Anda di halaman 1dari 83

SISTEM

OTOMASI
Loading

SISTEM OTOMASI
Definisi
Model sistem Otomasi
Aplikasi di Industri
Aplikasi di kehidupan sehari-hari

SISTEM OTOMASI
DEFINISI
Sistem
Otomasi
merupakan
gabungan dari teknik mekanik, teknik
elektronika, teknik kontrol, dan teknik
informatika.

SISTEM OTOMASI
Informatika

Elektrik

Digital

Elektronika

Elektronik Daya

Teknik Listrik

Pengolahan
Infrormasi

Komunikasi

Kontrol

Otomasi

Mekanik

Sistem Kontrol

Statik

Dinamik

Desain mekanik

Sistem Pengukuran
Sensor
Signal Conditioner
Display Sistem

SENSOR
Bagian yang merespon sejumlah
pengukuran dengan memberikan
output sinyal yang dihubungkan
dengan hasil pengukuran
tersebut.

SENSOR
Definisi
Sensor adalah alat yang dapat
mengubah besaran fisik menjadi
sinyal listrik.
Sensor
Besaran
fisik

Aktuator

Sinyal
listrik

SENSOR
Syarat Sensor
Sensor harus sensitif terhadap besaran
yang akan diukur.
Sensor tidak boleh sensitif terhadap
besaran lain yang tidak diukur.
Sensor tidak boleh mempengaruhi
besaran yang akan diukur.

SENSOR
Faktor performa sensor
Range : batasan nilai yang mampu diukur oleh
sensor.
Error : perbedaan antara keluaran dan nilai
sebenarnya.
Akurasi : nilai kemungkinan kesalahan
pengukuran.
Sensitivitas : perbandingan output per input
sensor.
Hysteresis error : perbedaan hasil pengukuran
ketika nilai yang diukur naik dengan ketika nilai
yang diukur turun.

SENSOR
Faktor performa sensor

Linearitas : perbandingan antara hasil


pengukuran pada setiap nilai yang berbeda.
Repeatability : Kemampuan mengeluarkan nilai
keluar yang sama pada saat nilai yang diukur
sama.
Reproducibility : kemampuan mengeluarkan nilai
yang sama pada nilai pengukuran yang sama
ketika sensor dipasang kembali.
Stability : kemampuan mengeluarkan nilai yang
sama pada nilai pengukuran yang konstan.
Dead band : batasan nilai input yang tidak
menghasilkan keluaran.

SENSOR
Jenis Sensor

Posisi
Kecepatan
Percepatan
Getaran
Gaya
Torsi
Tarikan
Tekanan
Aliran

Temperatur
Asap
Kelembaban
Cahaya
Suara
Radiasi
Giroskop
Biologi dan Kimia
dll

SENSOR
Sensor Posisi

Potensiometer
Strain-Gauge
Differential Transformer (LVDT)
Optical Encoder
Pneumatic sensor

SENSOR
Sensor Kecepatan
Incremental Encoder
Tachogenerator

Sensor Gaya
Strain gauge load cell

Sensor Aliran Fluida


Orifice plate
Turbine meter

SENSOR
Sensor ketinggian fluida
Pelampung
Differential pressure

Sensor Temperatue
Thermistor
Thermocouple

SENSOR
Sensor Jarak

Microswitch
Magnetic Reed switch
Inductive proximity switch
Eddy current proximity switch
Photoelectric proximity switchs

SENSOR
Kriteria dalam memilih sensor
Kenali sifat keluaran dari sensor, untuk
menentukan pengkondisian sinyal yang
diperlukan.
Kenali sensor yang memungkinkan.
Kenali sifat pengukuran yang dibutuhkan.
Besaran yang akan diukur
Range input
Akurasi
Kecepatan pengukuran
Lingkungan tempat pengukuran

Signal Conditioner
Meneruskan sinyal dari sensor
dan merubahnya ke dalam sebuah
kondisi yang diinginkan

DISPLAY SISTEM

Tempat dimana output dari


signal conditioner
ditampilkan
Contoh : Pointer moving coil.

Control System
Membuat output menjadi konsisten dan
akurat sesuai dengan set point dengan
cara mengirimkan feed back.

Model sistem Otomasi


Harapan Sistem
Kontrol
Pengambilan
Sinyal

Aktuator
Gangguan

Noise
Sensor

Sistem
Mekanik
Lingkungan

KONTROL
Sistem kontrol
Open Loop
Close Loop

Pengontrol
PLC
MICROCONTROLLER
COMPUTER BASED CONTROLLER

SISTEM KONTROL
Bentuk Umum
Open Loop
Close Loop

SISTEM KONTROL
BENTUK UMUM SISTEM KONTROL
PLANT
Set-Point

Error

KONTROL

Output

AKTUATOR

SENSOR

PROSES

SISTEM KONTROL
OPEN LOOP
PLANT
Set-Point

Output

KONTROL

AKTUATOR

PROSES

SISTEM KONTROL
CONTOH OPEN LOOP
Pemanggang roti
SAKLAR

PANAS

TIMER

PEMANAS

PROSES

SISTEM KONTROL
CLOSE LOOP
PLANT
Set-Point

Error

KONTROL

Output

AKTUATOR

SENSOR

PROSES

SISTEM KONTROL
CONTOH CLOSE LOOP
PLANT
Set-Point

Error

KONTROL

PUTARAN
MOTOR

MOTOR

ENCODER

PROSES

PENGONTROL
Mikrokontrol
PLC
Komputer

Aplikasi Sistem Otomasi di


Kehidupan Sehari-hari
Mesin Cuci

Kebutuhan Sistem
Mengetahui beban yang ditanggung
Pergerakan drum
Mudah digunakan
Harga yang rendah
Pengontrol

Tergantung desain (Mikrokontroler,ASIC)

Aktuator
Motor AC atau motor DC
Katup air
Sensor
Level air
Beban motor

Aplikasi Sistem Otomasi di


kehidupan sehari-hari
Mesin Cuci

Pengendali
Mikrokontroler

Sensor

Driver
Sumber

Aktuator

Beban

Aplikasi Sistem Otomasi pada


Kehidupan Sehari-hari
CD Player

Kebutuhan Sistem
Keakuratan dalam menempatkan
laser pembaca
Kontrol kecepatan yang presisi
Konversi data digital ke analog
Pengontrol

Tergantung desain (Mikrokontroler,ASIC)

Aktuator
Motor DC
Speaker
Sensor
Sensor cahaya
Beban motor

Aplikasi Sistem Otomasi pada


Kehidupan Sehari-hari
Printer

Kebutuhan Sistem
Keakuratan dalam menempatkan
tinta
Kontrol kecepatan yang presisi
Pengontrol

Tergantung desain (Mikrokontroler,ASIC)

Aktuator
Motor Stepper
Penyalur tinta
Sensor
Posisi
Tinta

Aplikasi Sistem Otomasi pada


Kehidupan Sehari-hari
HardDisk

Kebutuhan Sistem
Keakuratan dalam menempatkan
kepala pembaca
Kontrol kecepatan yang presisi
Pengontrol

Tergantung desain (Mikrokontroler,ASIC)

Aktuator
Motor Stepper
Sensor
Posisi

Otomasi
SIGNAL CONDITIONING
Signal conditioning
The operational amplifier
Protection
Filtering
Wheaston bridge
Digital Signals
Modulation

1. Signal conditioning
Peralatan

yang terdeteksi sensor


system proses yang sedang dijalankan
Signal yang kecil banyak dipakai pada
amplified
Berisi interference yang terjadi
pengangkatan, untuk non linear dan
require linearitation, untuk analog dan
digital, dll

2. The operational amplifier


Transitor
Resistor
Dioda

dan
Capasitor
Merubah suatu sinyal dari suatu level
tertentu kesuatu sinyal dengan level
berbeda.
Sinyal berupa tegangan atau arus.

operational amplifier
(Komkponen IC)
Offset null 1
Inverting input 2
Non-Inverting input 3
V-

8 Non connection
+

7 V+
6 Output
5 Offset null

Inverting Amplifier

R1

R2

i1

Vin

R1

= (Vin Vout); Vx=0

Maka Vin =R1 X I1

Sedangkan

+
Vout

R2

= (Vx-Vout); Vx=0

Maka -Vout =R2 X I1


Jadi bila disusun :

Vout
R2

Vin
R1

Non-Inverting
Amplifier

R1
Vx
xVout
R1 R2

R2

i1

R1

Vin

Vx =
Vout

Vin

Maka bila disusun :

Vout R1 R2
R2

1
Vin
R1
R1

SUMMING AMPLIFIER
I = IA+IB+IC
R2
VA

RA

VB

RB iB

VC

RC iC

iA

IA

i
X

V
VA
V
; I B B ; IC C
RA
RB
RC

+
Vout

Dan R2 = (Vx-Vout);
Vout
Vx=0 I
R2
Maka

Jika disusun :

Misal

Vout VA VB VC

R2
RA RB RC

RA=RB=RC= R

Vout

Maka :

R2

(VA VB VC )
R

Intergrating
Amplifier
C

I=Ic
dimana

I
i1

Vin

R1

+
Vout

Vin
R1

Maka :

I c C

dVout
dt

Vin
dV
C out
R1
dt

Jika disusun :
dVout (

1
) xVin xd
R1C

Diintegrasikan

Vout

Vin xdt

R1C

Differensial Amplifier
R2

V1
V2

R1
X

R1

Karena kesamaan arus umpan bali


dari V1yang melewati R1, Jadi :

R2

Vx
R2

V2 R1 R2

Vout

V1 Vx Vx Vou t

R1
R2
Disusun menjadi

Vou t
1
1
V
Vx ( ) 1
R2
R2 R1
R1
Vx disubstitusikan :

Vout

R2

(V2 V1 )
R1

Comparator
-

Output

Adanya

Output
10 V

V1>V2

Saturation

Saturation

V2>V1

-10 V

Input

2 tegangan
yang besar.
Hubungan antar
tegangan keluaran
& perbedaan 2
buah inputnya.

Amplifier
error
Amplifier

tidak selalu sempurna


Jika ada 2 buah input pendek diharapkan
tidak ada output
Ketidakseimbangan dalam circuit
amplifier
Pengaturan digunakan Potensiometer

3. Protection
Output
Zener dioda
Protection circuit

Input

Voltage
Protection

Perlindungan dari arus dan


tegangan yang tinggi
Penggunaan resistor dan fuse
Dioda zener diberlakukan dengan
penurunan tegangan
Teg max 5 Volt , stop teg 5,1 Volt
Adanya eteksi dari kinerja dioda

Output

Optosilator

(a)
(b)
(c)
(d)

signal transmitted

4. Filtering
Frequency
Frequency
Frequency

Frequency
Filters
a)low pass, b)high pass,
c)band pass, d)band stop

Adanya proses pengankatan


frequensi utama dari signal dan
transmisi yang lainnya
Frequensi sama, range yang
tidak
sama akan berhenti dan naik
keatas
Keterangan gambar :
a)Pemakaian frequensi dari 0
sampai
beberapa frequensi di
transmisi
b)Pemakaian frequensi pada
nilai
atas dari beberapa transmisi
c)Pemakaian frequensi yang

R
Input

Output

(a) passive

Input
(b) active

Low-pass berguna untuk


memberikan informasi pada
frequensi rendah
Jika terdapat noise yang tinggi
maka low-pass akan
menghambat/mematikannya
(40Hz)
Gambar a) passive filter dan b)
aktive filter penggunaanya
dengan teagngan-follower circuit
yang terisolasiRC dari bagian
lainnya.

Output

5. Wheatstone
bridge
R1

R2

I1.R2 R2 .R4

R4

R1 R3

R2 R4

Vo
R3

I1.R1 I 2 .R2

VAB

VS .R1

R3 R4

VAD

VS .R3

R3 R4

d. c.

Vs

VO VAB VAD VS (

R1
R3

)
R1 R2 R3 R4

VO VO VS (

R1.R1
R1
(VO VO ) VO VS (

)
R1 R1 R2 R1 R2

R1.R1
R3

)
R1 R1 R2 R3 R4

R1
VO VS (
)
R1 R2

Analogue to digital converters


Analoge
Input

Comperator

Digital output

DAC

Gate

Successive approximate
analogue to digital converter

Gate

Clock

Tegangan yang memancarkan


dalam suatu rangkaian pulsa
yang terhubung dengan cara
binary dan menghasilkan
perubahan binary tegangan
analogue oleh digital ke analogue.
Kenaikan tegangan secara
bertahap dan berbanding dengan
tegangan input dari sensor. Ketika
tegangan input analogue yang
mendapat pulsa dari putaran
akan berhenti dari perhitungan,
oleh gerbang akan tertutup. Bila
mendapat perbandingan hasil
oleh perhitungan awal adalah 1,
bit dan ketika prosess bit akan
naik keatas secara cepat dengan
metode successive
approximations. Meliputi bit yang
lebih rendah nilainya dengan

Sistem Penggerak Pneumatic dan


Hydraulic

Sistem Penggerak
Bagian sistem kontrol yang bertanggung
jawab untuk mentransformasikan output
dari microprosesor ataupun sistem kontrol
ke dalam aksi kontrol pada sebuah mesin
atau device.
Contoh : output berupa arus listrik dari
sebuah kontroler yang dirubah kedalam
gerak lurus untuk menggerakan beban.

HIDRAULIK
Menggunakan fluida untuk
mengalirkan daya
Untuk aplikasi yang membutuhkan
daya besar

HIDRAULIK
Aktuator Hidraulik
Silinder Single acting
Silinder Double acting
Double cylinder

HIDRAULIK
Kapan menggunakan hidraulik
Membutuhkan daya yang besar
Kontrol yang akurat
Lingkungan yang berat (berdebu,
ledakan)

HIDRAULIK
Contoh penggunaan
Hidraulik

Traktor
Mesin Press
Sistem pengereman
Sistem kemudi
Sirip pada roket/misil

PNEUMATIK
Hampir sama dengan sistem
hidraulik, tapi menggunakan udara
yang dimampatkan sebagai medium
transfer daya.
Konstruksinya anti ledak
Ramah lingkungan

PNEUMATIK
Aktuator Pneumatik
Silinder Single acting
Silinder Double acting
Double cylinder

PNEUMATIK
Kapan menggunakan pneumatik

Biaya rendah
Mudah dalam pemasangan
Bersih dan perawatannya mudah
Daya rendah
Kontrol yang kurang akurat

PNEUMATIK
Contoh penggunaan
Pneumatik

Gripper Robot
Alat pemindah benda
Proses perakitan
Robotik

Sistem Pneumatic dan Hydraulic

Sinyal pneumatic sering digunakan untuk proses


kontrol akhir dari sebuah elemen kontrol.
Sinyal ini dapat digunakan untuk menggerakkan katup
yang
besar
dan
peralatan
kontrol
lain
yang
membutuhkan daya besar untuk menggerakkanya.
Adapun kekurangan dari sistem pneumatic adalah
kemampuan kempak (kompres) dari udara.
Sinyal Hydraulic dapat juga digunakan untuk peralatan
kontrol yang membutuhkan daya besar tetapi lebih
mahal dibandingkan sistem pneumatic dan juga lebih
berbahaya bila terjadi kebocoran oli daripada terjadi
kebocoran udara pada sistem pneumatic.
Secara umum sinyal yang dibutuhkan perangkat
kontrol pneumatic adalah berkisar 20 s.d 100 kPa
ukuran tekanan.

Menunjukkan prinsip konverter arus-tekanan yang


dapat digunakan untuk mengubah output arus sebesar
4-20 mA dari kontroler ke sinyal tekanan pneumatik
sekitar 20-100 kPa untuk mengoperasikan penggerak.
Arus > melalui koil > Menarik magnet (Daya tarik ke
magnet tergantung dari besarnya arus) > Tangkai
bergerak > Engsel bergerak > Tekanan Keluar.

POWER SUPPLIES

Pada sistem hidraulic sumber tekanan yang


dibutuhkan adalah berupa oli .
Pompa memompa oli dari bak melalui katup satu
arah dan akumulator ke sistem dari sistem akan
kembali ke bak.

HIDRAULIK
Menggunakan fluida untuk
mengalirkan daya
Untuk aplikasi yang membutuhkan
daya besar

HIDRAULIK
Aktuator Hidraulik
Silinder Single acting
Silinder Double acting
Double cylinder

HIDRAULIK
Kapan menggunakan hidraulik
Membutuhkan daya yang besar
Kontrol yang akurat
Lingkungan yang berat (berdebu,
ledakan)

HIDRAULIK
Contoh penggunaan
Hidraulik

Traktor
Mesin Press
Sistem pengereman
Sistem kemudi
Sirip pada roket/misil

PNEUMATIK
Hampir sama dengan sistem
hidraulik, tapi menggunakan udara
yang dimampatkan sebagai medium
transfer daya.
Konstruksinya anti ledak
Ramah lingkungan

PNEUMATIK
Aktuator Pneumatik
Silinder Single acting
Silinder Double acting
Double cylinder

PNEUMATIK
Kapan menggunakan pneumatik

Biaya rendah
Mudah dalam pemasangan
Bersih dan perawatannya mudah
Daya rendah
Kontrol yang kurang akurat

PNEUMATIK
Contoh penggunaan
Pneumatik

Gripper Robot
Alat pemindah benda
Proses perakitan
Robotik

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

APLIKASI DI INDUSTRI

Apabila anda kurang jelas


silahkan untuk bertanya!!!!
Jawaban akan saya berikan
setelah iklan dan selingan

berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai