr

social secara

asikan

membina

bertahap

hubungan

dengan orang lain

social

secara

Kaji kemampuan klien


hubungan

Dorong dan Bantu klien

bertahap: K-P,

untuk

berhubungan

K-P-K, K-P-

dengan

orang

Kel, K-P-Klp

melalui tahap: K-P, K-P-

lain

K, K-P-Kel, K-P-Klp
5. Klien

dapat

mengungkap

Beri

reinforcemen

20

kan

perasan

Klien

dapat

setelah

mengungkapkan

berhubungan

perasaannya

dengan orang

setelah

lain

dengan orang lain.

interaksi

terhadap

keberhasilan

yang telah dicapai


Bantu

klien

untuk

mengevaluasi

manfaat

berhubungan

dengan

orang lain
Diskusikan
harian

jadwal

yang

dapat

dilakukan bersama klien


dalam mengisi waktu
Motivasi

klien

mengikuti

untuk
kegiatan

ruangan
Beri
positif

reinforcemen
atas

kegiatan

klien dalam ruangan


Dorong
6. Klien

dapat

memberdayakan
sistem

klien

untuk

mengungkapkan
perasaannya

bila

berhubungan

dengan

21

pendukung atau

Keluarga dapat:

keluarga mampu

- Menjelaskan

Bina hubungan saling

mengembangkan

perasaannya

percaya dengan keluarga

kemampuan
klien

untuk

berhubungan
dengan
lain

orang

- Menjelaskan
merawat

cara
klien

menarik diri
- Mndemonstrasikan
cara

perawatan

klien menarik diri


- Berpartisipasi
dalam

perawatan

klien menarik diri

orang lain

Diskusikan

dengan

keluarga tentang:
- Perilaku menarik diri
- Penyebab

perilaku

menarik diri
- Akibat yang akan terjadi
perilaku

menarik

diri

tidak ditangani
- Cara

keluarga

menghadapiklien
menarik diri
Dorong

anggota

keluarga untuk memberi


dukungan kepada klien
untuk

berkomunikasi

dengan orang lain


Anjurkan

anggota

22

keluarga secara rutin dan


bergantian

menjenguk

klien minimal satu kali


seminggu
Beri

reinforcemen

positif atas hal-hal yang


telah

dicapai

oleh

keluarga

23

Tgl

Diagnosa

Implementasi

Evaluasi

10.00-10.10

S : Saya ingin pulang

persepsi:

TUK 1

O : Diam, kontak mata

halusinasi b.d

Memperkenalkan

kurang, tersenyum,

menarik diri

diri perawat,

jawaban singkat

menanyakan

A : Klien belum

identitas,

sepenuhnya trust dengan

memberitahukan

perawat dan dominan

peran perawat

diam dan kurang

keperawatan
20/11/04 Perubahan sensori

Paraf

mendukung interaksi
P : Ps. Dianjurkan untuk
memikirkan kenapa ia
diam
Perawat:Ulangi untuk
TUK 1
20/11/04 Perubahan sensori

13.00-13.06

persepsi:halusinasi -TUK 1
b.d menarik diri

Menyapa,

S : - Klien mengatakan
merasa lebih tenang
- Klien lupa nama

memvalidasi

perawat, tetapi setelah

identitas perawat,

diulangi perkenalan

mengeksplore

jadi ingat.

perasaan dan hal-

O : Kontak mata (+), lebih

hal lain yang ingin

kooperatif

disampaikan

A : TUK 1 tercapai

tentang

P :Ps dianjurkan untuk

keluarganya
-Penkes tentang

mengingat perawat
Perawat : lanjutkan TUK

24

keteraturan minum

obat

22/11/04 Ganguan sensori

10.00-10.15

S : Pasien mengatakan

Persepsi :

TUK 2

penyebab menyendiri

halusinasi bd M.D

-Menanyakan

karena kecewa putus

penyebab dibawa

asa keinginanya untuk

ke rumah sakit,

menikah tidak

menanyakan

dipenuhi oleh

kenapa dia suka

orangtuanya.

menyendiri,

O : Pasien bersedia

menanyakan

menjawab pertanyaan

kenapa dia pernah

perawat, kadang terlihat

mencoba

ekspresi sedih-berkaca-

menghanyutkan

kaca

diri di sungai

A : TUK 2 tercapai
P : Pasien dianjurkan
untuk merenungkan
apakah sikapnya dapat
menyelesaikan masalah
- lanjutkan TUK 3

22/11/04 Isolasi sosial =


MD bd HDR

09.05-9.17

S : Pasien mengatakan dia

TUK 2 dan 3

sudah tidak berguna di

Menanyakan

rumah kerjanya hanya

kebiasaan sehari-

tidur dan melamun

hari di rumah,

O : Pasien bersedia

menanyakan

menuliskan kebiasaanya di

aktivitas yang

rumah dari tidur tidur

25

masih bisa

lagi.

dilakukan di rumah

A : - Pasien dapat menilai

sakit

kemampuan yang dapat


dilakukan bersama sama
dengan perawat.
A : TUK 2 tercapai, TUK
3 belum tercapai
P : Pasien dianjurkan
melakukan dengan baik
kemampuan yang masih
bisa dilakukan
- Perawat ulang TUK 3

23/1104

Isolasi sosial :MD

TUK 3

S: Klien mengatakan ingin

b.d HDR

09.00-9.12

ikut serta membantu

Bersama-sama

ngepel kalu pagi, tapi

klien membuat

malu

jadwal harian

O: Klien malu-malu
mengatakan
A: TUK 3 tercapai
P: -Pasien dianjurkan ikut
kegiatan ruangan esok
pagi, Perawat lanjutkan
TUK 3 untuk diagnosa
perubahan sensori
persepsi: halusinasi b.d

23/11/04

Perubahan sensori

11.05-11.20

menarik diri

persepsi:halusinasi TUK 3
b.d menarik diri

Menanyakan

S: Klien dapat

teman-temannya di

mengidentifikasi

rumah,

keuntungan berteman dan

26

mananyakan

kerugian menyendiri;

manfaat berteman

Klien masih mengatakan

dan kerugian

lebih baik menyendiri

menyendiri,

karena lebih bisa

menanyakan mana

merenung

yang lebih

O: Klien menjawab

bermanfaat

dengan tidak bersemangat


A: TUK 3 belum tercapai
P: Pasien dianjurkan untuk
berkumpul dengan temantemannya; Perawat:
Ulangi TUK 3, buat media
gambar

24/ 11

Perubahan sensori

11.00-11.17

04

persepsi:

TUK 3

halusinasi b.d

menarik diri

Menyediakan
dua gambar

ilustrasi yang

S: Klien dapat

menggambark

menyebutkan kembali

an orang

manfaat dan keuntungan

menyendiri

berteman serta kerugian

dan bersama-

menyendiri

sama

O: Klien menuliskan di

Menganjurkan

kertas, klien kelihatan

klien untuk

bersemangat

menceritakan

A: TUK 3 tercapai

kedua gambar

P: Pasien dianjurkan mulai

tersebut

bergaul dengan teman;

kemudian

Perawat: lanjutkan TUK 4

menuliskannya

27

tentang
manfaatkerugian
menyendiri
24/11/04

Perubahan sensori

12.30-12.45

persepsi:

TUK 4

halusianasi b.d

- Memvalidasi

menarik diri

hasil pencapaian
TUK 3

S: Pasien menyebutkan

- Mengajarkan cara

kembali keuntungan

berkenalan

berteman dan kerugian

-Menganjurkan

menyendiri; pasien

untuk mencoba

mengatakan kesulitan

berkenalan dengan

mencari teman

perawat lain

O: Pasien
mendemonstrasikan cara
berkenalan engan perawat
A: TUK 4 tercapai
P: Pasien dianjurkan

24/11 04 Perubahan sensori

15.00-15.20

berkenalan dengan

persepsi:

TUK 4&5

perawat di R.VIII;

halusianasi b.d

Menanyakan

Perawat: ulangi TUK 3

menarik diri

apakah sudah
berkenalan,

S: Klien sudah kenal 1

menanyakan

perawat ruang; Klien

perasaan setelah

menyatakan perasaan

berkenalan;

ternyata berkenalan itu

menanyakan

tidak sulit dan lebih

apakah bisikan-

senang

bisikan sekarang

O: Bisikan-bisikan sejak

28

masih ada

sudah lama tidak ada


A: TUK 4&5 tercapai
P: Pasien dimotivasi dan
dianjurkan untuk terus
bersosialisasi

29

Anda mungkin juga menyukai