Anda di halaman 1dari 2

Macam- macam adulteration (Anonym, 2015) :

a. Inferiority adalah tanaman alami yang diambil dengan konstituen di bawah standar
minimum untuk obat tertentu, dimana inferiority ini dapat dihindari dengan pilihan yang
lebih hati-hati dari bahan tanaman.
b. Spoilage adalah kondisi standar yang dihasilkan oleh mikroba, hama, dll, yang membuat
produk tidak layak untuk dikonsumsi, yang dapat dihindari dengan dilakukannya
pengeringan, dan kondisi penyimpanan.
c. Deterioration adalah penurunan kualitas atau nilai sebuah artikel karena kerusakan atau
abstraksi dari konstituen berharga dengan perlakuan buruk atau penuaan atau ekstraksi
sengaja konstituen dan penjualan residu sebagai obat asli
d. Admixture adalah penambahan satu akomponen yang lain melalui kecelakaan, ketidak
tahuan atau kecerobohan misalnya masuknya tanah pada organ bawah tanah atau
campuran koleksi dua spesies yang sama.
e. Sophistication adalah penambahan sengaja bahan palsu atau rendah dengan maksud
untuk menipu; bahan-bahan tersebut secara hati-hati diproduksi dan mungkin muncul
pada pandangan pertama menjadi bubuk asli misalnya jahe dapat diencerkan dengan pati
dengan penambahan bahan pewarna sedikit memberikan warna yang benar warna kuning
f. Substitution dalah penambahan sebuah artikel yang sama sekali berbeda di tempat yang
yang diperlukan pasokan misalnya minyak biji kapas murah di tempat minyak zaitun.
Jenis pemalsuan atau penggantian obat herbal. Obat umumnya dipalsukan atau diganti
dengan obat standar, rendah atau buatan, yaitu (Prakash dkk, 2013):
a. Substitution with substandard commercial varieties:
Adulterants menyerupai simplisia asli morfologi, kimia, terapi tetapi sub standar di alam
dan lebih murah dalam biaya. Ini adalah jenis yang paling umum dari pemalsuan
b. Substitution with Superficially Similar Inferior Drugs:
Obat yang tidak memiliki bahan kimia apapun atau nilai terapeutik. Mereka hanya
menyerupai morfologis, sehingga karena kemiripannya dengan mereka digunakan
sebagai adulterants.
c. Substitution with Artificially Manufactured Substance:
Obat ini dicampur dengan substansi yang telah disiapkan secara artifisial. Artifisial
substansi diproduksi menyerupai obat aslinya. Metode ini diikuti selama obat-obatan
tersebut mahal.
d. Substitution with Exhausted Drug:
Obat yang sama dicampur tapi dengan obat yang tanpa substansi aktif terapetiknya,
seperti yang telah diekstrak sebelumnya. Minyak atsiri terutama mengandung obat-obatan
seperti cengkeh, ketumbar, adas, jintan yang biasanya dicampur dengan metode
ini. Sehingga tanpa warna dan rasa karena menggunakan bekas dari ekstraksi, dimana
warna natural dan rasa dimanipulasi dengan aditif.
e. Substitution with Synthetic Chemicals to Enhance Natural Character:

Bahan kimia sintetis yang digunakan untuk meningkatkan kefektifan zat suatu obat yang
sesungguhnya sudah habis. Contoh: citral ditambahkan ke minyak jeruk seperti lemon
dan jeruk minyak.
f. Presence of Vegetative Matter of Same Plant :
Beberapa tanaman miniatur yang tumbuh bersama dengan tanaman obat ditambahkan
karena warna mereka, bau, dan konstituen.
g. Harmful Adulterants:
Beberapa bahan berbahaya seperti adulterant tersebut, yang dikumpulkan dari bahan
sampah pasar dan dicampur dengan obat. Hal ini dilakukan untuk obat obatan cair.
h. Adulteration of Powders:
Obat-obatan yang dalam bentuk bubuk yang sering dipalsukan. Contoh: dekstrin adalah
ditambahkan dalam ipecacuanha, kayu sanders merah bubuk capsicum dan bubuk kulit
dicampur dengan bubuk batu bata.

DAPUS :
Prakash, Om. 2013. Journal of Medicinal Plants Studies Adulteration and Substitution in Indian
Medicinal Plants: An Overview. www.plantsjournal.com. Diakses pada tanggal 4 Maret
2015 pukul 14.15 WIB.
Anonym. 2015. Adulteration of Herbal Drugs-Adulteration and Deterioration.
https://faculty.ksu.edu. Diakses pada tanggal 5 Maret 2015 pukul 20.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai