REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 32 /POJK.04/2014
TENTANG
RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
PERUSAHAAN TERBUKA
Menimbang :
a.
baik
ditingkatkan
bagi
Perusahaan
untuk
lebih
Terbuka
perlu
melindungi
hak
bahwa
ketentuan
mengenai
Rencana
dan
Rencana
dan
Penyelenggaraan
Rapat
Mengingat
-2-
Mengingat
1.
Modal
(Lembaran
Negara
Republik
3608);
2.
Republik
Lembaran Negara
4756);
3.
Jasa
Keuangan
(Lembaran
Negara
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
ini
yang
dimaksud dengan:
1.
Umum
Efek
Bersifat
Ekuitas
atau
Perusahaan Publik.
2.
-3-
dan/atau
anggaran
dasar
Perusahaan
Terbuka.
3.
dan
bertanggung
jawab
penuh
atas
Perusahaan
Terbuka
serta
mewakili
(1)
(2)
(3)
(1)
-4-
anggaran
dasar
Perusahaan
Terbuka
Permintaan
penyelenggaraan
RUPS
sebagaimana
Permintaan
penyelenggaraan
RUPS
sebagaimana
b.
mempertimbangkan
kepentingan
Perusahaan
Terbuka;
c.
d.
e.
tidak
bertentangan
perundang-undangan
dengan
dan
peraturan
anggaran
dasar
Perusahaan Terbuka.
(4)
(lima
belas)
permintaan
hari
terhitung
penyelenggaraan
sejak
RUPS
tanggal
sebagaimana
sebagaimana
pemegang
saham
dimaksud
dapat
pada
ayat
mengajukan
(4),
kembali
permintaan
penyelenggaraan
RUPS
sebagaimana
-5-
(6),
Direksi
atau
Dewan
Komisaris
wajib
mengumumkan:
a.
b.
(2)
belas)
hari
penyelenggaraan
sejak
RUPS
diterimanya
dari
permintaan
pemegang
saham
(satu)
surat
kabar
harian
berbahasa
c.
(4)
a. 1 (satu)
-6-
a.
(satu)
surat
kabar
harian
berbahasa
(5)
informasi
dalam
pengumuman
yang
(7)
permintaan
penyelenggaraan
RUPS
Dalam
hal
Dewan
Komisaris
tidak
melakukan
kedudukan
menetapkan
Perusahaan
pemberian
izin
Terbuka
untuk
diselenggarakannya
RUPS.
(2) Pemegang
-7-
(2)
untuk
menyelenggarakan
RUPS
pengumuman,
pemanggilan
akan
diselenggarakan
kepada
Otoritas
Jasa
dokumen
saham
yang
serta
memuat
jumlah
nama
kepemilikan
penetapan
menyelenggarakan
RUPS
pengadilan
dan
untuk
penetapan
Bagian
-8-
Bagian Kedua
Tempat dan Waktu Penyelenggaraan RUPS
Pasal 7
(1)
RUPS
wajib
diselenggarakan
di
wilayah
Negara
Republik Indonesia.
(2)
(3)
Tempat
penyelenggaraan
RUPS
sebagaimana
b.
tempat
Perusahaan
Terbuka
melakukan
d.
(1)
Perusahaan
Terbuka
wajib
terlebih
dahulu
hari
kerja
tidak
sebelum
pengumuman
memperhitungkan
RUPS,
tanggal
pengumuman RUPS.
(2)
(3)
-9-
tidak
memperhitungkan
tanggal
b.
ketentuan
pemegang
saham
yang
berhak
(3)
c.
d.
(4) Pengumuman
-10-
(4)
Pengumuman
RUPS
kepada
sebagaimana
dimaksud
pemegang
pada
ayat
saham
(1)
bagi
b.
c.
(5)
Pengumuman
RUPS
kepada
sebagaimana
dimaksud
pemegang
pada
ayat
saham
(1)
bagi
(satu)
surat
kabar
harian
berbahasa
(6)
Pengumuman
RUPS
yang
menggunakan
bahasa
acuan
adalah
informasi
dalam
Bahasa
Indonesia.
(8)
-11-
dengan
penyelenggaraan
salinan
RUPS
surat
sebagaimana
permintaan
dimaksud
penyelenggaraan
RUPS
oleh
pemegang
(2)
(3)
b.
mempertimbangkan
kepentingan
Perusahaan
Terbuka;
c.
-12-
d.
tidak
bertentangan
dengan
peraturan
perundang-undangan.
(4)
(5)
mata
acara
rapat
yang
dimuat
dalam
pemanggilan.
Bagian Kelima
Pemanggilan RUPS
Pasal 13
(1)
(2)
b.
c.
d.
e.
f.
(3) Pemanggilan
-13-
(3)
Pemanggilan
RUPS
kepada
sebagaimana
dimaksud
pemegang
pada
ayat
saham
(1)
bagi
(satu)
surat
kabar
harian
berbahasa
c.
(4)
Pemanggilan
RUPS
kepada
sebagaimana
dimaksud
pada
pemegang
ayat
saham
(1)
bagi
(satu)
surat
kabar
harian
berbahasa
(5)
(6)
pemanggilan
dalam
bahasa
asing
dengan
-14-
penyelenggaraan
RUPS
oleh
pemegang
(2)
ayat
(1)
wajib
tersedia
sejak
tanggal
Dalam
hal
ketentuan
peraturan
perundang-
mata
ketentuan
acara
peraturan
rapat
dimaksud
mengikuti
perundang-undangan
lain
tersebut.
(4)
pada
ayat
(2)
dapat
berupa
salinan
(6)
(7) Dalam
-15-
(7)
saat
pemanggilan
sampai
dengan
(1)
Perusahaan
Terbuka
pemanggilan
RUPS
informasi
dalam
wajib
jika
melakukan
terdapat
pemanggilan
RUPS
ralat
perubahan
yang
telah
(3)
atas
tanggal
penyelenggaraan
RUPS
Bukti
ralat
kesalahan
pemanggilan
Perusahaan
bukan
Terbuka
merupakan
sebagaimana
dimaksud
-16-
Ketentuan
media
dan
penyampaian
bukti
Pemanggilan
RUPS
kedua
dilakukan
dengan
ketentuan:
a.
b.
Dalam
pemanggilan
menyebutkan
RUPS
RUPS
kedua
pertama
harus
telah
RUPS
kedua
dilangsungkan
dalam
jangka
Pemanggilan
RUPS
ketiga
atas
permohonan
-17-
2.
(2)
(3)
yang
namanya
tercatat
dalam
daftar
-18-
Bagian Ketujuh
Pimpinan RUPS
Pasal 22
(1)
(2)
(3)
(1)
Dewan
mempunyai
Komisaris
benturan
untuk
memimpin
kepentingan
dengan
RUPS
mata
mempunyai
benturan
kepentingan
yang
Dalam
hal
semua
anggota
Dewan
Komisaris
dalam
RUPS,
RUPS
dipimpin
oleh
(4) Dalam
-19-
(4)
Dalam
hal
semua
anggota
Direksi
mempunyai
(2)
Pokok-pokok
tata
tertib
RUPS
sebagaimana
b.
c.
mekanisme
pengambilan
keputusan
terkait
mengajukan
pertanyaan
dan/atau
pendapat.
Bagian Kesembilan
Keputusan, Kuorum Kehadiran, dan Kuorum Keputusan RUPS
Paragraf 1
Keputusan RUPS
Pasal 25
(1)
-20-
(2)
tercapai,
keputusan
diambil
melalui
pemungutan suara.
(3)
memperhatikan
ketentuan
kuorum
kecuali
anggaran
Undang-Undang
dasar
Perusahaan
dan/atau
Terbuka
Terbuka
menentukan
jumlah
-21-
dasar
Perusahaan
Terbuka
RUPS
ketiga
dapat
diadakan
dengan
acara
perubahan
anggaran
dasar
Perusahaan
b.
c.
-22-
e.
Keuangan
atas
permohonan
Perusahaan
Terbuka.
Pasal 28
Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk
mata acara mengalihkan kekayaan Perusahaan Terbuka
yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen)
jumlah kekayaan bersih Perusahaan Terbuka dalam 1
(satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama
lain maupun tidak, menjadikan jaminan utang kekayaan
Perusahaan Terbuka yang merupakan lebih dari 50% (lima
puluh
persen)
jumlah
kekayaan
bersih
Perusahaan
pengambilalihan,
pemisahan,
pengajuan
dan
jangka
waktu
pembubaran
berdirinya
Perusahaan
Perusahaan
Terbuka,
-23-
keputusan
jika
RUPS
dihadiri
oleh
yang
ditetapkan
oleh
Otoritas
Jasa
acara
transaksi
kepentingan,
dilakukan
yang
mempunyai
dengan
ketentuan
benturan
sebagai
berikut:
a.
b.
Keputusan
RUPS
sebagaimana
dimaksud
pada
huruf
-24-
d.
yang
dimiliki
oleh
Pemegang
Saham
yang
ditetapkan
oleh
Otoritas
Jasa
g.
Pemegang
saham
yang
mempunyai
benturan
-25-
Pasal 30
Pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah
yang
hadir
dalam
RUPS
namun
abstain
(tidak
(2)
b.
(2)
(3)
-26-
Pasal 33
(1)
(2)
Dalam
hal
waktu
penyampaian
risalah
RUPS
tanggal
RUPS,
tempat
pelaksanaan
RUPS,
c.
d.
saham
untuk
mengajukan
f.
g.
-27-
i.
(2)
ayat
sahamnya
diumumkan
(1)
bagi
tercatat
kepada
Perusahaan
pada
Terbuka
yang
Efek
wajib
Bursa
masyarakat
paling
kurang
melalui:
a.
(satu)
surat
kabar
harian
berbahasa
c.
(3)
ayat
(1)
bagi
Perusahaan
Terbuka
yang
kepada
masyarakat
paling
kurang
melalui:
a.
(satu)
surat
kabar
harian
berbahasa
(4)
-28-
(6)
pada
ayat
(2)
dan
ayat
(3)
wajib
Bukti
pengumuman
ringkasan
risalah
RUPS
RUPS
dan
ringkasan
risalah
RUPS
yang
diumumkan; dan
b. pengumuman ringkasan risalah RUPS,
dari penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang
telah
memperoleh
penetapan
pengadilan
untuk
melaksanakan
-29-
melaksanakan
pembayaran
dividen
tunai
kepada
Dengan
tidak
mengurangi
bidang
Pasar
Modal,
berwenang
ketentuan
Otoritas
mengenakan
Jasa
sanksi
pidana
di
Keuangan
administratif
peringatan tertulis;
b.
denda
yaitu
kewajiban
untuk
membayar
(2)
c.
d.
e.
f.
g.
pembatalan pendaftaran.
(3)
sanksi
administratif
sebagaimana
dimaksud
-30-
37
ayat
(1),
Otoritas
Jasa
Keuangan
dapat
mengubah
anggaran
dasarnya
sesuai
dengan
17
Januari
1996
KEP-60/PM/1996
tentang
Rencana
dan
-31-
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Desember 2014
KETUA DEWAN KOMISIONER
OTORITAS JASA KEUANGAN,
Ttd.
MULIAMAN D. HADAD
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 8 Desember 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 374
Salinan sesuai dengan aslinya
Direktur Hukum 1
Departemen Hukum,
Ttd.
Tini Kustini