D2
Shirley Patricia 102012
Kevin Anggana Chandra 102012040
Finna Otta Apelia 102012086
Andreas Klemens Wienanda 102012110
Evenjelina 102012206
Bramulya T Subagio 102012
Priscilla Natalie K 102012356
Agnes Yuditha Putriningtyas 102012450
Ahmad Marzuqi 102012
Pendahuluan
Penyakit hypothyroidism adalah diakibatkan oleh produksi hormon tiroid
yang berkurang atau kekurangan di dalam aktivitas reseptor hormon tiroid.
Kelainan ini dapat bermanifestasikan dari kelahiran atau didapat. Kebanyakan
kasus congenital tidak bersifat herediter dan seringkali adalah akibat daripada
thyroid dysgenesis. Beberapa kasus bersifat familial, seringkali disebabkan oleh
kesilapan di dalam sintesis hormon tiroid dan seringkali berhubungan dengan
Metabolik Endokrin 2
goiter. Prevalensi congenital yang didasarkan oleh program seluruh dunia untu
skrining neonatus adalah 1/40,000 anak; sedikit rendah di untuk Amerikan
berkulit gelap dan sedikit tinggi di Amerika natif dan Hispanics. Pelbagai kelainan
di dalam sintesis hormon tiroid dapat mengakibatkan hypothyroidism dan kini
mempunyai prognosis setelah terapi yang lebih baik. Di dalam makalah ini,
dijelaskan secara umum mengenai hypothyroidism dan penatalaksanaannya.
Diharapkan para pembaca mendapat gambaran umum mengenai penyakit ini.1,2
Skenario
Seorang Ibu membawa bayinya berusia 2 bulan ke puskesmas karena
jarang menangis, lebih sering tidur dan malas menetek. Bayi lahir cukup bulan
dan dilahirkan secara normal tanpa adan komplikasi. Keluhan lain disertai sering
konstipasi dan suara serak
Riwayat Keluarga: Penyakit Tiroid (+); PF: Tampak sedikit kuning dan pucat,
kurang aktif, ubun ubun besar terbuka lebar, dull face, lidah besar, hipotonia,
hernia umbilikalis, dan kulit kering; Lab: TSH meningkat, T4 Menurun.
Anamnesis
Anamnesis adalah pengumpulan data status pasien yang didapat dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keadaan pasien.
Tujuan dari anamnesis antara lain: mendapatkan keterangan sebanyak mungkin
mengenai penyakit pasien, membantu menegakkan diagnosa sementara dan
diagnosa banding, serta membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya.
Wawancara yang baik seringkali sudah dapat mengarah masalah pasien dengan
diagnosa penyakit tertentu. Adapun anamnesis meliputi: pencatatan identitas
pasien, keluhan utama pasien, riwayat penyakit pasien serta riwayat penyakit
keluarga.3
Pada kasus ini, anamnesis dilakukan secara allo-anamnesis yaitu
menanyakan pada penjaga atau ibu bapa bayi hal-hal berkaitan dengan keluhan
pasien.
Identitas penderita:
Metabolik Endokrin 2
lain?
Apakah ada kelainan pada organ atau sistem tubuh yang lain?
Riwayat obat-obatan:4
Apakah pernah mengkonsumsi obat-obatan menahun?
Apakah pasien pernah mendapatkan pengobatan atau resep dari
dokter lain?
Apakah pasien menggunakan tiroksin atau amiodaron?
Riwayat penyakit keluarga:4
Adakah riwayat penyakit tiroid dalam keluarga?
Apakah sanak keluarga dekat pasien pernah ada riwayat penyakit
tiroid maupun penyakit metabolik lain?
Pemeriksaan Fisik
1. Survey umum
Pertumbuhan yang menunjukkan peningkatan pada tinggi dan berat
badan dalam batas yang diperkirakan adalah indicator kesehatan yang
Metabolik Endokrin 2
Metabolik Endokrin 2
penilaian
empat
domain
perkembangan
pribadi-sosial,
penyesuaian motorik halus, bahasa dan motorik kasar sejak lahir sampai umur
6 tahun. Uji ini dilakukan dalam waktu 20-30 menit tanpa pelatihan yang luas
dan peralatan yang mahal.6
Metabolik Endokrin 2
Personal social
Aspek ini berhubungan dengan kemandirian, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
Fine motor adaptive
Aspek ini berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil saja tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar,
0 bulan
1 bulan
2 bulan
Personal sosial
Language
Grass motor
Menatap muka
Suara vokal
Mengangkat kepala
Bereaksi pada
Gerakan merata
suara
Suara vokal
Mengangkat kepala
Membalas senyum
(80%)
Memandang muka
tengah (85%)
(90%)
Tersenyum spontan
(>90%)
Bereaksi pada bel
(>90%)
(>90%)
Bersuara "Ooo
(80%)
(90%)
Memandang
Memekik (80%)
Duduk: kepala
tangan sendiri
(75%)
Tersenyum spontan
(>90%)
tengah (>90%)
(85%)
Membalas senyum
(80%)
Memandang muka
3 bulan
mantap (75%)
Tertawa (90%)
(80%)
Bersuara "Ooo
atau Aaa" (>90%)
Metabolik Endokrin 2
4 bulan
Memangang
Memekik (85%)
tangan sendiri
lengan menumpu
(90%)
Kedua tangan bersentuhan
Tertawa (90%)
Mencoba
Dada terangkat
sedikit (>90%)
Meraih benda (<75%)
mengambil mainan
(75%)
Menumpu berat
badan kaki (80%)
Menoleh ke bunyi
menderik (80%)
(<75%)
Memandang
Memandang manik-manik
tangan sendiri
(85%)
Berbalik (85%)
(>90%)
6 bulan
Makan sendiri
Menirukan
Duduk tanpa
(75%)
Mencoba
(<75%)
Meraih benda (>95%)
bunyi/bicara (75%)
Suku kata tunggal
ditumpu (<75%)
Ditarik untuk
(>75%)
Menoleh ke bunyi
tertinggal (>85%)
Berbalik (>90%)
Duduk tanpa
mengambil mainan
(>90%)
7 bulan
Tangan melambai
Mengambil 2 kubus
suara (80%)
Da da mama non
(<75%)
Memindahkan kubus
spesifik (<75%)
Menirukan
(>90%)
(75%)
Mengambil manik-manik
bunyi/bicara (80%)
Suku kata tunggal
dengan gerakan
(80%)
menggaruk (80%)
Mencari benang wol (85%)
Menoleh ke bunyi
ditumpu (>90%)
suara (>90%)
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Pengukuran kadar TSH dan kadar T4 yang bebas dalam darah.
Pengukuran kadar protein globulin pengikat tiroksin, karena kadar
protein yang abnormal bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam
menilai kadar hormon tiroid total. Penderita penyakit ginjal,
Metabolik Endokrin 2
hipofisa.
2. Radiologi
Jika diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid,
dilakukan
pemeriksaan
USG,
untuk
menentukan
apakah
Diagnosa Kerja
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan diagnosa
kerja/working diagnosis yaitu Hipotiroid kongenital. Diagnosa ini dibuat atas
dasar gejala klinis saat pasien datang ke dokter seperti sedikit kuning dan pucat,
kurang aktif, ubun ubun besar terbuka lebar, Dull Face, lidah besar, hipotonia,
hernia umbilikalis dan kulit kering. Untuk mendapatkan diagnosa pasti,dilihat dari
pemeriksaan penunjang seperti TSH yang meningkat,T4 yang menurun.
Perangkat diagnostik untuk Hipotiroid kongenital ialah:
Metabolik Endokrin 2
kelenjar tiroid.
Tanda dan gejala mirip hipotiroidisme pada orang dewasa, tetapi juga
menimbulkan gejala lain seperti:
o Hambatan usia tulang
o Penurunan kecepatan pertumbuhan
o Perawakan pendek
o Goiter
o Perkembangan seksual dini dengan perawakan pendek dan
2. Down Syndrome7
Metabolik Endokrin 2
Etiologi
10
Disgenesis Tiroid.8
Merupakan
penyebab
terbesar
hipotiroidisme
kongenital
non
Metabolik Endokrin 2
11
Patofisiologi
Kelenjar tiroid bekerja di bawah pengaruh kelenjar hipofisis, tempat
diproduksi hormon tirotropik. Hormon ini mengatur produksi hormone tiroid yaitu
tiroksin(T4) dan triiodo-tironin(T3). Kedua hormone tersebut dibentuk dari
monoiodo-tirosin dan diiodo-tirosin. Untuk ini diperlukan yodium. T3 dan T4
diperlukan dalam proses metabolik di dalam badan, lebih-lebih lagi pada
pemakaian oksigen.7
Fungsinya ialah:
Konsumsi oksigen
Produksi panas tubuh.
Fungsi saraf
Metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
Metabolik Endokrin 2
12
Metabolik Endokrin 2
13
Ikterus berkepanjangan
Konstipasi
Sesak, letargi, riwayat makan yang buruk
Makroglossi, fitur wajah kasar, fontanella besar dan hernia umbilikalis
Kutis dingin
Dengan demikian, deteksi yang didasarkan pada tanda dan gejala biasanya
akan terlambat 6-12 minggu atau lebih. Tabel di bawah memperlihatkan beberapa
tanda dan gejala umum hipotiroidisme pada umur tertentu. Tanda klasik meliputi
wajah yang khas, lidah yang besar dan menonjol keluar, serta retardasi
pertumbuhan dan perkembangan yang berkembang secara progresif selama usia
beberapa bulan pertama. Oleh karena itu, diagnosis klinis awal harus didasarkan
pada indeks kecurigaan yang tinggi terhadap tanda dan gejala non-spesifik.
Meskipun banyak tanda dan gejala hipotiroidisme tidak ditemukan atau tidak jelas
pada bayi baru lahir, diagnosanya harus dipertimbangkan pada setiap bayi yang
memperlihatkan
ikterus
berkepanjangan,
hipotermia
ringan,
pembesaran
fontanella posterior (lebih besar dari 1 cm), kegagalan untuk menyusu dengan
baik, atau gawat napas saat pemberian makan.8
Pada usia 3-6 bulan gejala makin jelas. Sekarang mulai kelihatan
pertumbuhan dan perkembangan lambat(retardasi mental dan fisis). Sesudah
melewati masa bayi,anak akan kelihatan pendek, anggota gerak pendek dan
kepala kelihatan besar. Ubun-ubun besar terbuka lebar. Jarak antara kedua mata
besar(hipertelorisme). Mulut sering terbuka dan tampak lidah membesar dan tebal.
Pertumbuhan gigi terlmbat dan gigi lekas rusak. Tangan agak lebar dan jari
pendek. Kulit kering tanpa keringat. Warna kulit kekuning-kuningan disebabkan
oleh karotenemia. Miksedema tampak jelas pada kelopak mata,punggung tangan
dan genitalia eksterna. Otot-otot biasanya hipotonik. Retardasi mental makin jelas.
Suara biasanya parau dan biasanya tidak dapat bicara. Makin tua, anak makin
terlambat dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pematangan alat kelamin
terlambat atau sama sekali tidak terjadi.7
Wajah klasik pada bayi yang lebih tua:8
Metabolik Endokrin 2
14
Metabolik Endokrin 2
65
60
55
30
48
61
48
13
59
35
31
1
68
65
25
28
23
65
91
91
17
30
44
100
100
15
21
15
Penatalaksanaan
Medika mentosa
Pada pengobatan hipotiroidisme yang perlu diperhatikan adalah dosis awal
dan cara menaikkan dosis tiroksin. Tujuan pengobatan hipotiroidisme adalah :
diperlukan pengobatan karena fungsi dari kelenjar tiroid akan kembali normal
setelah lahir dalam waktu yang bervariasi tergantung penyebabnya. Namun
kadang diperlukan pengobatan untuk masa yang bervariasi karena kadang sulit
diketahui apakah ini tergolong sementara atau permanen pada awal kelahiran.
Pada hipotiroid kongenital yang permanen yang merupakan penyebab
tersering hipotiroid kongenital,kekurangan hormon tiroid tidak dapat dicegah
namun gejala akibat kekurangan hormon tiroid dapat dicegah dengan pemberian
pengganti atau suplemen hormon tiroid dalam bentuk tablet. Pemberian obat ini
harus dimulai sedini mungkin (usia < 1 bulan) dan diberikan seumur hidup,
terutama pada usia 0-3 tahun. Dengan pemberian hormon tiroid yang teratur dan
terkontrol, anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
Non medika mentosa
Terapi non medika mentosa yang paling baik untuk hipotiroid kongenital dapat
dilakukan dengan:
Metabolik Endokrin 2
16
Prognosis
Makin muda dimulai pemberian hormon tiroid, maka makin baik
prognosisnya. Kalau terapi dimulai sesudah umur 1 tahun, biasanya tidak akan
tercapai IQ yang normal. Pertumbuhan badan dapat baik. Pada kretinisme didapat
dengan pengobatan yang baik, prognosisnya akan lebih baik.
Pencegahan
hipotiroidisme.
Melakukan pemeriksaan skrining rutin untuk hipotiroid bagi memeriksa
semua bayi yang baru lahir. Skrining yang baik akan membantu dokter
mendiagnosa hipotiroidisme kongenital dalam 3 minggu pertama
kehidupan dan seterusnya dapat menghilangkan serta meminimalisasi
gejala sisa dengan pengobatan dini dan adekuat. Uji tapis ini dilakukan
dengan kombinasi pengujian T4 dan TSH atau hanya dengan pengujian
TSH. Akan tetapi, 5-7% bayi dengan hipotiroidisme congenital akan tidak
terdeteksi pada program uji tapis bayi baru lahir sehingga bayi-bayi ini
harus didiagnosis berdasarkan gambaran klinis.7
Komplikasi
Metabolik Endokrin 2
17
Kesimpulan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan dan gejala klinis, hipotesis
diterima. Bayi berusia 2 bulan ke puskesmas karena jarang menangis, lebih
sering tidur dan malas menetek. Bayi lahir cukup bulan dan dilahirkan secara
normal tanpa ada komplikasi dan disertai pemeriksaan fisik, penunjang yang
tepat, diagnosis yang ditarik yaitu pasien menderita hipotiroidisme kongenital.
Daftar Pustaka
1. Kliegman, Behrman, Jenson, Stanton. Nelson textbook of pediatrics 18 th
edition. In Hypothyroidies: Congenital hypothyroidism. Saunders
Elsevier; 2007. p. 2319- 2325
2. McPhee S.J., Papadakis M.A. 2010 Current medical diagnosis and
treatment 24th edition. Dalam Endocrin disorders. McGraw Hill
Companies; 2010; p. 1003, 1015-1017.
3. Bickley L.S. Anamnesis. Bates Guide to Physical Examination and
History Taking. International edition. 10th edition. Lippincott Williams &
Wilkins. Wolters Kluwer Health; 2009.
4. Gleadle J. Hipotiroidisme. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik.Penerbit Erlangga. Jakarta:2007.p140-1.
5. Yasavati K.N, Mardi S, Gracia J.M.T ,Titi S.S, Harun A. Tumbuh
kembang.
Buku
Panduan
Ketrampilan
Medik(Skills
Lab).FK
Ukrida;2010.
6. Kee J.L.F. Uji laboratorium TSH, T4, T3. Pedoman Pemeriksaan
Laboratorium dan Diagnostik. 6th ed. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta: 2008.
7. Hassan R, Alatas H. Hipotiroidisme, Sindrom Down. Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak. Vol I. 11th ed. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia:2007.p217-20,266-8.
8. Fisher D.A.Hipotiroidisme kongenital. Buku Ajar Pediatri Rudoplh.
Vol.III. 20th ed. Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2007.p1930-5.
9. Janine H. Hypothyroidism. The Toronto Notes. 27th ed. Toronto Notes for
Medical Students, Inc. Toronto, Ontario, Canada. 2011.
Metabolik Endokrin 2
18