Anda di halaman 1dari 189

PERKEMBANGAN PSAK

IFRS

Dwi Martani
Ketua Departemen Akuntansi FEUI
Anggota Tim Implementasi IFRS

Laporan Keuangan Relevan dan Reliable

Kerangka
Konseptual

Manajemen
Corporate
Governance

Standar
Akuntansi
Berkualitas
Laporan
Keuangan
yang Relevan
dan Reliable

Independen
Standar Audit
Kompeten

Kualitas
Audit

Pasar Modal
yang efisien
Keputusan
yang tepat
Informasi yang
berkualitas

Dampak
informasi
assimetri
1.Adverse
selection
2.Moral hazard
2

Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan


SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syariah
Standar Akuntansi Pemerintah

IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)


SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah

PSAK SYARIAH
Basis transaksi
Digunakan oleh entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah
maupun non lembaga syariah
Pengembangan dengan model PSAK umum
namun berbasis syariah dengan acuan fatwa
MUI
PSAK 100 PSAK 106
Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan
Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah,
Mudharabah , Salam, Istishna
4

SAP
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010
Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan PP
Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun
LKPP dan LKPD:
instansi pemerintah pusat
Instansi pemerintah daerah
BLU (digabung), BUMN (sbg investasi) PSAK

Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan


PSAK 45.

SAK ETAP
SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
ETAP adalah entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
Lebih sederhana antara lain:
Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode
ekuitas.
Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan

PSAK IFRS BASED


Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas
publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan,
asuransi, dan BUMN.
Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
Basis transaksi, bukan basis industri.
Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user
laporan keuangan
Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012

IFRS - PSAK
Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru)
Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar
bagian depan.
Substansi / konseptual
Redaksional
Tanggal efektif

Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti


pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS
8

Mengapa IFRS

Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO


(Statement
Membership
Obligation),
salah
satunya
menggunakan IFRS sebagai accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah
Indonesia sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di
Washington DC, 15 November 2008 :
Strengthening Transparency and Accountability
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan
kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and
Regulation to call on the accounting standard setters to
work urgently with supervisors and regulators to improve
standards on valuation and provisioning and achieve a
single set of high-quality global accounting standards.
9

Manfaat IFRS

Meningkatkan daya banding laporan keuangan.


Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
internasional
Menghilangkan hambatan arus modal internasional
dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan
pelaporan keuangan.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi
para analis.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best
practise.
10

Permasalahan dalam
Implementasi dan Adopsi IFRS

Translasi Standar Internasional


Ketidaksesuaian Standar Internasional
dengan Hukum Nasional
Struktur dan Kompleksitas Standar
Internasional
Frekuensi Perubahan dan
Kompleksitas Standar Internasional

11

ROADMAP

Tahap adopsi
(2008-2010)
Adopsi seluruh
IFRS ke PSAK
Persiapan
infrastruktur yang
diperlukan
Evaluasi dan
kelola dampak
adopsi terhadap
PSAK yang
berlaku

Tahap
persiapan
akhir (2011)

Tahap
implementasi
(2012)

Penyelesaian
persiapan
infrastruktur yang
diperlukan

Penerapan PSAK
berbasis IFRS
secara bertahap

Penerapan
secara bertahap
beberapa PSAK
berbasis IFRS

Evaluasi dampak
penerapan PSAK
secara
komprehensif

12

PSAK Disahkan 2007 - 2008


1. PSAK
2. PSAK
3. PSAK
4. PSAK

16
13
30
14

(revisi
(revisi
(revisi
(revisi

2007)
2007)
2007)
2008)

:
:
:
:

Aset Tetap
Properti Investasi
Sewa
Persediaan

13

PSAK Disahkan 23 Desember 2009


1. PSAK 1 (revisi 2009) :
2. PSAK 2 (revisi 2009) :
3. PSAK 4 (revisi 2009) :
dan Laporan
4. PSAK 5 (revisi 2009) :
5. PSAK 12 (revisi 2009)
Bersama
6. PSAK 15 (revisi 2009)
7. PSAK 25 (revisi 2009)
Estimasi
8. PSAK 48 (revisi 2009)
9. PSAK 57 (revisi 2009)
Aset
10.PSAK 58 (revisi 2009)
untuk Dijual

Penyajian Laporan Keuangan


Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan Konsolidasian
Keuangan Tersendiri
Segmen Operasi
: Bagian Partisipasi dalam Ventura
: Investasi Pada Entitas Asosiasi
: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Akuntansi, dan Kesalahan
: Penurunan Nilai Aset
: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan
Kontinjensi
: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
dan Operasi yang Dihentikan
14

Interpretasi Disahkan 23 Desember 2009


1. ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus
2. ISAK 9
: Perubahan atas Liabilitas Purna
Operasi, Liabilitas Restorasi, dan
Liabilitas Serupa
3. ISAK 10 : Program Loyalitas Pelanggan
4. ISAK 11 : Distribusi Aset Nonkas Kepada
Pemilik
5. ISAK 12 : Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
15

PPSAK Disahkan Sepanjang 2009


(Berlaku efektif 2010)
1. PPSAK 1 : Pencabutan PSAK 32 Akuntansi
Kehutanan, PSAK 35
Akuntansi Pendapatan Jasa
Telekomunikasi, dan PSAK
37 Akuntansi
Penyelenggaraan Jalan Tol
2. PPSAK 2 : Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran
dan PSAK 43:
Akuntansi Anjak Piutang
3. PPSAK 3 : Pencabutan PSAK 54: Akuntansi
Restrukturisasi Utang
Piutang bermasalah
4. PPSAK 4 : Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000):
Akuntansi
Perbankan, PSAK 42: Akuntansi
Perusahaan Efek, dan
PSAK 49: Akuntansi Reksa
Dana
5. PPSAK 5 : Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas
Paragraf 12 dan
16 PSAK No. 55 (1999) tentang
16
Instrumen Derivatif
Melekat pada Kontrak
dalam

PSAK Disahkan 2010


PSAK Disahkan 19 Februari 2010
PSAK 19 (2010) : Aset tidak berwujud
ISAK 14 (2010) : Biaya Situs Web
PSAK 23 (2010) : Pendapatan
PSAK 7 (2010) : Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Berelasi
PSAK 22 (2010) : Kombinasi Bisnis (disahkan 3 Maret
2010)
PSAK 10 (2010) : Transaksi Mata Uang Asing
(disahkan 23 Maret 2010)
ISAK 13 (2010) : Lindung Nilai Investasi Neto dalam
Kegiatan
Usaha Luar Negeri
17

PSAK DISAHKAN NOP 2010

PSAK 24 (2010)

: Imbalan Kerja

ISAK 16
12)

: Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC

PSAK 60
Pengungkapan

: Instrumen Keuangan:

PSAK 50 (R 2010) : Instrumen Keuangan:


Penyajian
PSAK 8 (R 2010) : Peristiwa Setelah Tanggal
Neraca
PSAK 53 (R 2010) : Pembayaran Berbasis Saham
18

Exposure Draft
Public Hearing 27 April 2010

ED PSAK 24 (2010) : Imbalan Kerja


ED PSAK 18 (2010) :
Purnakarya
ED ISAK 16
12)

Program Manfaat

Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC

ED ISAK 15 : Batas Aset Imbalan Pasti,


Persyaratan
Pendanaan Minimum dan
Interaksinya.
ED PSAK 3

Laporan Keuangan Interim

ED ISAK 17

Laporan Keuangan Interim dan

Penurunan Nilai

19

ED PSAK Public Hearing 14 Juli 2010

1. ED PSAK 60

: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan

2. ED PSAK 50 (R 2010) : Instrumen Keuangan:


Penyajian
3. ED PSAK 8 (R 2010) : Peristiwa Setelah
Tanggal Neraca
4. ED PSAK 53 (R 2010) : Pembayaran Berbasis
Saham

20

ED PSAK Public Hearing Agustus 2010

1. ED ISAK 20

: Pajak Penghasilan: Perubahan


dalam Status Pajak Entitas atau
Para Pemegang Saham

2. ED PSAK 46

3. ED ISAK 18

: Bantuan Pemerintah Tidak ada


Relasi Spesifik dengan Aktivitas
Operasi

4. ED PSAK 63

: Pelaporan Keuangan dalam


Ekonomi Hiperinflasi

5. PSAK 61

: Akuntansi Hibah Pemerintah dan


Pengungkapan Bantuan Pemerintah

Pajak Penghasilan

21

ED PSAK Public Hearing 18 November 2010


1. ED PSAK 34

Kontrak konstruksi

2. ED PSAK 45

Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba

3. ED ISAK 19

: Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63


Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi

4. ED ISAK 21

5. ED PPSAK 6

: Pencabutan PSAK 21 Akuntansi Ekuitas, ISAK


1 Penentuan Harga Pasar Dividen, ISAK 2
Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang
kepada Pemesan Saham, ISAK 3 Akuntansi atas
Sumbangan dan Bantuan

6. ED PPSAK 7

Pencabutan PSAK 44 Konstruksi Rel Estate

7. ED PPSAK 8

Pencabutan PSAK 27 Akuntansi Koperasi

Perjanjian Konstruksi Real Estate

22

ED PSAK Public Hearing 25 Januari 2011


1. ED PSAK 62

Kontrak Asuransi

2. ED PSAK 28

: Revisi 2011 Akuntansi Asuransi


Kerugian

3. ED PSAK 36

Revisi 2011 Akuntansi Asuransi Jiwa

4. ED PSAK 56

Laba Per Lembar Saham

5. ED PPSAK 10

: Pencabutan PSAK 51 Akuntansi Kuasi


Reorganisasi

23

ED PSAK Public Hearing 14 Maret 2011


1. PSAK 33 (revisi 2011): Akuntansi
Pertambangan Umum
2. PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya
Mineral
3. ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
4. ISAK 23: Sewa Operasi-Insentif
5. ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi
yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
6. PSAK 11: Pencabutan PSAk 39: Akuntansi Kerja
Sama Operasi.
24

Karakteristik IFRS
IFRS menggunakan Principles Base :
Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga
harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau
menggunakan jasa penilai
Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif

25

Bagaimana Mengajarkan ??
Dinamis

Lebih banyak
Pengungkapan

Principle Based :
Judgment

Fair Value

26

Judgment
IFRS = Principles
Penerapan standard mengacu pada substansi
ekonomi bukan bentuk hukumnya.
Pemahaman underlying transaksi dan detail
kontrak menjadi penting
Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua
produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat
dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun.
Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah
minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah
ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh
27
pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi

Dinamis
IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan
akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar
bukan teks book.
Awareness terhadap standar akuntansi meningkat
Materi pengajaran harus dinamis mengikuti
perkembangan standar.
IFRS sering berubah
Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga
kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap
standar yang ada perubahan
Perubahan lingkungan usaha

Contoh Pendapatan awalnya menggunakan


konsep risk and reward, kemudian ditambahkan
28

Fair value
Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk
mengukur aktiva yang dapat dipertukarkan melalui suatu
transaksi yang wajar (arm's length transaction) yang
melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai.
Kuotasi harga di pasar aktif;
Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang
meliputi:
transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang
mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama;
analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis);
dan
model penetapan harga opsi (option pricing model)
29

Fair value
IAS 41 Agriculture
Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama
maupun pada tanggal laporan
Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.

Fair
menggunakan
harga
kuotasi
jika tidak
ada
bothvalue
on initial
recognition and
at each
balance
sheet
date
menggunakan harga wajar alternatif
Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value
Bagaimana menentuka arus kas
Tingkat suku bunga
Model opsi
Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya
penjualan
30

Pengungkapan Lebih Banyak

Ilustrasi laporan keuangan.


Membaca dan membuat pengungkapan
pengungkapan yang diinginkan oleh standar
Judgment : apa yang perlu diungkapkan

Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang


memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi dampak keuangan dari penyesuaian
yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang
berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi
pada periode tersebut atau periode pelaporan
sebelumnya.
Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak
* Buletin Teknis No. 3
mencapai tujuan pengungkapan, maka pihak31

Aplikasi Mengajarkan ??
Pengantar
Akuntansi

Lainnya ??

Akuntansi
Keuangan

Akuntansi
Keuangan
Lanjutan
32

Pengantar Akuntansi
Penyusunan laporan keuangan perusahaan berdasarkan
standar akuntansi.
Ilustrasi laporan keuangan lengkap dan laporan tahunan
Standar Akuntansi di Indonesia

PSAK IFRS
Standar ETAP
Standar Syariah
Standar Akuntansi Pemerintah

Presentasi dan penyajian laporan keuangan Nama


laporan keuangan

33

Pengantar Akuntansi - lanj


Penyebutan standar yang melandasi penyusunan laporan
keuangan.
Belum menjelaskan kontent dan isi dari standar
Contoh
Kas , piutang , utang, ekuitas Instrumen keuangan PSAK 50
dan 55
Persediaan PSAK 14, LIFO tidak boleh
Aset Tetap PSAK 16
Aset tak berwujud PSAK 19

Penggunaan istilah sesuai dengan PSAK

34

Akuntansi Keuangan 1 & 2


Perubahan signifikan
Gunakan laporan keuangan yang memiliki semua account yang
diajarkan
Pendekatan mengajar
Account based Kieso Weygant

Lebih mudah karena seperti PA


Sesuai dengan akun dalam laporan keuangan
Mengkombinasikan banyak standard dari setiap pertemuan
Sering tidak bisa membedakan PA dan AK

Standard based ACCA Paper, IFRS Training


Berbeda dengan PA
Fokus pada standard sehingga lebih detail
Penerapan standar dapat tersebar di beberapa akun impairment, instrumen
keuangan.
Ilustrasi teknis belum banyak

Dosen harus dinamis mengikuti perkembangan terkini sehingga


butuh sharing antar dosen
35

AK1 - Standar dan Kerangka Konseptual

Perkembangan PSAK dan IFRS


PSAK baru dan PSAK yang telah dicabut
Mengapa terjadi konvergensi standar
Ciri IFRS
Proses penyusunan standar
Empat pilar standar akuntansi di Indonesia
US GAAP sebagai pengetahuan tambahan
Kerangka Konseptual US GAAP diajarkan dalam rangka
menambah pemahaman standar akuntansi yang lain.

36

Laporan Keuangan

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan


Komponen
Tanggung jawab laporan keuangan
Karakteristik umum

Penyajian secara wajar


dan kepatuhan terhadap
SAK
Kelangsungan usaha
Dasar akrual
Material dan agregasi
Saling hapus
Frekuensi pelaporan
Informasi komparatif
Konsistensi penyajian

Identifikasi laporan keuangan


Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan

37

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan


neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan
hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling
interest)
Penyajan kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan
bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk
penyajian retroaktif
Minimum line item Penyajian Neraca

Properti Investasi
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
Aset yang dimiliki untuk dijual
dll

Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK


1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
38

Laporan Posisi Keuangan


ASET

LIABILITAS

Aset Lancar

Liabilitas Jangka Pendek

Aset tidak Lancar

Liabilitas Jangka Panjang

PSAK 1

Ekuitas
Hak Non Pengendali
Ekuitas yang dapat diatribusikan
ke pemilik entitas induk
ASET
IAS 1

Ekuitas

Aset tidak Lancar Hak Non Pengendali


Aset Lancar

Ekuitas yang dapat diatribusikan


ke pemilik entitas induk
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
39

Laporan Laba Rugi Komprehensif


Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba
komprehensif
Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan
berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
Penyajian pos luar biasa / extraordinary item tidak
diperkenankan lagi
Minimum line item :

Pendapatan
Biaya keuang
Beban pajak
Pendapatan komprehensif
dll
40

Laporan laba komprehensif


Laba komprehensif: Perubahan aset atau laibilitas yang
tidak mempengaruhi laba pada periode rugi
Selisih revaluasi aset tetap
Perubahan nilai investasi available for sales
Dampak translasi laporan keuangan

Dalam dua laporan :


Laba sebelum laba komprehensif
Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif digabung

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif


digabung

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif Digabung

Ilustrasi Laba Rugi Komprehensif Dipisah

Ref: PSAK 1

Laporan Arus Kas


Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah
dan diklasifikasikan secara konsisten.
Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
pendanaan (alternatif)
Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi
atau investasi (alternatif)
Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas
pendanaan atau operasi (alternatif)
Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi
atau investasi (alternatif)

Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan


diungkapkan secara terpisah.
Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk
merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas

Instrumen Keuangan 50,55,60

Instrumen Keuangan
IAS 31

IAS 39

IFRS 7

PSAK 50

PSAK 55

PSAK 60

- Penyajian

- Pengakuan

- Pengungkapan

- Pengukuran

- Persyaratan
Pengungkapan

47

Instrumen Keuangan
Financial

Fundamental

Financial asset

asset

Financial

Loans/
Held

Receivables

Derivatives

Instruments

Liabilities Held for


Trading

instrument

Plain Equity
Capital

Compound
Equity
Instrument

Synthetic
Equity
Instrument

value to P/L

Plain

Fair

Equity

for Sale

Derivatives

Embedded

Hedging

to Maturity

Available
Fair

liability

Other

liabilities

Derivatives

Value Hedge

Cash-flow

Hedge

Hedge of a net investment in


a foreign operation

Macro

Hedge

48

Instrumen Keuangan

Instrumen Keuangan: setiap kontrak yang


menambah nilai aset keuangan entitas
dan kewajiban keuangan atau instrumen
ekuitas entitas lain
Jenis Instrumen Keuangan:
Aset Keuangan
Kewajiban Keuangan
Instrumen Ekuitas
49

Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai:
aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Aset Keuangan

Kas
Instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas lain
Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset
keuangan lainnya dari entitas lain;
atau
untuk mempertukarkan aset
keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi berpotensi untung;
atau
Kontrak yang akan diselesaikan
dengan penerbitan instrumen ekuitas
entitas
nonderivatif
derivatif

Kewajiban Keuangan
Kewajiban kontraktual:
untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada entitas lain; atau
untuk mempertukarkan aset keuangan
atau kewajiban keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang
berpotensi tidak menguntungkan
entitas;
kontrak yang akan atau mungkin
diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
dan merupakan suatu:
non derivatif; atau
derivatif

50

Aset/Kewajiban Keuangan yang


Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Diperdagangkan:
Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu
dekat;
Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau
merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dan efektif).

Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui


Laporan Laba Rugi

51

Investasi Dimiliki hingga Jatuh Tempo

Kriteria:
Aset keuangan non
derivatif;
Pembayaran
tetap/telah ditentukan;
Jatuh tempo telah
ditetapkan;
Entitas memiliki
maksud dan
kemampuan untuk
memiliki hingga jatuh
tempo

Kecuali:
ditetapkan sbg aset keu
pada nilai wajar melalui
L/R;

ditetapkan sbg AFS;

memenuhi definisi
pinjaman yang
diberikan dan piutang.

52

Pinjaman Diberikan dan Piutang


Kecuali:

Kriteria:
Aset keuangan non
derivatif;
Pembayaran
tetap/telah ditentukan;
tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif,

dimaksudkan utk
dijual dlm waktu dekat
(trading);
ditetapkan sbg aset keu
pada nilai wajar mel L/R;

diklasifikasikan sbg AFS;

pinjaman yang
diberikan/
piutang yg investasi
awalnya tdk akan diperoleh
kembali scr substansial
(kecuali krn penurunan
kualitas), shg hrs
diklasifikasikan sbg AFS.
53

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual


Kriteria:
Aset keuangan non derivatif;
Ditetapkan sebagai AFS;
Tidak diklasifikasikan sbg:
pinjaman yang diberikan/piutang,
dimiliki hingga jatuh tempo, atau
dinilai pada nilai wajar melalui L/R.
54

PSAK 60
Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan
kinerja keuangan.
Pengungkapan hirarki nilai wajar
Tingkat 1 harga kuotasi asar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat
diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen
keuangan
Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan,
kebijak dan proses penelolaan risiko)
Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas,
analisa sensitivitas)
55

Kas dan Piutang PSAK 50 & 55

Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi


yang dapat diatribusikan secara langsung:

Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya

Pengukuran aset keuangan

Nilai wajar

Biaya diamortisasi
Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat
ditentukan)

Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen


keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.
Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control.
Evaluasi atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu
baru transfer of control.

56

Persediaan PSAK 14
Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian
persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan.
Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada
pihak ketiga contoh pajak.
Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat
menimbulkan beban bunga.
Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga
perolehan dan nilai realisasi bersih
Metode LIFO tidak diperkenankan lagi
Perlu dipertimbangkan untuk tidak mengajarkan konsep advance
LIFO, cukup sampai LIFO reserve

57

Aset Tetap - PSAK 16


Komponen biaya perolehan adalah estimasi biaya untuk
memindahkan aset (dismantling cost).
Suku cadang dengan kriteria tertentu diakui sebagai aset
tetap
Penilaian aset tetap dikurangi dengan depresiasi dan
penurunan nilai
Pertukaran aset tetap tidak membedakan similar atau non
similar, menggunakan harga wajar. Kecuali pertukaran
yang tidak memiliki nilai komersial atau nilai wajar tidak
diperoleh nilai buku.
Review atas masa manfaat, nilai residu setiap pelaporan
Penilaian dengan menggunakan model revaluasi.
58

Pengakuan
Kriteria
Kriteria Pengakuan
Pengakuan

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika


dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke
entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Suku cadang utama, peralatan pemeliharaan, penggantian
dan inspeksi dapat diakui sebagai aset tetap.
Jika
Jika kriteria
kriteria pengakuan
pengakuan terpenuhi,
terpenuhi, biaya
biaya tersebut
tersebut diakui
diakui
dan
dan jumlah
jumlah tercatat
tercatat komponen
komponen yang
yang diganti
diganti atau
atau inspeksi
inspeksi
terdahulu
terdahuludihentikan
dihentikanpengakuannya.
pengakuannya.
59

Pengakuan
Kriteria pengakuan
untuk :
Lama

Sekarang

Kriteria
Berbeda

Kriteria
Sama

Biaya
Biaya Perolehan
Perolehan Awal
Awal
Besar
Besar kemungkinan
kemungkinan manfaat
manfaat
ekonomis
ekonomis di
di masa
masa depan
depan
berkenaan
berkenaan dengan
dengan aset
aset
tersebut
tersebut kan
kan mengalir
mengalir ke
ke
entitas
entitas
Biaya
Biaya perolehan
perolehan aset
aset dapat
dapat
diukur
diukur secara
secara andal
andal

Biaya
Biaya setelah
setelah Perolehan
Perolehan
Awal
Awal
Menambah
Menambah masa
masa
manfaat
manfaat
Menambah
Menambah kapasitas
kapasitas
Improvement
Improvement

Besar
Besar kemungkinan
kemungkinan manfaat
manfaat ekonomis
ekonomis di
di masa
masa depan
depan
berkenaan
berkenaan dengan
dengan aset
aset tersebut
tersebut kan
kan mengalir
mengalir ke
ke
entitas
entitas
Biaya
Biaya perolehan
perolehan aset
aset dapat
dapat diukur
diukur secara
secara andal
andal

Kriteria
Kriteriakeduanya
keduanyasama
sama

Biaya yang tidak memenuhi kriteria


Masuk ke laporan laba rugi
60

Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan
Biaya perolehan aset tetap terdiri dari:
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan lain;
b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya
tersebut timbul
ketika aset tersebut diperoleh, atau
karena entitas menggunakan aset tersebut selama
periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan
persediaan.
61

Purchase
Purchase Price
Price
Directly
Directly
Attributable
Attributable
Cost
Cost
Dismantling
Dismantling
Cost
Cost

Pengukuran Awal
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur
sebesar nilai wajar
kecuali:
Commercial
Commercial
Substance
Substance

Fair
Fair Value
Value of
of
Exchanged
Exchanged Asset
Asset

Transaksi pertukaran tidak memiliki


substansi komersial, atau
Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur
secara andal

Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur dengan


nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur dengan
jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
62

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Entitas harus memilih antara:
Cost
Cost Model
Model

Revaluation
Revaluation Model
Model

Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
yang sama.

63

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Cost
Cost Model
Model

Revaluation
Revaluation Model
Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar


:
Biaya perolehan
dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


sebesar :
Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi,
dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.

64

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Revaluation
Revaluation Model
Model

Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk


mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam
suatu transaksi dengan wajar (arms length transaction).
Appraisal
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan
nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang
diperjualbelikan, maka
Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan
penghasilan atau
depreciated replacement cost.
65

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Revaluation
Revaluation Model
Model

Revaluasi
Revaluasi harus
harus dilakukan
dilakukan secara
secara
reguler
reguler

Untuk
Untuk memastikan
memastikan jumlah
jumlah tercatat
tercatat tidak
tidak
berbeda
berbeda secara
secara material
material dengan
dengan nilai
nilai wajar
wajar
pada
pada tanggal
tanggal neraca.
neraca.

Akumulasi penyusutan pada


tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
proporsional, atau
eliminasi.

66

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example
Metode
Metode Proporsional
Proporsional

Aset
Aset senilai
senilai $$ 10.000
10.000 diperoleh
diperoleh tanggal
tanggal 11 Januari
Januari
2008
2008 dengan
dengan masa
masa manfaat
manfaat ekonomis
ekonomis 55 tahun
tahun
tanpa
tanpa nilai
nilai sisa.
sisa. tanggal
tanggal 31
31 Desember
Desember 2008
2008 nilai
nilai
wajar
wajar aset
aset adalah
adalah $$ 12.000.
12.000.

1/1/08

Aset tetap
Kas
31/12/08 Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan

10,000
10,000
2,000

31/12/08

5,000

Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan
Surplus Revaluasi
*((12.000-8.000)/8.000) x 2.000

2,000
1,000*
4,000

67

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example
Metode
Metode Eliminasi
Eliminasi

Aset
Aset senilai
senilai $$ 10.000
10.000 diperoleh
diperoleh tanggal
tanggal 11 Januari
Januari
2008
2008 dengan
dengan masa
masa manfaat
manfaat ekonomis
ekonomis 55 tahun
tahun
tanpa
tanpa nilai
nilai sisa.
sisa. tanggal
tanggal 31
31 Desember
Desember 2008
2008 nilai
nilai
wajar
wajar aset
aset adalah
adalah $$ 12.000.
12.000.

1/1/08

Aset tetap
Kas
31/12/08 Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
31/12/08

Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
Aset Tetap
Surplus Revaluasi

10,000
10,000
2,000
2,000
2,000
2,000

4,000
4,000

68

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Revaluation
Revaluation Model
Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka


seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama
harus direvaluasi

Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat


revaluasi, kenaikan tersebut langsung
dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus
revaluasi.

Entire
Entire
class
class

To
ToEquity
Equity
directly
directly

Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat


revaluasi terdahulu (jika ada).

Jika jumlah tercatat aset menurun akibat


revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam
laporn laba rugi.
Didebit ke ekuitas sejumlah saldo kredit surplus
revaluasi (jika ada).
69

Negative
Negative
to
to P/L
P/L

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 65.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap

55.000
55.000

Dr Aset Tetap
20.000
Cr Surplus Revaluasi

20.000

70

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 65.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan penurunan Rp 10.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 55.000
Cr Aset Tetap
55.000
Dr Aset Tetap
20.000
Cr Keuntungan Revaluasi
10.000
Cr - Surplus Revaluasi
10.000

71

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 35.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap
Dr Rugi Revaluasi
Cr Aset Tetap

55.000
55.000

10.000
10.000

72

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 100.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 55.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 35.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 5.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap
Dr Rugi Revaluasi
Dr Surplus Revaluasi
Cr Aset Tetap

55.000
55.000

5.000
5.000
10.000
73

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Revaluation
Revaluation Model
Model

Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan


langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya.
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)

Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan


penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus revaluasi dibagi
sisa manfaat ekonomis)

Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi
Cr
Cr Saldo
SaldoLaba
Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba
Rugi.
74

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example
Revaluation
Revaluation Model
Model

Year ended 31.12.2005

CJS Limited bought a car


Dr
Dr Aset
Asettetap
tetap 50,000
50,000
with a cost of $50,000 on
Cr
Kas
50,000
Cr
Kas
50,000
1 Jan. 2005 and adopted
the revaluation model.
Dr
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan 10,000
10,000
The estimated useful life
Cr
Akumulasi
10,000
Cr
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan
10,000
of the car is 5 years.
On 1 Jan. 2006, the car
Dr
Dr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 10,000
10,000
Cr
Aset
2,000
was revalued with a fair
Cr
Asettetap
tetap
2,000
Cr
Surplus
8,000
value of $48,000 at that
Cr
SurplusRevaluasi
Revaluasi
8,000
date.
Year ended 31.12.2006
Prepare the journal
Dr
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan($48K/4)
($48K/4) 12,000
12,000
entries for the year
Cr
Akumulasi
12,000
Cr
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan
12,000
ended 31 December
Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi 2,000
2,000
2005 and 31 December
Cr
Saldo
752,000
Cr
SaldoLaba
Laba
2,000
2006.

Penyusutan
Cost
Cost Model
Model

Penyusutan
Penyusutan

Revaluation
Revaluation Model
Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).

76

Penyusutan
Setiap bagian
aset tetap
memiliki biaya perolehan
signifikan terhadap total
perolehan
seluruh
aset
disusutkan secara terpisah.

yang
cukup
biaya
harus

Penyusutan
Penyusutan

Contoh : rangka dan mesin pesawat

Beban penyusutan untuk setiap


periode harus diakui dalam laporan
laba rugi kecuali jika beban tersebut
dimasukkan dalam jumlah tercatat
aset lain.

77

Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat
aset tersebut siap digunakan

Penyusutan
Penyusutan

Pada saat aset berada di lokasi dan


kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan
maksud manajemen.

Penyusutan aset dihentikan lebih


awal ketika:
Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk
dijual; dan
Aset dihentikan pengakuannya.

Tanah dan bangunan diperlakukan


sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.

Implikasinya, penyusutan
tidak dihentikan sekalipun
aset:
sedang tidak digunakan
atau
dihentikan penggunaannya

78

Penyusutan
Nilai residu dan umur manfaat
suatu aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku
Jika hasil review berbeda dengan
estimasi
sebelumnya
maka
perbedaan
tersebut
harus
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.

79

Penyusutan
Umur
Umur Manfaat
Manfaat

Faktor
yang
harus
diperhitungkan
menentukan umur manfaat.

dalam

Prakiraan daya pakai aset;


Prakiraan tingkat keausan fisik;
Keusangan teknis dan keusangan komersil;
Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum
(misal : sewa).

80

Penyusutan
Metode penyusutan yang
digunakan:

Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan

Harus mencerminkan ekspektasi


pola konsumsi manfaat ekonomis
masa depan atas aset oleh
entitas.
Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.

81

Penyusutan
Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan

Garis
Garis Lurus
Lurus

Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananyang
yangtetap
tetap
sepanjang
sepanjangumur
umurmanfaat
manfaatselagi
selaginilai
nilairesidu
residu
tidak
berubah
tidak berubah

Saldo
Saldo Menurun
Menurun

Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananyang
yangmenurun
menurun
sepanjang
sepanjangumur
umurmanfaat
manfaat

Jumlah
Jumlah Unit
Unit

Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebananberdasarkan
berdasarkan
penggunaan
penggunaan

82

Penurunan Nilai
Lihat PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang
menmbahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat
aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu
aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

83

Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat:
a) dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.

Laba atau rugi yang timbul dari


penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi pada
saat
aset
tersebut
dihentikan
pengakuannya (kecuali transaksi jualsewa balik).
Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.

84

Penghentian Pengakuan
Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap

Sesuai dengan prisip pengakuan (par 7),


Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam
jumlah tercatat aset,
Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian
yang digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan
telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya
perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset
tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :

Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan


Jumlah tercatat dari aset.
85

Latihan Soal
An asset was acquired January 1, 2006, for $10,000 and is expected to
have a 5-year life without any salvage value. Straight-line depreciation
is used.
On January 1, 2007 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of $12,000
On January 1, 2008 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of $4,500
On January 1, 2009 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of $5,000
Required:
a.Prepare all necessary journal based on revaluation model!
b.Prepare all necessary journal based on cost model! Assume that the
condition of January 1, 2008 fulfills the criteria for impairment!

86

Jawaban Revaluation -Proportional


1/1/06

Asset
10,000
Cash.
10,000
31/12/06 Depreciation expense
2,000
Accumulated depreciation
2,000
1/1/07
Asset
5,000*
Accumulated depreciation
1,000**
Revaluation surplus
4,000
*((12,000-8,000)/8,000) x 10,000
**((12,000-8,000)/8,000) x 2,000

87

Jawaban Revaluation -Proportional


31/12/07 Depreciation expense
3,000 (12,000/4)
Accumulated depreciation
3,000
Revaluation surplus
1,000 (4000/4)
Retained earnings
1,000
1/1/08
Accumulated depreciation
3,000*
Revaluation surplus
3,000
Loss from asset impairment
1,500
Asset
7,500**
*((9,000-4,500)/9,000) x 6,000
**((9,000-4,500)/9,000) x 15,000

88

Jawaban Revaluation -Proportional


31/12/08 Depreciation expense
1,500 (4,500/3)
Accumulated depreciation
1,500
1/1/09
Asset
5,000*
Accumulated depreciation
3,000**
Profit/Loss
1,500
Revaluation surplus
500
*((5,000-3,000)/3,000) x 7,500
**((5,000-3,000)/3,000) x 4,500

89

Jawaban Revaluation -Elimination


1/1/06

Asset
10,000
Cash.
10,000
31/12/06 Depreciation expense
2,000
Accumulated depreciation
2,000
1/1/07
Accumulated Depreciation
2,000
Asset
2,000
Asset
4,000
Revaluation Surplus
4,000

90

Jawaban Revaluation -Proportional


31/12/07 Depreciation expense
3,000 (12,000/4)
Accumulated depreciation
3,000
Revaluation surplus
1,000 (4000/4)
Retained earnings
1,000
1/1/08
Accumulated depreciation
3,000
Asset
3,000
Revaluation surplus
3,000
Loss from asset impairment
1,500
Asset
4,500

91

Jawaban Revaluation -Proportional


31/12/08 Depreciation expense
1,500 (4,500/3)
Accumulated depreciation
1,500
1/1/09
Accumulated depreciation
1,500
Asset
1,500
Asset
2,000
Profit/Loss
1,500
Revaluation surplus
500

92

Jawaban Cost Model


1/1/06
31/12/06
1/1/07
31/12/07
1/1/08
31/12/08
1/1/09

Asset
10,000
Cash.
10,000
Depreciation expense
2,000
Accumulated depreciation
No journal
Depreciation expense
2,000
Accumulated depreciation
Loss from asset impairment
Accumulated depreciation
Depreciation expense
1,500
Accumulated depreciation
Accumulated Depreciation
Profit/Loss
1,000

2,000

2,000
1,500
1,500
1,500
1,000
93

Bunga Pijaman PSAK 26


Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi
aset kualifikasian adalah bagian dari biaya perolehan
aset tersebut.
biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut
selama periode berjalan dikurangi
penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.

Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi


untuk pengeluaran atas aset tersebut.
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu
periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang
terjadi.
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
94

Properti Investasi PSAK 13


Properti (tanah atau bangunanatau bagian dari bangunanatau
keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai,
atau kedua-duanya.
Pengakuan
Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya
sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan
tersebut pada seluruh properti investasinya.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi diakui dalam laporan laba rugi
Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada
tanggal neraca.
Jika menggunakan model biaya PSAK 16
95

Klasifikasi Properti Investasi


Properti Investasi adalah:
properti (tanah atau bangunanatau bagian dari
bangunanatau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik
atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau
kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

96

Klasifikasi Properti Investasi


Untuk dapat mengklasifikasikan suatu
properti sebagai properti investasi, harus
memenuhi kedua kriteria berikut:
1. Tujuan penggunaan (rental dan/atau kenaikan
nilai), dan

Mode
Modeof
ofUsage
Usage

2. Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui


sewa pembiayaan).

Mode
Modeof
of
Ownership
Ownership

1-2 Juni 2010

97

Klasifikasi Properti Investasi


Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti investasi
dan sebagian lain TIDAK meneuhi kriteria properti investasi.
Jika dua bagian tersebut:

Dapat
Dapat dijual
dijual
terpisah
terpisah
Tidak
Tidak dapat
dapat
dijual
dijual terpisah
terpisah

Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan


Entitas mencatatnya secara terpisah
Properti adalah properti investasi hanya jika bagian
yang bukan properti investasi jumlahnya tidak
signifikan

98

Klasifikasi Properti Investasi


Entitas memiliki properti yang disewakan kepada,
dan digunakan oleh, induk atau anak perusahaan
lain, maka :
Consolidated
Consolidated
properti bukan properti investasi dalam laporan
keuangan konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri
dalam perspektif grup.
Individual
Individual
Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi, lessor
mengakui sebagai properti investasi dalam laporan
keuangan individualnya.

99

Pengukuran Awal
Sama dengan PSAK 16
Biaya perolehan awal hak atas properti
yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan
sebagai
properti
investasi mengacu pada PSAK 30
Sewa, dimana aset diakui pada jumlah
mana yang lebih rendah antara:
Nilai wajar properti, dan
Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

100

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Properti yang dikuasai dalam sewa operasi
yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi

Tidak ada pilihan,


haya fair value model

Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban


yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset
tertentu termasuk properti investasi
Properti investasi yang nilai wajarnya tidak
dapat ditentukan secara andal atas dasar
berkelanjutan

Pilih salah satu


model untuk semua
properti
Tidak ada pilihan,
hanya cost model

101

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Properties held to earn rental or
capital appreciation or both?

Any property held under


operating lease?

Use PSAK 13 to account for one


or more such properties?

Properties not
under PSAK 13

Not within PSAK 13

Properties under
PSAK 13

Fair value model


under PSAK 13

Cost model under


PSAK 13

102

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Fair
Fair Value
Value Model
Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi
pada periode terjadinya.

103

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Fair value model (PSAK 13)

Revaluation model (PSAK 16)

Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada periode
periode
terjadinya.
terjadinya.

Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi atau
atau ekuitas.
ekuitas.

Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan.

Penyusutan.
Penyusutan.

Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar pada
pada
tanggal
tanggal neraca.
neraca.

Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya
mengharuskan
mengharuskan secara
secara reguler.
reguler.

104

Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:uu
Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi
a) Dimulainya penggunaan oleh
pemilik
b) Dimulainya pengembangan
untuk dijual

Properti
Properti yang
yang
dimiliki
sendiri
dimiliki sendiri

Properti
Properti Investasi
Investasi

Persediaan
Persediaan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh
pemilik
b) Dimulainya sewa operasi ke
pihak lain
c) Berakhirnya pembangunan atau
pengembangan
Pengukuran
Pengukuransaat
saattransfer?
transfer?

Properti
Properti yang
yang
dimiliki
dimiliki sendiri
sendiri
Persediaan
Persediaan

Properti
Properti Investasi
Investasi

Akhir
Akhir masa
masa
konstruksi
konstruksi

Tergantung model yang digunakan


105

Transfer

Ketika entitas menggunakan

Cost
Cost Model
Model

transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat


properti yang ditransfer dan
TIDAK mengubah biaya properti untuk tujuan
pengukuran dan pengungkapan.

106

Transfer
Untuk transfer dari properti investasi yang dicatat dengan
menggunakan nilai wajar

Fair
Fair Value
Value Model
Model

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh
pemilik
b) Dimulainya pengembangan
untuk dijual

Properti
Properti yang
yang
dimiliki
dimiliki sendiri
sendiri

Properti
Properti Investasi
Investasi

Persediaan
Persediaan

Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan ketentuan dalam


PSAK 16 dan 14 adalah nilai wajar pada tanggal perubahan penggunaan.

107

Pelepasan
Properti investasi harus dihentikan pengakuannya
(dikeluarkan dari neraca) pada saat:

1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau


pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih
antara:

1. Hasil neto dari pelepasan dan


2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback)
dalam priode terjadinya.
108

Aset tidak berwujud PSAK 19


Aset tidak berwujud memiliki manfaat ekonomi di masa
mendatang, dapat diukur dengan andal
Masa manfaat
terbatas dan tidak terbatas
Direview setiap tanggal laporan keuangan

Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas


Model Biaya dan Model Revaluasi
Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis
Akuisisi melalui hibah pemerintah
Biaya situs web bukan aset tidak berwujud kecuali
memenuhi konsep pengembangan
109

Penurunan Nilai PSK 48


Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada
atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva.
Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai :
Informasi dari luar perusahaan
Informasi dari dalam perusahaan
Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya
penjualan dengan nilai pakainya.
Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih
kecil dari nilai tercatatnya maka nilai tercatat harus
diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh
kembali.
Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva
dan harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba
rugi.
Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan
110 datang
harus disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat

Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai

Recovered
Recovered through
through
sale
sale
Recoverable
Amount
Nilai tertinggi

Recovered
Recovered through
through
use
use

111

PSAK 58
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi
dihentikan
Kriteria :
aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.

Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah


tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
lancar dan terpisah dari pos lainnya.
112

AK 2 Provisi dan Kontijensi PSAK 57

Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika
(a)

Memiliki kewajiban kini

(b)

Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya

(c)

Estimasi yang andal

Kewajiban kontinjensi adalah:


(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada
dalam kendali entitas; atau
(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak
diakui karena:
(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya
yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai
sumber daya) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
(d) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
113

AK 2 Liabilitas Jangka Panjang & Investasi

Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan

instrumen keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.


Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair
Value to Profit and Loss)
Penggunaan metode bunga untuk amortisasi
Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan
Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai
perubahan ekuitas sehingga tidak ada gain/loss diakui.
Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan
utang ketika utang baru memiliki term yang berbeda
dengan utang lama.
114

Pendapatan - PSAK 23
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
entitas selama suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi pemilik.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan
yang diterima atau dapat diterima
Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima
atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau
rabat.
Jenis pendapatan:
Penjualan barang
Penjualan jasa
Penggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan
115
bunga, royalti dan dividen

PSAK 30 & ISAK 8 SEWA


Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak
kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode
waktu yang disepakati.
Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan,
dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
ISAK 9 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan
perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan
substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah
Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu

Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian


harus menerapkan ketentuan PSAK 30

116

IAS 41 - Agriculture
Agriculture memiliki sifat yang spesifik.
Sifat tersebut membuat cost model sulit
diterapkan karena perkembangan dan
pertumbuhan (growth and regeneration)
Terdiri dua jenis:
Aset biologi aset yang menghasilkan aset biologi lain
atau produk agriculture
Produk agriculture hasil panen

Pengukuran
Aset biologi menggunakan harga wajar pada tanggal
neraca
Produk agriculture nilai wajar pada saat panen,
setelah itu mengikuti PSAK 14.

Example 2: Presentation & Disclosure


The following example illustrates how the disclosure requirements of IAS
41 might be put into practice for a dairy farming entity:

Balance Sheets
Current assets
Cash and cash equivalents
Receivables
Inventories
Total current assets

Dec. 31, 20x1


US$
10.000
88.000
82.950
180.950

Dec. 31, 20x0


US$
10.000
65.000
70.650
145.650

Non-current assets
Dairy livestock - immature 1)
52.060
47.730
Dairy livestock - mature 1)
372.990
411.840
Sub-total Biological assets
425.050
459.570
Property, plant and equipment
1.462.650
1.409.800
Total non-current assets
1.887.700
1.869.370
[1]An entity is encouraged, but not required, to provide a quantified description of each group of
Total
assets
2.068.650
2.015.020
biological assets, distinguishing between consumable and bearer biological assets or between mature
and immature biological assets, as appropriate. An entity discloses the basis for making any such
distinctions.
118

Example 2: Presentation & Disclosure


(continued)
Statements of Income
Fair value of milk produced
Gains arising from changes in fair value less
estimated point-of-sale costs of dairy livestock

518.240

Inventories used
Staff costs
Depreciation expense
Other operating expenses

(137.523)
(127.283)
(15.250)
(197.092)
(477.148)
81.022

Profit from operations


Income tax expense
119 Profir for the period

39.930
558.170

(43.194)
37.828

Example 2: Presentation & Disclosure (continued)


Notes to the Consolidated Financial Statements

1 Operations and principal activities


XYZ Dairy Ltd (the Company) is engaged in milk production for
supply to various customers. At 31 December 20X1, the Company
held 419 cows able to produce milk (mature assets) and 137 heifers
being raised to produce milk in the future (immature assets). The
Company produced 157,584kg of milk with a fair value less estimated
point-of-sale costs of 518.240 (that is determined at the time of
milking) in the year ended 31 December 20X1.
2 Accounting policies
Livestock and milk
Livestock are measured at their fair value less estimated point-of-sale
costs. The fair value of livestock is determined based on market
prices of livestock of similar age, breed, and genetic merit. Milk is
initially measured at its fair value less estimated point-of-sale costs at
the time of milking. The fair value of milk is determined based on
market prices in the local area.
120

Example 2: Presentation & Disclosure (continued)


Notes to the Consolidated Financial Statements

3 Biological assets
Reconciliation of carrying amounts of dairy livestock20X1:
Carrying amount at 1 January 20X1
459,570
Increases due to purchases
26,250
Gain arising from changes in fair value
less estimated point-of-sale costs
attributable to physical changes
15,350
Gain arising from changes in fair value
less estimated point-of-sale costs
attributable to price changese
24,580
Decreases due to sales
-100,700
Carrying amount at 31 December 20X1
121

425,050

PSAK 46: Pajak Dalam Laporan Keuangan


Aktiva

Kewajiban

Beban Pajak

Arus kas
122

Akuntansi Pajak Penghasilan PSAK 46

Beban pajak adalah jumlah dari :


Pajak kini
Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan
pajak penghasilan

Kewajiban pajak tangguhan pajak penghasilan terutang


untuk periode mendatang sebagai akibat adanya
perbedaan temporer kena pajak.
Aktiva pajak tangguhan pajak penghasilan yang
terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat :
Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan
Sisa kompensasi kerugian

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto


Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini

Akuntansi Pajak Penghasilan ED PSAK 46


Contoh Perubahan:
Ruang lingkup pajak domestik dan luar negeri, perbedaan temporer
dari hibah pemerintah dan kredit pajak investasi.
Definisi Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan
Pajak tangguhan dalam investasi dalam anak, ventura bersama.
Perbedaan temporer kena pajak goodwill tidak diakui
Pengakuan aset dan liabilitas pajak kini atas rugi kompensasi fiskal
Perbedaan temporer kena pajak untuk aset yang diukur pada nilai
wajar menimbulkan pajak tangguhan

Ketentuan Perpajakan Lokal dihapuskan ?? pajak final,


SKP
ISAK 20 : PAJAK PENGHASILAN PERUBAHAN DALAM
STATUS PAJAK ENTITAS ATAU PARA PEMEGANG SAHAMNYA

Deferred tax assets & liabilities


A Machine cost $ 6.000 and has 3 years useful lives, with no
salvage value.
For financial reporting purpose the machine will be depreciated by
using the straight line method for three years.
For income tax reporting the machine will be depreciated by using
the same method for two years.
The annual revenue of the machine is 5.000 along the useful lives.
Tax rate 40%.
The warranty expense is estimated to be 10% of revenue whereas
the actual entire repair is provided in year 3

125

Deferred tax assets & liabilities

Depreciation

Financial

Tax
reporting

Difference

Tax
Difference

Year 1

$ 2,000

$ 3,000

$ (1,000)

$ (1,000)

Year 2

$ 2,000

$ 3,000

$ (1,000)

$ (1,000)

Year 3

$ 2,000

$0

$ 2,000

$ 2,000

Financial

Tax
reporting

Difference

Tax
Difference

Year 1

$ 500

$0

$ 500

$ 200

Year 2

$ 500

$0

$ 500

$ 200

Year 3

$ 500

$ 1,500

$ (1,000)

$ (400)

Waranty

126

Deferred tax assets & liabilities


Income statements

Year 1

Year 2

Year 3

Revenue

$ 5,000

$ 5,000

$ 5,000

Depreciation expense

$ 2,000

$ 2,000

$ 2,000

Warranty expense

Pretax expense

$ 2,500

$ 2,500

$ 2,500

Current

800

800

$ 1,400

Deferred

200

200

$ -400

500

500

500

Income tax expense

Net Income

$ 1,000

$ 1,000

$ 1,000

Income tax expense

$ 1,000

$ 1,000

$ 1,000

Year 1

Year 2

Year 3

Balance Sheet
Deferred tax asset

200

400

Deferred tax liability

400

800

Tax payable

800

800

$ 1,400

127

Akuntansi Imbalan kerja


Imbalan kerja yang diberikan kepada pekerja:
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca-kerja,
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)
Imbalan berbasis ekuitas
Imbalan jangka pendek < 12 bulan
Imbalan jangka panjang seperti pensiun
Pesangon PKK diakui sebagai kewajiban dan beban jika, perusahaan
berkomitmen untuk:

memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal


pensiun normal; atau
menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran
mengundurkan diri secara sukarela.

Imbalan berbasis ekuitas diatur dalam PSAK 53

Imbalan Paska Kerja


EMPLOYER

Defined
Defined
Contribution
Contribution
Plans
Plans

CONTRIBUTIONS

PENSION
FUND

DEFINED

BENEFIT

EMPLOYEE

VOLATILE

RISK
LIMIT

Defined
Defined
Benefit
Benefit Plans
Plans

VOLATILE

DEFINED

Kewajiban Manfaat Pasti (di Neraca)


+/+ Nilai kini kewajiban manfaat pasti
+/- Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui
-/- Biaya jasa lalu yang belum diakui
-/- Nilai wajar aktiva program

RISK
LIMIT

PSAK 24: Akuntansi Imbalan kerja


Ruang lingkup tidak diatur imbalan berbasis ekuitas PSAK 53
Program multipemberi kerja manfaat pasti yang ada perjanjian
kontraktual bagaimana mendistribusi surplus/defisit.
Persyaratan dari program dimana risiko dan imbalan di bagi antara
entitas dalam pengendalian bersama
Adanya pilihan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial
Penjelasan lebih rinci tentang Program jaminan sosial
Persyaratan Pengungkapan yang lebih banyak terutama program
imbalan pasti
Contohcontoh ilustrasi di dalam lampiran

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan


- PSAK 25
Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan,
pengukuran dan penyajian.
Kebijakan akuntansi harus tunduk pada PSAK dan
mempertimbangkan panduan aplikasi, jika tidak ada ada
menggunakan pertimbangan.
Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan
kecuali dipersyaratkan PSAK atau menghasilkan laporan
keuangan yang lebih andal dan relevan diterapkan
secara retrospektif, kecuali tidak praktis
Koreksi kesalahan retroaktif
Perubahan Estimasi prospektif

AKL Penggabungan Usah

PSAK 22 1994

PSAK 22 2010

Kecuali
Under common
control
Ventura bersama
Purchase dan Polling of
interest
Komponen harga
perolehan
Panduan tersendiri
untuk menentukan nilai
wajar
Diukur dengan nilai
wajar saat perolehan
tidak ada penilaian
kembali
Berdasarkan nilai
tercatat netto
Goodwill parent
Diamortisasi
Neg goodwiil diakui

Ruang Lingkup
Metode Pencatatan

Biaya akuisisi

Pengukuran aset dan liab

Akuisisi bertahap

Non Pengendali

Goodwill
132

Kecuali
UCC
Ventura bersama
Akuisisi aset
Metode Akuisisi

Dibebankan periode
berjalan
Mengikuti SAK lain
Diukur kembali, selisih
diakui laba/rugi
Berdasarkan nilai
wajar / porsi aset
identifikasi
Goodwill entity
impairment
Neg goodwiil
laba/rugi

Prinsip dalam PSAK 22


Double Column Approach
Excluded
elements
Goodwill
Consideration
transferred
Previously
held interest
Non-controlling
interest

Identifiable
assets and
liabilities

133

Teori konsolidasi

Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas


tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan
entitas induk
Atribut

Entity Theory

Parent Theory

Perbedaan fair value dari


aset dan liabilitas
terindentifikasi pada saat
akuisisi

Diakui penuh,
mencerminkan hak untuk
induk dan non pengendali.

Hanya diakui
sebesar hak induk

Penyajian pihak non


pengendali / NCI

Sebagai bagian dari


ekuitas

Tidak sebagai equity


atau utang (sebelum
ekuitas)

Goodwill

Goodwill merupakan aset


entitas yang diakui penuh
pada tanggal akuisis

Goodwill hanya milik


induk

134

PSAK - 4

ISI

LK Konsolidasian
Lingkup
Penyajian
Prosedur
Kehilangan
Pengendalian
Pengungkapan

LK Tersendiri
Penyajian
Prosedur
Pengungkapan

Efektif berlaku 2011


Menggantikan PSAK 4
1994

Baru....!!
Sebagai Notes
Metode Biaya LK
Tersendiri

Lingkup : ventura,
reksa dana
LK
Hak suara potensial
Tersendiri
Hilangnya
Konsolidasian
pengendalian
Kepentingan non
pengendali
!!
.
.
.
Dampak
U
Tanggal berbeda
R
A
PSAK 22
B
Kepentingan
Non Pengendali Penyajian
Penilaian
Penyajian
& Pengungkapan

LK Tersendiri

Ketentuan
Ketentuan

Hanya
Hanyauntuk
untuk
entitas
entitas
terkonsolidasi
terkonsolidasi

Penyajian
Penyajian

Iinvestasi
Iinvestasi
dicatat
dicatatdengan
dengan
menggunakan
menggunakan
metode
metodebiaya
biaya

Pengungkapan
Pengungkapan

Sebagai
Sebagaibagan
bagan
dari
daricatatan
catatan
atas
laporan
atas laporan
keuangan
keuangan

PSAK No. 12 Pengendalian Bersama

Pengendalian bersama adalah ersetujuan kontraktual untuk berbagi


pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi, dan ada hanya ketika
keputusan keuangan dan operasional strategis terkait dengan aktivitas
tersebut mensyaratkan konsensus mutlak dari pihak-pihak yang berbagi
pengendalian (venturer).
Jenis, Pengendalian Bersama Aset (PBA), Operasi (PBO), Entitas (PBE).
Perihal

PSAK No. 12
(revisi)

Pengendalian
bersama operasi
dan
Pengendalian bersama
aset

Tidak disyaratkan
adanya catatan
akuntansi terpisah
Dapat disediakan
pertanggungjawaban
manajemen untuk
menilai kinerja ventura
bersama
Metode ekuitas dan
konsolidasi

Pengendalian
bersama entitas

PSAK 12
Laporan keuangan
tersendiri wajib disusun
jika jumlahnya material
dan proyek berjangka
waktu panjang

Tidak diatur

IAS 31 in future

Joint
Controlled
Operation

IAS 31

ED IAS 31

Joint
Venture

Joint
Arrangement

Joint
Controlled
Asset

Joint
Controlled
Entity

Joint
Operation

Joint Asset

Proportionate consolidated
(preferred)

Joint
Venture

Equity method

Equity method (not


recommended)
139

SAK Kerjasama Usaha

Co-operations
Separate legal
entity
Joint
control

Not separate legal


entity

Not joint
control

Joint
control

JCE

FI

Associ
ate

Subsidia
ry

PSAK
12

PSAK
55

PSAK 15

PSAK 4

JCO

Not joint
control

JCA

BTO

PSAK 12

PSAK 39
140

BO
T

Investasi Asosiasi - PSAK 15


PSAK 15

PSAK 15 Lama

Ruang lingkup

Pengecualian untuk investasi Tidak ada pengecualian tsb


pada entitas asosiasi yang
dicatat dg PSAK 55 (fair value
option)

Pengaruh
signifikan

Indikator kuantitatif dan


kualitatif
Hilangnya secara absolut
dan relatif (hak suara
potensial)

Indikator kuantitatif

Metode ekuitas

Metode ekuitas dan metode


biaya (pembatasan jangka
panjang dan tujuan dijual
dalam jangka pendek)

Metode
akuntansi

Hilangnya secara absolut

141

Lanjutan...
PSAK 15
Penerapan
metode ekuitas

PSAK 15 Lama

Tidak diterapkan jika


diklasifikasikan sebagai asset
for sale (cost or FV - cost to
sale)

Tidak diterapkan jika


pembatasan jangka panjang
dan tujuan dijual jangka
pendek

Goodwill tidak diamortisasi

Goodwill diamortisasi

Pengaruh signifikan hilang,


sisa investasi diukur pada FV
dan dicatat dg PSAK 55

Tidak ada penjelasan

Penurunan nilai Indikasi mengacu ke PSAK


55, pengukuran ke PSAK 48

Tidak ada penjelasan

142

Segmen Operasi PSAK 5


PSAK 5 (2009)

PSAK 5 Lama

Aktivitas untuk menghasilkan


pendapatan dan terjadinya
beban
Dikaji secara reguler untuk
alokasi sumber daya dan
menilai kinerja
Tersedia infomasi terpisah

Dibedakan dalam menghasilkan


produk/jasa
Risiko dan imbalan berbeda dari
segmen lain

Segmen dilaporkan:
Syarat kualitatif
Syarat kuantitatif

Segmen dilaporkan:
Syarat kuantitatif

Pengungkapan level segmen


Pengungkapan level entitas

Pengungkapan level segmen

143

Transaksi Mata Uang Asing PSAK 10


Perihal
Penentuan mata uang
fungsional

Pengukuran dan
penyajian mata
uang

PSAK No. 10
(revisi 2009)
Terdapat hirarki
indikator dalam
penentuan suatu mata
uang fungsional

PSAK 10, 11, dan


52

PSAK No. 52: ada 3


indikator mata uang
fungsional, yaitu:
1. Indikator arus kas
2. Indikator harga jual
3. Indikator biaya
Pengukuran mata
Pengukuran dan
uang menggunakan
penyajian mata uang
mata uang fungsional
menggunakan Rupiah.
Penyajian mata uang
Entitas dapat
dapat menggunakan
menggunakan mata
mata uang selain mata
uang selain Rupiah jika
uang fungsional
mata uang tersebut
memenuhi kriteria
sebagai mata uang
fungsional

PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi


Mengapa perlu ??
Laporan Posisi
Keuangan
Dan Laba Rugi

Transaksi dan
Saldo

Dipengaruhi

keberadaan pihak yang


mempunyai hubungan istimewa
Termasuk komitment dengan pihak
tersebut
145

PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi

Identifikasi hubungan dan transaksi dengan


pihak-pihak berelasi
Identifikasi saldo, komitmen antara entitas
dengan pihak-pihak berelasi.
Menentukan pengungkapan yang diperlukan
baik untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang
disajikan individual.
Pengungkapan atas hubungan
Nilai transaksi, saldo terkait pihak berelasi

146

PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan


Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi
antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan
diototisasi untuk terbit
Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaian
adalah peristiwa yg memberikan bukti atas adanya kondisi pada
akhir periode pelaporan
Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan
penyesuaian adalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah
periode pelaporan
Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal
laporan keuangan sudah final
Laporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditor
Laporan keuangan tidak diaudit : tanggal laporan keuangan selesai
disusun manajemen

PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan

PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan

PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing,


kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55)
Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan
usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan
keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau
metode ekuitas.
Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke
dalam mata uang penyajian.
Translasi
Remeasurement

150

ED PSAK 63 : Akuntansi Hiperinflasi


Laporan keuangan biaya historis dalam
kondisi hiperinflasi
Tidak mencerminkan nilai bisnis dari aset
Tidak dapat dibandingkan dengan periode
sebelumnya
Laba tidak mencerminkan replacement cost
sehingga mengurangi modal riil
Laba kepemilikan aset non-moneter tidak
mencerminkan laba ekonomi riil
151

Konsep Akuntansi Hiperinflasi


Stable foreign currency
approach

Restatement approach

Remeasure using stable


foreign currency

Adjusted by general
price index and
expressed in measuring
unit

Not allowed

PSAK 63

152

Overview
Laporan keuangan dalam ekonomi
hiperinflasi disajikan dalam unit
pengukuran kini pada akhir periode
pelaporan
Pos-pos terkait di periode sebelumnya
disajikan dalam unit pengukuran kini pada
akhir periode pelaporan
Laba atau rugi posisi moneter neto diakui
dalam laba rugi dan diungkapkan terpisah
153

Ekonomi Hiperinflasi
Tidak ada ukuran absolut tentang ekonomi
hiperinflasi
Penentuan ekonomi hiperinflasi
merupakan matter of judgement
Dianjurkan semua entitas dalam ekonomi
hiperinflasi yang sama menerapkan PSAK
63 sejak tanggal yang sama

154

Indikasi Ekonomi Hiperinflasi


Kekayaan disimpan dalam aset non-moneter atau
mata uang asing yang stabil
Jumlah moneter dikaitkan dengan mata uang
asing yang stabil, bukan mata uang lokal
Penjualan dan pembelian kredit memperhitungkan
kemungkinan penurunan daya beli selama periode
kredit, bahkan jangka pendek
Bunga, upah dan harga dihubungkan dengan
indeks harga
Inflasi kumulatif tiga tahun mendekati atau
melebihi 100%
155

Langkah-langkah
Pemilihan indeks harga umum
Analisis dan penyajian-kembali aset dan
liabilitas
Penyajian-kembali laba rugi
Perhitungan laba rugi posisi moneter neto
Penyajian-kembali arus kas
Penyajian-kembali periode sebelumnya

156

Pemilihan Indeks Harga Umum

Entitas dalam ekonomi hiperinflasi


mengunakan indeks harga umum yang
sama
Jika tidak tersedia, pergerakan kurs antara
mata uang fungsional dan mata uang
asing yang stabil

157

Analisis dan Penyajian-kembali Aset dan Liabilitas

Ya

Aset dan
liabilitas nonmoneter?

Basis biaya
historis

Basis biaya
kini

Disajikan
kembali

Tidak
disajikan
kembali

Keluarkan
kapitalisasi
bunga
Uji
penurunan
nilai

Tida
k

Terhubung
indeks
harga?

Tida
k

Ya

Disajikan
kembali
Faktor konversi =
[Indeks harga
umum akhir
periode pelaporan:
Indeks harga umum
saat perolehan]

Neraca yang sudah disesuaikan

158

PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham


PSAK 53 harus diterapkan untuk seluruh transaksi pembayaran
berbasis saham, yang didefinisikan sebagai berikut:
Equity-settled, Diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas yang
menerima barang atau jasa yang dibayar dengan instrumen ekuitas
milik entitas (termasuk saham dan opsi saham)
Cash-settled, Diselesaikan dengan pembayaran kas, entitas yang
memperoleh barang atau jasa akan menimbulkan liabilitas kepada
pemasok barang atau jasa untuk suatu jumlah tertentu yang dihitung
berdasarkan harga (nilai) saham milik entitas atau instrumen ekuitas
entitas; dan
Transaksi dimana entitas menerima barang atau jasa dimana entitas
maupun pemasok barang atau jasa memiliki pilihan atas transaksi
tersebut untuk diselesaikan secara tunai (atau aset lain) atau
instrumen ekuitas.

PSAK 3 : Laporan Interim


Laporan keuangan interim: laporan keuangan, baik
laporan keuangan lengkap atau laporan keuangan
ringkas untuk suatu periode interim.
LK Interim dapat disajikan secara lengkap atau ringkas
Komponen Minimal Laporan Interim
Laporan posisi keuangan ringkas
Laporan laba rugi komprehensif ringkas.

Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan


tahunan diterapkan dalam laporan keuangan interim,
kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi yang
dilakukan setelah tanggal laporan keuangan tahunan
terkini.
160

SAK ETAP

Dwi Martani
Anggota Tim Implementasi IFRS

161

Siapa pengguna SAK ETAP


Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu
entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan, yaitu entitas yang:
Tidak tercatat di pasar modal,
Tidak sedang dalam proses untuk pengajuan
pernyataan pendaftaran di pasar modal
Bukan lembaga keuangan

162

Latar Belakang Pengembangan SAK ETAP

PSAK yang mengadopsi IFRS terlalu kompleks untuk


diterapkan oleh perusahaan kecil menengah di
Indonesia.
Diterbitkan sebelum PSAK berbasis IFRS berlaku efektif
sehingga UKM dan ETAP dapat memilih standar ini.
Tidak menghapus peluang UKM dan ETAP mengadopsi
PSAKb b i IFRS bila mampu.

Pada awalnya SAK ETAP mengikuti IFRS for SME


yang dikeluarkan oleh IASB
IFRS for SMEs masih terlalu kompleks untuk ukuran
perusahaan menengah di Indonesia, sehingga SAK ETAP
berbeda cukup signifikan dengan IFRS for SMEs

Manfaat SAK ETAP


Diharapkan dengan adanya SAK ETAP,
perusahaan kecil, menengah, mampu untuk
menyusun laporan keuangannya sendiri,
dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan


keuangannya untuk mendapatkan dana
(misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.

SAK ETAP
PSAK yang disederhanakan:

Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana


Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
Mengurangi pengungkapan
Penyederhanaan

Merupakan standar yang berdiri sendiri secara


keseluruhan (stand alone)

Isi SAK ETAP


Terdiri dari 30 Bab & Daftar Istilah
Bab 1 Ruang lingkup

Bab 2 Konsep dan prinsip pervasif


Bab 3 Pernyajian laporan keuangan
Bab 4 Neraca
Bab 5 Laporan laba rugi
Bab 6 Laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan ...
Bab 7 Laporan arus kas

Bab 29 Ketentuan Transisi


Bab 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
166

IFRS for SMEs


IFRS for SMEs, merupakan mini Full IFRS
Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan

Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran


yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali
borrowing cost dibebankan langsung dan tidak
dikapitalisasi, dan
terdapat pengaturan mengenai ekuitas

Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan


menengah ke atas, termasuk entitas anak dari
perusahaan terbuka.
167

Rerangka konseptual
KDPPLK

SAK ETAP

Tujuan laporan keuangan

Sama

Karakteristik kualitatif laporan


keuangan
Unsur-unsur laporan keuangan

Sama

Konsep pengakuan

Sama

Konsep pengukuran:
biaya historis
biaya kini
nilai realisasi bersih
nilai sekarang

Konsep pengukuran:
biaya historis
nilai wajar

Konsep pemeliharaan modal

Tidak ada

168

Sama

Penyajian Laporan Keuangan


SAK UMUM

SAK ETAP

Kepatuhan terhadap SAK


Pengungkapan atas PSAK
misleading
Komponen laporan keuangan:
Lap posisi keuangan/neraca
Lap laba rugi komprehensif
Lap perubahan ekuitas
Lap arus kas
Catatan atas laporan keuangan

Kepatuhan

Tanggung jawab atas lapkeu

Tidak ada

Komponen laporan keuangan:


Neraca
Lap laba rugi
Lap perubahan ekuitas
Lap arus kas
Catatan atas laporan keuangan

Dasar akrual & kelangsungan usaha Sama

169

terhadap SAK ETAP

Penyajian Laporan Keuangan (2)


SAK UMUM

SAK ETAP

Neraca
Pos minimal yang disajikan
Klasifikasi aset dan liabilitas
Pengungkapan

Neraca
Pos minimal yang disajikan lebih
sedikit
Sama
Pengungkapan lebih sederhana

Laporan laba rugi komprehensif


Laba rugi dan pendapatan
kompresensif lain
Pos minimal

Laporan laba rugi


Laba rugi

170

Pos minimal lebih sedikit

Penyajian Laporan Keuangan (3)


SAK UMUM

SAK ETAP

Laporan perubahan ekuitas


Pos minimal
Pengungkapan distribusi dividen dan
dividen per saham
Tidak diperkenankan

Laporan perubahan ekuitas


Pos minimal lebih sedikit
Tidak ada

Laporan arus kas


Arus kas operasi disajikan dengan
metode langsung atau tidak langsung
Arus kas valas, bunga & dividen, pajak
penghasilan, investasi pada entitas anak,
ventura bersama & entitas asosiasi,
perubahan kepemilikan, dan transaksi
nonkas
Kas yang dibatasi

Laporan arus kas


Arus kas operasi disajikan dengan
metode tidak langsung
Arus kas bunga & dividen, pajak
penghasilan, dan transaksi nonkas

171

Laporan perubahan ekuitas dan saldo


laba dapat menggantikan lap laba rugi
dan lap perubahan ekuitas

Tidak ada

Penyajian Laporan Keuangan (4)


SAK UMUM

SAK ETAP

Catatan atas laporan keuangan


Catatan atas laporan keuangan
Kebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
Sumber estimasi ketidakpastian
Modal
Dividen dan informasi umum entitas

172

Laporan Keuangan Konsolidasian


SAK UMUM
Laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan tersendiri


(lampiran dari laporan keuangan
konsolidasian)
Konsolidasi entitas bertujuan khusus

173

SAK ETAP
Tidak menyusun laporan keuangan
konsolidasian

Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi


dan Kesalahan
SAK UMUM

SAK ETAP

Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
PSAK serupa
Conceptual framework
Other pronouncements, literatur
dan praktik

Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
Bagian SAK serupa
Conceptual framework
SAK umum
Other pronouncements, literatur
dan praktik
Dampak penerapan PSAK yang akan Tidak ada
berlaku
Estimasi akuntansi

Sama

Kesalahan

Sama

174

Instrumen Keuangan
SAK UMUM
Instrumen keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui


laporan laba rugi
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan
piutang

Maksud dan kemampuan

175

SAK ETAP
Efek yang diperdagangkan
(marketable securities)

Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo

Maksud

Persediaan
SAK UMUM

SAK ETAP

Biaya perolehan atau nilai realisasi


neto (mana lebih rendah)

Sama

FIFO dan rata-rata tertimbang

Sama

Persediaan pialang-pedagang
komoditi menggunakan fair value

Tidak ada

Persediaan pemberi jasa

Sama

176

Investasi pada Entitas Asosiasi


SAK UMUM

SAK ETAP

Pengaruh signifikan
Faktor kuantitatif dan kualitatif
Hak suara potensial

Pengaruh signifikan
Faktor kuantitatif
Tidak ada

Metode ekuitas

Metode biaya

Investasi pada entitas asosiasi yang Tidak ada


tersedia untuk dijual

177

Investasi pada Joint Venture


SAK UMUM

SAK ETAP

Pengendalian bersama operasi

Pengendalian bersama operasi

Pengendalian bersama aset

Pengendalian bersama aset

Pengendalian bersama entitas


Metode ekuitas atau proporsional
konsolidasi

Pengendalian bersama entitas


Metode biaya

178

Investasi pada Entitas Anak


SAK UMUM

SAK ETAP

Pengendalian, termasuk entitas


bertujuan khusus

Pengendalian, tidak mengatur


entitas bertujuan khusus

Metode ekuitas dan harus


dikonsolidasikan

Metode ekuitas dan tidak


dikonsolidasikan

Transaksi pelepasan kepemilikan


Tidak ada
tetapi tidak menyebabkan hilangnya
pengendalian (transaksi ekuitas)

179

Properti Investasi dan Aset Tetap


SAK UMUM

SAK ETAP

Properti investasi
Model biaya
Model nilai wajar

Properti investasi
Model biaya

Aset tetap
Model biaya
Model revaluasi

Aset tetap
Model biaya (revaluasi harus ada
izin pemerintah)

180

Aset Tidak Berwujud


SAK UMUM

SAK ETAP

Berasal dari internal dan eksternal

Berasal dari eksternal

Umur manfaat terbatas dan tidak


terbatas

Umur manfaat terbatas

Goodwill

Tidak ada

Model biaya dan model revaluasi

Model biaya

181

Sewa
SAK UMUM
Perjanjian sewa dan perjanjian
mengandung sewa

SAK ETAP
Perjanjian sewa

Klasifikasi sewa: indikator dan situasi Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
yang memerlukan judgment
perlu judgment (pengalihan aset,
opsi beli, min 75% umur ekonomis,
min 90% nilai wajar, dan aset
bersifat khusus)
Jual dan sewa-balik (sale and
leaseback)

Tidak ada

Sewa dan sewa lanjut (lease and


sublease)

Tidak ada

182

Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan


Kontinjensi, Ekuitas, dan Pendapatan
SAK UMUM

SAK ETAP

Kewajiban diestimasi (provisi), aset


kontinjensi, dan kewajiban
kontinjensi

Sama

Ekuitas

Sama

Pendapatan penjualan barang dan


jasa

Sama

183

Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai


SAK UMUM

Biaya pinjaman dikapitalisasi

Penurunan nilai
Instrumen keuangan: incurred loss

SAK ETAP

Biaya pinjaman dibebankan

Penurunan nilai
Pinjaman yang diberikan dan
piutang: expected loss (aging
schedule)
Goodwill dan aset tidak berwujud
dengan umur manfaat tidak terbatas Tidak ada
Unit penghasil kas
Tidak ada

184

Imbalan Kerja
SAK UMUM

SAK ETAP

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan pasca kerja

Imbalan pasca kerja, perhitungan


lebih sederhana

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja

Pesangong pemutusan kerja

Imbalan berbasis saham

Tidak ada

185

Pajak Penghasilan
SAK UMUM

SAK ETAP

Konsep pajak tangguhan (deferred


tax concept)

Konsep pajak terutang (tax liability


concept)

Laba fiskal dan laba akuntansi

Laba fiskal

Aset dan liabilitas pajak tangguhan

Utang pajak

186

Mata Uang Pelaporan dan Transaksi


Valas
SAK UMUM

SAK ETAP

Mata uang pelaporan: rupiah atau


mata uang asing

Mata uang pelaporan: rupiah atau


mata uang asing

Transaksi valas: kurs tanggal


transaksi

Transaksi valas: kurs rata-rata


bulanan (mingguan)

187

Main References

Standar Akuntansi Keuangan


Dewan Standar Akuntansi Keuangan

International Financial Reporting Standards Certificate Learning Material


The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

188

TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
08161932935

189

Anda mungkin juga menyukai