Anda di halaman 1dari 9

Kondisi

lingkungan

reproduksi

bakteri.

pertumbuhan

dan

cahaya.Berdasarkan

yang

mendukung

Faktor-faktor
reproduksi
kisaran

dapat

lingkungan
bakteri

suhu

memacu
yang

adalah

aktivitasnya,

pertumbuhan

berpengaruh

suhu,
bakteri

terhadap

kelembapan,
dibagi

dan
dan

menjadi

golongan:.
1) Bakteri psikrofil, dapat tumbuh pada suhu 0 30C dengan suhu optimum
15C.

Contoh

bakteri

psikrofil

adalah

Pseudomonas,

Flavobacterium,

Achromobacter, dan Alcaligenes.


2) Bakteri mesofil, dapat tumbuh pada suhu 25 37C dengan suhu optimum
32C.

Umumnya

bakteri

jenis

ini

hidup di dalam alat pencernaan. Beberapa jenis bakteri bahkan dapat hidup
dengan

baik

pada

suhu

sekitar

40C.

Semua jenis bakteri yang bersifat patogen pada hewan merupakan bakteri
mesofil.
3) Bakteri termofil, dapat tumbuh pada daerah yang suhunya tinggi, lebih dari
40C.

Temperatur

optimumnya

antara 55 60C. Bakteri ini dijumpai pada sumbersumber air panas, kawah
gunung berapi, geiser, dan sebagainya. Contoh bakteri termofil adalah Thermus
aquaticus, Sulfolobus acidocaldarius, dan Chloroflexus.

1. Psikrotropik: suhu optimum 14-20oC, tetapi dapat tumbuh lambat pada


suhu

refrigerator (4oC). Kelompok mikroorganisme ini yang penting

pada ma-kanan kaleng adalah Clostridium botulinum, Pseudomonas,


Lactobacillus.
a. Pseudomonas

Pseudomonas. Sp merupakan kelompok bakteri psikrofil yang


banyak

terdapat pada bahan pangan dan

menyebabkan kebusukan

terutama pada makanan yang disimpan pada suhu rendah. Susu


merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri ini
sehingga diantara kelompok bakteri psikrofil, Pseudomonas. spp dijumpai
sebagai bakteri dominan didalam susu segar maupun susu yang sudah
didinginkan.

b. Lactobacillus

Lactobacillus casei adalah bakteri Gram-positif, anaerob, tidak


memiliki alat gerak, tidak menghasilkan spora, berbentuk batang dan
menjadi salah satu bakteri yang berperan penting. Lactobacillus adalah
bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak dalam
makanan, dan menolong penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti
mineral, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan
untuk bertahan hidup (Damika, 2006).
Menurut Margawani (1995) bakteri Lactobacillus casei Shirota strain
adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan
dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari
pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu
sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus. Peranan lain
terhadap kesehatan manusia adalah untuk memperbaiki penyerapan
kalsium pada usus, melancarkan buang air besar, penyerapan bahan
karsinogenik, membunuh bakteri patogen dan bersifat anti tumor.
Dijelaskan

pula

oleh

Hull

et.

al.

(1992) bahwa

bersama

dengan

Bifidobacterium sp, dapat memberi efek menguntungkan pada induk

semang dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam


saluran pencernaan.
2. Mesofilik: suhu optimum 30-37oC. Suhu ini merupakan suhu normal
gudang.

Clostridium

botulinum

merupakan

salah

satu

contoh

berbentuk

batang,

mikroorganisme kelompok ini.


a. Clostridium Botulinum

Clostridium

botulinum

merupakan

bakteri

anaerobik (tidak dapat tumbuh di lingkungan yang mengandung oksigen


bebas), Gram-positif, dapat membentuk spora, dan dapat memproduksi
racun syaraf yang kuat. Sporanya tahan panas dan dapat bertahan hidup
dalam makanan dengan pemrosesan yang kurang sesuai atau tidak benar.
Makanan yang terlibat dalam kasus botulisme beragam, sesuai
dengan cara pengawetan makanan dan kebiasaan makan di berbagai
wilayah. Semua makanan yang mendukung pertumbuhan dan produksi
racun, yang setelah pemrosesannya memungkinkan masih ada spora yang
bertahan, dan sesudahnya tidak dipanaskan sebelum dikonsumsi, dapat
menyebabkan botulisme. Hampir semua jenis makanan yang tidak asam
(pH di atas 4.6) dapat mendukung pertumbuhan dan produksi racun oleh
C. botulinum . Racun botulinal telah dibuktikan ada pada berbagai jenis
makanan, seperti jagung kaleng, merica, kacang hijau, sup, bit, asparagus,
jamur, buah zaitun matang, bayam, ikan tuna, ayam, dan hati ayam dan
pasta dari hati ( liver pate ), dan daging olahan yang dimakan dingin (
luncheon meat ), ham, sosis, terung isi, lobster, ikan asap, dan ikan asin.
b. Azotobakter

Bakteri Azotobacter adalah species rizobakteri yang dikenal sebagai


agen penambat nitrogen yang mengkonversi dinitrogen (N2) ke dalam
bentuk ammonium (NH3), yang mampu menambat nitrogen dalam jumlah
yang cukup tinggi. Pada medium yang sesuai, Azotobacter mampu
menambat 10-20 mg nitrogen/g gula (Wedhastri,2002).
Bakteri Azotobacter yang diaplikasikan pada tanah pertanian akan
terus mempersubur tanah karena bakteri tersebut akan semakin banyak
jumlahnya di dalam tanah dan terus bekerja memfiksasi nitrogen, dan
menaikkan biomassa tanaman pertanian (Hindersah & Simarmata, 2004).
c. Streptococcus mutans

Streptococcus mutans yang hidup pada lapisan email gigi dan


menyebabkan gigi berlubang.
Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positf (+), bersifat
non motil (tidak bergerak), berdiameter 1-2 m, bakteri anaerob fakultatif.
Memiliki bentuk bulat atau bulat telur, tersusun seperti rantai dan tidak
membentuk

spora

seperti

ditunjukkan

dengan

Gambar

2.1

(Samaranayake, 2002; Regina, 2007; Manton,2010). Bakteri ini tumbuh


secara optimal pada suhu sekitar 180C 400C.
3. Termofilik: suhu optimum kebanyakan termofilik pada suhu 45-60oC.
Jika spora bakteri tidak dapat bergerminasi dan tidak tumbuh di bawah
suhu 50oC, bakteri tersebut disebut obligat termofil. Jika tumbuh pada
kisaran suhu 50-66oC atau pada suhu yang lebih rendah (38oC),

bakteri ini disebut fakultatif termofilik. Beberapa obligat termofil dapat


tumbuh pada suhu 77oC dan bakteri ini sangat resisten terhadap
pemanasan (121oC selama 60 menit).
Bakteri

termofilik

tidak

memproduksi

toksin

selama

pertumbuhannya pada makanan. Contoh bakteri dari kelompok ini adalah


a. Bacillus stearother-mophilus.

Bacillus sp. dapat menghasilkan fitohormon yang berpotensi untuk


mengembangkan

sistem

pertanian

berkelanjutan.

Fitohormon

yang

dihasilkan bakteri tanah ini dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman,


baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung
fitohormon dari bakteri menghambat aktivitas patogen pada tanaman,
sedangkan

pengaruh

meningkatkan

secara

petumbuhan

langsung

tanaman

fitohormon

dan

dapat

tersebut
bertindak

adalah
sebagai

fasilitator dalam penyerapan beberapa unsur hara dari lingkungan


(Greenlite, 2009).
Bacillus sp. merupakan salah satu kelompok bakteri gram positif
yang sering digunakan sebagai pengendali hayati penyakit akar. Anggota
genus ini memiliki kelebihan, karena bakteri membentuk spora yang
mudah disimpan, mempunyai daya tahan hidup lama, dan relatif mudah
diinokulasi ke dalam tanah. Bacillus sp. telah terbukti memiliki potensi
sebagai agens pengendali hayati yang baik, misalnya terhadap bakteri
patogen seperti R. solanacearum (Soesanto, 2008).

b. Thermus aquaticus

Thermus aquaticus adalah bakteri gram negatif termofilik yang telah


memainkan peran kunci dalam revolusi modern di penelitian genetik,
rekayasa genetika, dan bioteknologi (lihat di bawah). Bakteri termofilik
adalah bakteri yang berkembang pada suhu yang sangat tinggi, sering di
atas 45 C (113 F). Thermus aquaticus awalnya terisolasi dari sejumlah
mata air panas di Yellowstone National Park dan sumber air panas di
California (USA) dan kemudian diisolasi dari sumber air panas di bagian
lain dunia dan bahkan dari lingkungan air panas buatan seperti keran air
panas (Brock dan Freeze 1969; Brock dan Boylen 1973). Sebelumnya, ahli
mikrobiologi telah diperkaya untuk bakteri termofilik pada suhu 55 C,
tetapi penemu T. aquaticus , Thomas Brock, menemukan bahwa banyak
thermophiles dalam studi ekologi mikroba tidak akan mudah terdeteksi
pada "rendah" seperti suhu karena mereka membutuhkan suhu di atas 70
C untuk berkembang. Sebagai Brock telah mencatat, penemuan
memberikan ilustrasi yang baik dari nilai sering tidak terduga (baik
akademis dan terapan) penelitian dasar (Brock 1997).

c. Geobacillus sp

Gambar 1 Bakteri Geobacillus sp dalam


pengamatan mikroskopik (Clorinda 2009).
Geobacillus merupakan genus bakteri yang mewakili lebih dari 25
jenis isolat Gramnegatif dari berbagai daerah termofilik buatan manusia
dan alam di seluruh dunia. Bakteri gram negatif dilihat dari dinding selnya.
Dari

hasil

pengujian

karakteristik

bakteri

dengan

menggunakan

pewarnaan gram, bakteri ini


membentuk warna merah dari pewarna safranin. Hal ini disebabkan oleh
kandungan lipid yang lebih tinggi pada dinding selnya dan lipid umumnya
larut dalam alkohol. Larutnya lipid oleh pemucat (alkohol) diduga
memperbesar pori-pori dinding sel dan inilah yang menyebabkan proses
pemucatan pada sel-sel gram negatif berlangsung cepat. Bakteri gram
negatif yang telah kehilangan kompleks warna ungu dari kristal iodium
akan terwarnai oleh safranin sehingga akanberwarna merah (Beishir
1991).
Geobacillus dari namanya dapat diketahui memiliki bentuk bacil
yang berarti batang.Oragnisme ini cenderung membentuk koloni berantai
dan memiliki pH optimum 7.0 juga temperatur optimum 55-65oC. Urutan
parsial 16S rRNA dari organisme ini memiliki 97% kemiripan dengan
Geobacillus stearothermophilus, salah satu kerabat terdekat genetiknya
(Ren et al. 2009). Namun, uniknya di antara semua anggota ini,ada genus
Geobacillus menghasilkan zat organik yang mudah menguap yang
memiliki aktivitas antibiotik ampuh. Beberapa komponen yang lebih
penting yaitu benzaldehida, asam asetat, butanal, asam 3- metil-butanoat,
asam 2-metil-butanoat, asam propanoat, dan asetil benzena.
d. Micrococcus luteus

Micrococcus

luteus

adalah

Gram-positif

tidak

motil,

saprotrophic bakteri yang milik keluarga Micrococcaceae .

[1]

bulat,
Sebuah

obligat aerob , M. luteus yang ditemukan di tanah, debu, air dan udara,
dan sebagai bagian dari flora normal pada kulit mamalia. Bakteri juga
berkolonisasi manusia mulut , mukosa , orofaring dan saluran pernapasan
bagian atas . Hal ini ditemukan oleh Sir Alexander Fleming sebelum ia
menemukan penisilin pada tahun 1928.
M. luteus dianggap sebagai kontaminan pada pasien sakit, tahan
terhadap berkurangnya potensi air dan dapat mentolerir pengeringan dan
konsentrasi garam yang tinggi tanpa membentuk spora, mungkin dengan
memperlambat proses metabolisme utama dan induksi gen yang unik. Ini
adalah + bakteri rasio tinggi GC.
M.

luteus

adalah

koagulase

negatif,

bacitracin

rentan,

dan

membentuk koloni kuning cerah pada agar nutrien . Untuk mengkonfirmasi


tidak Staphylococcus aureus , tes kerentanan bacitracin dapat dilakukan.
M. luteus telah ditunjukkan untuk bertahan hidup di oligotrophic
lingkungan untuk waktu yang lama. Karya terbaru oleh Greenblatt dkk.
Micrococcus luteus menunjukkan bahwa telah bertahan selama setidaknya
34.000 sampai 170.000 tahun berdasarkan 16S rRNA analisis, dan
mungkin lebih lama. Telah baru-baru sequencing dan memiliki salah satu
genom terkecil dari hidup bebas Actinobacteria sequencing sampai saat
ini, terdiri dari kromosom melingkar tunggal 2.501.097 bp. Micrococcus
luteus sebelumnya dikenal sebagai Micrococcus lysodeikticus.
Berdasarkan struktur tubuh dan bentuk kapsid, morfologi virus dapat dibedakan
menjadi empat tipe utama sebagai berikut:

1.

Heliks

Struktur ini merupakan susunan subunit protein selubung (kapsomer) yang


melingkari sumbu aksis, sehingga membentuk struktur heliks dengan rongga
pada bagian tengah sumbu. Susunan ini membuat virus tampak seperti batang
(filamen). Contoh : Tobbaco Mosaic Virus

penyebab penyakit mozaik pada

tanaman tembakau.
2.

Polihedral

Morfologi ini tersusun dari banyak kapsomer yang menyelubungi genom virus
secara keseluruhan. Asam nukleat pada virus ini tidak berikaitan atau lemah
dengan protein kapsid. Ukurannya 20-400 nanometer. Proteinnya dapat berupa
bola.contoh : kelompok Adenovirus
3.

Virus bersampul (berselubung)

Virus ini memiliki membran yang menyelubungi kapsid (sampul). Bentuknya


dapat berupa Heliks, Polihedral, atau mengikuti bentuk kapsid.
4.

Virus kompleks

Virus ini memiliki bagian-bagian tubuh tumbuhan yang tidak dimiliki virus lain.
Contoh : bakteriofage.

Daftar Pustaka
Bucklet,dkk. 2009. Ilmu Pangan. UI Press: Jakarta
Makalah
Bakteri
http://nandarnurse.blogspot.com/2013/02/makalahbakteri.html#ixzz2isOK06mT
http://cpengertian.blogspot.com/2013/08/suhu-optimum-bakteri-bakteripsikrofil.html#ixzz3UoyTm7fY

Anda mungkin juga menyukai