Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

SINDROM NEFROTIK
Oleh :
Mutiara Laras Debtianti
110.2010.194
Pembimbing :
dr. Tommy Yuner Sirait, Sp.A
Fakultas Kedokteran Universitas
Yarsi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Kab. Bekasi

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sindrom nefrotik adalah salah satu penyakit ginjal yang

sering dijumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan


gejal-gejala klinis yang terdiri dari proteinuria massif,
hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia serta edema.1
Prevalensi sindrom nefrotik pada anak berkisar 2-5
kasus per 100.000 anak. Prevalensi rata-rata secara
kumulatif berkisar 15,5/100.000.3
Pada umumnya sebagian besar (+ 80%) sindrom
nefrotik memberi respons yang baik terhadap
pengobatan awal dengan steroid, tetapi kira-kira 60% di
antaranya akan relapse berulang.5

APA ITU SINDROM NEFROTIK?


Sindrom nefrotik adalah salah satu penyakit ginjal
yang sering dijumpai pada anak, merupakan suatu
kumpulan gejal-gejala klinis yang terdiri dari
proteinuria massif (40 mg/m2 LPB/jam atau rasio
protein/kreatinin pada urin sewaktu 2 mg/m2 atau
dipstick +2), hipoalbuminemia,
hiperkolesterolemia serta edema.1

EPIDEMIOLOGI
SINDROM NEFROTIK
Secara
keseluruhan
prevalensi
sindrom nefrotik pada anak berkisar
2-5 kasus per 100.000 anak.
Prevalensi di indonesia sekitar 6 per
100.000 anak dibawah 14 tahun.
Rasio antara laki-laki dan perempuan
berkisar 2:1. Dan dua pertiga kasus
terjadi pada anak dibawah 5 tahun.3

PATOFISIOLOGI SINDROM
NEFROTIK

ETIOLOGI SINDROM
NEFROTIK

KLASIFIKASI
SINDROM NEFROTIK

GEJALA KLINIS

DIAGNOSIS SINDROM
NEFROTIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain :
Urinalisa dan bila perlu biakan urin
Proteinurin kuantitatif
Pemeriksaan darah:
o Darah Tepi
o Kadar albumin dan kolesterol plasma
o Kadar ureum, kreatinin
o Titer ASO dan kadar komplemen C3 bila terdapat
hematuria mikroskopis presisten
o Bila curiga lupus eritomatosus sistemik pemeriksaan
dilengkapi dengan pemeriksaan kada komplemen C4,
ANA (anti nuclear antibody), dan anti-dsDNA.
Rontgen dada
USG ginjal
Biopsi ginjal

DIAGNOSIS BANDING
Sembab non-rena : gagal jantung kongestif,
gangguan nutrisi
Glomerulonefritis akut
Lupus sistemik eritematosus

PENATALAKSANAAN SINDROM
NEFROTIK
Tatalaksana Umum:
Diet, protein 1,5-2 g/kgbb/hari dan Diit

rendah garam 1-2 g/hari


Imunisasi
Diuretik, furosemid bila perlu dikombinasikan
dengan spironolakton

PENGOBATAN DENGAN
KORTIKOSTEROID
Terapi Inisial

Keterangan:
Prednison dosis penuh (full dose) inisial diberikan selama 4
minggu. Bila terjadi remisi dalam 4 minggu pertama,
dilanjutkan dengan 4 minggu kedua dengan dosis 40 mg/m2
LPB (2/3 dosis awal) atau 1,5 mg/kgbb/hari, secara alternating
(selang sehari), 1 x sehari setelah makan pagi.

Pengobatan sindrom nefrotik relaps

Keterangan:
Pengobatan SN relaps prednison dosis penuh (FD) setiap hari
sampai remisi (maksimal 4 minggu) kemudian dilanjutkan
dengan prednison intermittent atau alternating (AD) 40
mg/kgBB/hari selama 4 minggu.

Pengobatan sindrom nefrotik relaps sering

atau dependen steroid

Keterangan:
1. Pengobatan steroid jangka panjang
2. Langsung diberi siklosfamid (CPA)
3. Sesudah prednison jangka panjang, dilanjutkan dengan
siklosfamid (CPA)
4. Sesudah jangka panjang dan levamisol, dilanjutkan dengan
siklosfamid (CPA)

Pengobatan sindrom nefrotik dengan

kontraindikasi steroid
Dapat diberikan sitostatik siklofosfamid
Siklofosfamid
dapat diberikan per

oral
dengan dosis 2-3 mg/kg bb/hari dosis tunggal
diberikan selama 8 minggu.
CPA puls diberikan dengan dosis 500 750
mg/m2 LPB, yang dilarutkan dalam 250 ml
larutan NaCL 0,9%, diberikan selama 2 jam.
CPA puls diberikan sebanyak 7 dosis, dengan
interval 1 bulan (total durasi pemberian CPA
puls adalah 6 bulan).

Pengobatan sindrom nefrotik


dengan Resistensi Steroid
Prednison alternating dosis

40 mg/m2LPB/hari selama
pemberian siklofosfamid oral
2-3 mg/kgbb/hari dosis
tunggal selama 3-6 bulan.
Kemudian prednison
ditapering-off dengan dosis 1
mg/kgbb/hari selama 1 bulan,
dilanjutkan dengan 0,5
mg/kgbb/hari selama 1 bulan
(lama tapering off 2 bulan).
Atau dengan Siklofosfamid

puls dosis 500-750 mg/m2


LPB diberikan melalui infus
satu kali sebulan selama 6
bulan.

KOMPLIKASI SINDROM
NEFROTIK

PROGNOSIS SINDROM
NEFROTIK
Sejak adanya kortikoseroid, total kematian
dari SN telah menurun secara dramatis dari
atas 50 persen menjadi sekitar 2-5 persen.
SN ini biasanya bersifat kronis dan > 60
persen
pasien
dapat
mengalami
kekambuhan. Prognosis pada SN bervariasi,
tergantung pada respon terhadap steroid

DAFTAR PUSTAKA
Alatas, Husein dkk. Konsensus Tatalaksana Sindrom Nefrotik Idiopatik Pada

Anak. Unit Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ed. 2nd.
Penerbit: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Th: 2005. Hal 1-19.
Eric P Cohen. Nephrotic Syndrome. Website: emedicine nephrology.

December 9, 2010. Available:


http://emedicine.medscape.com/article/244631-overview
Kliegman, Behrman, Jenson, Stanton. Sindrom Nefrotik. Nelson Ilmu

Kesehatan Anak Vol. 3. Ed. 15 th. Penerbit: EGC. Th: 2007. Hal: 1828-31.
Prodjosudjadi W. Sindrom Nefrotik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid1.

Ed. 5th. Penerbit: Interna Publishing. Th: 2007. Hal: 547-9.


Lane Jerome C. Nephrotic syndrome. Website: emedicine nephrology.

October 27, 2014. Available:


http://emedicine.medscape.com/article/982920-overview
Trihono Partini Pudjiastuti dkk. Konsensus Tatalaksana Sindroma Nefrotik

Pada Anak. 2012. Available: http://idai.or.id/wpcontent/uploads/2013/02/TATA-LAKSANA-SINDROM-NEFROTIK-IDIOPATIKPADA-ANAK.pdf

Anda mungkin juga menyukai